Makalah stratifikasi sosial di kalangan

KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Stratifikasi Sosial,”
Dalam penyusunanya penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah kesuksesan
semua ini berawal, semoga semua ini memberika sedikit kebahagiaan dan menuntut pada
langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan namun selalu ada yang kurang.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itulah, Kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat diharapkan, demi kesempurnaan karya tulis ini.
Penulis berharap semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masyarakat dengan segala aspek yang mencakup di dalamnya merupakan suatu objek
kajian yang menarik untuk diteliti. Begitu pula dengan sesuatu yang dihargai oleh masyarakat
tersebut. Dengan kata lain, sesuatu yang dihargai dalam sebuah komunitas masyarakat akan
menciptakan pamisahan lapisan atau kedudukan seseorang tersebut di dalam masyarakat. Pada

kajian yang dibahas dalam makalah ini, yaitu stratifikasi ertic yang terjadi ertic masyarakat kuno
dan modern, kita akan dapat menemukanperbedaan yang terjadi di dalamnya, menarik sebuah
kesimpulan yang terjadi akibat stratifikasi ertic.
Secara umum dapat kita pahami bahwa stratifikasi ertic yang terjadi pada zaman kuno
dan modern adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarin membutuhkan sebuah kajian yang berguna
untuk menindak lanjuti dampak-dampak yang berasal dari stratifikasi ertic dalam masyarakat.
Mengambil pembahasan tentang stratifikasi ertic karena sudah di tentukan dari awal oleh guru
bidang studinya.
Definisi Stratifikasi Sosial
Secara harafiah: dari bahasa latin yaitu stratum dan socius. Stratum : tingkatan
sedangkan Socius : teman atau masyarakat. Stratifikasi ertic berarti Tingkatan-tingkatan yang ada
dalam masyarakat.
Menurut ahli:
-

Pitrim A. Sorokin: Pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat.

-


Max Webber: Penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu ertic ertic tertentu
ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.

-

Paul B.Horton dan Chester : Sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu
masyarakat Dari Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa stratifikasi ertic adalah
pembedaan kelas-kelas secara ertical yang diwujudkan dengan adanya tingkatan
masyarakat dari yang lebih tinggi sampai yang paling rendah .

Rumusan Masalah
Dalam makalah ini dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.
2.
1.4

Apa pengertian stratifikasi social ?
stratifikasi bagi masyarakat indonesia ?
Tujuan Penulisan
Adapun penulis menyusun karya tulis ini sebagai berikut:

 Untuk menambah wawasan tentang stratifikasi sosial
 Untuk mempraktekan teori yang didapat dari sekolah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat (vertikal), yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam tingkattingkat kelas pada masyarakat.
Menurut Robert MZ. Lawang (dalam Http:// sosionamche. Blogspot. Com) Pelapisan
sosilal merupakan penggolongan orang –orang dalam suatu sistam sosial tertentu secara hierarki
menurut dimensi kekuasaan, privelese, dan prestise.
Jadi stratifikasi sosial adalah perbedaan yang terjadi baik disengaja atau tidak dalam
masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial terjadi karena ada sesuatu yang dihargai dalam
masyarakat, misalnya: harta, kekayaan, ilmu pengetahuan, kesalehan, keturunan dan lain
sebagainya. Stratifikasi sosial akan selalu ada selama dalam masyarakat terdapat sesuatu yang
dihargai (Prof. Selo Sormardjan dalam Http:// sosionamche. Blogspot. Com).
Stratifikasi sosial akan menimbulkan kelas sosial, dimana setiap anggota masyarakat
akan menempati kelas sosial sesuai dengan kriteri yang mereka miliki.
Kelas sosial adalah golongan yang terbentuk karen adanya perbedaan kedudukan tinggi
dan rendah, dan karena adanya rasa segolongan dalam kelas tersebut masing-masing, sehingga

kelas yang satu dapat dibedakan dari kelas yang lain
Hal-hal yang dihargai sebagai pembentuk pelapisan sosial :
a. Uang.
b. Tanah.
c. Kekayaan.
d. Ilmu Pengetahuan.
e. Kekuasaan.
f. Kesalehan.
g. Garis keturunan dari keluarga terhormat
3
struktur sosial dan dampaknya dalam kehidupan
1. Struktur Sosial

Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan
yang dapat diprediksi melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar kelompok
dalam masyarakat tersebut
Struktur sosial memiliki empat element dasar:
1. Status sosial
2. Peran sosial
3. Kelompok

4. Institusi atau lembaga
Para ahli teori interaksionis menekankan bahwa perilaku sosial kita dikondisikan oleh
peran-peran dan status-status yang kita terima, kelompok mana kita berasal dan institusi mana
kita berfungsi
Status Sosial dan Peran Adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial
sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. . Status dilihat dari proses terjadinya
dibedakan menjadi:
a. Ascribed Status (Status akibat kelahiran)
b. Achieved Status (Status yang diperjuangkan)
c. Assigned Status (Status yang dianugerahkan)
Status selalu diikuti oleh peran. Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang
sesuai dengan statusnya atau seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu
posisi atau status tertentu
Secara sederhana ketidaksamaan dalam masyarakat terjadi akibat beberpa faktor antara lain ras,
agama, gender, peran dan status, kelas sosial, kelompok, pendidikan dan lain-lain. Secara umum,
perbedaan sosial dapat dibedakan menjadi dua :
1. Secara horisontal, diferensiasi, yaitu pembedaan yang dikaitkan dengan interaksi tetapi tidak
menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
2. Secara vertikal, stratifikasi, yaitu perbedaan sosial yang menunukkan adanya tingkatan yang
berbeda dalam masyarakat

2.2 Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial
Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat didukung oleh:
a. Perbedaan ras dan kebudayaan
b. Adanya spesialisasi dalam bidang pekerjaan.
c. Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian hak dan kewajiban.

2.3. Kriteria yang Dipakai untuk Menggolongkan Orang dalam Stratifikasi
1.Ukuran kekayaan, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak, ia akan menempati
pelapisan di atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat dari bentuk rumah, mobil pribadinya,
cara berpakaian serta jenis bahan yang dipakai, kebiasaan atau cara berbelanja dan seterusnya.
2.Ukuran kekuasaan, barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang
terbesar akan menempati pelapisan yang tinggi dalam pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan.
3.Ukuran kehormatan, orang yang disegani dan dihormati akan mendapat tempat atas dalam
sistem pelapisan sosial. Ukuran semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih
tradisional. Misalnya, orangtua atau orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau
kelompoknya. Ukuran kehormatan biasanya lepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan.
4. Ukuran ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan digunakan sebagai salah satu faktor atau dasar
pembentukan pelapisan sosial didalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.Ukuran
tersebut di atas tidaklah bersifat limitif. Oleh karena itu, masih ada ukuran lain yang dapat

dipergunakan. Namun, ukuran di atas lah yang paling banyak digunakan sebagai dasar
pembentukan pelapisan sosial.

5
2.4 Unsur-unsur stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial memiliki dua unsur yaitu:
a. Status
b. Peran

A. Status Adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial.
tiga cara memperoleh status:
1. Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta,
golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang
dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan,
pekerjaan,dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat

yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat.
Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya.
B. Peran Adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peranan.
Menurut Soerjono Soekanto di dalam peran mengandung tiga hal:
* Norma-norma di dalam masyarakat.
* konsep tentang apa yang dilakukan.
* perilaku individu.

6
2.5 Sifat-sifat stratifikasi sosial
Stratifikasi memiliki tiga sifat, yaitu:
a. Stratifikasi tertutup
b. Stratifikasi sosial terbuka
c. Stratifikasi sosial campuran
A. Stratifikasi Tertutup
Sistem pelapisan yang jalan masuk menjadi anggota atau warga suatu pelapisan tertentu

hanyalah melalui kelahiran. Contoh Pelapisan pada masyarakat berkasta, pada masyarakat
dengan sistem feodal, atau pada masyarakat yang masih menggunakan kriteria ras sebagai dasar
pelapisan sosialnya.

Gambar :

B. Stratifikasi Terbuka
Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang
lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri, atau turun ke pelapisan sosial yang
lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap dan tidak beruntung.
Contoh Masyarakat di negara industri maju atau masyarakat pertanian yang telah mengalami
gelombang modernisasi.
Gambar :

C.Stratifikasi Campuran
Stratifikasi gabungan antara stratifikasi terbuka dan tertutup.
Contoh Kehidupan masyarakat Bali, walaupun budaya masyarakatnya tertutup, tetapi secara
ekonomi sistem pelapisan sosialnya bersifat terbuka.
Gambar :

2.6 Bentuk-bentuk Pelapisan Sosial dalam Masyarakat
Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
Bentuk stratifikasi demikian didasarkan pada kekuatan kekuasaan (power) yang dimiliki individu
di mata masyarakat. Kekuatan ini didapatkan karena adanya simpatik dari masyarakat untuk

mendukungnya dalam even politik seperti pemilu. Dengan demikian maka timbul suatu
prespektif antara yang berkuasa dan yang dikuasai.
Dalam masyarakat bentuk stratifikasi demikian terjadi karena adanya interaksi antara individu
dalam bidang politik. Misalnya, dalam masyarakat bernegara bahwa terjadinya stratifikasi ini
terjadi setelah adanya pemilu yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara tersebut. Kemudian
terbentuknya suatu kekuasaan yang tersusun sesuai pemenangnya. Pelapisan dalam masyarakat
berdasarkan kriteria berarti pembedaan penduduk atau warga menurut pembagian kuasa. Apa
yang dimaksud kekuasaan? Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
menurut kehendak atau kemampuan yang ada pada pemegang kekuasaan. Munculnya sistem
kekuasaan kemudian menimbulkan lapisan-lapisan kekuasaan yang sering disebut “Piramida
Kekuasaan”.
Dalam stratifikasi politik menghasilkan dua kelas, yaitu sebagai berikut:
 Kelas penguasa
Kelas ini terdiri atas sekelompok elit yang jumlahnya sedikit. Di tangan kelas penguasa itulah
wewenang untuk mengatur gerak masyarakat berada.
Anggota kelas penguasa memiliki bahwa kelompoknyalah yang berwenang mengatur. Mereka
bersatu dan tidak setiap orang dapat menjadi anggota kelas itu. Sifat kelas penguasa yang
demikian, terjadi pada sistem masyarakat yang hidup dalam pemerintahan feodal dan otoriter.
 Kelas yang Dikuasai
Kelas ini terdiri atas warga masyarakat kebanyakan. Mereka menjadi objek kekuasaan serta tidak

mempunyai wewenang untuk mengatur. Mereka harus tunduk kepada semua aturan yang telah
dibuat dan diputuskan oleh penguasa, serta menjadi objek kekuasaan. Menurut Mac Iver, ada tiga
pola umum sistem pelapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan yaitu tipe kasta, oligarkis, dan
demokratis.
1. Kriteria politik adalah pembedaan penduduk atau warga masyarakat menurut pembagian
kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang diakui oleh
masyarakat disebabkan oleh rasa takut, rasa cinta, kepercayaan, pemujaan.
Munculnya sistem kekuasaan kemudian menimbulkan lapisan-lapisan kekuasaan yang sering
disebut “Piramida Kekuasaan”.

Menurut Max Iver terdapat tiga pola umum “Piramida Kekuasaan” yaitu tipe kasta, tipe
oligarkhis, tipe demokratis.
A. Tipe Kasta
Pelapisan masyarakat berdasarkan kriteria politik, berarti pembedaan penduduk atau wujud
masyarakat menurut kriteria wewenang dan kekuasaan-kekuasaan.
Menurut Max Iver, ada tiga pola umum sistem status sosial:
a. Tipe kasta
b. Tipe oligarkhi
c. Demokratis

8
a. Tipe kasta
Ciri-ciri:
- Memiliki sistem stratifikasi kekuasaan dengan garis besar pemisah yang tegas dan kaku.
- Garis pemisah antara masing-masing pelapisan hampir tidak mungkin ditembus.
- Biasa di jumpai pada masyarakat berkasta.
- Bersifat tertutup
• Terdiri Atas
Susunan dari atas ke bawah sebagai berikut:
1) Raja
2) Bangsawan.
3) Orang-orang yang bekerja di pemerintahan, pegawai rendahan dan seterusnya.
4) Tukang-tukang, pelayan-pelayan.
5) Petani-petani, buruhan tani.
6) Budak-budak.
b. Tipe Oligarkhi
Ciri-ciri:
- Garis pemisahnya tegas diantara strata tapi perbedaan antara status yang satu dengan yang lain

tidak begitu
mencolok.
- Pelapisan dapat ditembus, karena bersifat terbuka.
- Biasa terdapat pada negara Tasisme atau Feodaly berkembang.
- Kedudukan dipengaruhi oleh faktor kelahiran.
Terdiri Atas
Susunan dari atas ke bawah sebagai berikut:
1) Raja (penguasa)
2) Bangsawan dari macam-macam tingkatan.
3) Pegawai tinggi (sipil dan militer).
9
4) Orang-orang kaya, pengusaha dan sebagainya.
5) Pengacara.
6) Tukang dan pedagang.
7) Buruh tani dan budak.
c. Tipe demokratis
Ciri-ciri:
- Adanya pemisah antara lapisan yang sifatnya bergerak
- Faktor kelahiran tidak menemukan kedudukan seseorang, yang terpenting adalah kemampuan
dan kadang-kadang faktor keberuntungan.
* terdiri atas :
1) pemimpin politik, pemimpin partai, orangkaya, pemimpin organisasi-organisasi besar
2) terdiri atas pejabat-pejabat administratif, kelas-kelasatas dasar kelahiran ”eisure Class”
3) terdiri atas ahli-ahli teknik, petani, pedagang
4) pekerja rendahan, petani rendahan

Dari Tiga kelas sosial masing-masing masih dapat dibagi menjadi subkelas sehingga kalau
digambarkan akan menjadi sebagai berikut. :
a. Kelas atas :
1. Kelas atas atas (AA)
2. Kelas atas menengah (AM)
3. Kelas ata bawah (AB)
b. Kelas menengah
1. Kelas menengah atas (MA)
2. Kelas menengah menengah (MM)
3. Kelas menengah bawah (MB)
c. Kelas bawah
1. Kelas bawah atas (BA)
2. Kelas bawah menengah (BM)
3. Kelas bawah bawah (BB)
11
Gambar :

3. Kriteria sosial Pelapisan masyarakat secara sosial; ialah sistem pengelompokan masyarakat
menurut status umumnya nilai status sosial dalam masyarakat diukur dari prestis (gengsi).
Contoh: orang lebih memilih bekerja dikantor dari pada menjadi pedagang Pada masyarakat
Bali, status masing-masing orang ditentukan berdasarkan kasta sehingga tidak memungkinkan
untuk berpindah status.
Hal lain yang dianggap penting adalah menyangkut:
a. Hukum adat
b. Perkawinan
c. Sopan santun