Pengukuran Biomassa dan Kandungan Hara Kalsium (Ca) di atas Permukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut (Studi Kastls di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api, Propinsi Dati I Riau)
PENGUKURAN BIOMASSA DAN KANDUNGAN HARA KALSIUM (Ca)
DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN RAWA GAMBUT
(Stlldi Kaslls di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api,
Propinsi Dati I Riau)
OIeh
EGAR MEJUPAN
E01496056
JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
\
RINGKASAN
EGAR MEJUPAN (E014960S6), Pengukuran Biomassa dan Kandungan Hara Kalsium (Ca) di atas
Pennukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut (Studi Kastls eli HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan
Siapi-api, Pl'Opinsi Dati I Riau), dibawah bimbingan Ir. Cahyo Wibowo, MSe., Ir. Basuki Wasis, MS.
dan II'. Istomo, MS.
Hutan !'awa gambut memiliki tingkat kesuburan l'endah dan 8angat rentan terhadap gangguan.
Ekspioitasi yang berlebihan terhadap biomassa dalam pemanenan hutan akan membuat biomassa hutan
semakin berkurang sehingga mengakibatkan semakin berkurangnya kesubunm tanah hutan dan
kandungan hara dalam biomassa. Kanduogan hara yang bes'll' yang ada pacta biom3ssa atall terikat
dalam tegakan berpet'an sebagai gudang penyimpan ham dan mempertahankan proses pergerakan hara.
Salah satu uneur hara yang penting bagi pertumbuhan hutan adalail kalsiul11 (Ca). Kalsium
merupakan hara inunobil yang harus selalu diambil dari luar tumbuhan, semen tara kandungan Ca
dalam tanah hutan rawa gambut rendah sehingga ham ini cendel'ung mengaiami delisiensi.
Tujuan penelitian ini adalah untl1k mengkaji besnmya biomassa dan kandungan Ca di atas
pennukaan tanah hutan rawa gambut pada tiga ketebalan gambut berbeda. Hasil penelitian ini
bennanfaat dalam pengelolaan hutan rawa gambut yang mel11perhatikan keseimbangHn dan siklus hara
terutama hara Ca.
Penelitian dilakukan di areal hutan rawa gambut HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan
Siapi-api, Propinsi Dati I Riau. Di areal tersebut dipilih tiga titik yang lllellliliki ketebalan gambut
berbeda sebagai lokasi petak pengamatan, yaitl1 : gambut 3 111, gambllt 4 III dan gmnbut 5 111,
Pengukuran jumiah biomassa di atas tanah dilakukan dengan dua I11ctodc. Metode pertama
menggunakan mctode pemanenan langsung (deSlrukl(fJ untuk tingkat scmai. tllmbuhan bawah dan
tingkat pancang, paias, liana dan epifit. Metode kedua yaitl! dengan menggllnakan metode allomclrik
(non-destruktif) uotuk pohon berdiallleter ;, J 0 em. Untuk mengetahui besamya konsentrasi Ca dalam
biomassa dilakukan analisis ham dengan mcnggunakan met ode pengabuan kering (DI)I Ashing) scsuai
dengan metode analisis dari Association a/Official Analytical Chemist (AOAC). Pengukuran biomassa
dan kandungan Ca dilakukan pada setiap tingkat pertulllbuhan yang berbeda, yaitu tingkat semai dan
tl.lll1buhan bawah ; pancang. paIas, lialla dan epifit ; dan paholl bCl'diamcter;:::! 0 Cill.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah biomassa pada tingkat semai dan ttll1lbuhan bawah dari
terbesar hingga terkecil seeaI'a benlfutan dimiliki oleh : gambut 5 m > gambll! 4
III >
gambut 3
111,
dengan jumlah biomassa masing-masing sebesar 4,25 ton/ha, 1,49 ton/h" dan 0,5\ ton/ha. Begitu pula
dengan kandungan Ca biomassanya, gambur 5 111 mcmiliki kandungan en Icrbesar dcngan jumlah
10,16 kg/ha, menyusu! gambut 4 111 sebesar 1,54 kg/ha dan gambut 3 m sebesar 0.07 kg/ha, Kandllngan
Ca biomassa tingkat semai dan tumbuhan bawah dj gambul 5 m paling bcsar discbabkan selain
memiliki jumlah biol11assa paling besar juga memiliki konsentrasi Ca yang paling besar dibandingkan
di gam but 4 m dan gambut 3 m.
