Pengertian Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga

5 Memeriksa bukti-bukti biokimia Metode ini mungkin dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada metode-metode sebelumnya. Metode ini berusaha untuk menemukan bukti-bukti biokimia, seperti analisis sampel darah dan urin. Hal ini memang lebih reliabel dibandingkan dengan metode penghitungan pil atau obat diatas, tetapi metode ini lebih mahal dan terkadang tidak terlalu ‘berharga’ dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Cara yang digunakan untuk mengukur kepatuhan pada penelitian ini adalah menanyakan kepada individu yang menjadi pasien self report dengan menggunakan metode angket. Meskipun cara ini memiliki kelemahan, beberapa penelitian yang dilakukan cenderung menunjukkan bahwa para pasien lebih jujur saat mereka menyatakan bahwa mereka tidak mengkonsumsi obat.

2.2 Dukungan Keluarga

2.2.1 Pengertian Dukungan Keluarga

Sumber dukungan sosial yang paling penting menurut Rodin Salovey dalam Smet 1994:133 adalah “perkawinan dan keluarga.” Menurut Kuntjoro www.e-psikologi.com “Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai.” Gottlieb 1983 dalam Smet 1994 : 135 mendefinisikan “Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal danatau non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima.” Sedangkan Sarafino 1997 dalam buku yang sama mengatakan “dukungan sosial mengacu pada kesenangan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau membantu orang menerima dari orang-orang atau kelompok-kelompok lain.” Cobb dalam Kuntjoro www.e-psikologi.com yang mendefinisikan “dukungan sosial sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan sosial tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok.” Sedangkan dalam buku yang berbeda Cobb Jones dalam Niven 2002:135-136 mengatakan bahwa dukungan sosial dapat diukur dengan melihat tiga elemen : 1 Perilaku suportif aktual dari teman-teman dan sanak famili 2 Sifat kerangka sosial apakah kelompok jaringan tertutup dari individu-individu atau lebih menyebar 3 Cara dimana seorang individu merasakan dukungan yang diberikan oleh teman-teman dan oleh sanak familinya. Chaplin dalam Kamus Psikologi 2005:495 mendefinisikan “dukungan sebagai pemberian dorongan atau pengobatan semangat dan nasihat kepada orang lain dalam satu situasi pembuatan keputusan.” Definisi keluarga menurut Chaplin 2003:188 adalah “satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan perkawinan atau darah secara khusus, mencakup seorang ayah, ibu, dan anak.” Jadi, definisi dukungan keluarga adalah memberikan dorongan atau pengobatan semangat dalam satu situasi pembuatan keputusan oleh satu kelompok individu yang terikat perkawinan atau darah secara khusus, mencakup seorang ayah, ibu, dan anak. Menurut Friedman 1998:34 dukungan keluarga adalah “sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit.” Keluarga juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan bantuan jika diperlukan. Dukungan keluarga bukan sekedar memberikan bantuan, tetapi yang penting adalah bagaimana persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan itu. Dari beberapa pengertian oleh tokoh-tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga adalah dorongan berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau kepedulian yang di dapat dari satu kelompok individu yang terkait oleh ikatan perkawinan atau darah secara khusus, mencakup seorang ayah, ibu, dan anak atau dari suamiistri keluarga inti.

2.2.2 Jenis-jenis Dukungan Keluarga

Dokumen yang terkait

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (Studi di Puskesmas Kendalsari Kota Malang)

3 24 29

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (Studi di Puskesmas Kendalsari Kota Malang)

2 25 28

PENGARUH KONSELING TPADA PASIEN PROGRAM Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 1 4

PENGARUH KONSELING TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 0 15

PENGARUH KONSELING TERHADAP PENURUNAN DEPRESI PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON Pengaruh Konseling Terhadap Penurunan Depresi Pada Pasien Program Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas Manahan Solo.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERATURAN TERAPI RUMATAN METADON DI KLINIK PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON Hubungan Antara Tingkat Depresi dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Puskesmas Manahan

0 0 19