Perumusan Masalah Permasalahan Penelitian
Dalam peraturan Pemerintahan Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah antara lain dijabarkan beberapa butir penting.
Pada bagian awal disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah baik
dilembagakan maupun tidak.Ada tiga tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan luar sekolah.Pertama, melayani warga belajar supaya dapat
tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.Kedua, membina warga
belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembanggkan diri, bekerja mencari nafkah atau
melanjutkan ketingkat dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Ketiga, memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam
jalur pendidikan sekolah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 disebutkan
juga bahwa ada lima jenis pendidikan luar sekolah. Pertama, pendidikan umum, yaitu pendidikan yang mengutamakan perluasan dan peningkatan
keterampilan dan sikap warga belajar dalam bidang tertentu.Kedua, pendidikan keagamaan, merupakan pendidikan yang mempersiapkan
warga belajar untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.Ketiga,
pendidikan jabatan kerja, yaitu pendidikan yang berusaha meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap warga belajar untuk memenuhi
persyaratan pekerjaan.Keempat, pendidikan kedinasan, yakni pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksaan tugas
kedinasan untuk pegawai suatu Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen.Kelima, pendidikan kejuruan, adalah pendidikan yang
mempersiapkan warga belajar untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.
3
3
Moh. Alifuddin, Kebijakan Pendidikan Nonformal, Jakarta: MAGNAScript Publishing, 2011, hal.63
Soelaiman Joesoef mengatakan,“Pendidikan nonformal adalah
pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan pemerintah yang tetap dan ketat
”.
4
Pengertian di atas sangat singkat dan mudah dimengerti, terkait masalah pendidikan nonformal khususnya di pedesaan.Yang tingkat
kesadarannya untuk sekolah masih kurang.Pendidikan nonformal ini membawa semangat baru.
Seperti Soelaiman Joesoef, Sudjana juga menulis pengertian pendidikan nonformal yang di kutip dari Coombs
“Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem
persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk
melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya”.
5
Artinya, apapun yang dipelajari oleh orang-orang tersebut hendaknya mampu membantu mereka memperbaiki kualitas hidupnya
secara nyata dan tidak dijanjikan dalam waktu yang lama.Dengan begitu pendidikan nonformal harus berkemampuan sebagai usaha yang sengaja
untuk mengembangkan kemampuan anak, remaja dan orang dewasa melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap agar mereka tumbuh dan
berkembang untuk mengatasi masalah dan kebutuhan hidupnya. Pengertian pendidikan luar sekolah menurut Saleh Marzuki yang
dikutip oleh Sismanto adalah sebagai berikut: Pendidikan luar sekolah adalah 1. Programnya jangka pendek. 2. Tidak dibatasi atas jenjang-
jenjang. 3. Usia didiknya tidak perlu samahomogeny. 4. Sasaran didiknya berorientasi jangka pendek dan praktis. 5. Diadakannya sebagai respon
kebutuhan mendesak. 6. Ijazah biasanya kurang memegang peran penting.
4
Soelaimman joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, hal. 79
5
Sudjana, Pendidikan Luar sekolah; wawasan sejarah perkembangan falsafah dan teori pendukung asas, Bandung : Nusantara Press, 1991, hal. 20