Menurut Jeujanan 2008, umumnya nelayan di perairan Kabupaten Maluku Tenggara dalam pengoperasian purse seine mini biasanya nelayan
menggunakan rumpon sebagai alat bantu penangkapan, masing-masing armada penangkapan mempunyai sekitar 1 – 2 buah rumpon Gambar 3. Rumpon ini di
pasang pada beberapa mil laut dan bergantung pada warna dan transparansi perairan, dilengkapi dengan bendera tanda dengan jarak pemasangan sekitar jarak
4 – 20 mil laut dari garis pantai. Daerah penangkapan berdasarkan pada rumpon yang telah dipasang pada perairan. Dalam proses operasi penangkapan unit
penangkapan purse seine mini bisa melakukan pada rumpon yang bukan milik mereka hal ini tentu berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara sesama mereka.
Gambar 3 Rumpon bambu di Desa Sathean Kabupaten Maluku Tenggara
2.5 Sumberdaya Ikan Pelagis
Ikan pelagis adalah ikan-ikan permukaan yang hidupnya sangat aktif di dekat permukaan laut. Direktorat Jenderal Perikanan 1979 mengelompokkan
ikan pelagis berdasarkan ukurannya menjadi dua jenis yaitu: 1 Jenis-jenis ikan pelagis besar yaitu jenis ikan pelagis yang mempunyai ukuran panjang 100 – 250
cm ukuran dewasa antara lain adalah; tuna Thunnus spp, cakalang Katsuwonus pelamis,
tenggiri Scomberomorus spp, tongkol Euthynnus spp, setuhuk Xiphias spp dan lamadang Coryphaena spp. Jenis ikan pelagis besar,
kecuali jenis-jenis tongkol biasanya berada diperairan yang lebih dalam dengan salinitas yang lebih tinggi.
Ikan pelagis kecil adalah ikan yang hidup dipermukaan sampai kedalaman 30 – 60 meter, tergantung pada kedalaman laut yang bersangkutan dan
mempunyai ukuran panjang 5 – 50 cm ukuran dewasa. Kelompok ikan pelagis kecil biasanya hidup bergerombol schooling, hidup di perairan neritic dekat
pantai. Bila hidup di perairan yang secara berkalamusiman mengalami up welling
ikan pelagis kecil dapat membentuk biomassa yang besar. Kedalaman renang kelompok ikan pelagis tergantung pada struktur suhu secara
vertikal. Apabila suhu permukaan air menjadi lebih tinggi, maka jenis-jenis ikan pelagis akan berenang semakin dalam. Hampir semua ikan pelagis berada dalam satu
kelompok dan akan naik ke lapisan permukaan pada sore hari. Selanjutnya setelah matahari terbenam, kelompok ikan tersebut menyebar di lapisan pertengahan
perairan dan saat matahari terbit akan turun menuju lapisan yang lebih dalam Gunarso, 1985. Gunarso 1985 juga menambahkan bahwa kolom perairan tersebut diduga
merupakan batas aman lapisan renang swimming layer dari pergerakan ikan pelagis kecil. Ikan pelagis kecil memiliki densitas lebih tinggi di perairan dangkal jika
dibandingkan dengan laut dalam. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah adanya pengaruh cahaya matahari terhadap ruaya vertikal harian dari
kelompok ini. Ayodhyoa, 1981, menyatakan hal yang sama dengan pengecualian pada daerah upwelling yang merupakan daerah subur akibat pengangkatan zat hara ke
permukaan.
2.6 Ikan Pelagis Kecil