Silikon Dioksida Aditif Makanan Silikon Dioksida di Keamanan Pangan

c. Silikon Dioksida Aditif Makanan

SiO 2 adalah aditif makanan penting dalam makanan bubuk. Silika juga ditambahkan dalam suplemen makanan kesehatan nutrisi dan merupakan konstituen penting dari banyak tablet obat farmasi. SiO 2 juga digunakan sebagai bahan tambahan makanan dalam banyak makanan olahan. Banyak bertanya - mengapa silikon dioksida dalam makanan ditambahkan eksternal? Hal ini karena tambahan makanan SiO 2 juga berfungsi sebagai agen anti-caking aditif ketika ditambahkan ke campuran, mencegah bahan dari mengikat bersama-sama. Garam dapur memiliki agen anti-caking yang tidak memungkinkan bahan garam untuk rumpun tongkat bersama-sama. Rempah-rempah ditaburi pada chip makanan ringan juga mengandung silikon dioksida yang membantu untuk meningkatkan rasa.

d. Silikon Dioksida di Keamanan Pangan

Silikon dioksida keamanan pangan menjadi perhatian utama terutama bila digunakan sebagai aditif. SiO 2, ditambahkan sebagai agen anti-caking untuk produk makanan tidak aman ketika SiO 2 jumlah lebih dari 2 persen dari berat makanan tersebut. Lebih khusus lagi, untuk SiO 2 aman, itu harus dibuat dengan proses yang dikenal sebagai hidrolisis fasa uap. Jika diproduksi dengan berbagai proses lain, maka ukuran partikel yang direkomendasikan SiO 2 tidak boleh melebihi norma keselamatan. Suplemen memiliki lebih dari 2 persen dari silikon dioksida juga tidak dianggap aman untuk dikonsumsi. Silikon dioksida ketika ditambahkan secara eksternal pada makanan dalam jumlah yang tepat, dapat menghasilkan efek yang dituju, jika tidak maka dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang parah. Secara keseluruhan, silika diet telah memperoleh status penting dalam diet seperti yang dikenal untuk menjaga pertumbuhan Universitas Sumatera Utara tulanghttp:translate.googleusercontent.comtranslate_c?hl=idlangpair=en7Cid rurl=translate.google.comu=http:www.lenntech.comperiodicelementssi.htmus g=ALkJrhgwzCbDeNlLYrEBbb_6q2eGpfUNzgixzz1uTh4zmYW . Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat