Proses Kondensasi Coeficient of Performance COP Pengaruh Suhu Evaporasi

88 sedang suhu saturasi pada tekanan 9,61 adalah 40 o C. Sebelum gas dapat diembunkan kondensasi maka suhu gas panaslanjut harus diturunkan hingga ke suhu saturasi sesuai tekanan kondensasinya. Panas yang dipindahkan adalah panas sensibel garis DE.

6. Proses Kondensasi

Biasanya, proses DE panas sensibel dan proses kondesasi EA panas laten, berlangsung di kondensor, yaitu gas panaslanjut dari kompresor didinginkan hingga mencapai suhu kondensasi dan kemudian mengembun. Proses DE berlangsung di bagian atas kondensor dan saluran gas panas. Pada titik E, kondisi refrijeran adalah gas saturasi pada suhu dan tekanan kondensasi. Sifat-sifatnya sebagai berikut: tekanan 9,61 bar, suhu 40 o C, entalpi 367,146 kJkg. Proses EA adalah proses kondensasi gas saturasi di kondensor. Karena kondensasi berlangsung pada suhu dan tekanan konstan, maka garis EA segaris dengan garis constant pressure dan conctant temperature dari titik E ke titik A. Panas yang dibuang ke media kondensasi adalah qc adalah 372,4-238,54 kJkg = 133,86 kJkg. Atau qc = qe + qw = 110,78 + 23,08 = 133,86 kJkg. Bila kapasitas refrijerasi dikehendaki sebesar 1 kW, maka masa refrijeran yang harus disirkulasi di dalam sistem kompresi gas ini adalah 00903 , 78 , 110 1    kg kJ kW q Q m e e kgdet. = 9,03 gdet. Kapasitas kondensasi Qc adalah 209 , 1 86 , 133 det 00903 ,    kg kJ x kg q m Q c c kJdet. Kapasitas kompresi Qw adalah 20841 , 08 , 23 det 00903 ,    kg kJ x kg q m Q w w kJkg 89

7. Coeficient of Performance COP

Kualitas unjuk kerja suatu sistem refrijerasi dapat dinyatakan dengan suatu angka hasil perbandingan antara energi yang diserap dari udara ruang dan energi yang digunakan untuk mengkompresi gas di kompresor. Perbandingan kedua energi tersebut lazim disebut sebagai Koefisien unjuk kerja dari siklus refrijerasi atau Coefficient of performance cop. 8 , 4 08 , 23 78 , 110   kg kJ kg kJ COP

8. Pengaruh Suhu Evaporasi

Efisiensi siklus refrijerasi kompresi uap bervariasi terhadap suhu eveporasi dan suhu kondensasi. Tetapi pengaruh suhu evaporasi terhadap efisiensi siklus lebih besar dibandingkan suhu kondensasi. Gambar 3.6 memberikan ilustrasi bagaimana pengaruh suhu evaporasi terhadap efisiensi siklus refrijerasi. Gambar tersebut menunjukkan hasil pemetaan pada ph- chart dari dua siklus refrijeasi yang mempunyaisushu evaporasi berbeda. Siklus pertama, dengan suhu evaporasi -10oC ditandai melalui titik A, B, C, D, E dan siklus kedua dengan suhu 5 o C, ditandai dengan titik A, B‟, C‟, D‟ , dan E. 90 Gambar 3. 6 Sketsa Pengaruh Suhu Evaporasi Untuk memperlihatkan perbedaannya, marilah kita hitung entalpinya. a untuk siklus dengan suhu -10 o C qe = hc – ha = 347,13 – 238,54 kJkg = 108,59 kJkg qw = hd – hc = 373,33 – 347,13 kJkg = 26,2 kJkg qc = hd – ha = 373,33 – 238,54 kJkg = 134,79 kJkg b untuk siklus dengan suhu 5 o C qe = hc‟ – ha = 353,6 – 238,54 kJkg = 115,06 kJkg qw = hd‟ – hc‟ = 370,83 – 353,6 kJkg = 17,23 kJkg qc = hd‟ – ha = 370,83 – 238,54 kJkg = 132,29 kJkg Kenaikan Efek refrijerasi terhadap keanikan suhu evaporasi adalah 115,06 kJkg – 108,59 kJkg = 6,47 kJkg Atau 6,47 108,59 x 100 = 5,96. Jadi semakin tinggi suhu evaporasi semakin besar pula efek refrijerasinya. Sekarang marilah kita tinjau perbedaan masa refrijeran terhadap kenaikan suhu evaporasi. 91 a untuk siklus dengan suhu -10 o C, besaran masa refrijeran per kilowatt kapasitas refrijerasi adalah: 00921 , 59 , 108 1  kg kJ kW kgdet. b untuk siklus dengan suhu 5 o C, besaran masa refrijeran per kilowatt kapasitas refrijerasi adalah: 00869 , 06 , 115 1  kg kJ kW kgdet Pada kenaikan suhu evaporasi, jumlah masa refrijeran yang disirkulasikan mengalami penurunan. Penurunannya sebesar: 65 , 5 100 det 00921 , det 00869 , det 00921 ,   x kg kg kg Sekarang kita tinjau perbedaan daya teoritis yang digunakan untuk kompresi refrijeran. a. untuk siklus dengan suhu -10 o C, besaran daya teoritis kompresi adalah: Pt = mxqw = 0,00921kgdetx26,2kJkg = 0,2413 kW b. untuk siklus dengan suhu 5oC, besaran daya teoritis kompresi adalah: Pt = mxqw = 0,00869kgdet17,23kJkg = 0,1497 kW Dari sini dapat dinyatakan, bahwa kenaikan suhu evaporasi akan menurunkan daya kompresi teoritis sebesar: 7 , 36 100 2413 , 1497 , 2413 ,   x Terakhir, marilah kita tinjau efisiensi siklus refrijerasinya. Untuk membandingkan efisiensi siklusnya, dapat dilakukan dengan membandingkan COP antara kedua siklus tersebut. 92 a untuk siklus dengan suhu -10 o C, besaran COP adalah: 14 , 4 20 , 26 59 , 108  kg kJ kg kJ b untuk siklus dengan suhu 5 o C, besaran COP adalah: 68 , 6 23 , 17 06 , 115  kg kJ kg kJ Sudah dapat dipastikan, bahwa COP dan juga efisiensi siklus akan ikut naik bila suhu evaporasinya juga naik. Disini, kenaikan suhu evaporasi dari -10 o C ke 5oC, menyebabkan kenaikan efisiensi sebesar: 4 , 61 100 14 , 4 14 , 4 68 , 6   x

9. Pengaruh Suhu Kondensasi