Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya Terhadap Infrastruktur Puskesmas Di Kabupaten Toba Samosir, 2006

H
HA
ASSIILL PPEEN
NEELLIITTIIA
AN
N

KARAKTERISTIK PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN TINGKAT
KEPUASANNYA TERHADAP INFRASTRUKTUR PUSKESMAS
DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR, 2006
Nerseri Barus
Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU
Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155
ABSTRACT
Community pay a visit to health centre less than to health worker private
practise for taking medicine in Indonesia (23.6% versus 27.5%), so with in
Toba Samosir Region (18.35% versus 33.02%). A rapid survey was conducted
to describe the characteristics of Health Centres basic-infrastructure. The unit
of analysis are five (5) health centres in Toba Samosir Region, North Sumatera
Province namely Balige, Ajibata, Laguboti, Parsoburan, and Porsea.
Information were collected through face-to-face interview using questionnaire

with 50 visitors attending each Health Centre in special day (market day). The
number of subjects were 250. The descriptive approach was used for data
analysis. The study showed that sociodemographic characteristics were as
follow; the highest age group 35-39 years old (16.8%), female (54.4%),
education: secondary school (34.4%), occupation: farmer (38.4%), marital
status: married (92%). Accessibility to health center; near enough (41.6%),
took 15-30 minute to come (40.8%), used public transportation (61.6%), and
free of charged (50%). Visitors satisfaction with basic-infrastructure scoring
was 84.17, the highest was with health providers appearance the score was
90.3; the lowest was with toilet and water in the toilet (the score was 78.8 and
79.3 respectively). The highest satisfaction was with Laguboti Health Centre
(94.7%) followed by Ajibata Health Centre (91.1%); the lowest was in Porsea
Health Centre (70.6%).
Keywords: Health centre, Accessibility, Satisfaction, Basic infrastructure
PENDAHULUAN
Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No. 1202/MenKes/SK/VIII/2003 menetapkan
salah satu indikator mengenai akses dan
mutu pelayanan kesehatan adalah persentase
penduduk yang memanfaatkan puskesmas.

Surkesda
Kab.
Toba
Samosir
2005/2006 menemukan sebagian besar
anggota keluarga yang sakit mencari
pengobatan di praktik petugas kesehatan
(33,02%), diikuti oleh polindes (24,9%). Ke
puskesmas hanya 18,35%. Gambaran
proporsi ini hampir sama dengan hasil
Surkesnas 2001 di mana yang terbesar juga
praktik petugas kesehatan (27,5%) dan
Puskesmas 23,6%. Kelihatannya masyarakat
di Toba Samosir masih lebih cenderung

memilih praktik petugas kesehatan dibanding
dengan puskesmas. Salah satu faktor penyebab
kemungkinannya adalah kurangnya kepuasan
masyarakat terhadap puskesmas.
Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui karakteristik
pengunjung puskesmas dan tingkat kepuasannya
terhadap infrastruktur puskesmas di Kab.
Toba Samosir.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik pengunjung
puskesmas dan tingkat kepuasannya terhadap
infrastruktur puskesmas di Kabupaten Toba
Samosir.

142
Universitas Sumatera Utara

Tujuan Khusus
1. Mengetahui distribusi proporsi responden
berdasarkan sosio demografi, antara lain:
umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan dan status
dalam rumah tangga.

2. Mengetahui distribusi proporsi responden
berdasarkan
aksesibilitas
terhadap
puskesmas, antara lain: jarak rumah ke
puskesmas, lama perjalanan, transportasi,
pembayaran berobat, dan sumber biaya.
3. Menganalisis tingkat kepuasan responden
mengenai sarana dan prasarana puskesmas
yang meliputi keadaan halaman, gedung,
ruang tunggu, tempat duduk, kebersihan,
penerangan, WC, kebersihan/kerapian
petugas, dan papan informasi.
METODE SURVEI
Lokasi Survei
Survei dilakukan di 5 (lima) puskesmas
Kabupaten Toba Samosir, yaitu Puskesmas
Balige, Ajibata, Laguboti, Parsoburan, dan
Porsea.
Rancangan Survei

Jenis penelitian adalah rapid survey
dengan desain cross-sectional.
Subyek Penelitian
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh puskesmas di Kabupaten Toba
Samosir.
Sampel
Sampel dipilih secara purposive, yaitu
pengunjung yang datang pada hari pekan
(Onan) ke lima puskesmas di Kabupaten
Toba Samosir, yaitu Laguboti, Balige,
Porsea, Ajibata, dan Parsoburan. Hari pekan
di ibukota kecamatan dilaksanakan satu kali
seminggu. Pada hari pekan ini pengunjung
puskesmas jauh lebih banyak dari hari–hari
lainnya. Seluruh pengunjung puskesmas
ditetapkan menjadi sampel. Jumlah sampel
minimal sebanyak 50 orang pada tiap
puskesmas. Total sampel adalah 250 orang.