Jumlah biomassa pada tingkat pancang, pal as, liana dan epifit dari yang terbesar hingga
terkecil secara berurutan dimiliki : gambut 3 m > gambut 4 m > gam but 5 m, dengan jumlah biomassa
masing-masing sebesar 30,21 ton/ha, 17 ton/ha dan 11,26 ton/ha. Kandungan Ca biomassa tingkat ini
juga menunjukkan gambut 3 m > gambut 4 m > gambut 5
Ill,
dengan kandungan Ca masing-masing
55,24 kglha, 31,72 kg/ha dan 22,91 kg/ha. Bagian tumbuhan ting"at pancang, palas, liana dan epifit
yang memiliki konsentrasi ea terbesar hingga terkecil pada gambut 3 m dan gHl1lbut 4 111 yaitu : daun >
ranting> cabang > batang, sedangkan pada gambut 5 111 yailu : eabang > dmm > ranting> batang.
lumlah biomassa tingkat pohon berdiamcler セ@ 10
em
dad yang lerbcsar hingga tcrkecil seeara
berurutan dimiliki : gambut 5 m > gambut 4 m > gambut 3 m. Pcngukuran biomflssa tingkat pohon
berdiameter ::::: 10 em sangat dipengaruhi oleh besarnya diameter dan jumlah individu, karena dalam
metode allomelrik menggunakan data diameter pohon dari setiap individu. Dari hasil analisis vegetasi
menunjukkan gambut 5 m memiliki jumiah terbesar pada tingkat pohon berdiamctcr :;?;, 10 em. Hal ini
disebabkan pada gambut 5 m dengan ketebalan gambut paling dalam dian tara dua petak pengamatan
lahillya, diduga telah terjadi proses seleksi dimana tingkat pohon
lebih mampu beradaptasi dengan
ketebalan gambut yang lebih dalam. Bagian tumbuhan pada tingkat pohon berdiameter;' 10 cm yang
menyumbang biomassa terbesar hingga terkeeil seem'a berurutan yaitu : batang > eabang > kulit >
daun > ranting. Kandungan Ca pada biomassa tingkat pohon berdiameter ;, 10 cm dari terbesa!' hingga
terkecil dimiliki: gam but 4 m > gambut 5 m > gambut 3 m. Kandungan Ca pada tingkat pohon
berdiameter ;, 10 cm ini tidak hanya dipengamhi oleh jumlah biomassa total tetapi juga dipenga!'uhi
komposisi jenis yang menyusun setiap petak pengamatan. Setiap petak pengamatan memiliki
komposisi jenis yang berbeda dimana seliap jenis lllellliliki konsentrasi Ca berbeda juga, yang
mencirikan besamya kebutuhan suatu jenis te!'hadap Ca yang berhubungan dengan proses fisiologi
yang teljadi yang diambil dan dikumpulkull di datum bngian-bagiHIl lut1lbuhall hid up.
HasH analisis menunjukkan bahwa batang memiliki konsentrasi ea rendah. Hal ini
disebabkan batang sudah menjadi organ yang kurang aktif dalam mclakukan
dan
ーセイエオュ「ィ。ョ@
berfungsi sebagai organ penyimpan. Konsentrasi ea besar ditemukan pad a bagian-bagian aktif yang
sel-selnya selalu tumbuh dan berkelllbang seperti pada jaringan llleristelll. Di bagian kulit sebelah
dalam banyak terdapat kambium yang merupakan jaringan I11cristen.1 sekundcr, schingga pacta bagian
ini Ca terkonsentrasi lebih banyak.
