Kajian Pengaruh Program Inres Desa Tertinggal Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

Kajian Pengaruh Program Inres Desa Tertinggal Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Perumahan Anggota Kelompok Masyarakat Di Desa
Gampong Baro Dan Ulee Lheue, Kotamadya Banda Aceh - Aceh
Sukardi
Program Pasca Sarjana Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK SUKARDI. Kajian Pengaruh Program Inres Desa Tertinggal Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Perumahan Anggota Kelompok Masyarakat Di Desa Gampong Baro Dan Ulee Lheue, Kotamadya Banda Aceh – Aceh, di bawah bimbingan BACHTIAR HASSAN MIRAZA sebagai Ketua, HB. TARMIZI dan ABDUL MANAF sebagai anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pelaporan serta perubahan kondisi sosial ekonomi dan sikap anggota kelompok masyarakat tentang kondisi lingkungan perumahan akibat adanya Program Inpres Desa Tertinggal.
Lokasi Penelitian di Desa Gampong Baro Dan Ulee Lheue, Kotamadya Banda Aceh. Anggota kelompok masyarakat yang terpilih sebagai responden sebanyak 68 rumah tangga. Dilihat dari hubungan dengan kepala rumah tangga 45,6% anggota kelompok masyarakat yang terpilih sebagai responden berstatus sebagai kepala rumah tangga dan sisanya berstatus sebagai istri kepala rumah tangga. Hampir lima puluh persen dari anggota kelompok tersebut mempunyai tingkat pendidikan maksimal tamat SD. Modal usaha dana IDT sebagian besar anggota kelompok masyarakat di Desa Gampong Baro lebih besar dibandingkan dengan Desa Ulee Lheue. Jenis usaha yang dilakukan adalah berdagang ikan, kue/warung kopi, berdagang barang kelontong, beternak ayam, beternak ikan lele dan menjahit baju. Sebagian besar dari usaha yang dilakukan tersebut sudah ada sebelum ada program IDT.
Analisa Deskriptif digunakan untuk membandingkan sistem pelaporan yang ditentukan dengan sistem pelaporan yang dilakukan anggota kelompok masyarakat. Sistem Skoring digunakan untuk mengetahui pengaruh program Inpres Desa Tertinggal terhadap kondisi sosial ekonomi anggota pokmas, dan Uji Tanda digunakan untuk mengetahui sikap anggota kelompok masyarakat tentang kondisi lingkungan perumahannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pelaporan rutin belum sesuai yang diharapkan karena baru dilakukan oleh sebagian kecil kelompok masyarakat di Desa Gampong Baro dan Desa Ulee Lheue. Hal ini disebabkan tidak semua anggota mengetahui manfaat laporan tersebut, sehingga sebagian besar anggota merasa bahwa pembuatan laporan tersebut secara rutin setiap bulan hanya menambah pekerjaan mereka.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

1

Masih ada sebagian kecil anggota kelompok masyarakat yang belum merasakan pengaruh bantuan dana IDT terhadap kondisi sosial ekonominya. Hal ini disebabkan usaha yang dilakukan dari dana IDT tidak berhasil dan tidak berjalan lagi. Bagi anggota kelompok masyarakat yang usahanya masih berjalan, mereka telah merasakan pengaruh program IDT ini terhadap kondisi sosial ekonomi rumah tangganya. Namun demikian, pengaruh yang paling dirasakan oleh sebagian besar anggota kelompok masyarakat masih terbatas pada membantu memenuhi biaya hidup sehari-hari. Hanya sekitar tiga puluh lima persen anggota kelompok masyarakat yang menggunakan hasil usaha dana IDT mereka untuk membeli barang tahan lama dan ditabung. Dilihat dari pengembalian dana IDT yang dipinjam anggota kelompok masyarakat, sebagian besar telah mengembalikan atau mengangsur dana tersebut. Pada umumnya mereka menggunakan hasil usaha IDT sebagai sumber dana untuk mengangsur pinjamannya.
Perubahan kondisi sosial ekonomi anggota kelompok masyarakat di Desa Ulee Lheue tidak mempengaruhi sikap mereka terhadap kondisi lingkungan perumahannya. Sedangkan di Desa Gampong Baro ada pengaruhnya terhadap kondisi bangunan rumah mereka. Kondisi atap, dinding, dan lantai rumah sebagian anggota kelompok masyarakat di Desa Gampong Baro mengalami perubahan yang lebih baik setelah adanya program IDT dibandingkan sebelum ada program tersebut.

e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara


2