Observasi Wawancara Dokumentasi Metode Pengumpulan Data

3.4.3 Foto

Menurut Moleong 2005:114 menyatakan bahwa foto sekarang sudah lebih banyak digunakan alat untuk keperluan penelitian kualitatif, karena bisa dipakai dalam berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Menurut Bodan dan Biklen 1982:102 dalam Moleong 2005:115 menyatakan bahwa ada dua kategori foto yang dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang menghasilkan peneliti sendiri dan foto yang dihasilkan orang terkait penelitian itu sendiri.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Lofland dan Lofland dalam Moleong 2005:157 mengemukakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Menurut Arikunto 2002:133 merujuk pada pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi, dalam mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan suara. Pengamatan langsung atau observasi yang dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah pada tindakan dari sumber data utama yaitu guru sebagai subjek penelitian memahami Kurikulum 2013 dalam melakukan proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

3.5.2 Wawancara

Moleong 2005:186 menyatakan bahwa “Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban pertanyaan itu”. Menurut Arikunto 2002:132 secara fisik wawancara interviu dibedakan menjadi dua, yaitu interviu terstruktur dan tidak terstruktur. Dari pendapat diatas, untuk memperoleh data salah satunya adalah melalui wawancara kepada subjek penelitian dan informan yang mendukung perolehan data yang relevan. Cara yang dilakukan dalam teknik wawancara ini adalah dengan interviu terstruktur, yaitu mengajukan pertanyaan yang terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada di lokasi penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berkembang bahkan dapat diluar dari daftar pertanyaan dengan maksud untuk lebih mengetahui secara jelas jawaban yang dibutuhkan, namun tetap mengacu pada pokok permasalahannya.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang berarti barang-barang tertulis. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen dimanfaatkan untuk menguji, menafisrkan, bahkan meramalkan Moleong, 2005:217. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 2002:135. Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dari studi dokumen, catatan rapat kerja dinas terkait Kurikulum 2013, buku panduan Kurikulum 2013, RPP, penilaian hasil belajar siswa, profil sekolah, data diri guru, arsip-arsip pedoman Kurikulum 2013 dari sumber-sumber relevan seperti dari Dinas Pendidikan, peraturan perundangan, penataran, lokakarya dan lain sebagainya.

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data