buruh  dan  pekerja  kelas  bawah.  Perhatikan  cuplikan  berikut  ini,  ...  On reconnaissait les serruriers à leurs bourgerons bleus, les maçons à leurs cottes
blanches,  les  peintres  à  leurs  paletots,  sous  lesquels  de  longues  blouses  ...
...Orang mengenal tukang kunci dari baju luar mereka berwarna biru, tukang batu dari  jas  putih  mereka,  pelukis  dari  mantel  mereka...,  cara  identifikasi  pekerja
dapat  dilihat  dari  pakaian  yang  mereka  kenakan.  Dari  penglihatan  tokoh  utama, pembaca  dapat  membayangkan  bagaimana  penanda  seorang  pekerja  dan
pekerjaan apa yang dikerjakannya. Zola  menggambarkan  bagaimana  kebiasaan-kebiasaan  para  pekerja  kelas
bawah menjalani hidup mereka. Di sini Gervaise secara tidak langsung melakukan sebuah  interaksi,  Ia  melihat  lingkungannya,  tanpa  harus  menggenal  siapa  yang
menjadi  objek interaksinya.  Perhatikan  cuplikan  berikut  ...  On  reconnaissait  les serruriers à leurs bourgerons bleus ...
...Orang mengenal tukang kunci dari baju luar mereka berwarna biru.... Cara berpakaian dari para pekerja menjadi sebuah
penanda  dalam  novel  ini.  Pakaian  mereka  merupakan  sebuah  kebiasaan  yang digunakan  Zola  menggambarkan  interaksi  yang  secara  tidak  langsung  terjadi
dengan tokoh utama. Selain  itu,  penggambaran  Zola  menegaskan  kembali  akan  faham  naturalis
yang ia usung dalam setiap karyanya. Zola menampilkan sebuah realita kehidupan para pekerja pada abad XIX.
4.4 Kebudayaan Obyektif
Salah  satu  fokus  perhatian  Simmel  adalah  sisi  kebudayaan  realitas  sosial atau  yang  disebutnya  sebagai  kebudayaan  obyektif.  Dalam  pandangan  Simmel,
orang  menghasilkan  kebudayaan,  namun  oleh  kemampuannya  untuk membendakan  realitas  sosial,  dunia  kebudayaan  dan  realitas  sosial  kemudian
mampu  menghidupi  dirinya  sendiri.  Kebudayaan  obyektif  tumbuh  dan  meluas melalui berbagai cara, dengan ukuran mutlaknya yang berkembang seiring dengan
meningkatnya  modernisasi,  tumbuhnya  jumlah  komponen  ranah  budaya  yang berlainan dan adanya beragam elemen dunia budaya.
Salah  satu  perwujudan  tumbuhnya  budaya  objektif  dengan  ukuran jumlahnya yang berkembang dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.
33 Derrière  elle,  le  lavoir  reprenait  son  bruit  énorme  décluse.  Les  laveuses
avaient mangé  leur  pain,  bu  leur  vin ,  et  elles  tapaient  plus  dur,  les  faces
allumées,  égayées  par  le  coup  de  torchon  de  Gervaise  et  de  Virginie.. LAI66
Di  belakangnya,  cucian  kembali  bising.  Tukang  cuci  memakan  roti mereka,  meminum  anggur  mereka,  dan  mereka  bertepuk  tangan  lebih
keras,  muka  menyala,  dimeriahkan  dengan  ejekan  dari  Gervaise  dan Virginie.. LAI66
Kehidupan  dalam  novel  ini  juga  menggambarkan  sebuah  budaya masyarakat  Prancis  yang  sulit  dipisahkan  dari  alkoholisme.  Perhatikan  cuplikan
berikut  ...  Les  laveuses  avaient  mangé  leur  pain,  bu  leur  vin...  ...Tukang  cuci
memakan  roti  mereka,  meminum  anggur  mereka....  Kebiasaan  ini  digambarkan oleh Zola dengan banyaknya kedai anggur yang sudah Ia sebutkan mulai dari awal
bagian  novel.  Tidak  hanya  laki-laki  para  pekerja  kasar  yang  mengkonsumsi alkohol, akan tetapi kaum hawa pun mengkonsumsinya.
Novel ini memang berbicara tentang sebuah kebudayaan yang menjamur di masyarakat  Prancis  pada  abad  XIX,  tentang  kehancuran  yang  disebabkan  oleh
alkohol. Zola mendeskripsikan kehidupan para pekerja kasar yang  selalu identik dengan minuman keras dan tentu saja itu bukan minuman yang berkualitas serta
mempunyai  dampak  untuk  kesehatan.  Hal  ini  dikarenakan  pendapatan  mereka yang  pas-pasan,  jadi  untuk  mendapatkan  minuman  yang  berkelas  mereka  tak
mampu mereka hanya meminum anggur sulingan dengan kualitas rendah. Dalam
L‟Assommoir, Zola menggambarkan kehidupan sehari-hari dari kelas pekerja,  dengan  perhatian  besar  untuk  sebuah  kenyataan. Keadaan  masyarakat
memberikan  kekuatan  untuk  menghentikan  kesengsaraan  rakyat.  Kerusakan akibat alkoholisme adalah tema utama yang diambil. Keterikatan pada minuman
keras dalam kehidupan sehari-hari para pekerja kasar.
4.5   Uang dan Nilai