Pengukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curah Hujan, Air Tembus dan liran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau)

PENGUKURAN MASUKAN UNSUR HARA
MELALUI CURAH HUJAN, AIR TEMBUS DAN ALIRAN BATANG
KE DALAM EKOSISTEM HUTAN RAWA GAMBUT
(Studi K,~susdi HPH PT. Diamond R:I~:ITimber, Propinsi Dnti I Riau)

Ole11 :
DIN1 ANITASARI SABANIAH
E.310919

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

u m k a dan'
~ /antlit air 3ang bevsib,
g a y Ram; m e n g b i d ~ ~ aeqan
k a ~ air it^ ~egen'( t a d )sang mti,
'Y ~ e s ~ ~ Ram;
g ~teiab
b une~~gi[irka~

~ a
h j a n itu dianta~amnusia
sxpasa meveka mevanhi( peLajaran (darkxa);maka ke6an3akan
m ~ u s i itu
a tiad wtay kecmli weng4kari ( n i h t - ~* ~ ~ )
( A[ Furqo~:48 - 50)

..,

.a

"--/ 1zmvti t

RINGKASAN
DIN1 AIVITASARI SABANIAH. E.310919. Pengukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curah
Hujan, Air Tembus dan Aliran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan R a ~ v aGambut. Di Balvah
Bimbingan Bapak Ir. ISTOMO, IMS d a n Ir. BASUIU WASIS, MSc.
Daerah gambut dilihat dari segi fungsi lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang
penting dan menyimpan kekayaan plasma nutfah d i dalam lingkungan yang amat terbatas. Sifat khas
tanah gambut di Indonesia selain mengandung bahan organik yang tinggi (>65%), tanah gambut kadangkadang atau selalu tergenang air dan masukan hara hanya dari air hujan karena permukaan gambut tidak

dicapai oleh air pasang atau air banjir maka gambut mempakan tanah yang miskin hara. Berdasarkan ha1
tersebut di atas, ekosistem hutan rawa gambut sangat tergantung pada air hujan sebagai sumber hara
utama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya masukan unsur hara essensial melalui curah
hujan, air tembus dan aliran batang. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pengelolaan hutan termasuk penilaian keseimbangan hara tempat tumbuh, siklus hara dan analisis
pengamh perlakuan silvikultur terhadap keseimbangan hara suaN sistem.
Penelitian dilakukan di HPH PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau, dilakukan selama
dua bulan, yaitu penengahan bulan Juli 1998 sampai dengan pertengahan bulan September 1998. Sebagai
obyek penelitian adalah hutan rawa gambut yang temasuk dalam petak plasma nutfah seluas 1 ha
bem'kuran 100 m x 100 m.
Stasiun pengamatan dipilih sebanyak 15 buah, terdiri dari 12 stasiun tingkat poho~i(strata A) dan
3 stasiun tingkat tiang (strata B) menyebar pada petak contoh 100 m x 100 m, tiap stasitin terletak dalam

sub petak 20 m x 20 m dengan posisi bersilangan.
Pada masing-masing stasiun pengamatan dipasang alat penampung air tembus dan aliran batang.
Air tembus dikumpulkan dengan menggunakan plastik bemkuran 1 m', dipasang setinggi 1 meter di atas
pemukaan tanah, pada bagian tengah dilubangi dan diletakkan ember di bawahnya. Aliran batang
dikumpulkan dengan cara melingkarkan selang plastik pada batang pohonltianp. selang tersebut
dihubungkan pada jrigen plastik. Data air tembus dan aliran batang diperoleh dengan cara mengukur

volume air tertampung dibagi dengan luas penampung. Curah hujan diukur dengan menggunakan alar
penakar hujan. Alat tersebut diletakkan pada tempat terbuka dekat lokasi penelitian. Data curah hujan
diperoleh dengan cara mengukur volume air tertampung dibagi dengan luas alat penakar hujan.
Contoh curah hujan, air tembus dan aliran batang (strata A dan B) diambil sebanyak 3 kali
kejadian hujan untuk dianalisis kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Cu dan Zn.
Data curah hujan, air tembus dan aliran batang yang diperoleh diperkirakan nilainya bervariasi.
untuk mengetahui hubungan ketiga tipe masukan air hujan tersebut, kemudian dibuat model persamaan
regresi.

DIN1 ANITASARI SABANIAH. E.310919. Pengukuran Masukan Unsur H a r a Melalui Curah
Hujan, Air Tembus d a n Aliran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut. Di Bawah
Bimbingan Bapak Ir. ISTOMO, M S dan Ir. BASUIU WASIS, MSc.
Daerah gambut dilihat dari segi fungsi lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang
penting dan menyimpan kekayaan plasma nutfah di dalam lingkungan yang amat terbatas. Sifat khas
tanah gambut di Indonesia selain mengandung bahan organik yang tinggi (>65%), tanah gambut kadangkadang atau selalu tergenang air dan masukan hara hanya dari air hujan karena pemlukaan gambut tidak
dicapai oleh air pasang atau air banjir maka gambut mempakan tanah yang miskin hara. Berdasarkan ha1
tersebut di atas, ekosistem hutan rawa gambut sangat tergantung pada air hujan sebagai sumber hara
utama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya masukan unsur hara essensial melalui curah
hujan, air tembus dan aliran batang. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam

pengelolaan hutan termasuk penilaian keseimbangan hara tempat tumhuh, siklus hara dan analisis
pengaluh perlakuan silvikultur terhadap keseimbangan hara suatu sistem.
Penelitian dilakukan di HPH PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau, dilakukan selama
dua bulan, yaitu-pertengahan bulan Juli 199s sampai dengan pertengahan bulan September 1998. Sebagai
obyek penelitian adalah hutan rawa gambut yang termasuk dalam petak plasma nutfah seluas 1 ha
betukuran 100 m x 100 m.
Stasiun pengamatan dipilih sebanyak 15 buah, terdiri dari 12 stasiun tingkat pohon (strata A) dan

3 stasiun tingkat tiang (strata B) menyebar pada petak contoh 100 m x 100 m, tiap stasiun terletak dalam
sub petak 20 m x 20 m dengan posisi hersilangan.
Pada masing-masing stasiun pengamatan dipasang alat penampung air tembus dan aliran batang.
Air tembus dikumpulkan dengan menggunakan plastik bemkuran 1 m', dipasang setinggi 1 meter di atas
permukaan tanah, pada hagian tengah dilubangi dan diletakkan ember di bawahnya. Aliran batang
dikumpulkan dengan cara melingkarkan selang plastik pada hatang pohon'tiang, selang tersebut
dihubungkan pada jrigen plastik. Data air tembus dan aliran batang diperoleh dengan cara mengukur
volume air tenampung dibagi dengan luas penampung. Curah hujan diukur dengan menggunakan alar
penakar hujan. Alat tersebut diletakkan pada tempat terbuka dekat lokasi penelitian. Data curah hujan
diperoleh dengan cara mengukur volume air tertampung dibagi dengan luas alat penakar hujan.
Contoh curah hujan, air tembus dan aliran batang (strata A dan B) diambil sebanyak 3 kali
kejadian hujan untuk dianalisis kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Cu dan Zn.

Data curah hujan, air tembus dan aliran batang yang diperoleh diperkirakan nilainya bervariasi,
untuk mengetahui hubungan ketiga tipe masukan air hujan tersebut, kemudian dibuat model persamaan
regresi.

Data curah hujan yang dikumpulkan selain data primer di lapangan juga data sekunder yang
diperoleh dari beberapa stasiun pengamatan di-sekitar lokasi penelitian kumn waknr 10 tahun terakhir
(1989

- 1989).

Data sekunder tersebut digunakan untuk memprediksi besamya masukkan unsur hara ke

dalam hutan rawa gambut per tahun (kghdth).
Curah hujan, air tembus dan aliran batang yang tejadi selama penelitian adalah sebagai berikut:
0,40- 64,73 mm dengan rata-rata 14.24 mm, untuk air tembus strata A berkisar 0,13 - 51,82 mm rata-rata
9,31 mm, strata B 0,12 - 49,96 mm rata-rata 8,39 mm untuk aliran batang strata A berkisar 0.01 -l,52 mm
rata-rata 0,41 mm dan stara B 0,01 - 1.41 mm dengan rata-rata 0,36 mm.
Air tembus dan aliran batang yang diperoleh dari tegakan strata A lebih besar daripada strata B.
Hal tersebut disebabkan karena air tembus dan aliran batang yang diperoleh dari pohon strata A diperoleh
langsung dari curah hujan, sedangkan pohon strata B mendapatkan air dari sisa tajuk di atasnya.

Data curah hujan, air tembus dan aliran batang kemudian digunakan untuk membuat persamaan
regresi hubungan antara curah hujan sebagai peubah bebas (x) dengan air tembus dan aliran batang
sebagai peubah tidak bebas (Y).
Persamaan regresi hubungan antara curah hujan (x) dengan air tembus (Y) pada strata A adalah

Y = 0 , 4 4 4 7 ~ ~ ~ "hubungan
~';
antara curah hujan (x) dengan air tembus (Y) strata B Y = 0,3731r1."";
~ ~ 'hubungan antara
hubungan antara curah hujan (x) dengan aliran batang (Y) strata A Y = 0 , 0 2 1 7 ~ ' . ~ dan
curah hujan (x) dengan aliran batang (Y) strataB adalah Y = 0,0167~~."'~.
Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan, maka hubungan regresi antara air tembus dan
aliran batang dengan curah hujan di atas berpengamh nyata atau menunjukkan perbedaan yang nyata pada
taraf 99,9%. Koefisien determinasi (R') berkisar antara 93,40 - 97,18%, artinya baliwa 93.40 - 97.18%
variasi peubah air tembus dan aliran batang dapat diterangkan oleh nilai peubah curah hujan
Untuk mengetahui rata-rata masukan unsur hara ke dalam ekosistem hutan rawa gambut per
tahun, digunakan pendekatan dengan satuan kfidth.

