Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pada usahatani bawang merah (Studi kasus di desa Keboledan, kecamatan Wanasari, kabupaten Dati II Brebes, propinsi Dati I Jawa Tengah)

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH
(Studi Kasus di Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Dati II Brebes,
Propinsi Dati I Jawa Tengah)

Oleh
AGUS RIYANTO
A 30.1504

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS BERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

AGUS RIYANTO. Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produksi pada Usahatani Bawang Merah. Studi Kasus di Desa Keboledan,
Kecarnatan Wanasari, Kabupaten Dati II Brebes, Propinsi Dati I Jawa Tengah.
Di bawah birnbingan ANITA RISTIANINGRUM.
Sarnpai

dengan


akhir

Pernbangunan

Jangka

Panjang

I

(PJPI)

pengernbangan tanarnan hortikultura khususnya sayuran, rnasih dinornorduakan
setelah padi dan palawija. Walaupun tanpa disadari bahwa tanarnan sayuran telah
rnernberikan surnbangan yang cukup besar baik sebagai konsumsi pengganti
pangan rnaupun sebagai surnber devisa bagi negara.
Mernasuki Pernbangunan Jangka Panjang II (PJP II) upaya peningkatan
produksi dan produktivitas tanaman sayuran terus ditingkatkan. Salah satu tanarnan
sayuran yang diandalkan untuk ditingkatkan adalah kornoditas bawang merah

selain cabe rnerah, kentang dan kubis.
Bawang rnerah (Allium ascalonicum L.) atau shallot merupakan salah satu
kornoditas hortikultura penting di Indonesia yang dikonsurnsi oleh sebagian besar
penduduk tanpa rnernperhatikan tingkat sosial. Komoditas ini mernpunyai prospek
yang sangat cerah, rnernpunyai kernarnpuan untuk rnenaikan taraf hidup petani, nilai
ekonornis yang tinggi, rnerupakan bahan baku industri, dibutuhkan setiap saat
sebagai burnbu rnasak, berpeluang ekspor, dapat mernbuka kesernpatan kerja, dan
rnerupakan surnber kalsiurn dan fosfor yang cukup tinggi (Direktorat Bina Produksi
Hortikultura, 1997).
Produktivitas bawang merah dalarn negeri rnasih relatif rendah, yakni hanya
mencapai 7,3 ton/ha dibandingkan dengan potensi produksi yang rnarnpu rnencapai
20 tonlha (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 1997). Sedangkan tingkat

produktivitas bawang rnerah untuk Kabupaten Brebes selarna kurun waktu
1988

-

1998 rnencapai 9,78 tonlha (Dinas Pertanian dan Tanarnan Pangan


Kabupaten Brebes, 1998).

Rendahnya tingkat produktivitas bawang rnerah di

tingkat nasional maupun di Kabupaten Brebes disebabkan oleh masih relatif kecilnya
skala usaha dalam pengusahaan bawang merah.

Hal ini berkaitan dengan

keterbatasan modal yang mereka miliki. Di sisi lain tingkat produktivitas bawang
merah juga sangat terkait dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang secara
tidak langsung juga akan mempengaruhi tingkat pendapatan usahatani.
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : (1) mengetahui tingkat
pendapatan

yang

diperoleh

petani


pada

usahatani

bawang

merah,

(2) mengetahui hubungan antara penggunaan faktor-faktor produksi dengan
produksi yang dihasilkan, dan (3) mengetahui kondisi return usahatani bawang
merah jika ditinjau pada kondisi faktor-faktor produksi di atas.
Dalam peneliiian ini, tingkat pendapatan, faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap produksi, kondisi retum dan kombinasi penggunaan faktor produksi yang
optimal dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
melihat kegiatan produksi, sistem pemasaran pada usahatani bawang merah di
lokasi penelitian dan beberapa ha1 lain yang terkait akan diuraikan secara deskriptif
dan bila perlu dengan bantuan gambar untuk memperjebs uraian.

Sedangkan


analisis kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi. Disamping itu untuk membantu
proses analisis dan pengolahan data digunakan alat bantu kalkulator dan program
Minitab 10.1 for Windows.
Dari hasil analisis pendapatan bawang merah di Desa Keboledan,
Kecamatan Wanasari, Kabupaten Dati II Brebes diperoleh penerimaan rata-rata
usahatani bawang merah sebesar Rp 56.987.040,- per hektar, sedangkan
pengeluaran total sebesar Rp 29,858.246.93 per hektar dan pengeluaran tunai
sebesar Rp 9.584.722,07 per hektar. Dengan demikian diperoleh pendapatan atas
biaya total sebesar Rp 27.128.793,07 per hektar dan pendapatan atas biaya tunai

