– idia.ac.id PPKI

(1)

PEDOMAN

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

ناو ن ب يماسإا نيمأا م ج

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN (IDIA) JL. Raya Pamekasan Pragaan Sumenep Jawa Timur

Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura 69465

Telp/Fax. (0328) 821270 Wibsite: http://idiaprenduan.com/


(2)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 2 PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Oleh

Tim penyusun Hak Penerbit pada

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN (IDIA) Desain Sampul

Niha’ie’s Creative Edisi Revisi, 2011 Edisi Revisi, 2013 Edisi Revisi, 2014 Edisi Revisi, 2015 Telp. (0328) 821015

PP. Al-Amien Prenduan Sumenep Madura

ا نيمأا م ج

ناو ن ب يماسإ

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN (IDIA) SUMENEP MADURA


(3)

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH Tim Penyusun

Ketua : Musleh Wahid, M.Pd.I Sekretaris : Drs. Moh. Rusli, M.Si Korektor : Drs. H. Kutwa Fath, M.Pd Anggota : Iwan Kuswandi, M.Pd.I

: H. Saiful Anam, Lc. M.Pd PO. Niha’I : Drs. H. Amrullah Umar PJ. Niha’I : Abdurrashid, S.Pd.I

: Agus Prasetyo, S.Pd.I : Maghfuroh, S.Pd.I : Nanik Wulandari, S.Pd.I


(4)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 4 KATA SAMBUTAN

REKTOR IDIA PRENDUAN يح لا نمح لا ه سب هت ك بو ه ةمحرو كي ع اسلا

Alhamdulillah, berkat taufiq, hidayah, dan maunah Allah swt. Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan dapat melaksanakan program pendidikan dan pengajaran dengan lancar, sehingga banyak kemajuan di berbagai aspek yang dirasakan sampai detik ini. Mudah-mudahan peningkatan prestasi serta kesuksesan terus berlanjut hingga akhir masa, amien.

Salah satu prestasi yang patut disyukuri saat ini adalah suksesnya pengembangan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, yang sebelumnya sebatas Pedoman Penulisan Skripsi untuk mahasiswa akhir IDIA Prenduan.

Pimpinan IDIA Prenduan sangat menghargai dan berterimakasih banyak kepada Tim Penyusun yang telah berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan buku pedoman ini. Seiring dengan ridho Allah SWT., semoga buku ini dapat memberi manfaat, terutama dalam peningkatan kualitas penulisan karya ilmiah Mahasiswa IDIA Prenduan. Amien.

هت ك بو ه ةمحرو كي ع اسلا

Prenduan, 13 September 2015 Rektor IDIA Prenduan


(5)

KATA PENGANTAR

Adagium popular, The permanent aspect of science is research, menggambarkan bahwa kerja penelitian merupakan cirri penting dari sains modern. Karena perkembangan sains tidak pernah lepas dari eksistensi dan perkembangan kuat Perguruan Tinggi, maka penelitian pun menjadi bagian penting dan bahwa hampir identik dengan lembaga pendidikan tinggi itu sendiri.

Untuk membumikan tradisi penelitian di dunia pendidikan negara-negara ber-kembang, termasuk Indonesia diperlukan sebuah pedoman penelitian yang praktis dan aplikatif, sehingga para akademisi di perguruan tinggi mampu mengembangkan pengetahuan berdasarkan riset. Maka pedoman penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menumbuhkan iklim penelitian di perguruan tinggi.

Buku pedoman penulisan karya ilmiah ini sebagai hasil kerja maksimal dari sebuah Tim yang telah ditunjuk, diharapkan dapat mengenalkan Civitas Akademika IDIA Prenduan kepada publik dan langkah awal menuju dunia riset.

Oleh karena itu, pedoman penulisan karya ilmiah ini, tidak membicarakan semua masalah yang berhubungan dengan penelitian ataupun karya ilmiah pada umumnya. Pedoman ini hanya menyediakan petunjuk teknis bagi penulisan skripsi, makalah, artikel, dan laporan penelitian di lingkungan Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA).

Sebagai langkah awal, tim penyusun menyadari bahwa buku ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan kelemahan. Untuk itu, saran dan kritik dari barbagai pihak demi kesempurnaan buku ini senantiasa sangat diharapkan.