Dihitung dengan cara mengalikan rata-rata


masukan unsur hara (kglth) per pohon dengan jumlah tegakan per ha.
Banyaknya masukan unsur hara ke dalam ekosistem hutan rawa gambut sangat dipengamlii oleh
curah hujan yang terjadi. Curah hujan yang meningkat menyebabkan air tenlbus dan aliran batang
cendemng meningkat, pada akhimya masukan unsur hara yang terjadi meningkat pula.
Curah hujan yang terjadi menyumbangkan unsur hara berkisar 2,4309
dengan susunan sebagai berikut: N>Zn>K>Ca>P>Cu.
masukan unsur hara dengan nilai berkisar 0,0041

-

-

277,1190 kglhdth,

Air tembus dan aliran batang memberikan

4,3549 k g h d t h dan 0,0041 - 3,5816 kglhalth.

Susunan kecepatan pencucian, sebagai berikut: K>N>Ca>P>Zn>Cu>Mg untuk air tembus dan
K>N>iMg>Ca>PsZn untuk aliran batang.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan masukan unsur hara air hujan
melalui curah hujan, air tembus dan aliran batang merupakan suatu ha1 yang pentilig bagi tersedianya hara
tanaman, terutama pada hutan rawa gambut yang dikenal sebagai formasi hutan dengan kondisi tanah
miskin hara.

PENGUKURAN MASUKAN UNSUR HARA
MELALUI CURAH W J A N , AIR TEMBUS DAN ALIRAN BATANG
K E DALAM EKOSISTEM HUTAN RAWA GAMBUT
(Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau)

KARYA ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor

Oleb :
Dini Auitasari Sabaniah
E.310919


JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
LNSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

.Judul Sliripsi

:

Nania Mal~asis\va

: Dini Anitasari Sabaniali

Pcngukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curali FInjan, Air
Tembus dan AIiran Batnng lie Dalani Ekosiste~ii IIut;~n 11;1\va
Gambut (Studi Kasus di III'H PT. Dianiond llaya Tinibcr,
Propinsi Dati I Riau)

Nonior I'olioli


Mcngetahui :

Doscn I'enibinibing 1,

Kotua Jurusnn Manajcmcn Hutan
ltas Kehutanan

Tanggul Lulus :

16 Februnri 1999

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1975 di Bogor sebagai anak ketiga dan' lima
bersaudara. Ayah bemama Dudu Abdullah dan ibu bemama Cici Salsiah .
Pada Tahun 1988 penulis menyelesaikan pendidiian Sekolah Dasar di SD Negeri Empang I1
Bogor. Pendidikan selanjutnya pada SMF' Negeri 3 Bogor. Pada tahun 1994 penulis menyelesaikan
pendidikannya di SMA Negeri 2 Bogor.
Sejak tahun 1994, penulis melanjutkan pendidikan Perguruan T i g g i di Institut Pertanian
Bogor melalui Program USMl (Undangan Seleksi Masuk IPB). Pada tahun 1995 penulis diterima
sebagai mahasiswa di Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Penanian Bogor.

Tahun 1997 memilih Progam Studi Pembinaan Hutan.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis melakukan
penelitian dengan judul "Pengukuran Masubin Unsur Hara Melalui Curah Hujan, Air Tembus
dan Aliran Batang Ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di HPH PT.
Diamond Raya Timber, Propinsi Dati IRiau).',
Wasis, MSc.

di bawah bimbingan Ir. Istomo, MS dan Ir. Basuki

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas berkah, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini.
Penulisan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian ini mempakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Ir. Istomo, M S dan Bapak Ir. Basuki Wasis, MSc, selaku Dosen Pembimbing I dan 11, yang

telah menyampaikan ilmu, memberikan bimbingan, pengarahan dan saran yang sangat bermanfaat
semenjak penulis duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB sampai
dengan selesainya penyusunan karya ilmiah ini.
2. Bapak Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS., selaku dosen penguji dari Jurusan Tehnologi Hasil

Hutan dan Bapak Ir. Sambas Basuni, MS., selaku dosen penguji dari Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan.
3. Pimpinan serta seluruh staf karyawan HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau atas
bantuan sarana dan prasarana di lokasi penelitian.
4. Bapa, Ibu, Ua, Teteh & Kang Ajar, Aa, Iyang dan Eneng yang telah banyak memberikan doa dan

dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
5. Rekan-rekan rimbawan di Camp. TPTI Sei Bantaian, terutama Pak Tiswono Cs atas kerjasamanya

selama penulis melakukan penelitian di lapangan.

6. Rekan-rekan seperjuangan di PKL: Untari S.Hut, Risma S.Hut, Dedeh, Yayat, Enno, Mamat
S.Hut, Ipoel, Igun S.Hut, dan Harry, atas bantuan dan pertolongannya yang tidak temilai.
7.

Hani S.Hut, Reni %Hut & Taju, Rien Ononk, Muji S.Hut, Alin S.Hut, dan rekan-rekan Fahutan
'31 lainnya mudah-mudahan kebersamaan kita terus terjalin sampai kapanpun.
Kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT semata, penulis mohon maaf atas berbagai

kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini. Akhimya, penulis berharap semoga karya kecil ini
berarti dan bemanfaat.

Bogor, Pebmari 1999

Penulis

DAFTAR IS1

...................................................................................................................... i
DAFTAR IS1 .................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................
KATA PENGANTAR

DAFTAR GAMBAR

..............................................................

DAFTAR LAMPIRAN
I.

11.

PENDAHULUAN

........................................

