39 Gambar 16. Salinitas selama waktu pengamatan pada masing-masing stasiun di
Pelawangan Timur
4.2.3  Karakteristik Kondisi Lingkungan di Stasiun Penelitian
Hubungan  karakteristik  lingkungan  di  stasiun  pengamatan  dilakukan dengan  teknik  Analisis  Komponen  Utama  Principal  Component  Analysis.
Matriks korelasi Tabel 5 menjelaskan hubungan antar parameter yang ada. Dari hasil  analisis  matriks  korelasi  diketahui  bahwa  variabel  kecerahan  berkorelasi
posistif  dengan  kelimpahan  fitoplankton  dan  salinitas  dengan  korelasi  masing- masing  0,68  dan  0,63
. Variabel  arus  berkorelasi  positif  terhadap  variabel
kedalaman, salinitas, dan kelimpahan fitoplankton dengan nilai korelasi masing- masing  0,82; 0,87; 0,89. Variabel suhu air berkorelasi positif terhadap kadar NO
3
dengan nilai korelasi 0,70 Tabel 5. Korelasi antar variabel lingkungan hasil analisis komponen utama
CRH ARS
DLM T
PH DO
SAL TRBD
NO3 PO4
FITO ZOO
CRH 1
ARS 0,45
1 DLM
0,55 0,82
1 T
-0,77 -0,53
-0,32 1
PH 0,42
0,78 0,87
-0,46 1
DO -0,61
0,20 0,28
0,50 0,42
1 SAL
0,63 0,87
0,74 -0,67
0,61 -0,11
1 TRBD
-0,49 -0,09
-0,09 0,28
-0,06 0,47
0,10 1
NO3 -0,26
-0,57 -0,31
0,70 -0,69
-0,15 -0,37
0,19 1
PO4 -0,32
-0,68 -0,83
-0,06 -0,56
-0,29 -0,47
0,30 -0,02
1 FITO
0,68 0,89
0,92 -0,62
0,85 0,08
0,92 -0,03
-0,48 -0,62
1 ZOO
0,19 0,96
0,76 -0,35
0,78 0,45
0,74 0,05
-0,58 -0,65
0,79 1
Hasil  analisis  matriks  korelasi  data  menunjukkan  bahwa  sumbangan komponen utama mempunyai akar ciri 6,61; 2,51; dan 1,40 yang   artinya  bahwa
sebesar 55; 21; dan 12 keragaman gugus data dapat dijelaskan oleh ketiga sumbu,  sedang  sisanya  yaitu  sebesar  12      ragam gugus  data  dijelaskan  oleh
sumbu-sumbu berikutnya.  Secara rinci analisis tersebut disajikan pada Tabel 6.
24 26
28 30
32 34
I II
III IV
V VI
°
JUNI JULI
AGSTS
40 Tabel 6. Diagonalisasi Komponen Utama
Diagonalisasi Akar Ciri
6,61 2,51
1,40 Kontribusi Ragam
55 21
12 Koefisien Variabel dalam Fungsi Linier Sumbu Utama
Variabel Sumbu 1 F1
Sumbu 2 F2 Sumbu 3 F3
Kecerahan 0,63
-0,70 -0,23
Arus 0,95
0,13 0,02
Kedalaman 0,91
0,20 -0,30
Suhu air -0,63
0,66 -0,41
pH 0,89
0,22 0,14
Oksigen terlarut 0,13
0,95 0,14
Salinitas 0,87
-0,12 0,05
Keruhan Turbiditas -0,15
0,57 0,42
Nitrat -0,60
0,11 -0,65
Ortofosfat -0,66
-0,30 0,67
Fitoplankton 0,97
-0,02 -0,03
Zooplankton 0,87
0,37 0,11
Kualitas  representasi  dari  masing-masing  variabel  pada  sumbu  utama sumbu  1,  2,  dan  3  ditunjukkan  dengan  dekat  tidaknya  variabel-variabel
tersebut  terhadap  masing-masing  sumbu.  Dari  hasil  analisis  data  menunjukkan bahwa  variabel  arus,  kedalaman,  pH,  salinitas,  fitoplankton  dan  zooplankton
merupakan  faktor  utama  pada  sumbu  pertama  yang    menjelaskan  variabilitas data,  yaitu  masing-masing  sebesar  0,95;  0,91;  0,89  ;  097  dan  0,87.    Variabel
oksigen  terlarut,  suhu  air  dan  turbiditas  merupakan  faktor  utama  dari  sumbu kedua.  Sedangkan  pada  sumbu  3,  faktor  utama  yang  menjelaskan  sumbu
tersebut  adalah  variabel  ortofosfat.    Korelasi  antar  variabel  dan  sumbu  utama tersebut dapat dilihat pada gambar 17 A dan 18 A.
