Penentuan Stasiun Penelitian Pengambilan Sampel Air

Tabel 4 Parameter-parameter yang diukur dalam penelitian No Parameter yang diukur Satuan Alat Keterangan Fisika Sedimen 1. Teksturfraksi sedimen Saringan bertingkat Laboratorium Kimia Sedimen 1. Bahan Organik Total Pengabuan, Oven Laboratorium 2. Logam Pb, Cd, Cu dan Zn mgkg AAS Laboratorium Kimia Air 1. Logam berat Pb, Cd, Cu dan Zn terlarut dan tersuspensi ppm AAS Laboratorium 2. pH pH meter In situ 3. Salinitas 00 Refraktometer In situ 4. Oksigen terlarut mgl Titrasi, Winkler In situ 5. Total Organik Matter mgl Titrasi Laboratorium Fisika Air 1. Total Padatan Tersuspensi TSS mgl Gravimetri Laboratorium Hidrodinamika Perairan 1. Pasang surut m Data sekunder 2. Kedalaman air m Tongkat berskala In situ 3. Arus mdet Current drouge In situ 4 Laju Sedimentasi grm 3 min ggu Paralon In situ 5 Debit sungai m 3 dt Tongkat berskala, Current drouge, tali berskala In situ

1. Penentuan Stasiun Penelitian

Lokasi penelitian di bagi menjadi tujuh 7 stasiun penelitian, yang mewakili tiga wilayah yaitu wilayah sungai, muara dan laut. Penentuan stasiun ini didasarkan pada perbedaan tingkat salinitas secara horizontal air sungai, air muara dan air laut. Hal ini sangat diperlukan untuk membedakan kondisi kimia air pada masing-masing jenis perairan tersebut dan untuk menunjukkan perubahan konsentrasi logam berat pada tingkat salinitas yang berbeda. Oleh karena itu posisi pengambilan contoh air berada di sungai stasiun 1, muara stasiun 2, 3, dan 4 dan laut 5, 6, dan 7. Posisi lokasi stasiun pengamatan ditunjukkan seperti pada Gambar 7 dan posisi geografis stasiun disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Posisi geografis stasiun penelitian Stasiun Lintang Selatan Bujur Timur 1 2 3 4 5 6 7 06 57’ 36’’ 06 57’ 6.1’’ 06 57’ 0.7’’ 06 56’ 51’’ 06 56’ 46’’ 06 56’ 46” 06 56’ 30” 110 23’ 24” 110 23’ 46” 110 23’ 44” 110 23’ 41.3” 110 23’ 25.6” 110 23’ 43” 110 23’ 23.5”

2. Pengambilan Sampel Air

Data parameter yang diambil melalui pengukuran langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung meliputi parameter kedalaman, salinitas, pH dan oksigen terlarut. Sedangkan pengukuran tidak langsung dengan cara mengambil contoh air. Pengambilan contoh air digunakan untuk penentuan parameter total padatan tersuspensi TSS, analisa bahan organik dan analisa logam berat. Contoh air diambil dengan Van Dorn Water sampler yang mempunyai kapasitas 2 liter, yang diambil dari permukaan. Kemudian contoh air disimpan dalam botol polyethylen dan disimpan dalam kotak es ice box untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium. Sebelum digunakan water sampler dan botol polyethylene telah dibersihkan dengan cara direndam dalam HCL 2 N selama 24 jam dan dibilas dengan air suling bebas ion 3 kali. Di laboratorium, air untuk analisa logam berat kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring Nucleopore, dengan ukuran pori 0,45 µ m, yang telah direndam dalam HCl 6N selama seminggu dan dibilas dengan aquadest. Setelah di saring air contoh diawetkan deng an menambahkan HNO 3 pH2 Hutagalung et al. 1997. Kertas saring yang telah digunakan dikeringkan dalam oven, kemudian di gunakan untuk menghitung total padatan tersuspensi dan kandungan logam berat dalam seston. Pengukuran logam berat menggunakan AAS Atomic Absorption Spectrofotometry, yang mempunyai ketelitian 0,001 dan batas deteksi minimal 0,001 ppm. Dalam pengukuran dengan AAS ini, masing-masing dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Gambar 7 Lokasi pengambilan sampel

3. Pengukuran Arus