40
pembelajaran, 12 Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran, 13 Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar, 14 Memilih dan
mengembangkan media pengajaran yang sesuai, 15 Memilih dan memanfaatkan sumber belajar, 16 Menciptakan iklim belajar mengajar yang
tepat, 17 Mengatur ruang belajar, 18 mengelola program belajar mengajar 19 Mengelola interaksi belajar mengajar. 20 Menilai prestasi murid untuk
kepentingan pengajaran, 21 Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, 22 Melakukan analisis penilaian, 23 Melakukan perbaikan dan
pengayaan.
2.2 Kerangka Berfikir :
Layanan sekolah dan profesionalisme guru sangat terkait dengan kepuasan siswa. Pelayanan yang memuaskan akan menambah kepercayaan masyarakat
kepada sekolah. Sebaliknya apabila suatu sekolah pelayanannya tidak memuaskan maka masyarakat akan kecewa dan tidak akan lagi percaya. .
Guru yang profesional sangat menentukan terhadap tercapainya tujuan pendidikan serta peningkatan kualitas pendidikan. Tanpa profesionalisme seorang
guru, prestasi siswa tidak akan meningkat dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai, sehingga masyarakat tidak akan merasa puas. Melalui tesis ini penulis
berusaha mengungkap tentang pelayanan yang baik serta sosok seorang guru yang profesional agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dalam hal ini
siswa. Apabila realita tidak sesuai dengan harapan maka siswa akan kecewa,
41
apabila realita sama dengan harapan maka siswa akan puas, sedangkan apabila realita melebihi harapan maka siswa sangat puas. Paradigma penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Harapan Realita
Profesionalisme Guru Layanan Pembelajaran
Profesionalisme Guru Layanan Pembelajaran
Tingkat Kepuasan Siswa
Harapan Realita : Sangat Puas Harapan = Realita : Puas
Harapan Realita : Kecewa
Gambar 1
2.3 Pengajuan Hipotesis .
1 Layanan Pembelajaran di SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang, menentukan kepuasan siswa
2 Profesionalisme Guru SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang menentukan kepuasan siswa .
3 Layanan Pembelajaran dan Profesionalisme Guru SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan, Kabupaten Magelang, menentukan kepuasan siswa.
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Menurut tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian terapan. Tujuannya menerapkan, menguji dan mengevaluasi masalah-masalah praktis. Sedangkan
menurut pendekatannya termasuk penilaian jenis Ex Post Facto karena penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut ke
belakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti Sugiyono,
2000:3 Dalam hal ini peneliti tidak perlu memanipulasi variabel-variabel yang ada
karena variabel tersebut telah ada dalam setting yang natural. Dengan demikian peneliti hanya akan mencoba menentukan hubungan dan pengaruh yang terjadi
diantara variabel-variabel yang ada. Menurut hubungan variabel, jenis penelitian ini disebut penelitian korelasi
atau hubungan kausal. Sugiyono 2002;38 menyatakan bahwa hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi di sini ada variabel independent
yang mempengaruhi dan variabel dependen yang dipengaruhi. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara beberapa variabel pada suatu penelitian.
Pendapat senada oleh Sudjana 1989;77 yang mengatakan bahwa studi korelasi mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih yakni sejauh mana variasi
dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.
43
Apabila ditinjau dari tingkat eksplanasi atau tingkat penjelasan yaitu bagaimana variable-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan obyek yang diteliti
melalui data yang terkumpul, maka penelitian ini dikelompokkan dalam penelitian asosiatif. Jadi penelitian ini meneliti permasalahan asosiatif yakni suatu pertanyaan
penelitian yang bersifat menghubungkan dua variable atau lebih. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 1999;86 bahwa hipotesis asosiatif adalah suatu
pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Adapun jenis data penelitian ini adalah kuantitatif, yang didasarkan pada
paradigma positivisme. Tesis positivisme adalah bahwa ilmu merupakan satu-satunya pengetahuan yang valid, dan fakta-fakta sajalah yang mungkin dapat menjadi objek
pengetahuan
Muhadjir, 2001: 69.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.