4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolasi dan Seleksi ganggang mikro
Tahapan isolasi diawali dengan mengisolasi 28 sampel ganggang mikro yang ditumbuhkan pada media M4 dan MJ. Setelah tahapan isolasi kemudian
dilakukan tahapan seleksi yang ditentukan berdasarkan kecepatan tumbuh, kondisi pertumbuhan, dan keanekaragaman pigmennya selama masa inkubasi.
Pada tahapan seleksi diperoleh empat isolat ganggang mikro yaitu ICBB 8970, ICBB 9013, ICBB 9070, ICBB 9065 yang selanjutnya digunakan pada tahapan
kultivasi.
4.2 Kultivasi ganggang mikro
Kultivasi ganggang mikro ICBB 8970, ICBB 9013, ICBB 9070, ICBB 9065 dilakukan pada berbagai volume media bertingkat. Hasil kultivasi pada volume
media tertinggi yaitu 250 ml kemudian digunakan pada tahapan optimasi.
4.3. Optimasi Nitrogen dan Fosfor dan Produksi Total Lipid
Ganggang membutuhkan berbagai unsur hara untuk pertumbuhannya, baik hara makro maupun mikro. Hara nitrogen dan fosfor merupakan unsur hara
makro utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ganggang mikro. Oleh karena itu maka objek optimasi hara dalam media biakan pada penelitian ini adalah
nitrogen dan fosfor, sedangkan sumber hara mikro yang digunakan dalam media biakan merupakan hara-hara yang digunakan pada komposisi umum media
standar.
4.3.1 Optimasi Nitrogen dan Fosfor
Optimasi nitrogen dan fosfor dilakukan menggunakan dua sumber nitrogen dan dua sumber fosfor.terhadap pertumbuhan masing-masing isolat
ganggang mikro. Pengaruh optimasi dengan sumber nitrogen KNO
3
dan fosfor KH
2
PO
4
disajikan pada Gambar 3 dan pengaruh optimasi nitrogen urea CONH
2 2
dan fosfor TSP CaH
2
PO
4 2
disajikan pada Gambar 4. Konsentrasi masing-masing sumber nitrogen dan fosfor adalah: standar 20mM N dan 0.2mM
P; nitrogen adalah 10mM N1; 30mM N2; 40mM N3 dan fosfor adalah 0.1mM P1; 0.5 mM P2; 1.0 mM P3.
Gambar 3 Pengaruh optimasi nitrogen KNO
3
dan fosfor KH
2
PO
4
terhadap pertumbuhan ganggang mikro a ICBB 8970 b ICBB 9013 c
ICBB 9070 d 9065 a
b
c
d
0.2 0.4
0.6 0.8
1
3 6
10 14
18 22
26 30
OD λ
62 0nm
Pertumbuhan hari
Standar N1
N2 N3
P1 P2
P3
0.2 0.4
0.6 0.8
1
3 6
10 14
18 22
26 30
OD λ
620n m
Pertumbuhan hari
Standar N1
N2 N3
P1 P2
P3
0.2 0.4
0.6 0.8
1
3 6
10 14
18 22
26 30
OD λ
620nm
Pertumbuhan hari
Standar N1
N2 N3
P1 P2
P3
0.2 0.4
0.6 0.8
1
3 6
10 14
18 22
26 30
OD λ
620nm
Pertumbuhan hari
Standar N1
N2 N3
P1 P2
P3
G a
Gambar 4
OD λ
620
OD λ
620nm
OD λ
620n m
OD λ
620nm
Pengaruh CaH
2
PO 8970 b
0.2 0.4
0.6
3 OD
λ 620
nm
0.2 0.4
0.6
3 OD
λ 620nm
0.2 0.4
0.6
3 OD
λ 620n
m
0.2 0.4
0.6
3 OD
λ 620nm
h optimasi O
4 2
terhad ICBB 9013
6 10
Pert
6 10
Per
6 10
Per
6 10
P
nitrogen U dap pertumb
c ICBB 907
14 18
tumbuhan har
14 18
rtumbuhan ha
14 18
rtumbuhan har
14 18
Pertumbuhan
rea CONH buhan gang
70 d 9065
22 26
ri
22 26
ri
22 26
ri
22 26
hari
H
2 2
dan f ggang mikro
30
Stan N1
N2 N3
P1 P2
P3
30
Sta N1
N2 N3
P1 P2
P3
30
Sta N1
N2 N3
P1 P2
P3
30
Sta N1
N2 N3
P1 P2
P3
fosfor TSP o a ICBB
ndar
andar
ndar
ndar
a
b
c
d
4.3.2 Produksi Total Lipid