A.

Latar Belakang

B.

Tujuan

C.

Manfaat Penelitian

....................................................................

1
1
2

TINJAUAN PUSTAKA

.........................................
................................

A.

Hutan Rawa Gambut

3

B.

Unsur Hara

5

C.

Tipe Masukan Unsur Hara

.................

5

111. BAHAN DAN METODE
A.

Waktu dan Tempat Penelitian

B.

Alat dan Bahan Penelitian

C.

Metode Pengambilan Data

D.

......................

..

8

9

1.

Anallsls Vegetasi .............................................................................................

2.

Penentuan Stasinn Pengamatan

10

3.

Pengambilan Contoh di Lapangan .....................................................................

11

9

Metode Analisis Data
1.

Analisis Vegetasi ...........................

12

2.

12

4.

....................
.
.......... .
~ iTehbus
r
..................................................
Aliran Batang ....................................

5.

Hubungan Curah Hujan, Air Tembus dan Aliran Batang

13

3.

E.

.

Curah Hujan

..

Anallsls Unsur Hara ....................................................................................................

13
13

14

PENGUKURAN MASUKAN UNSUR HARA
MELALUI CURAH HUJAN, AIR TEMBUS DAN ALIRAN BATANG
KE DALAM EKOSISTEM HUTAN RAWA GAMBUT
(Studi K,~susdi HPH PT. Diamond R:I~:ITimber, Propinsi Dnti I Riau)

Ole11 :
DIN1 ANITASARI SABANIAH
E.310919

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

u m k a dan'
~ /antlit air 3ang bevsib,
g a y Ram; m e n g b i d ~ ~ aeqan
k a ~ air it^ ~egen'( t a d )sang mti,
'Y ~ e s ~ ~ Ram;
g ~teiab
b une~~gi[irka~
~ a
h j a n itu dianta~amnusia
sxpasa meveka mevanhi( peLajaran (darkxa);maka ke6an3akan
m ~ u s i itu
a tiad wtay kecmli weng4kari ( n i h t - ~* ~ ~ )
( A[ Furqo~:48 - 50)

..,

.a

"--/ 1zmvti t

RINGKASAN
DIN1 AIVITASARI SABANIAH. E.310919. Pengukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curah
Hujan, Air Tembus dan Aliran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan R a ~ v aGambut. Di Balvah
Bimbingan Bapak Ir. ISTOMO, IMS d a n Ir. BASUIU WASIS, MSc.
Daerah gambut dilihat dari segi fungsi lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang
penting dan menyimpan kekayaan plasma nutfah d i dalam lingkungan yang amat terbatas. Sifat khas
tanah gambut di Indonesia selain mengandung bahan organik yang tinggi (>65%), tanah gambut kadangkadang atau selalu tergenang air dan masukan hara hanya dari air hujan karena permukaan gambut tidak
dicapai oleh air pasang atau air banjir maka gambut mempakan tanah yang miskin hara. Berdasarkan ha1
tersebut di atas, ekosistem hutan rawa gambut sangat tergantung pada air hujan sebagai sumber hara
utama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya masukan unsur hara essensial melalui curah
hujan, air tembus dan aliran batang. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pengelolaan hutan termasuk penilaian keseimbangan hara tempat tumbuh, siklus hara dan analisis
pengamh perlakuan silvikultur terhadap keseimbangan hara suaN sistem.
Penelitian dilakukan di HPH PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau, dilakukan selama
dua bulan, yaitu penengahan bulan Juli 1998 sampai dengan pertengahan bulan September 1998. Sebagai
obyek penelitian adalah hutan rawa gambut yang temasuk dalam petak plasma nutfah seluas 1 ha
bem'kuran 100 m x 100 m.
Stasiun pengamatan dipilih sebanyak 15 buah, terdiri dari 12 stasiun tingkat poho~i(strata A) dan
3 stasiun tingkat tiang (strata B) menyebar pada petak contoh 100 m x 100 m, tiap stasitin terletak dalam

sub petak 20 m x 20 m dengan posisi bersilangan.
Pada masing-masing stasiun pengamatan dipasang alat penampung air tembus dan aliran batang.
Air tembus dikumpulkan dengan menggunakan plastik bemkuran 1 m', dipasang setinggi 1 meter di atas
pemukaan tanah, pada bagian tengah dilubangi dan diletakkan ember di bawahnya. Aliran batang
dikumpulkan dengan cara melingkarkan selang plastik pada batang pohonltianp. selang tersebut
dihubungkan pada jrigen plastik. Data air tembus dan aliran batang diperoleh dengan cara mengukur
volume air tertampung dibagi dengan luas penampung. Curah hujan diukur dengan menggunakan alar
penakar hujan. Alat tersebut diletakkan pada tempat terbuka dekat lokasi penelitian. Data curah hujan
diperoleh dengan cara mengukur volume air tertampung dibagi dengan luas alat penakar hujan.
Contoh curah hujan, air tembus dan aliran batang (strata A dan B) diambil sebanyak 3 kali
kejadian hujan untuk dianalisis kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Cu dan Zn.
Data curah hujan, air tembus dan aliran batang yang diperoleh diperkirakan nilainya bervariasi.
untuk mengetahui hubungan ketiga tipe masukan air hujan tersebut, kemudian dibuat model persamaan
regresi.

