PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM DALAM PROSES PEMILIHAN ANGGOTA LEGESLATIF 2009

PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM DALAM
PROSES PEMILIHAN ANGGOTA LEGESLATIF 2009
Oleh: Supriono ( 03230036 )
goverment science
Dibuat: 2009-11-12 , dengan 2 file(s).

Keywords: PERSEPSI
ABSTRAKSI
Dewasa ini santri secara tidak langsug kurang mendapatkan haknya sebagai warga yang peduli
akan kesadaran politik. Umumnya selama bertahun-tahun telah dipengaruhi hak mereka untuk
mendapatkan pendidikan politik yang seperti keinginan elit pesantren. Hal ini dikarenakan
budaya patron-client relatif tinggi, sehingga santri kehilangan hak politiknya. Persepsi pemilih
terutama santri tentang pilkada amatlah variatif Karena mereka masih bingung antara hak
politiknya dan hubungannya dengan pengasuhnya atau menentukan hak pilihnya. Kebingungan
santri disebabkan tiga hal. Pertama karena ini adalah masalah kepatuhan murid terhadap guru,
sehingga kesan tidak menghormati dan bingung tidak mudah disirnakan. Kedua, disaat
pencontrengan, dimana saat tanda partai atau figur, mereka pun ragu mencontreng salah satu
gambar/nama caleg dari partai yang dicoblosnya. Ketiga, banyaknya santri yang tidak tahu partai
yang harus dipilihnya.
Dari permasalahan di atas dapat difahami bahwa perilaku memilih oleh santri terhadap calon
legeslatif sangat dipengaruhi oleh budaya patron client, terutama karena faktor kedekatan antara

kandidat dan pendukungnya. Oleh karenanya peneliti ingin mengetahui perilaku santri dalam
memilih calon legeslatif secara mendetail serta budaya patron client di kalangan santri
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data
sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil data yang diperoleh (1). Bahwa pola perilaku santri Ponpes Baitul Arqom Jember
dalam proses pemilihan anggota legeslatif terkait pemahaman santri terhadap pemilu dianggap
masih rendah karena pengalamannya berpolitik hanya terbatas di lingkungan pesantren. Dalam
perilaku memilih, santri lebih cenderung mendukung elit pesantren yang mencalonkan diri
sebagai pimpinan daerah karena dianggap memilki ilmu agama yang kuat disamping itu
dilandasi dengan hubungan baik di lingkungan pesantren. Kecenderungan perilaku santri dalam
menentukan pilihan politiknya banyak didasari oleh ikatan emosional, khususnya kedekatan
antara pemilih dan kandidatnya. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi santri Ponpes Baitul
Arqom Jember dalam memilih anggota legeslatif adalah karena pemimpin dalam partai itu
memiliki rasa integritas tinggi dan akhlak yang baik serta pekah terhadap keadaan masyarakat.
Terlebih lagi faktor kedekatan antara santri dengan kandidat sangat mempengaruhi perilaku
memilihnya.Karena bagaimanapun budaya patron client di pesantren akan mempengaruhi pilihan
politik santri.
Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku memilih santri lebih

cenderung mengedepankan budaya patron client karena dilandasi dengan hubungan baik di
lingkungan pesantren. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi santri Ponpes Baitul Arqom
Jember dalam memilih partai adalah kedekatan antara santri dengan kandidat sangat
mempengaruhi perilaku memilihnya.

Dari hasil penelitian ini diharapkan santri lebih mendalami ilmu politik disamping ilmu agama,
karena bagaimanapun juga manusia adalah makhluk berpolitik. Oleh karenanya dengan
pemahaman tentang ilmu politik diharapkan santri dalam menentukan pilihannya lebih dewasa
dan berprespektif masa depan tidak hanya karena ikatan emosional. Disamping itu hendaknya
santri lebih mementingkan pada calon pimpinan yang memahamai tentang wawasan ke
Indonesiaan dan ilmu politik serta ilmu memimpin rakyat.

ABSTRAC
Nowadays students of Islamic boarding school indirectly they don’t get their right to participate
in the election well as civilians who care and realize about politic. Generally in many years they
influenced by the elite of the boarding views school to get political education. It caused by the
patron client culture that relatively high, until they loose their right of politic. Electors’
perceptions especially students about regional election are varieties because they still confuse
between their right of politic and their relationship with their teachers or decide their right of
election. The students’ confusion is caused by three factors. Firstly because it’s all about the

pursuance to the teacher, until unrespectable impression and confusion are not easy to annihilate.
Secondly at the time of election where symbols of parties and figures are confusing them, they
also confuse to elect one of them. And the third: a lot of students who didn’t know about political
parties that they have to elect.
From problems above can be concluded that students’ behaviors in legislative election are very
influenced by patron client culture, especially the factor of candidate close relationship with his
endorsers. Therefore the writer wanted to know about students’ behavior in legislative election in
detail, and about patron client culture.
The writer use qualitative approach and descriptive method in this research. The techniques
collecting data are: observation, interview, and documentation. After checking of the data
validity, the data was analyzed by supplying data also the analysis and taking conclusion.
From the data that collected (1) can be concluded that students of Baitul Arqom Islamic boarding
school behavior pattern in legislative election process is related by their knowledge about the
election is low reputed because their political experience limited in the boarding school only. In
the behavior of election they prefer to support the elite of the boarding school who follows as
candidate because students think they have good religion knowledge beside they have good
relationship in boarding school circles. Students’ tendencies behavior in deciding their choice in
election is based on the emotional relationship especially close relationship between the
candidate and them. (2) Factors that influenced students of Baitul Arqom in electing legislative
candidate are because the leader of political party has high integrity and good character and their

sensitivity to society. Moreover factor of students’ relationship with the candidate will give big
influence to their election behavior. However patron client culture in the boarding school will
influence students’ political views in election.
From the research result can be concluded that students’ of Islamic boarding school behavior in
election is influenced by the patron client culture based on their good relationship in the boarding
school circles. In other hand, factor that has big influence students of Baitul Arqom Jember in
electing political party is their close relationship with the candidate of legislative.
From the result of this research students hoped to learn more about political science beside
religion science, because however as human is political being. Therefore with the understanding
about political science hoped that students can decide their choice more wisely and have future

perspective not only because good relationship. Beside that students have to look at the candidate
who has a broad knowledge about Indonesia, political science, and leadership.