41
Gambar 17 Grafik Analisis Komponen Utama pada sumbu faktorial 1 dan 2 F1 dan F2 A.korelasi
antar variabel, B Sebaran stasiun pada sumbu faktorial utama
Gambar  18.  Grafik  Analisis  Komponen  Utama  pada  sumbu  faktorial  1  dan  3  F1  dan  F3, A.Korelasi antar variabel dan  sumbu faktorial  utama F1 dan F3; B.Sebaran stasiun
pada sumbu faktorial utama
Gambar  17  B  dan  18  B  menunjukkan  bahwa    stasiun  I  Muara  Donan memiliki  salinitas,  pH,    kelimpahan  fitoplankton  dan  zooplankton    yang  tinggi
serta  arus  yang  besar  dan  kedalaman  perairan  yang  dalam.  Stasiun  II  dicirikan dengan  oksigen  terlarut  dan  kekeruhan  yang  tinggi  sedangkan  stasiun  III
CRH ARS
DLM T
PH DO
SAL TRBD
NO3 PO4
FITO ZOO
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-- a
x is
2 2
1 --
-- axis 1 55  --
Correlations circle on axes 1 and  2 76
ST 1 ST 2
ST 3
ST 4 ST 5
ST 6 CRH
ARS DLM
T PH
DO SAL
TRBD NO3
PO4 FITO
ZOO
-3 -2.5
-2 -1.5
-1 -0.5
0.5 1
1.5 2
2.5
-5 5
10
-- a
x e
2 2
1 --
-- axe 1 55  --
Biplot on axes  1 and  2 76
CRH ARS
DLM T
PH DO
SAL TRBD
NO3 PO4
FITO ZOO
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-- a
x is
3 1
2 --
-- axis 1 55  --
Correlations circle on axes 1 and  3 67
ST 1
ST 2 ST 3
ST 4 ST 5
ST 6
CRH ARS
DLM T
PH DO
SAL TRBD
NO3 PO4
FITO ZOO
-2.5 -2
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
2
-5 5
10
-- a
x e
3 1
2 --
-- axe 1 55  --
Biplot on axes  1 and  3 67
A B
42 dicirikan oleh suhu air yang lebih tinggi dibandingkan stasiun lainnya. Stasiun II
Donan merupakan daerah aliran sungai yang cukup besar  dan terbuka dimana ada    angin  dan  arus  yang  cukup    membuat  proses  difusi  udara  berlangsung
sehingga  menjamin  adanya  oksigen  terlarut  selain  itu  Donan  juga  merupakan daerah  alur  transportasi  dengan  berbagai  aktivitas  manusia  yang  menghasilkan
limbah  ke  perairan  sehingga  kekeruhan  meningkat.    Sementara  itu  Stasiun  IV cenderung  memiliki  turbiditas  yang  rendah  dan  kecerahan  yang  lebih  tinggi
dibandingkan  stasiun  II.  Stasiun  IV  Sapurgel  merupakan  perairan  terbuka bagian dari muara Sungai Sapuregel. Stasiun V dicirikan oleh kandungan N-NO
3
yang  lebih  tinggi  dibandingkan  stasiun  lainnya  sedangkan  stasiun  VI  Kembang Kuning  ditandai  dengan  kandungan  ortofosfat  yang  lebih  tinggi  dibandingkan
stasiun  lainnya.  Namun  demikian  rataan  kadar  ortofosfat  di  perairan  tersebut masih jauh di bawah ambang batas baku mutu air.
4.3 Distribusi Larva Ikan