DIN1 ANITASARI SABANIAH. E.310919. Pengukuran Masukan Unsur H a r a Melalui Curah
Hujan, Air Tembus d a n Aliran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut. Di Bawah
Bimbingan Bapak Ir. ISTOMO, M S dan Ir. BASUIU WASIS, MSc.
Daerah gambut dilihat dari segi fungsi lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang
penting dan menyimpan kekayaan plasma nutfah di dalam lingkungan yang amat terbatas. Sifat khas
tanah gambut di Indonesia selain mengandung bahan organik yang tinggi (>65%), tanah gambut kadangkadang atau selalu tergenang air dan masukan hara hanya dari air hujan karena pemlukaan gambut tidak
dicapai oleh air pasang atau air banjir maka gambut mempakan tanah yang miskin hara. Berdasarkan ha1
tersebut di atas, ekosistem hutan rawa gambut sangat tergantung pada air hujan sebagai sumber hara
utama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya masukan unsur hara essensial melalui curah
hujan, air tembus dan aliran batang. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pengelolaan hutan termasuk penilaian keseimbangan hara tempat tumhuh, siklus hara dan analisis
pengaluh perlakuan silvikultur terhadap keseimbangan hara suatu sistem.
Penelitian dilakukan di HPH PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau, dilakukan selama
dua bulan, yaitu-pertengahan bulan Juli 199s sampai dengan pertengahan bulan September 1998. Sebagai
obyek penelitian adalah hutan rawa gambut yang termasuk dalam petak plasma nutfah seluas 1 ha
betukuran 100 m x 100 m.
Stasiun pengamatan dipilih sebanyak 15 buah, terdiri dari 12 stasiun tingkat pohon (strata A) dan

3 stasiun tingkat tiang (strata B) menyebar pada petak contoh 100 m x 100 m, tiap stasiun terletak dalam
sub petak 20 m x 20 m dengan posisi hersilangan.
Pada masing-masing stasiun pengamatan dipasang alat penampung air tembus dan aliran batang.
Air tembus dikumpulkan dengan menggunakan plastik bemkuran 1 m', dipasang setinggi 1 meter di atas
permukaan tanah, pada hagian tengah dilubangi dan diletakkan ember di bawahnya. Aliran batang
dikumpulkan dengan cara melingkarkan selang plastik pada hatang pohon'tiang, selang tersebut
dihubungkan pada jrigen plastik. Data air tembus dan aliran batang diperoleh dengan cara mengukur
volume air tenampung dibagi dengan luas penampung. Curah hujan diukur dengan menggunakan alar
penakar hujan. Alat tersebut diletakkan pada tempat terbuka dekat lokasi penelitian. Data curah hujan
diperoleh dengan cara mengukur volume air tertampung dibagi dengan luas alat penakar hujan.
Contoh curah hujan, air tembus dan aliran batang (strata A dan B) diambil sebanyak 3 kali
kejadian hujan untuk dianalisis kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Cu dan Zn.
Data curah hujan, air tembus dan aliran batang yang diperoleh diperkirakan nilainya bervariasi,
untuk mengetahui hubungan ketiga tipe masukan air hujan tersebut, kemudian dibuat model persamaan
regresi.

Data curah hujan yang dikumpulkan selain data primer di lapangan juga data sekunder yang
diperoleh dari beberapa stasiun pengamatan di-sekitar lokasi penelitian kumn waknr 10 tahun terakhir
(1989

- 1989).

Data sekunder tersebut digunakan untuk memprediksi besamya masukkan unsur hara ke

dalam hutan rawa gambut per tahun (kghdth).
Curah hujan, air tembus dan aliran batang yang tejadi selama penelitian adalah sebagai berikut:
0,40- 64,73 mm dengan rata-rata 14.24 mm, untuk air tembus strata A berkisar 0,13 - 51,82 mm rata-rata
9,31 mm, strata B 0,12 - 49,96 mm rata-rata 8,39 mm untuk aliran batang strata A berkisar 0.01 -l,52 mm
rata-rata 0,41 mm dan stara B 0,01 - 1.41 mm dengan rata-rata 0,36 mm.
Air tembus dan aliran batang yang diperoleh dari tegakan strata A lebih besar daripada strata B.
Hal tersebut disebabkan karena air tembus dan aliran batang yang diperoleh dari pohon strata A diperoleh
langsung dari curah hujan, sedangkan pohon strata B mendapatkan air dari sisa tajuk di atasnya.
Data curah hujan, air tembus dan aliran batang kemudian digunakan untuk membuat persamaan
regresi hubungan antara curah hujan sebagai peubah bebas (x) dengan air tembus dan aliran batang
sebagai peubah tidak bebas (Y).
Persamaan regresi hubungan antara curah hujan (x) dengan air tembus (Y) pada strata A adalah

Y = 0 , 4 4 4 7 ~ ~ ~ "hubungan
~';
antara curah hujan (x) dengan air tembus (Y) strata B Y = 0,3731r1."";
~ ~ 'hubungan antara
hubungan antara curah hujan (x) dengan aliran batang (Y) strata A Y = 0 , 0 2 1 7 ~ ' . ~ dan
curah hujan (x) dengan aliran batang (Y) strataB adalah Y = 0,0167~~."'~.
Berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan, maka hubungan regresi antara air tembus dan
aliran batang dengan curah hujan di atas berpengamh nyata atau menunjukkan perbedaan yang nyata pada
taraf 99,9%. Koefisien determinasi (R') berkisar antara 93,40 - 97,18%, artinya baliwa 93.40 - 97.18%
variasi peubah air tembus dan aliran batang dapat diterangkan oleh nilai peubah curah hujan
Untuk mengetahui rata-rata masukan unsur hara ke dalam ekosistem hutan rawa gambut per
tahun, digunakan pendekatan dengan satuan kfidth.

Dihitung dengan cara mengalikan rata-rata

masukan unsur hara (kglth) per pohon dengan jumlah tegakan per ha.
Banyaknya masukan unsur hara ke dalam ekosistem hutan rawa gambut sangat dipengamlii oleh
curah hujan yang terjadi. Curah hujan yang meningkat menyebabkan air tenlbus dan aliran batang
cendemng meningkat, pada akhimya masukan unsur hara yang terjadi meningkat pula.
Curah hujan yang terjadi menyumbangkan unsur hara berkisar 2,4309
dengan susunan sebagai berikut: N>Zn>K>Ca>P>Cu.
masukan unsur hara dengan nilai berkisar 0,0041

-

-

277,1190 kglhdth,

Air tembus dan aliran batang memberikan

4,3549 k g h d t h dan 0,0041 - 3,5816 kglhalth.

Susunan kecepatan pencucian, sebagai berikut: K>N>Ca>P>Zn>Cu>Mg untuk air tembus dan
K>N>iMg>Ca>PsZn untuk aliran batang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peranan masukan unsur hara air hujan
melalui curah hujan, air tembus dan aliran batang merupakan suatu ha1 yang pentilig bagi tersedianya hara
tanaman, terutama pada hutan rawa gambut yang dikenal sebagai formasi hutan dengan kondisi tanah
miskin hara.

PENGUKURAN MASUKAN UNSUR HARA
MELALUI CURAH W J A N , AIR TEMBUS DAN ALIRAN BATANG
K E DALAM EKOSISTEM HUTAN RAWA GAMBUT
(Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau)

KARYA ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor

Oleb :
Dini Auitasari Sabaniah
E.310919

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
LNSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

.Judul Sliripsi

:

Nania Mal~asis\va

: Dini Anitasari Sabaniali

Pcngukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curali FInjan, Air
Tembus dan AIiran Batnng lie Dalani Ekosiste~ii IIut;~n 11;1\va
Gambut (Studi Kasus di III'H PT. Dianiond llaya Tinibcr,
Propinsi Dati I Riau)

Nonior I'olioli

Mcngetahui :

Doscn I'enibinibing 1,

Kotua Jurusnn Manajcmcn Hutan
ltas Kehutanan

Tanggul Lulus :

16 Februnri 1999

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1975 di Bogor sebagai anak ketiga dan' lima
bersaudara. Ayah bemama Dudu Abdullah dan ibu bemama Cici Salsiah .
Pada Tahun 1988 penulis menyelesaikan pendidiian Sekolah Dasar di SD Negeri Empang I1
Bogor. Pendidikan selanjutnya pada SMF' Negeri 3 Bogor. Pada tahun 1994 penulis menyelesaikan
pendidikannya di SMA Negeri 2 Bogor.
Sejak tahun 1994, penulis melanjutkan pendidikan Perguruan T i g g i di Institut Pertanian
Bogor melalui Program USMl (Undangan Seleksi Masuk IPB). Pada tahun 1995 penulis diterima
sebagai mahasiswa di Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Penanian Bogor.
Tahun 1997 memilih Progam Studi Pembinaan Hutan.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis melakukan
penelitian dengan judul "Pengukuran Masubin Unsur Hara Melalui Curah Hujan, Air Tembus
dan Aliran Batang Ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di HPH PT.
Diamond Raya Timber, Propinsi Dati IRiau).',
Wasis, MSc.

di bawah bimbingan Ir. Istomo, MS dan Ir. Basuki

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas berkah, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini.
Penulisan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian ini mempakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Ir. Istomo, M S dan Bapak Ir. Basuki Wasis, MSc, selaku Dosen Pembimbing I dan 11, yang

telah menyampaikan ilmu, memberikan bimbingan, pengarahan dan saran yang sangat bermanfaat
semenjak penulis duduk di bangku kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB sampai
dengan selesainya penyusunan karya ilmiah ini.
2. Bapak Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS., selaku dosen penguji dari Jurusan Tehnologi Hasil

Hutan dan Bapak Ir. Sambas Basuni, MS., selaku dosen penguji dari Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan.
3. Pimpinan serta seluruh staf karyawan HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau atas
bantuan sarana dan prasarana di lokasi penelitian.
4. Bapa, Ibu, Ua, Teteh & Kang Ajar, Aa, Iyang dan Eneng yang telah banyak memberikan doa dan

dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.
5. Rekan-rekan rimbawan di Camp. TPTI Sei Bantaian, terutama Pak Tiswono Cs atas kerjasamanya

selama penulis melakukan penelitian di lapangan.