Yang menjadi responden adalah
pengunjung puskesmas yang berumur ≥ 17
tahun (dianggap sudah mampu memberikan
jawaban yang dibutuhkan. Bila pengunjung
belum mencapai usia 17 tahun, yang menjadi
responden adalah pendampingnya).

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara langsung kepada pengunjung
puskesmas pada hari pekan yang telah
ditentukan dengan menggunakan kuesioner.
ANALISIS DATA
Analisis data dilakukan secara deskriptif
menggunakan Program SPSS Versi 12.
Pengukuran Variabel
Tingkat kepuasan dibagi atas empat (4)
kategori dan diberi penilaian sebagai
berikut:
1. Sarana tidak tersedia, diberi nilai : 0

2. Tidak puas, diberi nilai
: 1
3. Sedang, diberi nilai
: 2
4. Puas, diberi nilai
: 3
Total nilai skor kepuasan dari masingmasing variabel untuk semua respoden di
setiap puskesmas (50 responden) berkisar
antara 0–150. Nilai tingkat kepuasan
dihitung berdasarkan persentase dari hasil
pembagian total nilai skor yang diperoleh
dibagi dengan skor maksimum (150).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Karakteristik Responden
Responden pada survei ini adalah
pengunjung puskesmas pada hari pekan yang
berumur ≥ 17 tahun dan dapat/bersedia
diwawancarai baik untuk penderita maupun
bukan penderita (pendamping penderita)
Tabel 1 di bawah ini menunjukkan bahwa

85,6 % responden adalah penderita.
Tabel 1.

Distribusi
proporsi
responden
menurut sifat responden, di lima
puskesmas, Toba Samosir, 2006

Sifat

Frekuensi

%

Penderita

216

85.6


Pendamping

34

14.4

Total

250

100

Umur dan Jenis Kelamin
Bagaimana karekteristik responden
menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat
pada Gambar 1 berikut ini:

143
Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya (142 – 148)

Nerseri Barus
Universitas Sumatera Utara

Distribusi Proporsi Menurut Umur
55
50
45
40

%

35
30

Laki - Laki

25

Perempuan


20
15
10
5
Total

≥ 70

65-69

60-64

55-59

50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

25-29

20-24

< 20

0

Umur
Gambar 1. Proporsi responden menurut umur dan jenis kelamin di lima puskesmas, Toba
Samosir, 2006

Proporsi responden laki-laki terbanyak
pada umur 35-39 tahun (10%) sedangkan pada
perempuan terbanyak pada usia 60–64 tahun
(7,6%) dari keseluruhan responden. Paling
sedikit pada laki-laki adalah pada kelompok
umur < 20 tahun (0,8%) sedangkan pada
perempuan pada umur 20-24 tahun (1,6%).
Secara keseluruhan responden terbanyak adalah
perempuan yaitu sebesar 54,4 %.
Karakteristik Sosial Responden
Bagaimana karakteristik sosial dari
responden seperti terlihat pada Tabel 2. Dari
Tabel 2 dapat dilihat bahwa masih ada
(3,6%) pengunjung puskesmas berumur ≥ 17
tahun yang belum/tidak sekolah. Kelompok
paling tinggi berpendidikan SLTP (34,4%).
Pekerjaan terbanyak adalah sebagai
buruh tani (pekerja bebas di pertanian) yaitu
sebesar 38,4%. Dari status perkawinan
terlihat ada yang sudah bercerai yaitu sebesar
2%. Sedangkan status dalam rumah tangga
yang terbanyak adalah sebagai anak (51,6%).
Aksesibilitas Responden terhadap Puskesmas
Bagaimana aksesibilitas responden
terhadap puskesmas dapat dilihat pada Tabel
3.

