Waktu dan Lokasi Penelitian Kapal Survei dan Instrumen Penelitian

3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan bagian dari Ekspedisi Selat Makassar 2003 yang diperuntukkan bagi Program Census of Marine Life CoML yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 enam bulan dari bulan Agustus 2003 sampai Januari 2004, mulai dari persiapan, pengukuran dan pengumpulan data di lapangan, analisis data hingga penyusunan laporan. Pengukuran dan pengumpulan data secara in situ dilakukan pada tanggal 14 – 25 Oktober 2003 di perairan Selat Makassar.

3.2 Kapal Survei dan Instrumen Penelitian

Sumberdaya ikan pelagis kecil dan data oseanografi suhu dan salinitas di perairan Selat Makassar merupakan bahan penelitian yang diteliti, sedangkan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: 1 Kapal Penelitian Penelitian ini menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VIII 1300 GT milik Pusat Penelitian Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia P2O-LIPI spesifikasi dan desain dapat dilihat pada Lampiran 1. 2 Instrumen Akustik Semua instrumen akustik yang digunakan telah tersedia pada KR. Baruna Jaya VIII, meliputi: 1 scientific echosounder SIMRAD EK-500 dengan frekwensi 38 kHz, transmisi berkekuatan 2 kW yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 10.000 meter, bandwidth terdiri dari 0,38 kHz narrow dan 3,8 kHz wide serta panjang pulsa 0,1; 0,3; dan 3,0 ms; 2 SIMRAD BI-500 post-processing system; 3 donggle; 4 komputer tipe pentium dan printer warna Lampiran 2. Selama perekaman data akustik, echosounder EK-500 diset sebagai berikut: Frekuensi : 38 kHz Kedalaman rekaman : 5 ~ 1.000 m TVG : 20 log R Kecepatan kapal : 6 ~ 7 knot Panjang pulsa : Medium Sv minimum : -70 dB TS minimum : -70 dB 3 Instrumen Oseanografi Pengukuran parameter perairan suhu dan salinitas dilakukan dengan alat conductivity temperature depth CTD tipe SBE 911 plus seabirds dengan tingkat kemampuan mengukur hingga kedalaman maksimum 6.800 meter Lampiran 3.

3.3 Desain Survei