Terjadinya Hubungan Internasional merupakan suatu keharusan sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan bertambah kompleksnya kehidupan manusia dalam
masyarakat internasional sehingga interdependensi tidak memungkinkan adanya suatu negara yang menutup diri terhadap negara lain. Dengan demikian, harapan
untuk masa kini dan yang akan datang pada interaksi Hubungan Internasional lebih pada kerjasama antar negara.
2.2. Kerjasama Internasional
Berbagai masalah baik nasional, regional maupun global saling bermunculan yang memerlukan perhatian dari berbagai Negara dan telah merupakan
kecenderungan yang kuat dewasa ini. Banyak kasus memperlihatkan bahwa pemerintah saling melakukan hubungan,mengadakan perundingan untuk mencari
pemecahan masalah yang mereka hadapi dan biasanya perundingan diakhiri dengan membentuk perjanjian atau saling pengertian yang memuaskan bagi semua pihak.
Proses semacam itu membentuk apa yang disebut dengan kerjasama cooperation. Dalam kerjasama ada sasaran-sasaran yang hendak dicapai. R. Soeprapto, 1997:167
Menurut Koesnadi Kartasasmita pengertian kerjasama internasional dapat dipahami sebagai berikut:
“Kerjasama dalam masyarakat internasional suatu keharusan sebagai akibat terdapatnya hubungan interdepedensia dan bertambah
kompleksnya hubungan manusia dalam masyarakat internasional. Kerjasama internasional terjadi karena national understanding serta
mempunyai arah tujuan sama, keinginan yang didukung oleh kondisi internasional yang saling membutuhkan. Kerjasama itu didasari oleh
kepentingan bersama diantara Negara-negara, namun kepentingan itu tidak identik Kartasasmita, 1997: 20”
Kerjasama internasional tidak dapat dihindari oleh negara atau aktor-aktor internasional lainnya. Keharusan tersebut diakibatkan adanya saling ketergantungan
diantara aktor-aktor internasional dan kehidupan manusia yang semakin kompleks, ditambah lagi dengan tidak meratanya sumber-sumber daya yang dibutuhkan oleh
para aktor internasional. Defnisi Kerjasama Internasional:
1. Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling bertemu dan dapat menghasilkan suatu, dipromosikan atau dipenuhi oleh
semua pihak. 2. Persetujuan atas masalah tertentu antara dua negara atau lebih dalam rangka
memanfaatkan persamaan atau bertukar kepentingan. 3. Pandangan atau harapan suatu negara bahwa kebijakan yang diputuskan oleh
negara lainnya membantu negara itu untuk mencapai kepentingan dan nilai- nilainya.
4. Aturan resmi atau tidak resmi mengenai transaksi dimasa depan yang dilakukan untuk melaksanakan persetujuan.
5. Transaksi antar negara untuk mencapai tujuan mereka Holsti, 1987:652. Dalam suatu kerjasama internasional bertemu berbagai macam kepentingan
dari berbagai negara dan bangsa yang tidak dapat dipenuhi di dalam negerinya sendiri. Kerjasama internasional adalah sisi lain dari konflik internasional yang juga
merupakan salah satu aspek dalam Hubungan Internasional. Isu utama dari kerjasama internasional yaitu pada sejauhmana keuntungan bersama yang diperoleh melalui
kerjasama dapat mendukung konsepsi dari kepentingan tindakan yang unilateral dan kompetitif. Kerjasama internasional terbentuk karena bagai bidang seperti idiologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan. Berbagai masalah tersebut maka berbagai negara membentuk suatu kerjasama
internasional Perwita dan Yani, 2005:33.
2.3 Konsep Peranan