Seem'a umum jumlah biomassa total di alas lallah terbesar dimiliki gambut 5 m dengan
jumlah sebesar 263,28 tonlha, menyusul gambut 4
III
scbcsar 261,07 ton/ha dan gambut 3
In
sebesar
217,37 tonlha. Pada ketebalan gambut ym1g ditcliti (3-5 Ill) jU111lah biomassa scmakin besar dengan
semakin dalamnya ketebalan gambut. Diduga sampai kt..'lL'balan 5 m akm'-akar pohon masih bisa
menjangkau tanah mineral sebagai sUl11ber l11asukan hanl. Kandllngan Ca pad a biomassa terbesar
dimiJiki gambut 4 m dengan jumlah sebesar 606,14 kg/ha, monyusul gambui 5 III scbesar 587,04 kg/ha
dan gambut 3 m sebesar 430,30 kg/ha.
Dibandingkan dengan hasil penelitian lain dibebcrapa tipe hutan, peneiilian ini menunjukkan
bahwa biol11assa dan kandungan hara Ca biomassa di atas pennukaan tanah hutan rawa gambut
rendall. Mengingat hal
tersebut maim disarankan
perlunya
perhatian
yang scrius dalam
pengelolaaIUlya. Tindakan yang dapat dilakukan berupa pemberlakuan atUI'an yang ketat sesllai aturan
TPTr mengenai batas diameter yang boleh ditebang 2: 40 em, jumlah tebangan harus sesuai dengan
jatah tebangan yang telah ditentukan, mempertahankan areal produksi hutan I'awa gam but sebagai
iuHan produksi tel'batas dan mengupayakan agar tidak teljadi kerusakan dan kehilangan biomassa yang
besar dalam hutan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mempertahankan siklus hara yang seimbang
dalam hutan rawa gambut guna menunjang kelestarian produksi hasil hutan.
PENGUKURAN BIOMASSA DAN KANDUNGAN HARA KALSIUM (Ca)
DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN RAWA GAMBUT
(Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api,
Propinsi Dati I Riau)
'Kflrya I(miafi
Se6agai safafi satll syamt llntll(( 7Ile7llperoCefi gefar
Sarjana Kehutanan
DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN RAWA GAMBUT
(Stlldi Kaslls di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api,
Propinsi Dati I Riau)
OIeh
EGAR MEJUPAN
E01496056
JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
\
RINGKASAN
EGAR MEJUPAN (E014960S6), Pengukuran Biomassa dan Kandungan Hara Kalsium (Ca) di atas
Pennukaan Tanah pada Hutan Rawa Gambut (Studi Kastls eli HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan
Siapi-api, Pl'Opinsi Dati I Riau), dibawah bimbingan Ir. Cahyo Wibowo, MSe., Ir. Basuki Wasis, MS.
dan II'. Istomo, MS.
Hutan !'awa gambut memiliki tingkat kesuburan l'endah dan 8angat rentan terhadap gangguan.
Ekspioitasi yang berlebihan terhadap biomassa dalam pemanenan hutan akan membuat biomassa hutan
semakin berkurang sehingga mengakibatkan semakin berkurangnya kesubunm tanah hutan dan
kandungan hara dalam biomassa. Kanduogan hara yang bes'll' yang ada pacta biom3ssa atall terikat
dalam tegakan berpet'an sebagai gudang penyimpan ham dan mempertahankan proses pergerakan hara.
Salah satu uneur hara yang penting bagi pertumbuhan hutan adalail kalsiul11 (Ca). Kalsium
merupakan hara inunobil yang harus selalu diambil dari luar tumbuhan, semen tara kandungan Ca
dalam tanah hutan rawa gambut rendah sehingga ham ini cendel'ung mengaiami delisiensi.
Tujuan penelitian ini adalah untl1k mengkaji besnmya biomassa dan kandungan Ca di atas
pennukaan tanah hutan rawa gambut pada tiga ketebalan gambut berbeda. Hasil penelitian ini
bennanfaat dalam pengelolaan hutan rawa gambut yang mel11perhatikan keseimbangHn dan siklus hara
terutama hara Ca.
Penelitian dilakukan di areal hutan rawa gambut HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan
Siapi-api, Propinsi Dati I Riau. Di areal tersebut dipilih tiga titik yang lllellliliki ketebalan gambut
berbeda sebagai lokasi petak pengamatan, yaitl1 : gambut 3 111, gambllt 4 III dan gmnbut 5 111,
Pengukuran jumiah biomassa di atas tanah dilakukan dengan dua I11ctodc. Metode pertama
menggunakan mctode pemanenan langsung (deSlrukl(fJ untuk tingkat scmai. tllmbuhan bawah dan
tingkat pancang, paias, liana dan epifit. Metode kedua yaitl! dengan menggllnakan metode allomclrik
(non-destruktif) uotuk pohon berdiallleter ;, J 0 em. Untuk mengetahui besamya konsentrasi Ca dalam
biomassa dilakukan analisis ham dengan mcnggunakan met ode pengabuan kering (DI)I Ashing) scsuai
dengan metode analisis dari Association a/Official Analytical Chemist (AOAC). Pengukuran biomassa
dan kandungan Ca dilakukan pada setiap tingkat pertulllbuhan yang berbeda, yaitu tingkat semai dan
tl.lll1buhan bawah ; pancang. paIas, lialla dan epifit ; dan paholl bCl'diamcter;:::! 0 Cill.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah biomassa pada tingkat semai dan ttll1lbuhan bawah dari
terbesar hingga terkecil seeaI'a benlfutan dimiliki oleh : gambut 5 m > gambll! 4
III >
gambut 3
111,
dengan jumlah biomassa masing-masing sebesar 4,25 ton/ha, 1,49 ton/h" dan 0,5\ ton/ha. Begitu pula
dengan kandungan Ca biomassanya, gambur 5 111 mcmiliki kandungan en Icrbesar dcngan jumlah
10,16 kg/ha, menyusu! gambut 4 111 sebesar 1,54 kg/ha dan gambut 3 m sebesar 0.07 kg/ha, Kandllngan
Ca biomassa tingkat semai dan tumbuhan bawah dj gambul 5 m paling bcsar discbabkan selain
memiliki jumlah biol11assa paling besar juga memiliki konsentrasi Ca yang paling besar dibandingkan
di gam but 4 m dan gambut 3 m.
Jumlah biomassa pada tingkat pancang, pal as, liana dan epifit dari yang terbesar hingga
terkecil secara berurutan dimiliki : gambut 3 m > gambut 4 m > gam but 5 m, dengan jumlah biomassa
masing-masing sebesar 30,21 ton/ha, 17 ton/ha dan 11,26 ton/ha. Kandungan Ca biomassa tingkat ini
juga menunjukkan gambut 3 m > gambut 4 m > gambut 5
Ill,
dengan kandungan Ca masing-masing
55,24 kglha, 31,72 kg/ha dan 22,91 kg/ha. Bagian tumbuhan ting"at pancang, palas, liana dan epifit
yang memiliki konsentrasi ea terbesar hingga terkecil pada gambut 3 m dan gHl1lbut 4 111 yaitu : daun >
ranting> cabang > batang, sedangkan pada gambut 5 111 yailu : eabang > dmm > ranting> batang.
