Pengantar. Etika Menyusun Karya Tulis Ilmiah.

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengantar.

Menyusun atau membuat karya tulis ilmiah pada dasarnya merupakan suatu rangkaian kegiatan mengung- kapkan hasil pemikiran dalam bentuk tulisan dengan memperhatikan kriteria dan etika penulisan ilmiah. Oleh karena itu, sebelum seorang penulis menuangkan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan, terlebih dahulu harus mengetahui kriteria dan etika penyusunan karya tulis ilmiah. Oleh karena itu maka perlu dibuat pedoman untuk membahas tentang aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang berlaku dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan IDIA.

B. Etika Menyusun Karya Tulis Ilmiah.

Sebenarnya banyak versi dan variasi tentang unsur- unsur etika penulisan karya tulis ilmiah. Pemberlakuan unsur- unsur tersebut biasanya ditetapkan secara khusus untuk konteks lingkungan akademik tertentu. Walaupun begitu, secara umum, unsur-unsur di bawah ini dipandang berlaku umum dalam setiap penulisan karya tulis ilmiah. 1. Memelihara kejujuran. Ini berarti, tulisan yang disajikan bukan merupakan milik orang lain. Penulis karya tulis ilmiah harus secara jujur membedakan antara pendapatnya dan pendapat orang lain yang dikutip. Pengutipan pernyataan dari orang lain harus diberi kredit, pengakuan atau penghargaan dengan cara menyebutkan sum- Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 9 bernya. 2. Bertanggung jawab atas informasi dan analisis yang diungkapkan, serta tidak melemparkan kesalahan yang terdapat dalam karya tulis itu kepada orang lain, atau pihak lain. 3. Bersikap terbuka, dalam arti memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memeriksa kembali kesahihan data dan fakta yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah itu. 4. Bersikap cermat dalam mengemukakan data, pernyataan, penulisan nama orang, nama tempat, ejaan, dan lain-lain. Kesemberonoan dan kemalasan dalam melakukan pengecekan ulang terhadap data yang dikemukakan menunjukkan rendahnya etika dan tradisi ilmiah seseorang. 5. Bersikap objektif dalam menyajikan uraian. Salah satu faktor yang menunjang sikap objektif dalam mengemukakan argumentasi dalam sebuah uraian adalah pemahaman yang memadai tentang aturan- aturan berpikir yang benar, yang dikenal dengan logika. Pemahaman terhadap bidang pengetahuan ini memungkinkan seseorang menghindari prose- dur dan cara-cara berpikir yang salah logical fallacies . 6. Menggunakan bahasa yang tepat, tidak perlu mengobral kata-kata atau istilah-istilah asing dalam konteks yang tidak relevan karena penulis bermaksud memamerkan kemampuannya dalam Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 10 bahasa asing yang bersangkutan. Biasanya, penulisan kata-kata asing diperlukan jika padanannya dalam Bahasa Indonesia belum ada atau dianggap belum tepat. Begitu juga pengutipan dan perujukan silang cross reference, baik dalam catatan kaki maupun dalam daftar pustaka.

C. Pengertian dan Macam Karya Tulis Ilmiah.