sebesar Rp 36.713.516,OO per hektar. R/C atas biaya total sebesar 1,91 artinya
untuk setiap rupiah pengeluaran total mampu memberikan 1,91 rupiah penerimaan.
Sedangkan R/C atas biaya tunai sebesar 2,81 artinya untuk setiap rupiah
pengeluaran tunai mampu memberikan penerimaan sebesar 2.81 rupiah.
Dari hasil pengujian terhadap fungsi produksi diperoleh kesimpulan bahwa
semua variabel-variabel yang diduga berpengaruh nyata terhadap produksi bawang
merah di Desa Keboledan. Dari variabel-variabel yang nyata tersebut sernuanya
bernilai positif, sehingga penambahan penggunaan input-input produksi bawang
merah masih bisa ditingkatkan lagi untuk menghasilkan tingkat produksi yang lebih

tinggi.
Selanjutnya hasil analisis efisiensi ekonomi terhadap faktor-faktor produksi
usahatani bawang merah di Desa Keboledan menunjukkan bahwa kondisi usahatani
di desa tersebut masih belum optimal. Untuk faktor produksi tenaga kerja dan bibit,
rasio NPM dan BKM lebih kecil dari satu. Hal ini berarti bahwa jumlah dari kedua
faktor produksi tersebut telah berlebih dan harus dikurangi jurnlahnya untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Sedangkan untuk pestisida, urea, ZA, KC1 dan
lahan lebih besar dari satu, berarti jumlah dari faktor-faktor produksi tersebut harus
ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Hasil analisis terhadap kondisi return usahatani menunjukkan bahwa
usahatani bawang merah di Desa Keboledan berada pada kondisi decreasing return
to scale dengan nilai sebesar 0,8751. Hal ini berarti bahwa kondisi return usahatani
bawang merah di Desa Keboledan berada pada skala usaha yang menurun.
Disamping itu kondisi seperti ini juga menunjukkan bahwa laju pertumbuhan input
produksi lebih besar daripada laju pertumbuhan output produksi.

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH
(Studi Kasus di Desa Keboledan, Kecarnatan Wanasari, Kabupaten Dati II Brebes,
Propinsi Dati I Jawa Tengah)


Oleh :
AGUS RIYANTO
A 30.1504

SKRlPSl
Sebagai Salah Satu Syarat Mernperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
lNSTlTUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama

: Agus Riyanto

Nomor Pokok : A 30.1504
Program Studi : Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
Judul

: ANALISIS

PENDAPATAN DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PRODUKSl PADA USAHATANI BAWANG
MERAH (Studi Kasus di Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari,
Kabupaten Dati II Brebes, Propinsi Dati I Jawa Tengah)
Dapat dlerima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, lnstiiut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2000

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Anita Ristianinqrum. MSi
NIP. 132 046 437

Tanggal Kelulusan : 20 Desember 1999

PERNYATAAN

DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRlPSl IN1 BENAR-BENAR HASlL
KARYA SAYA SENDlRl DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TlNGGl ATAU LEMBAGA LAIN.

Bogor, Februari 2000

Aqus Rivanto

A 30.1504


Penulis dilahirkan dilahirkan pada tanggal 3 Februari 1975, sebagai anak
ke-4 dari 7 bersaudara, dari Bapak Tasdik Machroni dan lbu Rukoyah (alm).
Pada tahun 1980 penulis memulai jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak
pada TK Permata, kemudian pada tahun 1987 menyelesaikan pendidikan dasar
pada SD Negeri Limbangan Kulon I Brebes. Tahun 1990 lulus dari SMP Negeri 2
Brebes dan pada tahun 1993 lulus dari SMA Negeri 1 Brebes.
Pada tahun 1993 penulis diterima di lnstitut Pertanian Bogor melalui jalur
UMPTN pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Jurusan Ilmuilmu Sosial Ekonomi Pertanian. ~akultasPertanian.

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERKEBUNAN KOPI RAKYAT DI KECAMATAN SILO KABUPATEN DATI II JEMBER

0 3 55

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes

7 66 99

Faktor-Faktor Yang Mempengarubi Pencapaian Tabapan Adopsi Inovasi Pemugaran Perumaban Dan Lingkungan Desa ( Studi Kasus Desa Bojongmurni, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Dati II Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 10 172

Analisis Usahatani dan Pemasaran Bawang Merah ( Kasus di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah

1 27 144

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kubis (Studi kasus di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat)

1 10 80

Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani wortel di Kabupaten Tegal kasus di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

12 62 103

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

7 111 205

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH : STUDI KASUS PADA USAHA TANI DI DESA SRIGADING, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH : Studi Kasus pada Usaha Tani di desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY Tahun 20

0 3 15

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH (Studi Kasus : Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 3 39

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah (Studi Kasus: Desa Silalahi III, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 0 14