lumlah biomassa tingkat pohon berdiamcler セ@ 10
em
dad yang lerbcsar hingga tcrkecil seeara
berurutan dimiliki : gambut 5 m > gambut 4 m > gambut 3 m. Pcngukuran biomflssa tingkat pohon
berdiameter ::::: 10 em sangat dipengaruhi oleh besarnya diameter dan jumlah individu, karena dalam
metode allomelrik menggunakan data diameter pohon dari setiap individu. Dari hasil analisis vegetasi
menunjukkan gambut 5 m memiliki jumiah terbesar pada tingkat pohon berdiamctcr :;?;, 10 em. Hal ini
disebabkan pada gambut 5 m dengan ketebalan gambut paling dalam dian tara dua petak pengamatan
lahillya, diduga telah terjadi proses seleksi dimana tingkat pohon
lebih mampu beradaptasi dengan
ketebalan gambut yang lebih dalam. Bagian tumbuhan pada tingkat pohon berdiameter;' 10 cm yang
menyumbang biomassa terbesar hingga terkeeil seem'a berurutan yaitu : batang > eabang > kulit >
daun > ranting. Kandungan Ca pada biomassa tingkat pohon berdiameter ;, 10 cm dari terbesa!' hingga
terkecil dimiliki: gam but 4 m > gambut 5 m > gambut 3 m. Kandungan Ca pada tingkat pohon
berdiameter ;, 10 cm ini tidak hanya dipengamhi oleh jumlah biomassa total tetapi juga dipenga!'uhi
komposisi jenis yang menyusun setiap petak pengamatan. Setiap petak pengamatan memiliki
komposisi jenis yang berbeda dimana seliap jenis lllellliliki konsentrasi Ca berbeda juga, yang
mencirikan besamya kebutuhan suatu jenis te!'hadap Ca yang berhubungan dengan proses fisiologi
yang teljadi yang diambil dan dikumpulkull di datum bngian-bagiHIl lut1lbuhall hid up.
HasH analisis menunjukkan bahwa batang memiliki konsentrasi ea rendah. Hal ini
disebabkan batang sudah menjadi organ yang kurang aktif dalam mclakukan
dan
ーセイエオュ「ィ。ョ@
berfungsi sebagai organ penyimpan. Konsentrasi ea besar ditemukan pad a bagian-bagian aktif yang
sel-selnya selalu tumbuh dan berkelllbang seperti pada jaringan llleristelll. Di bagian kulit sebelah
dalam banyak terdapat kambium yang merupakan jaringan I11cristen.1 sekundcr, schingga pacta bagian
ini Ca terkonsentrasi lebih banyak.
Seem'a umum jumlah biomassa total di alas lallah terbesar dimiliki gambut 5 m dengan
jumlah sebesar 263,28 tonlha, menyusul gambut 4
III
scbcsar 261,07 ton/ha dan gambut 3
In
sebesar
217,37 tonlha. Pada ketebalan gambut ym1g ditcliti (3-5 Ill) jU111lah biomassa scmakin besar dengan
semakin dalamnya ketebalan gambut. Diduga sampai kt..'lL'balan 5 m akm'-akar pohon masih bisa
menjangkau tanah mineral sebagai sUl11ber l11asukan hanl. Kandllngan Ca pad a biomassa terbesar
dimiJiki gambut 4 m dengan jumlah sebesar 606,14 kg/ha, monyusul gambui 5 III scbesar 587,04 kg/ha
dan gambut 3 m sebesar 430,30 kg/ha.
Dibandingkan dengan hasil penelitian lain dibebcrapa tipe hutan, peneiilian ini menunjukkan
bahwa biol11assa dan kandungan hara Ca biomassa di atas pennukaan tanah hutan rawa gambut
rendall. Mengingat hal
tersebut maim disarankan
perlunya
perhatian
yang scrius dalam
pengelolaaIUlya. Tindakan yang dapat dilakukan berupa pemberlakuan atUI'an yang ketat sesllai aturan
TPTr mengenai batas diameter yang boleh ditebang 2: 40 em, jumlah tebangan harus sesuai dengan
jatah tebangan yang telah ditentukan, mempertahankan areal produksi hutan I'awa gam but sebagai
iuHan produksi tel'batas dan mengupayakan agar tidak teljadi kerusakan dan kehilangan biomassa yang
besar dalam hutan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mempertahankan siklus hara yang seimbang
dalam hutan rawa gambut guna menunjang kelestarian produksi hasil hutan.
PENGUKURAN BIOMASSA DAN KANDUNGAN HARA KALSIUM (Ca)
DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN RAWA GAMBUT
(Studi Kasus di HPH PT. Diamond Raya Timber, Bagan Siapi-api,
Propinsi Dati I Riau)
'Kflrya I(miafi
Se6agai safafi satll syamt llntll(( 7Ile7llperoCefi gefar
Sarjana Kehutanan