Masalah Orientasi KiriKanan Lateralisasi 1 Permasalahan

o Membedakan posisi gambar, hurup dan benda dalam ruang o Kesulitan menentukan hubungan benda dengan tubuhnya sendiri, spt : b, d , atau u p , menulis 42 --- 24, : ”sa” --- ”as” 2 Prosedur Treatmen Pedagoginya - Mengenali bentuk-bentuk geometri, huruf atau angka dengan variasi: diputar, dibalik, dan seterusnya - Meletakan arah benda sesuai posisi dirinya. - Melatih gerakan anggota lubuh. - Menempatkan benda melalui perintah lisan dan tulis. - Menirukan posisi tubuh. - Membaca peta dan diagram. - Menyusun benda sesuai permintaan, seperti: meletakan bola dibawah meja, menaruh pensil di dalam laci bagian atas, di dalam laci kedua dari bawah.

5. Masalah Orientasi KiriKanan Lateralisasi 1 Permasalahan

kesulkitan membedakan bagian kiri-kanan dari tubuh sendiri Kiri - kanan pada gambar Mewarnani gambar kucing sebelah kiri pohon, anjing sebelah kanan rumah, sepatu pada kaki kiri boneka. 2 Prosedur Treatmen Pedagoginya Menggerakan mata dan tangan dari kiri ke kanan Mewarnani jari kuku tangan kiri temannya Membuat tanda hijau titik pada sebelah kiri kertas Menempatkan tangan kanan-kiri di atas kertas dan benda pada sebelah kanan-kiri dari kertas Mengenali bagian kiri dan kanan dari tubuh sendiri, tubuh orang dalam gambar, dan sebagainya Mengurutkan urutan gambar. sesuai ceritera dari kiri kanan Permainan yang menekankan pada fangsi gerak kiri-kanan dari anggota tubuh, Masalah yang berkaitan dengan lateralisasi ini tidak berdiri sendiri, tetapi selalu disertai dengan hambatan lainnya, seperti kesulitan memahami suatu perintah persepsi pendengaran. Ada beberapa anak mengalami kesulitan dalam membedakan arah kiri - kanan, atas - bawah, dan puncak – dasar lateralisasi. Kondisi ini mengakibatkan tulisan terbalik mirror writing atau membaca angka terbalik letter reversal, misal: angka 14 menjadi 41, kesulitan membaca waktu, dan kurang terampil dengan motorik halusnya sehingga dalam menulisnya juga kurang terampil. Seringkali anak yang mengalami kesulitan belajar bahasa disleksia justrru mempunyai inteligensi yang cukup atau bahkan ada yang tinggi, sehingga orang tua sulit dapat menerima fakta bahwa anaknya termasuk kategori disleksia. Beberapa orang genius yang terkenal, seperti: Albert Einstein, Leonardo da Vinci, Thomas Alva Edison, dan Woodrof Wilson pada masa anak-anak diagnosis mengalami disleksia.. Jadi dapat disimpulkan bahwa ternyata banyak anak dengan disleksia menunjukkan bakat lain yang luar biasa dan inteligen yang tinggi, tetapi mengalami kesulitan membaca dan menulis.

6. Masalah Hiperaktif, Distraksi dan Rentang Perhatian yang singkat a. Masalah Hiperaktif