Sirtu dan Normasari Pandangan Perempuan terhadap Posisi mereka dengan Laki-laki

63

4.2.1 Sirtu dan Normasari

Hubungan Sirtu dan Normasari bermula dari hubungan kerja, Sirtu sebagai Sekretaris Kantor Biro Pentas Artis sedangkan Normasari merupakan artis panggung kawakan, dimana antara kantor tersebut dan Normasari telah terjadi kesepakatan kerja. Hubungan kerja itu kemudian dimanfaatkan oleh Normasari untuk memeroleh keuntungan dari hubungan Sirtu dengan keluarga Nainggolan. Hal ini terlihat dari usaha terlihat dari kutipan berikut dimana Normasari mencoba melobi pengusaha Paradha Nainggolan dengan bantuan dari Sirtu, ‘‘Jenengmu rak Sirtu, bener, ta? Anu, kowe rak bisa ngajak aku sowan Paradha?...’’ ‘‘Mengko ngiras mromosekake pagelaranku kang anyar. Sapa ngreti dheweke gelem mborong maneh sawise kene kliling ing kutha-kutha gedhe Indonesia.’’ Nona Sekretaris: 145 “‘Namamu Sirtu kan, benar kan? Anu, kamu bisa mengajak aku mengunjungi Paradha?...”’ Saat bertemu dengan Paradha Nainggolan, Normasari mencoba memengaruhi keputusan Paradha dengan memanfaatkan daya seksualnya. “Nalika dhangsah mau dheweke bola-bali grayang-grayang lan nggegem manukku karo mbisikake tembung-tembung saru Ngajak turu kelon Hiiiih, kamigilen aku”Nona Sekretaris:179 “‘Ketika dansa tadi dia Normasari berulang kali menggerayangi dan menggengam kelaminku dan berbisik kata-kata tak senonoh Mengajak tidur bersama Hiiiih, jijik aku”’ Perbuatan yang dilakukan oleh Normasari menunjukan sisi kelemahannya sebagai perempuan, karena sentuhan Normasari sebenarnya adalah mencari kesetujuan dari pihak laki-laki dalam hal ini Paradha Nainggolan untuk dapat menyeponsori pergelarannya. 64 Normasari berharap kedekatannya dengan Paradha Nainggolan dapat membawa dirinya memasuki pergaulan elite sebagaimana terungkap dalam kutipan berikut. “....Paradha kuwi wong luhur, sugih bandha bandhu, kesuwur. Wong sing srawung cedhak karo dheweke mesthi dadi pocapane jagad....”Nona Sekretaris:146 “‘....Paradha itu orang terpandang, kaya dan berharta banyak, terkenal. Orang yang bergaul dengan dirinya pasti jadi topik percakapan dunia...”’

4.2.2 Sirtu dan Julaeha