144

Lokasi puskesmas secara umum cukup
sesuai dengan area tempat tinggal (rumah
masyarakat), yaitu dengan radius ≤ 8 km.
Secara fakta hanya 17,2% responden yang
tempat tinggalnya lebih dari 8 km dari
puskesmas. Namun, 20,4% responden
merasa jarak rumahnya ke puskesmas terlalu
jauh. Sebesar 30% responden menghabiskan
waktu lebih dari 30 menit untuk tiba di
puskesmas,
bahkan
8,4%
responden
membutuhkan waktu lebih dari 1 jam.
Kebanyakan (61,6%) responden datang
ke
puskesmas
dengan
menggunakan
bus/angkot, 16,8% berjalan kaki, 8,8%
menggunakan kereta/motor dan 6,4% dengan
menggunakan kapal/perahu.
Hanya 1 orang (0,4%) responden yang
merasa biaya pengobatan puskesmas terlalu
mahal dan seperti terlihat pada Tabel 3,
sumber biaya pengobatan berasal dari rumah
tangga hanya 10,8%.
Deskripsi Tingkat Kepuasan Responden
terhadap Puskesmas
Tingkat Kepuasan mengenai Infrastruktur
Puskesmas
Tingkat kepuasan seluruh responden
terhadap infrasruktur Puskesmas mendapat

Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya (142 – 148)
Nerseri Barus
Universitas Sumatera Utara

nilai 84,17%. Dari seluruh elemen
infrastruktur, tingkat kepuasan responden
paling tinggi adalah terhadap kebersihan,
kerapian dan penampilan petugas. Nilai yang
paling rendah pada elemen WC untuk
pengunjung dan air di WC seperti terlihat
pada Gambar 2.
Tabel 2.

Distribusi proporsi responden berdasarkan karakteristik sosial di lima puskesmas, Toba
Samosir, 2006

No.
1.

2.

3.

4.

Menurut Puskesmas
Puskesmas yang memiliki tingkat
kepuasan paling tinggi terhadap variabel
infrastruktur adalah Puskesmas Laguboti
dengan nilai 94,73 menyusul Ajibata dengan
nilai 91,07 seperti terlihat pada dan Gambar
3.

Karakteristik Sosial

Frekuensi

%

9
67
86
76
8
4

3.6
26.8
34.4
30.4
3.2
1.6

Total
Pekerjaan
Sekolah
Ibu rumah tangga
Belum/ tidak bekerja
Berusaha sendiri
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tidak dibayar
Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar
Buruh/ karyawan/ pegawai
Pekerja bebas di pertanian
Pekerja bebas non-pertanian
Pekerja tidak dibayar

250

100

4
67
3
60
0
0
9
96
11
0

1.6
26.8
1.2
24
0
0
3.6
38.4
4.4
0

Total

250

100

Status Perkawinan
Belum Kawin
Kawin
Cerai

15
230
5

6
92
2

Total

250

100

Status Dalam Rumah Tangga
Kepala Rumah Tangga
Istri
Anak
Menantu
Cucu
Orang tua/mertua
Famili Lain
Pembantu Rumah Tangga
Lainnya

62
43
129
0
0
1
1
0
14

24.8
17.2
51.6
0
0
0.4
0.4
0
5.6

Total

250

100

Tingkat Pendidikan
Belum/ Tidak Sekolah
SD
SLTP
SLTA
Akademi
Perguruan Tinggi

145
Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya (142 – 148)
Nerseri Barus
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.
No
1.

2.

3.

4.

5.

6.

146

Distribusi proporsi responden berdasarkan aksesbilitasnya terhadap puskesmas di lima
puskesmas di Kab. Toba Samosir, 2006

Aksesbilitas Responden
Jarak Rumah ke Puskesmas
≤ 8 Km
> 8 Km

Frekuensi

%

207
43

82.8
17.2

Total
Jarak Rumah ke Puskesmas Menurut Persepsi Responden
Terlalu Jauh
Sedang
Cukup dekat
Total
Lama dalam Perjalanan
< 15 menit
15 – 30 menit
30 menit – 1 jam
>1 jam
Total
Transport Datang ke Puskesmas
Jalan Kaki
Sepeda
Ojek/RBT
Kereta Lembu
Bus/Angkot
Kereta/Motor pribadi
Kapal
Total
Pembayaran Berobat
Bebas/Tidak bayar apa-apa
Cukup Murah
Sedang
Terlalu Mahal
Total
Sumber Biaya
Rumah Tangga
Askes/Jamsostek/Jasa Raharja
Asuransi lain/Perusahaan/Kantor
Dana Sehat
Kartu Sehat/Surat Lurah
JPKM
Pihak Lain

250

100

51
95
104
250

20.4
38
41.6
100

73
102
54
21
250

29.2
40.8
21.6
8.4
100

42
4
11
1
154
22
16
250

16.8
1.6
4.4
0.4
61.6
8.8
6.4
100

126
114
9
1
250

50.4
45.6
3.6
0.4
100

27
133
84
1
1
2
2

10.8
53.2
33.6
0.4
0.4
0.8
0.8

Total

250

100

Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya (142 – 148)
Nerseri Barus
Universitas Sumatera Utara

