PERILAKU HETEROSEKSUAL PADA REMAJA RETARDASI MENTAL

PERILAKU HETEROSEKSUAL PADA REMAJA RETARDASI MENTAL
Oleh: Ida Karismatika ( 01810020 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Perilaku heteroseksual, remaja retardasi mental
Retardasi mental merupakan suatu kondisi terhambatnya pertumbuhan intelektual yang tampak
pada ketidakmatangan tingkah laku, rendahnya tingkat intelektual dan rendahnya kemampuan
sosial Kondisi keterbatasan kemampuan perkembangan yang dimiliki remaja retardasi mental,
memicu munculnya mitos yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki ketertarikan seksual
dengan lawan jenisnya dan tidak mampu melakukan perilaku seksual dengan lawan jenisnya.
Kondisi tersebut menyebabkan remaja retardasi mental terhindar dari berbagai informasi tentang
seksualitas dan kesempatan untuk berinteraksi dengan lawan jenisnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran perilaku heteroseksual remaja retardasi mental.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Proses penggalian data dilakukan dengan cara
observasi non partisipan dan wawancara. Observasi dilakukan secara langsung dengan
mengamati perilaku yang berkaitan dengan heteroseksualitas remaja retardasi mental, yang
dilakukan di rumah masing-masing subjek pada tanggal 04 Desember 2005 sampai dengan 03
Januari 2006, dengan subjek penelitian sebanyak dua orang. Wawancara dilakukan dengan
subjek penelitian dan sumber informan yaitu keluarga yang tinggal bersama subjek, guru yang
pernah mengajar subjek, pengasuh asrama yang permah mengasuh subjek dan teman yang

mengenal subjek. Prosedur penelitian meliputi tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan dan
tahap analisis data. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara pengecekan data
observasi, data wawancara dan dokumentasi tertulis tentang subjek penelitian.
Hasil penelitian tentang perilaku heteroseksual pada remaja retardasi mental, meliputi gambaran
perilaku heteroseksual mereka. Bentuk-bentuk perilaku heteroseksual yang dimunculkan oleh
subjek penelitian mengikuti pola perkembangan heteroseksualitas pada remaja, yaitu meliputi
perasaan jatuh cinta dan tertarik terhadap lawan jenis, minat terhadap penampilan diri dengan
tujuan untuk menarik perhatian lawan jenis, mendekati lawan jenis yang mereka sukai dan sikap
romantis dalam bentuk memberikan suatu hadiah kepada lawan jenis yang mereka sukai. Selain
itu, subjek penelitian juga menunjukkan perilaku seksual yang lainnya, seperti perilaku
berkencan, bergenggaman tangan, berpelukan hingga berciuman dengan lawan jenis yang
mereka sukai. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa, remaja retardasi mental
menunjukkan perilaku heteroseksual layaknya remaja normal pada umumnya. Kondisi retardasi
mental tidak mengganggu atau menghambat munculnya perilaku heteroseksual sebagai
perwujudan dari ketertarikan seksual mereka terhadap lawan jenis.

Abstract

Mental retardation is a condition of intellectual growth retardation seen in behavioral immaturity,
low intellectual level and low social skills condition the limited ability of adolescent

development possessed mental retardation, triggering the emergence of the myth that states that
they have no sexual attraction to the opposite sex and is not capable of doing sexual behavior
with the opposite sex. The condition causes mental retardation teens avoid a variety of

information about sexuality and the opportunity to interact with the opposite sex. This study aims
to know the description of the mentally retarded adolescent heterosexual behavior.
This research is qualitative research. The process of data mining is done by non-participant
observation and interviews. Observations are made directly by observing the behavior associated
with heterosexuality adolescent mental retardation, which is done at home each subject on 04
December 2005 until January 3, 2006, with research subjects as much as two people. Interviews
were conducted with research subjects and informants are the source of the family who lived
with the subject, the teacher who has taught the subject, caregiver permah boarding care subjects
and friends who know the subject. The procedure involves research pralapangan stage, the stage
of field work and data analysis phase. Checking the validity of data is done by checking the data
of observation, interview data and written documentation on the subject of research.
Results of research on heterosexual behavior of adolescent mental retardation, including their
picture heterosexual behavior. The forms of heterosexual behavior that is raised by the research
subjects followed the pattern of development of heterosexuality in adolescents, which include
feelings of falling in love and attracted to the opposite sex, interest in personal appearance in
order to attract the attention of the opposite sex, approaching the opposite sex they like and

romantic attitude in form of giving a gift to the opposite sex that they like. In addition, the
subject of the research also shows that other sexual behaviors, such as dating behavior,
bergenggaman hands, cuddle up to smooch with the opposite sex to their liking. On the whole it
can be concluded that, adolescent mental retardation showed a normal teenager like heterosexual
behavior in general. The condition of mental retardation does not interfere with or impede the
emergence of heterosexual behavior as a manifestation of their sexual attraction towards opposite
sex.