Sistematika Penulisan Pengertian Bencana

c. Pembaca dapat mengetahui wilayah Semarang Utara mana saja yang rentan terhadap banjir. d. Pembaca dapat mengevaluasi diri untuk sadar akan perlunya menjaga lingkungan. 3. Bagi Pemerintah Kota Semarang a. Memberikan informasi dan kalkulasi tentang kerentanan wilayah Semarang Utara terhadap banjir dengan metode baru melalui faktor-faktor dari peneliti, sebagai upaya untuk mempersiapkan langkah selanjutnya untuk masalah banjir tahunan di Kota Semarang khusunya di Semarang Utara. b. Memberikan informasi kepada pemerintah perihal daerah mana saja yang akan terkena banjir, rawan banjir dan aman dari banjir. 4. Bagi Jurusan Matematika a. Menambah pembendaharaan buku di perpustakaan, serta b. Dapat menjadi referensi kepada teman-teman atau adik-adik kelas khususnya tentang logika fuzzy.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok, bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai berikut. 1 Bagian Awal Dalam penulisan skripsi ini, bagian awal berisi halaman judul, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2 Bagian Pokok Bagian pokok dari penulisan skripsi ini adalah isi skripsi yang terdiri atas lima bab, yaitu: a. BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan skripsi. b. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori tentang banjir, faktor-faktor yang menyebabkan banjir, akibat dari banjir, logika fuzzy, fuzzy inference system, fuzzy mamdani, matlab. c. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi studi pustaka, perumusan masalah, pemecahan masalah, analisis pemecahan masalah, dan penarikan simpulan. d. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang simulasi program aplikasi untuk mendeteksi kerentanan daerah banjir di Semarang Utara menggunakan software Matlab R2013a, serta pembahasan perhitungan manual fuzzy mamdani. e. BAB 5 PENUTUP Bab ini berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran peneliti. 3 Bagian Akhir Berisi daftar pustaka sebagai acuan penulisan yang mendukung kelengkapan skripsi ini dan lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi. 10 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bencana

Berdasarkan UU RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, disebabkan oleh faktor alam dan non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan kerugian harta dan dampak psikologi. Definisi bencana seperti dipaparkan di atas mengandung tiga aspek dasar, yaitu: 1. Terjadinya peristiwa atau gangguan terhadap masyarakat. 2. Peristiwa atau gangguan tersebut membahayakan kehidupan dan fungsi dari masyarakat. 3. Mengakibatkan korban dan melampaui kemampuan masyarakat untuk mengatasi sumber daya maereka. Bencana Non Alam Alam Sumber : UU RI No. 24 Tahun 2007 Gambar 2.1. Konsepsi Bencana Semakin besar bencana terjadi, maka kerugian akan semakin besar apabila manusia, lingkungan, dan infrastruktur semakin rentran Himbawan 2010. Bila terjadi hazard, tetapi masyarakat tidak rentan, maka masyarakat tersebut dapat mengatasi sendiri peristiwa yang mengganggu. Bila kondisi masyarakat rentan, tetapi terjadi peristiwa yang mengancam, maka tidak akan terjadi bencana. Menurut Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanggulangan Pengungsi BAKORNAS PB, 2002 dalam Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia bahwa tingkat kerentanan adalah suatu hal penting untuk diketahui sebagai salah satu faktor berpengaruh terhadap terjadinya bencana, karena bencana baru akan terjadi bila terjadi “bahaya” terjadi pada “kondisi rentan”. Di samping itu bahaya hazard adalah suatu fenomena alam atau buatan dan mempunyai potensi mengancam kehidupan manusia, kerugian harta benda hingga kerusakan lingkungan. Berdasarkan United Nations International Strategy for Disaster Reduction UN-ISDR, bahaya dibedakan menjadi lima kelompok yaitu: 1. Bahaya beraspek geologi, antara lain gempa bumi, gunung api, dan longsor. 2. Bahaya beraspek hidrometerologi, antara lain banjir, kekeringan, angin topan, dan gelombang pasang. 3. Bahaya beraspek biologi, antara lain wabah penyakit, hama, dan penyakit tanaman. 4. Bahaya beraspek teknologi, antara lain kecelakaan transportasi, kecelakaan industri, dan kegagalan teknologi. 5. Bahaya beraspek lingkungan, antara lain kebakaran hutan, kerusakan lingkungan, dan pencemaran limbah.

2.2 Pengertian Banjir