Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 1 Metode Analisis

Tabel 3.4 Kriteria Pengklasifikasian Pengaruh Pengembangan Karir dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Politeknik Telkom Bandung Variabel Jumlah Skor Jumlah Klasifikasi Rentang Pengklasifikasian Tertinggi Terendah Pengembangan Karir 304 60 5 Sangat Rendah 60-108 Rendah 109-157 Sedang 158-206 Baik 207-255 Sangat Baik 256-304 Kepuasan Kerja 304 60 5 Sangat Rendah 60-108 Rendah 109-157 Sedang 158-206 Tinggi 207-255 Sangat Tinggi 256-304 Sumber: Data diolah Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan informasi-informasi yang diperoleh dari data institusi pendidikan serta wawancara yang sifatnya memperjelas masalah. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menguki hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistika. Dalam analisis statistika ini, penulis menggunakan alat bantu program SPSS for windows 13. Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala likert. Skala likert menurut Kinnear 1988 yang dikutip dalam buku Husein Umar 2005:132 berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Dimana alternative jawaban nilai positif 5 sampai dengan 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban pertanyaan, baik mengenai pengembangan karir variable X, maupun kepuasan kerja karyawan variabel Y. karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari alternative tersebut dijumlahkan untuk setiap responden. Sugiyono 2004:89 , mengatakan bahwa jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti terdapat pada table 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Skala Likert Jawaban Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-Ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono 2004:89

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat tersebut semakin mengenai pada sasarannya. Untuk teknik perhitungan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan SPSS 13 for windows. Setelah itu output dibandingkan dengan uji signifikansi dengan hasil r tabel. Pengujian validitas menurut Singgih Santoso 2001:277 dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai r tabel untuk df = Jumlah kasus 2. Mencari r hasil tiap item variabel. Dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation 3. Mengambil keputusan. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika r hasil positif, dan r hasil r tabel, maka butir-butir pernyataan tersebut valid b. Jika r hasil negatif, dan r hasil r tabel, maka butir-butir pernyataan tersebut tidak valid c. Jika r hasil r tabel tetapi dengan tanda negatif, maka tetap dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Husein Umar 2005:126 adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrument pengukuran. setelah dilakukan uji validitas atas pernyataan yang digunakan dalam penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji keandalan. Uji keandalan bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau konsistensi alat tersebut dalam penelitian ini. Setelah output dibandingkan dengan uji signifikan dengan uji t. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua Spearman-Brown Correlation, metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar berdasarkan pemilihan genap-ganjil dengan langkah kerja sebagai berikut: 1. Membagi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan menjadi dua belah, yaitu belahan pertama total ganjil dan belahan kedua total genap. 2. Skor untuk masing-masing pertanyaan atau pernyataan pada tiap belahan dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total untuk masing-masing responden. 3. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan. 4. Mengkorelasikan skor total belahan ganjil dan genap dengan menggunakan teknik product moment. 5. Mencari reliabilitas untuk keseluruhan pertanyaan atau pernyataan dengan rumus Spearman- Brown yang dikemukakan oleh Sugiyono, 2004:149 yaitu sebagai berikut: ri = ୰ୠ ୰ୠ Keterangan: ri = relliabilitas untuk seluruh instrument rb = korelasi product moment antara belahan ganjil dan belahan genap dari instrument.

3. Korelasi Rank Spearman

Korelasi Rank Spearman adalah pengujian statistik yang didasarkan atas rangking peringkat. Pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara 2 variable berskala ordinal yaitu variable bebas X dengan variable terikat Y dengan menggunakan koefisien Rank Spearman. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pengembangan karir variabel X terhadap kepuasan kerja karyawan variabel Y pada Politeknik Telkom. Langkah-langkah dalam penggunaan koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: 1. Berilah ranking observasi-observasi pada variabel X dan Y dari satu hitung 2. Tentukan nilai di untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking dengan ranking Y 3. Kuadratkan harga itu untuk menentukan harga di masing-masing subjek. 4. Jumlahkan harga-harga di sampai ke-n khususnya guna mendapatkan ∑di . Setelah menghitung rs, jika terdapat angka kembar dipakai rumus sebagai berikut: rs = 1 - ∑ ୧ Husein Umar, 2004:138 Keterangan: rs = Koefisien korelasi Rank Spearman di = Difference perbedaan jenjang n = banyaknya responden Jika terdapat rank kembar dalam perankingan untuk kedua variabel baik X maupun Y harus digunakan faktor korelasi yang mengharuskan kita menghitung ∑X dan ∑ Y terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya rs. ∑X = - ∑TX ∑ Y = - ∑TY Husein Umar, 2002:325 Besarnya T dalam perumusan diatas, merupakan faktor korelasi bagi tiap kelompok dengan angka yang sama dirumuskan sebagai berikut: T = ୲ ୲ Dimana t = jumlah variabel yang mempunyai angka yang sama korelasi Spearman kemudian dapat dirumuskan sebagai berikut: rs = ∑ + ∑ − ∑ ݀݅ ඥ∑ . ∑ Keterangan: rs = Koefisien korelasi Rank Spearman ∑X = Jumlah ranking yang sama pada variabel X ∑Y = Jumlah ranking yang sama pada variabel Y ∑di = Jumlah hasil perhitungan antara ranking yang terdapat pada variabel X dan variabel Y melalui perhitungan diatas. Meskipun untuk memperoleh koefisien korelasi rank spearman rs dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah diatas, namun penulis menggunakan software SPSS for windows versi 13 agar dapat memperoleh hasil yang lebih akurat dan terhindar dari kesalahan yang bersifat human error. Setelah koefisien korelasi rank spearman rs diperoleh maka dilanjutkan dengan mensubstitusikan rank spearman kedalam perhitungan uji T untuk menguji tingkat signifikasi korelasi tersebut. Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya sebagai berikut: 1. Jika nilai r 0, artinya terjadi hubungan linear positif. Semakin besar variabel X bebas, semakin besar pula nilai variabel Y terikat dan sebaliknya. 2. Jika nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan linear negatif. Semakin kecil nilai variabel X, semakin besar nilai variabel Y begitu pula sebaliknya. 3. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X bebas dan variabel Y terikat. 4. Jika nilai r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linear sempurna yaitu berupa garis lurus. Untuk r yang semakin mengarah ke 0, garis semakin tidak lurus. Penafsiran nilai koefisien korelasi menurut Sugiono 2004:214 lebih jelasnya dinyatakan sebagai berikut: Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Hubungan Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiono, 2004:183

4. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk melihat besarnya pengaruh antara kedua variabel yang diteliti, maka dihibung koefisien determinasi KD dengan asumsi dasar factor-faktor lain di luar variabel yang dianggap konstan atau tetap ceteris paribus. Husein Umar 2004:296, untuk menentukan Koefisien Determinasi digunakan rumus sebagai berikut : Kd = r x 100 Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi r = Kuadrat Koefisien Korelasi dimana: Kd = 0, berarti pengaruh variabel X terhadap Y lemah Kd = 1, berarti pengaruh variabel X terhadap Y kuat

1.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai sesuatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris, untuk mengetahui apakah pernyataan dugaanjawaban itu dapat diterima atau tidak. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh pengembangan karir X terhadap kepuasan kerja karyawan Y dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji berdasarkan perumusan hipotesis. Untuk menguji hubungan secara signifikan antara kedua variabel yaitu variabel X dan variabel Y maka dilakukan uji hipotesis, dimana: H : ߩ = 0 Berarti tidak ada pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan H : ߩ ≠ 0 Berarti ada pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan. Pengujian statistiknya digunakan rumus sebagai berikut Husein Umar, 2004:134 yaitu: t = √௡ ೝ √ ௥ Keterangan: t = Statistik uji korelasi r = Koefisien korelasi Variabel X dan Variabel Y n = Jumlah sampel dalam penelitian Selanjutnya digunakan tabel distribusi t t tabel dengan derajat kebebasan df = n-2. Untuk mengetahui ditolak atau diterimanya dapat dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut: - Bila t hitung t table, maka H0 ditolak dan H1 diterima - Bila t hitung t table, maka H0 diterima dan H1 ditolak Maka dengan demikian dapat diketahui apakah analisis tersebut ditolak atau diterima. Sumber: Sugiyono 2004:161 Gambar 3.1 Daerah Penetapan Hipotesis 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

Dalam 50 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan teknologi informasi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Komputer telah memasuki kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk. Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga professional di Bidang Information Communication Technology ICT. Politeknik Telkom hadir untuk memenuhi kebutuhan diatas. Politeknik Telkom yang berstandar Internasional bertujuan untuk menghasilkan tenaga profesonal di bidang ICT yang bisa langsung diserap industri placement oriented. Kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan industri yang menekankan pada pengetahuan, keahlian dan perilaku. Dalam penyelenggaran pendidikan dan proses belajar, Politeknik Telkom menggunakan KHAS Development System. Sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mentransformasikan, membangun, dan mengembangkan pengetahuan Knowledge, keahlian Hard skill, kepribadian Attitude, dan kemampuan interaksi sosial Soft skill kepada mahasiswa Politeknik Telkom. Fungsi dari Politeknik Telkom adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di lingkungan lembaga Politeknik Telkom. 2. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pengajaran, pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2 3. Mengelola administrasi dan sumber daya. 4. Merncanakan dan melakukan pembinaan kemahasiswaan dan alumni. 5. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan seluruh kegiatan, pembinaan dan pelaporan. Politeknik Telkom terdiri dari 3 program studi, diantaranya adalah: 1. Program Studi D3 Manajemen Informatika 2. Program Studi D3 Teknik Komputer 3. Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi

4.1.2. Struktur Organisasi

Dalam sebuah organisasi, struktur wewenang, tanggung jawab dan tugas, komunikasi antar bagian-bagian dalam perusahaan mempunyai peranan yang penting untuk memperlancar jalannya kegiatan perusahaan dan membantu dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan. Sistem ini dibentuk berguna untuk individunya sendiri agar setiap individu yang menempati posisinya dapat mengetahui kepada departemen apa dia bekerja dan kepada siapa dia harus bertanggungjawab dan dapat mengetahui tugas yang diemban oleh mereka dalam posisinya sekarang. Adapun struktur organisasi Politeknik Telkom dalam dilihat pada gambar di bawah ini: