dalam jumlah yang signifikan yang mampu menghidrolisa kristal selulosa secara invitro. Fungi adalah mikroorganisme utama yang dapat
memproduksi selulase, meskipun beberapa bakteri dan actinomycetes telah dilaporkan juga menghasilkan aktivitas selulase. Trichoderma adalah
penghasil selulase dan crude enzyme secara komersial Fungi-fungi tersebut sangat efisien dalam memproduksi selulase Ikram dkk, 2005.
2.3 Mikroba Kotoran Sapi
Seekor sapi mampu menghasilkan kotoran padat sebesar 23,4 kghari. Setiawan, 2002. Kotoran sapi yang baru dihasilkan tidak dapat
langsung dapat dijadikan pupuk, tetapi harus mengalami proses pengomposan terlebih dahulu.Prihandhini dkk, 2007. Beberapa alasan
mengapa kotoran sapi tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk adalah sebagai berikut:
1. Bila tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik
berlangsung secara cepat sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Pengurain bahan segar sedikit sekali memasok humus dan unsur hara
kedalam tanah. 3.
Struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya ikatnya terhadap air sangat kecil, sehingga bila langsung dibenamkan akan mengakibatkan
tanah menjadi sangat remah.
4. Kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga
pembuatan kompos adalah cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai pupuk.
Kandungan nitrogen N, phospor P, dan Kalium K dalam kotoran sapi potong tertera pada tabel 2.2 dibawah ini:
Tabel 2.2. Kandungan N, P, dan K pada kotoran sapi potong Bobot badan kg
N P
K 277
28,1 9,1
20,0 340
42,2 13,6
30,0 454
56,2 18,2
39,9 567
70,3 22,7
49,9 Sumber: Pusat penelitian dan pengembangan peternakan.
Prihandhini dkk, 2002.
2.4 Pengomposan Limbah
Kompos adalah hasil penguraian parsialtidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi
berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana
bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat
campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
a. Manfaat Kompos