Konversi Energi I
97
hasil pembakaran ini ditransfer menjadi energi panaskalor. Energi panas yang dihasilkan ini akan mendorong torakpiston yang ada dalam
silinder, akibatnya torakpiston akan bergerak. Bergeraknya torakpiston terjadi transformasi energi, yaitu dari energi panas menjadi energi kinetik.
Selanjutnya energi kinetik ditransfer menjadi energi mekanik yang menghasilkan usaha kerja. Kerja yang merupakan hasil kemampuan dari
sistem yang berguna bagi kepentingan manusia, yaitu dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang jauh jaraknya.
5.3. Komponen Alat untuk konversi energi pada PLTMH
Komponen untuk konversi energi pada PLTMH: c. Turbin, merupakan peralatan mekanik yang mengubah tenaga air
menjadi mekanik tenaga putar gerak. Ada beberapa jenis turbin yang digunakan di dalam PLTMH sesuai dengan debit dan tinggi jatuh
air, yaitu turbin pelton, turbin cross flow, turbin propeler turbin open plum dan pump as turbin PAT
d. Alternator atau generator merupakan peralatan mekanik yang berfungsi mengubah tenaga gerak putar menjadi listrik. Alternator
digerakan oleh turbin dengan bantuan sabuk pemutar. Untuk menjaga kestabilan putaran alternator, di antara turbin dan alternator sering
dipasang roda gila fly wheel.
5.4. Debit air maksimum dan minimum
Survei harus direncanakan dengan sangat matang sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Pemilihan waktu survei yang tepat
adalah sangat penting mengingat di daerah kita terdapat dua musim yang sangat mempengaruhi perilaku aliran sungai, yaitu musim penghujan dan
musim kemarau. Pelaksanaan survei untuk satu lokasi tertentu sebaiknya dilakukan minimal sebanyak 2 dua kali, yaitu saat puncak musim
Konversi Energi I
98
penghujan dan puncak musim kemarau sehingga laju aliran debit sungai maksimum dan minimum dapat diukur.
5.5. Debit air rata-rata pertahun Debit air rata-rata sungai dihitung berdasarkan data curah hujan yang
diukur selama satu tahun. Sebagai contoh debit air rata-rata sungai Dompyong yang mengacu pada data curah hujan dan debit rata-rata
kabupaten Trenggalek tahun 2009 menurut balai PSAWS Malang ditunjukkan pada tabel 4.
TABEL 4 DATA CURAH HUJAN TAHUN 2009 DAN DEBIT AIR RATA-RATA
Bulan Curah
Hujan Catchment
Area Debit Air
Debit RataRata
mm km
2
m
3
s m
3
s
Januari 78
20 0.24
0.43 Februari
137 36
0.76 Maret
75 19
0.22 April
156 36
0.87 Mei
199 39
1.2 Juni
65 15
0.15 Juli
55 10
0.08 Agustus
4 2
0.001 September
24 8
0.03 Oktober
93 25
0.36 November
93 26
0.37 Desember
157 37
0.9
Pengukuran debit sungai Dompyong dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011 dalam kondisi cuaca cerah. Lebar sungai Dompyong pada daerah
Konversi Energi I
99
pengukuran adalah 7m yang dibagi dalam 7 segmen dengan jarak antar penampang 1m. Diperoleh penampang melintang Sungai Dompyong
seperti pada gambar 4 dan hasil pengukuran debit pada tabel 5.
Gambar 4. Penampang melintang sungai Dompyong hasil pengukuran TABEL 5
DEBIT AIR PER PENAMPANG
Titik Luas
Penampang Kecepatan
Rata-Rata Aliran
Debit Air
m
2
ms m
3
s
1 0.25
0.32 0.08
2 0.27
0.35 0.09
3 0.31
0.41 0.13
4 0.35
0.44 0.15
5 0.22
0.43 0.09
6 0.24
0.32 0.08
7
Debit Total 0.63
Konversi Energi I
100
Sungai Dompyong merupakan sungai dangkal dengan aliran bebas sehingga faktor koreksi debit air sebesar 0.65 sehingga diperoleh debit air
sungai Dompyong sebesar:
5.6. Besaran debit, ketinggian jatuh air head dan energi potensial air