Latar Belakang PENOKOHAN DALAM NOVEL KALOMPANG KARYA BADRUL MUNIR CHAIR DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Alasan lain peneliti tertarik pada novel Kalompang sebagai bahan penelitian karena novel tersebut memiliki banyak tokoh yang bermunculan. Seperti pada tokoh utama, tokoh utama dalam novel Kalompang terdapat dua tokoh. Novel Kalompang memiliki banyak tokoh sehingga hampir semua jenis tokoh ada dalam novel tersebut. Pengarang novel Kalompang juga menampilkan watak tokoh- tokohnya secara tidak langsung, jadi watak-wataknya tidak bisa kita pastikan secara langsung. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk menjadikan novel Kalompang sebagai bahan penelitian. Pada novel Kalompang, tokoh-tokohnya cukup baik sebagai contoh di kehidupan nyata. Misalnya pada watak-watak yang dimiliki tokoh-tokoh yang ada di dalam novel tersebut. Maka peneliti menggunakan novel Kalompang sebagai bahan penelitian karena di dalam novel tersebut yang lebih ditonjolkan adalah tokoh-tokohnya. Penulis menggunakan novel Kalompang karya Badrul Munir Chair sebagai bahan penelitian karena ada tiga hal yang menarik dalam novel tersebut yaitu sebagai berikut. 1. Novel Kalompang memiliki tokoh-tokoh yang menarik dijadikan bahan ajar untuk SMA kelas XII semester genap karena karakter tokoh-tokoh dalam novel tersebut dapat dijadikan teladan para siswa dalam dunia pendidikan. 2. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel Kalompang mampu mengangkat karakter-karakter tokoh yang ada dalam novel tersebut. 3. Tokoh-tokoh dalam novel Kalompangmampu mewakili bagaimana karakter orang-orang yang berada di kampung nelayan sebenarnya. Melalui penelitian ini, penulis menganalisis penokohan dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair. Novel Kalompang dapat dijadikan bahan ajar untuk rancangan pembelajaran pada kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA kelas XII semester genap. Dalam kurikulum 2013, terdapat kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik yang menempuh mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ada empat kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik dan berkenaan dengan pembelajaran novel. Terdapat KI 3 yang harus dicapai oleh peserta didik terlebih dahulu, setelah KI 3 terlaksana oleh peserta didik dengan baik, peserta didik diarahkan untuk menuju pada KI 4, kompetensi inti memang harus diawali oleh KI 3 dan KI 4 agar dapat menciptakan peserta didik yang mampu menjadi K1 1 dan KI 2. Hal ini juga dipertegas oleh mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memiliki kompetensi dasar sebagai berikut. KD 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorialopini, dan novel. KD 3.3 Menganalisis teks novel baik melalui lisan maupun tulisan. Hal yang menarik selain tokoh dan penokohan di dalam novel Kalompang ini adalah novel yang bergaya khas Madura dengan kehidupan di kampung nelayan tersebut. Dipaparkan juga di dalam novel tentang kebudayaan khas kampung nelayan orang-orang Madura. Karena kebudayaan juga mencakup dalam pembelajaran agar bahan ajar untuk pembelajaran Bahasa Indonesia selain mengenai karya sastra dengan tokoh dan penokohannya, kebudayaan juga tidak dilupakan, memperkenalkan kebudayaan Madura seperti yang sudah disinggung pada KI 3. Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik menggunakan novel Kalompang sebagai bahan penelitian untuk penelitian tentang penokohan di dalam novel tersebut. Penokohan yang baik merupakan bahan yang baik pula untuk peserta didik dalam mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh pelajaran kehidupan pada setiap tokoh-tokoh yang disampaikan oleh Badrul Munir Chair dalam novel Kalompang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana penokohan dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di SMA ?” Masalah tersebut dijabarkan ke dalam tiga pertanyaan penelitian berikut ini. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah jenis-jenis tokoh dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair? 2. Bagaimanakahteknik pelukisan tokoh dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair? 3. Bagaimanakahrancangan pembelajarandi SMApada kurikulum 2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikanjenis tokoh tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh sederhana, tokoh bulat, tokoh statis, tokoh berkembang, tokoh tipikal, dan tokoh netral dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair. 2. Mendeskripsikan teknik pelukisan tokoh teknik ekspositori dan teknik dramatik dalam novel Kalompang Karya Badrul Munir Chair. 3. Membuat Rencana Pelaksanaan PembelajaranRPP di SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai 1 mengembangkan ilmu bahasa yang berkaitan dengan karya sastra khususnya novel pada unsur intrinsik mengenai penokohan dan 2 bermanfaat untuk menambah referensi di bidang sastra mengenai kajian tentang penokohan dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai 1 bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca agar berbagi ilmu mengenai penokohan di dalam novel, 2 membantu di bidang pendidikan mengenai pemilihan bahan ajar, 3 sebagai referensi guru terhadap rancangan pembelajaran mengenai penokohan, dan 4 membantu guru dalam mengapresiasi karya sastra khususnya novel.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah penokohan dalam novel Kalompang karya Badrul Munir Chair dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di SMA, dengan rincian penokohan sebagai berikut. 1. Jenis-jenis tokoh a. Tokoh utama dan tokoh tambahan b. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis c. Tokoh sederhana dan tokoh bulat d. Tokoh statis dan tokoh berkembang i. Tokoh tipikal dan tokoh netral 2. Teknik pelukisan tokoh a. Teknik ekspositori b. Teknik dramatik

III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian yang deskriptif artinya data terurai dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar, bukan dalam bentuk angka-angka Semi, 2012: 30-31. Penelitian kualitatif ini tentu saja tidak untuk penelitian bidang teknologi dan eksakta. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis Wikipedia Bahasa Indonesia.Penelitian kualitatif lebih sesuai untuk penelitian hal-hal yang bersangkut paut dengan masalah kultur dan nilai-nilai, seperti sastra. Dikatakan penelitian sastra lebih sesuai dengan penelitian kualitatif adalah bahwa sastra merupakan suatu bentuk karya kreatif, yang bentuknya senantiasa berubah dan tidak tetap, yang harus diberikan interpretasi Semi, 2012: 34. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dalam penelitian mengenai tokoh dan penokohan yang terdapat dalam Novel Kalompang Karya Badrul Munir Chair.