Kesatuan Akuntansi Kesinambungan Periode Akuntansi

diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal. Kesimpulan Rerangka konseptual merupakan suatu format yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar yang saling berkaitan, yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten dan memberi pedoman tentang jenis, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Indonesia melalui IAI mengambil kebijakan untuk mengadopsi rerangka konseptual yang disusun oleh IASC sebagai dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Tujuan rerangka konseptual akuntansi di Indonesia pada intinya sejalan dengan tujuan rerangka konseptual milik US, yaitu untuk membantu berbagai pihak dalam mencapai tujuan berkaitan dengan masalah akuntansi yang muncul. Kelompok 3 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 konsep-konsep yang mendasari pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan Akuntansi

Pada dasarnya perusahaan dianggap terpisah dari pemiliknya. Dengan kata lain, harta atau kekayaan perusahaan dipisahkan dari harta atau kekayaan pemilik. Semua setoran pemilik pada perusahaan dicatat sebagai tambahan modal perusahaan, sedangkan pengambilan kekayaan oleh pemilik dicatat sebagai pengurangan modal melalui perkiraan prive. Inilah yang dimaksud dengan konsep kesatuan akuntansi Business Entity Concept. Pemisahan tersebut merupakan faktor utama untuk membebani pada perusahaan, sebagai suatu kesatuan akuntansi, dengan kewajiban- kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan pada pihak-pihak yang berkepentingan. Kesatuan akuntansi ini tidak perlu harus sama dengan batas hukumnya, sebagai contoh, perusahaan induk dan anak perusahaan merupakan entitas hukum tersendiri, tetapi penggabungan aktivitas perusahaan- perusahaan tersebut untuk tujuan akuntansi dan pelaporan tidak menyimpang dari konsep kesatuan ekonomi. Demikian pula suatu departemen atau divisi dapat dipandang sebagai entitas tersendiri, namun biasanya laporan yang dikeluarkan oleh unit tersebut hanya merupakan dasar untuk mengevaluasi prestasi masing-masing departemen atau divisi dan merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang lengkap.

2. Kesinambungan

Suatu kesatuan ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya. Asumsi ini memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang dapat direalisasi pada saat likuidasi. Contoh yang jelas dari dianutnya konsep kesinambungan ini adalah dalam pelaporan aktiva tetap; aktiva dicatat menurut harga perolehannya dan disusutkan dengan cara yang sistematis tanpa adanya petunjuk mengenai nilai yang dapat direalisasi pada saat pelaporan. .

3. Periode Akuntansi

Ada dua alasan utama perlunya penerapan konsep ini. Pertama, gambaran yang lengkap dan tepat mengenai kesuksesan suatu perusahaan hanya bisa diperoleh pada saat perusahaan itu menghentikan kegiatannya dan mencairkan hartanya menjadi kas. Akan tetapi, banyak keputusan yang harus diambil selama berlangsungnya kegiatan perusahaan dan tidak mungkin menunggu sampai perusahaan itu menghentikan usahanya. Karena perusahaan dianggap selalu melaksanakan kegiatan usahanya Going Concern, maka kegiatannya dibagi dalam periode-periode sehingga perkembangan perusahaan dapat dicatat secara periodik pula. Dengan penyajian laporan keuangan secara periodik, diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Alasan kedua, adalah perlunya informasi akuntansi secara periodik untuk maksud-maksud perencanaan perusahaan. Untuk itu diperlukan laporan keuangan yang tepat, dalam arti harus menyajikan data yang sesuai dengan periode laporan keuangan. Oleh karena itu, transaksi-transaksi perusahaan harus dicatat pada saat terjadinya. Misalnya, pada bulan Desember 1985 perusahaan berhak atas penghasilan sewa sebesar Rp.150.000, tetapi menurut perjanjian baru akan diterima pada tanggal 15 Januari 1986. Menurut konsep ini, penghasilan sewa tersebut harus di- catat sebagai penghasilan tahun 1985.

4. Pengukuran dalam Nilai Uang