6. Rekan-rekan seperjuangan di PKL: Untari S.Hut, Risma S.Hut, Dedeh, Yayat, Enno, Mamat
S.Hut, Ipoel, Igun S.Hut, dan Harry, atas bantuan dan pertolongannya yang tidak temilai.
7.

Hani S.Hut, Reni %Hut & Taju, Rien Ononk, Muji S.Hut, Alin S.Hut, dan rekan-rekan Fahutan
'31 lainnya mudah-mudahan kebersamaan kita terus terjalin sampai kapanpun.
Kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT semata, penulis mohon maaf atas berbagai

kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini. Akhimya, penulis berharap semoga karya kecil ini
berarti dan bemanfaat.

Bogor, Pebmari 1999

Penulis

DAFTAR IS1

...................................................................................................................... i
DAFTAR IS1 .................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................
KATA PENGANTAR

DAFTAR GAMBAR

..............................................................

DAFTAR LAMPIRAN
I.

11.

PENDAHULUAN

........................................

A.

Latar Belakang

B.

Tujuan

C.

Manfaat Penelitian

....................................................................

1
1
2

TINJAUAN PUSTAKA

.........................................
................................

A.

Hutan Rawa Gambut

3

B.

Unsur Hara

5

C.

Tipe Masukan Unsur Hara

.................

5

111. BAHAN DAN METODE
A.

Waktu dan Tempat Penelitian

B.

Alat dan Bahan Penelitian

C.

Metode Pengambilan Data

D.

......................

..

8

9

1.

Anallsls Vegetasi .............................................................................................

2.

Penentuan Stasinn Pengamatan

10

3.

Pengambilan Contoh di Lapangan .....................................................................

11

9

Metode Analisis Data
1.

Analisis Vegetasi ...........................

12

2.

12

4.

....................
.
.......... .
~ iTehbus
r
..................................................
Aliran Batang ....................................

5.

Hubungan Curah Hujan, Air Tembus dan Aliran Batang

13

3.

E.

.

Curah Hujan

..

Anallsls Unsur Hara ....................................................................................................

13
13

14

RINGKASAN

DINI ANITASARI SABANIAH. E.310919. Pengukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curah
Hujan, Air Tembus dan Aliran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut. Di Bawah
Bimbingan Bapak Ir. ISTOMO, MS dan Ir. BASUKI W ASIS, MSc.

Daerah gambut dilihat dari segi fungsi Iingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang
penting dan menyimpan kekayaan plasma nutfah di dalam lingkungan yang amat terbatas. Sifat khas
tanah gambut di Indonesia selain mengandung bahan organik yang tinggi (>65%), tanah gambut kadang.
kadang atau selalu tergenang air dan masukan hara hanya dari air hujan karena pennukaan gambut tidak
dicapai oleh air pasang atan air banjir maka gambut merupakao tanah yang miskin hara. Berdasarkan hal

terse but di atas, ekosistem hutan rawa gambut sangat tergantung pada air huJan sebagai sumber hara
utama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya masukan unsur ham essensial melalui curah

hujan, air tembus dan aliran batang. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pengelolaan hutan termasuk penilaian keseimbangan hara tempat tumbuh, siklus hara dan analisis

pengaruh perlakuan silvikultur terhadap keseimbangan hara suatu sistem.

Penelitian dilakukan di HPH PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau. dilakukan selama
dua bulan, yaitu pertengahan bulan Juli 1998 sampai dengan pertengahan bulan September 1998. Sebagai
obyek penelitian adalah hutan rawa gambut yang termasuk dalam petak plasma nutfah seluas I ha
berukuran 100 m x 100 m.
Stasiun pengamatan dipilih sebanyak 15 buah, terdiri dari 12 stasiun tingkat pohon (strata A) dan
3 stasiun tingkat tiang (strata B) menyebar pada petak eontoh 100 m x lOa m, tiap stasiun terletak dalam
sub petak 20 m x 20 m dengan posisi bersilangan.
Pada masing-masing stasiun pengamatan dipasang alat penampung air tembus dan aliran batang.
Air tembus dikumpulkan dengan menggunakan plastik berukuran 1 m 2 • dipasang setinggi 1 meter di atas

permukaan tanah, pada bagian tengah dilubangi dan diletakkan ember di bawahnya. A1iran batang
dikumpulkan dengan cara melingkarkan selang plastik pada batang pahon/liang, selang tersebut
dihubungkan pada jrigen plastik.

Data air tembus ,dan aliran batang diperoleh dengan cara mengukur

volume air tertampung dibagi dengan luas penampung. Curah hujan diukur dengan menggunakan alat

penakar hujan. Alat tersebut diletakkan pada tempat terbuka dekat lokasi penelitian. Data eurah hujan
diperoleh dengan cara mengukur volume air tertampung dibagi dengan luas alat penakar hujan.

Contoh eurah hujan, air tembus dan aliran batang (strata A dan B) diambil sebanyak 3 kali
kejadian hujan untuk dianalisis kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Cu dan Zn.
Data eurah hujan, air tembus dan aliran batang yang diperoleh diperkirakan nilainya bervariasi,
untuk mengetahui hubungan ketiga tipe masukan air hujan tersebut, kemudian dibuat model persamaan
regresi.