Tingkat Kepuasan
Total

E lem en In frastru ktu r

Kebersihan/ Kerapian Penampilan Petugas
Kebersihan/ Kenyamanan ruangan
Keadaan Ruang Tunggu
Tempat Duduk di Ruang Tunggu
Penerangan / Listrik
Keadaan Halaman
Keadaan Gedung
Papan Informasi
Air di WC
WC Untuk Pengunjung

72

74

76

78

80

82

84

86

88

90

92

Gambar 2. Tingkat kepuasan responden terhadap elemen-elemen infrastruktur di lima
puskesmas, Toba Samosir, 2006

Tingkat Kepuasan Infrastruktur

Puskesm as

Total
Laguboti
Ajibata
Parsoburan
Balige
Porsea
0

20

40

60

80

100

Nilai

Gambar 3. Tingkat kepuasan responden terhadap infrastruktur di lima puskesmas, Toba Samosir,
2006

Puskesmas Laguboti yang memiliki
tingkat kepuasan paling tinggi terhadap
variabel
infrastruktur
masih
perlu
didiskusikan apakah memang demikian
halnya. Sumber biaya pengobatan dari
Puskesmas Laguboti tidak ada yang berasal
dari rumah tangga. Dengan kata lain semua
respondennya tidak ada yang mengeluarkan
dananya untuk berobat. Logis memang bagi
orang yang memperoleh sesuatu dengan

gratis, mereka tidak punya alasan untuk tidak
puas. Lain halnya dengan responden di 4
puskesmas lain, mereka bayar harga dan
mereka merasa punya hak untuk tidak puas.
Namun perlu didiskusikan lebih lanjut di
Puskesmas Porsea yang hanya 1 orang
responden yang sumber biaya pengobatannya
berasal dari rumah tangga.

147
Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya (142 – 148)
Nerseri Barus
Universitas Sumatera Utara

Kesimpulan
1. Karakteristik pengunjung terbanyak
umur 35-39 tahun (16,8%); jenis kelamin
perempuan (54,4%); Pendidikan SLTP
(34,4%); Pekerjaan, pekerja bebas di
pertanian ( 38,4%); Status perkawinan,
kawin (92%); Status dalam rumah
tangga, anak (51.6%)
2. Aksesibilitas
terhadap
puskesmas,
terbanyak jarak rumah ke puskesmas
cukup dekat (41,6%), lama dalam
perjalanan 15-30 menit (40,8%);
transport,
bus/angkot
(61,6%);
pembayaran berobat, bebas tidak bayar
apa-apa (50,4%); Sumber biaya, Askes/
Jamsostek/Jasa Rahardja (53,2%)
3. Tingkat kepuasan terhadap infrastruktur
puskesmas, elemen infrastruktur yang
paling tinggi tingkat kepuasannya adalah
kebersihan, kerapian/penampilan petugas
dengan nilai 90,3. Yang paling rendah
adalah elemen WC untuk pengunjung
dan air di WC dengan nilai masingmasing 78,8 dan 79,3. Tingkat kepuasan
tertinggi pada Puskesmas Laguboti
(94,73), menyusul Ajibata (91.07) dan
yang terendah di Puskesmas Porsea
(70,6).
Saran
1. Agar keadaan infrastruktur puskesmas
mendapat perbaikan, terutama dalam
penyediaan air bersih dan sarana WC.
Kebutuhan ini sangat menonjol di
Puskesmas Porsea dan Balige.

148

DAFTAR PUSTAKA
Abramson, J.H. 1998. Making Sense of
Data, NewYork, Oxford University
Press.
Depkes RI. 2002. Laporan data SUSENAS
2001; Status Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, Perilku Hidup Sehat, dan
Kesehatan
Lingkungan,
Jakarta:
BALITBANGKES.
Kotler, P. 1996. Manajemen Pemasaran,
Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian, Jilid 2, Jakarta:
Erlangga.
Lewis H.R, et all. 1982. Principles of
Epidemiology, A Self - Teaching
Guide London Academic Press, Inc.
Lwanga, S.K., Lameshow. 1997. Sample
Size Determination In Health Studies.
A Practical Manual, USA: WHO.
Nerseri Barus et all, 2006, Survei Kesehatan
Daerah Kab. Toba Samosir: DinKes
Kab. Toba Samosir dan Epi-Treat Unit
USU.
Robert, M, et all. 1997. The Situation
Analysis Approach To Assessing
Family Planning and Reproductive
Health Services, Population Council,
Inc.
WHO. 1992. Health Research Methodology,
WHO Regional Publications - Western
Pacific Education in Action Series
No. 5.

Karakteristik Pengunjung Puskesmas dan Tingkat Kepuasannya (142 – 148)
Nerseri Barus
Universitas Sumatera Utara