Dasar Timbulnya Stratifikasi Sosial

dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. 5 Bruce J. Cohen Sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai. 6 Astrid S. Susanto Hasil kebiasaan hubungan antar manusia dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun mendatar dalam masyarakatnya. 7 Horton dan Horton Sistem pembedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat. Dari beberapa pengertiandefinisi stratifikasi sosial di atas, dapat disimpulkan 3 hal, yaitu: 1. Adanya penggolong-golongan manusia secara bertingkat hierarchis 2. Dasar penggolongannya adalah kedudukan atau status sosial yang dimiliki oleh sesorang atau sekelompok orang. 3. Akibat penggolong-golongan tersebut adalah perbedaan antara hak, kesempatan dan kewajiban.

2.2 Dasar Timbulnya Stratifikasi Sosial

Telah diketahui sebelumnya bahwa dasar pokok timbulnya sistem pelapisan dalam masyarakat itu karena adanya sistem penilaian atau penghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat tersebut; berkenaan dengan potensi, kapasitas atau kemampuan manusia yang tidak sama satu dengan yang lain, dengan sendirinya sesuatu yang dianggap bernilai atau berharga itu juga menjadi keadaan yang langka, orang akan senantiasa meraih penghargaan itu dengan sekuat tenaga baik melalui persaingan bahkan tidak jarang dengan melalui konflik fisik Moeis, 2008. Sekurangnya ada dua proses timbulnya pelapisan dalam masyarakat itu; pertama, terjadi dengan sendirinya, dan kedua sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Proses yang pertama, pelapisan sosial itu terjadi karena tingkat umur age stratification, dalam sistem ini masing-masing anggota menurut klasifikasi umur mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda; untuk 4 masyarakat-masyarakat tertentu, ada keistimewaan dari seorang anak sulung dimana dengan nilai-nilai sosial yang berlaku mereka mendapat prioritas dalam pewarisan atau kekuasaan. Bentuk lain dari sistem pelapisan yang terjadi dengan sendirinya adalah gender, fenomena ini walaupun tidak mutlak menentukan suatu pelapisan namun dalam beberapa hal juga menunjuk pada sistem itu Moeis, 2008. Proses yang kedua, yaitu sistem pelapisan yang sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama, di samping dibeda-bedakan berdasarkan status yang diperoleh, anggota masyarakat dibeda-bedakan pula berdasarkan status yang diraihnya, sehingga menghasilkan berbagai jenis stratifikasi. Salah satu diantaranya adalah stratifikasi berdasarkan pendidikan educational stratification; bahwa hak dan kewajiban warga negara sering dibeda-bedakan atas dasar tingkat pendidikan formal yang berhasil mereka raih. Sistem stratifikasi yang lain yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah stratifikasi pekerjaan occupational stratification dan stratifikasi ekonomi economic stratification, yaitu pembedaan warga masyarakat berdasarkan penguasaan dan pemilikan materi, pun merupakan suatu kenyataan sehari-hari Moeis, 2008. Hal ini juga disampaikan menurut Herdiyanto 2005, stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut: a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat. b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama. Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi- organisasi formal, seperti: pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.

2.3 Kriteria-Kriteria yang Dipakai dalam Stratifikasi Sosial