RINGKASAN

DINI ANIT ASARl SABANIAH. E.310919. Pengukuran Masukan Unsur Hara Melalui Curah
Hujan, Air Tembus dan Aliran Batang ke Dalam Ekosistem Hutan Rawa Gambut. Di Bawah
Bimbingan Bapak Ir. ISTOMO, MS dan Ir. BASUKI WASIS, MSc.

Daerah gambut dilihat dari segi fungsi lingkungan hidup sebagai penyangga kehidupan yang
penting dan menyimpan kekayaan plasma nutfah di dalam lingkungan yang amat terbatas. Sifat khas

tanah gambut di Indonesia selain mengandung bahan organik yang tinggi (>65%), tanah gambut kadang·
kadang atau selalu tergenang air dan masukan hara hanya dan air hujan karena pennukaan gambut tidak
dicapai oleh air pasang atau air banjir rnaka gambut merupakan tanah yang miskin hara. Berdasarkan hal
tersebut di atas, ekosistem hutan fawa gambut sangat tergantung pada air hujan sebagai sumber hara

utama.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyalcnya masukan unsur hara essensial melalui curah
hujan, air tembus dan aliran batang. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pengelolaan hutan tennasuk penilaian keseimbangan hara tempat tumbuh, siklus hara dan analisis
pengaruh perlakuan silvikultur terhadap keseimbangan hara suam sistem.

Penelitian dilakukan di HPH PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau, dilakukan selama
dua bulan, yaitu· pertengahan bulan luli 1998 sampai dengan pertengahan bulan September 1998. Sebagai
obyek penelitian adalah hutan rawa gambut yang termasuk dalam petak plasma nutfah seluas I ha
berukuran 100 m x 100 m.
Stasiun pengamatan dipilih sebanyak 15 buah, terdiri dari 12 stasiun tingkat pohon (strata A) dan
3 stasiun tingkat tiang (strata B) menyebar pada petak contoh 100 m x 100 m, tiap stasiun terletak dalam
sub petak 20 m x 20 m dengan posisi bersilangan.
Pada masing-masing stasiun pengamatan dipasang alat penampung air tembus dan aliran batang.
Air tembus dikumpulkan dengan menggunakan plastik berukuran 1 m2, dipasang setinggi 1 meter di atas
pennukaan tanah, pada bagian tengah dilubangi dan diletakkan ember di bawahnya. Aliran batang
dikumpulkan dengan cara melingkarkan selang plastik pada batang pohonitiang, seiang tersebut
dihubungkan pada jrigen plastik. Data air tembus dan aliran batang diperoieh dengan cara mengukur
volume air tertampung dibagi dengan luas penampung. Curah hujan diukur dengan menggunakan alaI

penakar hujan. Alat tersebut diJetakkan pada tempat terbuka dekat lokasi penelitian. Data curah hujan
diperoleh dengan cara mengukur volume air tertampung dibagi dengan luas alat penakar hujan.

Contoh curah hujan, air tembus dan a!iran batang (strata A dan B) diambil sebanyak 3 kali
kejadian hujan untuk dianalisis kandungan unsur hara N, P, K, Ca, Mg, Cu dan Zn.
Data curah hujan, air tembus dan aliran batang yang diperoleh diperkirakan nilainya bervariasi,
untuk mengetahui hubungan ketiga tipe masukan air hujan tersebut) kemudian dibuat model persamaan
regresi.

Dokumen yang terkait

Penentuan Biomassa di Atas Tanah Jenis Ramin (Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz) di HPH. PT. Diamond Raya Timber Propinsi Dati I Riau

0 7 92

Studi Mengenai Pembuatan dan Pemeliharaan Jalan Rel di Hutan Rawa (Studi Kasus di HPH PT. Dexter Kencana Timber, Riau)

0 14 186

Hubungan Antara Komunitas Vegetasi dengan Kesuburan Tanah dan Ketebalan Gambut (Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-Api, Riau)

0 10 68

Kandungan Fosfor dan Distribusinya pada Jenis-Jenis Pohon dalam Rangka Pemilihan Jenis Pohon untuk Penanaman di Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Propinsi Dati I Riau)

0 9 82

Pengukuran Biomassa dan Kandungan Hara Kalsium (Ca) di atas Permukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut (Studi Kastls di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Propinsi Dati I Riau)

0 6 69

Analisis biaya penyaradan dengan excavator di hutan rawa (Studi kasus di Areal HPH PT.Dexter Kencana Timber, Riau)

0 6 90

Kandungan Fosfor dan Kalsium pada Tanah dan Biomassa Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di Wilayah HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Provinsi Riau)

0 16 28

Pendugaan Kandungan Karbon Dalam Tanah Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus di IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Kecamatan Parit Sicin, Kabupaten Rokan Hilir, Riau)

2 24 69

Struktur Tegakan dan Sebaran Jenis Ramin dan Meranti di Hutan Rawa Gambut (Studi Kasus PT. Diamond Raya Timber dan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, Provinsi Riau)

1 5 125

Pendugaan Potensi Massa Karbon Hutan Alam Tropika Rawa Gambut di Areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber, Dumai, Provinsi Riau

0 1 28