5. Interpretasi hasil Adapun paparan selengkapnya tentang tahapan analisis konjoin sebagai
berikut:
1. Perumusan Masalah
Langkah awal dalam melakukan analisis konjoin yaitu perumusan masalah Aaker et. al., 1980. Perumusan masalah dimulai dari
mendefinisikan produk sebagai kumpulan dari atribut-atribut dimana setiap atribut terdiri atas beberapa taraflevel. Informasi mengenai atribut yang
mewakili preferensi konsumen bisa diperoleh melalui diskusi dengan pakar, eksplorasi data sekunder, atau melakukan tes awal Rosada, 2002.
Kemudian atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan skalanya. Skala atribut dibagi menjadi dua yaitu skala kualitatif atau non metrik atau
kategori nominal dan ordinal dan skala kuantitatif atau metrik interval dan rasio.
2. Merancang Kombinasi Atribut Stimuli
Setelah mengidentifikasi atribut beserta taraf-tarafnya, kemudian dilakukan perancangan stimuli yaitu kombinasi taraf antar atribut. Pendekatan
yang umum digunakan untuk merancang stimuli yaitu kombinasi berpasangan pairwise comparison atau evaluasi dua faktor dan kombinasi lengkap full
profile atau evaluasi banyak faktor http:www.sawtooth.com, 2001. Pada pendekatan pertama, responden diminta untuk mengevaluasi
pasangan-pasangan atribut secara bersamaan. Bila ada p atribut berarti jumlah pasangan yang dievaluasi sebanyak pp-12 pasangan.
Pendekatan kedua sangat baik digunakan jika faktor atau atribut dan taraf yang diteliti tidak terlalu banyak sehingga responden dapat mengevaluasi
semua stimuli yang muncul. Pendekatan ini disebut desain faktorial. Banyaknya kombinasi bisa menyebabkan kesulitan pada konsumen dan
dikhawatirkan terjadi ketidakkonsistenan. Untuk itu dilakukan pengurangan kombinasi dengan rancangan faktorial sebagian fractional factorial design.
Melalui rancangan ini diperoleh suatu kombinasi atribut yang hanya
mengukur efek utamanya saja, sementara interaksi antar atribut tidak terukur atau diabaikan.
3. Menentukan Metode Pengumpulan Data
Langkah selanjutnya setelah merancang stimuli adalah menentukan jenis data yang diperlukan. Seperti halnya dalam menentukan skala atribut,
terdapat dua macam jenis data pada proses pengumpulan data yaitu data non metrik dan data metrik. Pada data jenis non metrik responden diminta
membuat ranking pengurutan terhadap stimuli. Pengurutan ini biasanya dimulai dari stimuli yang paling disukai diberi nilai mulai dari 1 sampai pada
stimuli yang paling tidak disukai. Sedangkan pada data jenis metrik responden diminta memberikan rating penilaian terhadap stimuli. Rating dapat
dilakukan dengan menggunakan skala likert mulai dari 1 sampai 10 nilai 10 adalah paling disukai dan sebaliknya dan menggunakan nilai ranking terbalik
stimuli yang paling disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya dan sebaliknya. Selain ranking dan rating, bentuk jawaban
responden juga dapat berupa pilihan atau biasa dikenal sebagai discrete choice. Pada analisis konjoin yang berperan sebagai variabel tak bebas adalah
preferensi atau keinginan untuk membeli. Sedangkan variabel bebasnya adalah kombinasi berbagai taraf dalam atribut yang berupa variabel dummy.
Sehingga penentuan jenis data metrik maupun non metrik sangat penting.
4. Memilih Prosedur Analisis Konjoin