58
3.6.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan dua teknik analisis data hal tersebut dilakukan karena terdapat dua alat untuk pengambilan
data yaitu angket tanggapan siswa terhadap bahan belajar LKS IPA berbantuan media audio visual dan tes akhir pembelajaran. Untuk analisis
data yang diperoleh melalui angket tanggapan siswa dianalisis dengan menggunakan skala rating numerik, sedangkan data yang diperoleh dari
hasil tes akhir pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik uji proporsi satu kelompok.
Skala Rating Numerik
Data – data yang didapat melalui hasil angket selanjutnya dianalisis
menggunakan skala rating numerik, menurut Sukardi 2009:170 skala ini menggunakan kriteria penskoran sebagai berikut:
a. Skor 1 untuk kategori sangat tidak setujusangat tidak sesuai
b. Skor 2 untuk kategori tidak setujutidak sesuai
c. Skor 3 untuk kategori setujusesuai.
d. Skor 4 untuk kategori sangat setuju sangat sesuai.
Dari kriteria tersebut data yang diperoleh selanjutnya dikategorikan kedalam beberapa kategoti berikut
Sukardi 2009:170, a.
Produk sangat layak digunakan
59 b.
Produk layak untuk digunakan c.
Produk kurang layak untuk digunakan d.
Produk tidak layak untuk digunakan.
Untuk menentukan apakah hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat dikategorikan dengan kategori tersebut, maka persepsi responden
dianalisis dengan menggunakan rumus Sugiyono,2009:143 �
= �
� � � �
× Jumlah persepsi responden yang diperoleh selanjutnya dibagi dengan
kategori yang ada untuk menyatakan tanggapan responden tersebut.
Uji Normalitas
Sebelum melakukan analisis data yang diperoleh melalui hasil pos-tes, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
kenormalan distribusi sampel penelitian. Uji normalitas sampel penelitian ini dilakukan dengan statistik non parametrik dengan menggunakan
program SPSS versi 17, dan menggunakan metode sampel Kolmogorov Smirnov.
Hipotesis pada uji normalitas adalah H
: sampel penelitian berdistribusi tidak normal H
1
: sampel penelitian berdistribusi normal
60 Pengambilan keputusan pada uji normalitas ini berdasarkan pada besaran
probabilitas atau asymp. Sig 2-tiled , karena uji asymp, sig 2-tiled
dilakukan pada dua sisi maka nilai α = 5 dibagi dua sehingga nilai α yang digunakan adalah α = 0,025, dengan demikian kriteria uji
hipotesis adalah: H
diterima jika nilai signifikansi, atau nilai probabilitas 0,025. H
ditolak jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,025. Jika
semua sampel memiliki nilai variabel lebih besar dari nilai α 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian yang diambil
berdistribusi normal.
Uji Homogenitas
Untuk mengetahui sampel yang di ambil memiliki kesamaan, sehingga produk yang dihasilkan dapat di generalisasikan untuk siswa kelas IX
Sekolah Menengah Pertama. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17. Dari tabel analisis yang diperoleh
diketahui jumlah kuadrat,derajat kebebasan, rata – rata kuadrat serta nilai
F hitung dan nilai sig. Untuk hipotesis pengujian bahwa :
H sampel penelitian memiliki nilai rata
– rata yang sama H
1
sampel penelitian memiliki nilat rata – rata berbeda.
Untuk uji kritis dari hipotesis tersebut adalah:
61 Jika nilai F
hitung
F
tabel
maka H diterima.
Jika nilai F
hitung
F
tabel
maka H ditolak.
Besarnya nilai F hitung =1,497, dan nilai Sig = 0,196 α 0,05, maka H
diterima. Berarti sampel penelitian yang digunakan memiliki nilai rata –
rata sama.
Uji Proporsi
Uji proporsi dilakukan untuk mengetahui persentase peningkatan prestasi belajar siswa setelah terjadi proses pembelajaran dengan menggunakan
bahan belajar IPA yang berbantuan audi visual. Uji proporsi dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17, dengan melakukan uji
non-parametrik binomial, adapun hipotesis uji proporsi ini adalah: H
: prestasi belajar siswa meningkat ≥ 60 jumlah siswa. H
1
: prestasi belajar siswa meningkat 60 jumlah siswa. Untuk kriteria penerimaan adalah :
H di terima jika nilai Sig 0,025
H ditolak jika nilai sig 0,025
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahsaan hasil penelitian pengembangan LKS LKS IPA SMP Berbantuan Audio Visual dapat disimpulkan sebagai berikut:
1
Pengembangan LKS LKS IPA kelas IX SMP berbantuan audio visual ini menggunakan langkah-langkah model ASSURE yang langkahnya meliputi:
a Analyze Learners Analisis Pelajar dari analisis ini tenyata bahan ajar
LKS yang digunakan siswa masih kurang memenuhi kebutuhan belajar siswa karena hanya manual dan belum bisa membantu siswa dalam memahami
proses-proses yang tidak bias dilihat dan dipraktekan sehingga perlu diadakan LKS Pengembangan, b States Objectives Menyatakan Tujuan: Tujuan dari
LKS pengembangan ini adalah membantu memenuhi bahan ajar siswa untuk memahami proses-proses yang tidak dapat dilihat langsung contohnya
dilingkungan dan tidak bisa dipraktekan. c Select Methods, Media, and Materials Pemilihan Metode, Media dan Bahan pada langkah ini lah penulis
mengembangkan LKS berbantuan audio visual, yaitu memadukan LKS dengan video animasi proses-proses reproduksi pada manusia yang sangat
membantu siswa dalam memahami proses-proses perkembangbiakan pada manusia d Utilize Media and Materials Penggunaan Media dan bahan
80 Penggunaan media dan bahan ajar LKS berbantuan audio visual hasil
pengembangan ini yaitu dengan CD hasil produk, Laptopkomputer dan LCD. e Require Learner Participation Partisipasi Pelajar di dalam kelas
Pada proses pengembangan LKS berbantuan audio visual ini siswa berpartisipasi dalam proses perbaikan dan koreksi untuk kesempurnaan bahan
ajar agar sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Dan pada proses ini antusias siswa sangat tinggi.
f Evaluate and Revise Penilaian dan Revisi : Evalusi dan revisi dilakukan untuk perbaikan dalam menghasilkan produk LKS berbantuan audio visual.
2 Karakteristik produk media pembelajaran LKS berbantuan audio visual ini
terdiri dari LKS yang di lengkapi dengan audio visual berupa video animasi berupa video animasi spermatogenesis, oogenesis, fertilisasipembuahan dan
perkembangan embrio manusia sampai menjadi bayi siap lahir danm video animasi ini sangat mendukung penguasaan materi pembelajaran pada siswa.
3 LKS berbantuan audio visual ini sangat efektif dalam membantu proses
pembelajaran siswa pada pokok bahasan sistem reproduksi pada manusia hal ini dibuktikan dengan terjadinya kenaikan yang signifikan antara nilai pretest
dan post test dari siswa. 4
LKS berbantuan audio visual ini sangat menarik dalam membantu proses pembelajaran siswa pada pokok bahasan sistem reproduksi pada manusia hal
81 ini dibuktikan dengan antusiasnya siswa dalam proses pembelajaran sehingga
turut andil dalam menaikan nilai post test dibandingkan nilai pre test.
5.2 Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah pada proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan reproduksi pada manusia dapat dilakukan seefektif mungkin
sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan reproduksi pada manusia. LKS yang dikembangkan bukan saja bertujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa akan tetapi LKS dikembangkan juga bertujuan untuk menciptakan suatu proses pembelajaran IPA yang efektif.
Pengembangan LKS berbantuan media audio visual ini tidak hanya dapat digunakan untuk pelajaran IPA, namun dapat digunakan untuk semua bidang studi
yang ada pada kurikulum pendidikan nasional yang dapat dikembangkan inovasinya.
5.3 Saran
Dari hasil penelitian pengembangan LKS berbantuan audio Visual ini peneliti merekomendasikan sebagai berikut:
1. LKS Pengembangan ini dapat digunakan guru IPA Sekolah Menengah
Pertama Pada materi Sistem Reproduksi dan hubungannya dengan penyakit yang berhubungan dengan Sistem Reproduksi pada Manusia.
82 Karena LKS ini dapat meningkatkan kemenarikan pada proses.
pembelajaran sehingga aktifitas belajar siswa efektif dan hasil belajar dapat lebih meningkat.
2. Dengan kebermanfaatan LKS berbantuan audio visual ini dapat memberi
inspirasi dan motifasi pada guru IPA atau mata pelajaran lain agar dapat lebih berinovasi dalam melaksanakan dan menciptakan media
pembelajaran yang lain. Agar proses pembelajaran berjalan menyenangkan dan tidak monoton.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2001. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa. Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Adnan L, 2009. Penelitian Pengembangan, fakultas Bahasa dan Sastra,Universitas Negeri Malang
Anna Hasanah, 2008. Pengarug Penggunaan Animasi Pada Pembelajaran Sistem Saraf Pada Manusia Terhadap Motivasi Belajar dan Penguasaan Konsep
Siswa SMA.Tesis, Universitas Negeri Malang Arsyad, A, 2009,Media Pembelajaran, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Asmani, 2011 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan,
Yogyakarta: DivaPress.
Baran, Bahar. 2010. “Experiences from the Process of Designing Lessons with Interactive Whiteboard: ASSURE as a Road Map
”.Contemporary Educational Technology Vol. 1, No. 4, pp. 367-380.
Darmojo, D. Kaligis J. RE. 2001. Pendidikan IPA II. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Daryanto. 2010 Media Pembelajaran, Yogyakarta. Gava Media Depdiknas, 2003. Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Sains Sekolah Menengah
Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dhari. 2003. Metodologi Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Dick dan Carey . 2005. The Sistematic Design Intructional . Pearson: Boston. Gall, M.D., J.P. Gall and W.R. Borg. 2003. Educational research an Introduction,
Seventh Edition. New York: University of Oregon. Hadi, S. 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.
Handoyo T.W, 2011
“Pengembangan Media Interaktif Mata Pelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas Kelas XI Ilmu pengetahuan Alam Berbasis Animasi
Menggunakan Adobe Flash”
.Tesis Unila