Prenduan, 13 September 2015


(6)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 6 DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... 1

HALAMAN HAK PENERBITAN ... 2

HALAMAN TIM PENYUSUN ... 3

SAMBUTAN REKTOR ... 4

KATA PENGANTAR ... 5

DAFTAR ISI... 6

BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar. ... 8

B. Etika menyusun karya tulis ilmiah ... 8

C. Pengertian dan macam karya tulis ilmiah ... 10

D. Tujuan dan kegunaan ... 11

BAB II PENULISAN ARTIKEL DAN MAKALAH A. Artikel. ... 12

B. Makalah. ... 15

BAB III PENULISAN SKRIPSI A. Ketentuan Umum. ... 17

B. Penulisan Skripsi. ... 18

C. Syarat Menyusun Skripsi. ... 19

D. Prosedur Penyusunan Skripsi ... . 21

E. Pembimbing Skripsi ... . 22

F. Prosedur Seminar Proposal ... . 23

G. Permohonan Ijin Penelitian ... . 25

H. Pelaksanaan Ujian Skripsi ... . 26

I. Penilaian Skripsi ... . 27


(7)

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

A. Sistematika Proposal Penelitian ... 30

1. Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif ... 30

2. Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif ... 43

3. Penelitian Pustaka ... 52

B. Sistematika Pelaporan Penelitian Skripsi ... 58

1. Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif ... 58

2. Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif ... 66

3. Penelitian Pustaka ... 75

C. Sistematika Penulisan Proposal dan Pelaporan Penelitian Skripsi Bahasa Arab ... 78

BAB V TEKNIK PENULISAN A. Pengaturan Teks (Bagian Tubuh Tulisan) ... 84

B. Penulisan Catatan Kaki (Footnote) ... 88

C. Penulisan Daftar Pustaka ... 93

BAB VI TEKNIK PENGUTIPAN... 97

BAB VII TRANSLITERASI ... 103


(8)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 8 BAB I

PENDAHULUAN A. Pengantar.

Menyusun atau membuat karya tulis ilmiah pada dasarnya merupakan suatu rangkaian kegiatan mengung-kapkan hasil pemikiran dalam bentuk tulisan dengan memperhatikan kriteria dan etika penulisan ilmiah. Oleh karena itu, sebelum seorang penulis menuangkan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan, terlebih dahulu harus mengetahui kriteria dan etika penyusunan karya tulis ilmiah.

Oleh karena itu maka perlu dibuat pedoman untuk membahas tentang aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang berlaku dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA).

B. Etika Menyusun Karya Tulis Ilmiah.

Sebenarnya banyak versi dan variasi tentang unsur etika penulisan karya tulis ilmiah. Pemberlakuan unsur-unsur tersebut biasanya ditetapkan secara khusus untuk konteks lingkungan akademik tertentu. Walaupun begitu, secara umum, unsur-unsur di bawah ini dipandang berlaku umum dalam setiap penulisan karya tulis ilmiah.

1. Memelihara kejujuran. Ini berarti, tulisan yang disajikan bukan merupakan milik orang lain. Penulis karya tulis ilmiah harus secara jujur membedakan antara pendapatnya dan pendapat orang lain yang dikutip. Pengutipan pernyataan dari orang lain harus diberi kredit, pengakuan atau penghargaan dengan cara menyebutkan


(9)

sum-bernya.

2. Bertanggung jawab atas informasi dan analisis yang diungkapkan, serta tidak melemparkan kesalahan yang terdapat dalam karya tulis itu kepada orang lain, atau pihak lain.

3. Bersikap terbuka, dalam arti memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk memeriksa kembali kesahihan data dan fakta yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah itu.

4. Bersikap cermat dalam mengemukakan data, pernyataan, penulisan nama orang, nama tempat, ejaan, dan lain-lain. Kesemberonoan dan kemalasan dalam melakukan pengecekan ulang terhadap data yang dikemukakan menunjukkan rendahnya etika dan tradisi ilmiah seseorang.

5. Bersikap objektif dalam menyajikan uraian. Salah satu faktor yang menunjang sikap objektif dalam mengemukakan argumentasi dalam sebuah uraian adalah pemahaman yang memadai tentang aturan-aturan berpikir yang benar, yang dikenal dengan logika. Pemahaman terhadap bidang pengetahuan ini memungkinkan seseorang menghindari prose-dur dan cara-cara berpikir yang salah (logical fallacies).

6. Menggunakan bahasa yang tepat, tidak perlu mengobral kata-kata atau istilah-istilah asing dalam konteks yang tidak relevan karena penulis


(10)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 10

bahasa asing yang bersangkutan. Biasanya, penulisan kata-kata asing diperlukan jika padanannya dalam Bahasa Indonesia belum ada atau dianggap belum tepat. Begitu juga pengutipan dan perujukan silang (cross reference), baik dalam catatan kaki maupun dalam daftar pustaka.

C. Pengertian dan Macam Karya Tulis Ilmiah.

Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seseorang berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya, antara lain, dalam bentuk artikel, makalah, dan skripsi.

1. Artikel.

Istilah artikel mengacu kepada seluruh jenis hasil karya tulis ilmiah yang dibuat berdasarkan norma, kaidah, metode, dan sistematika karya ilmiah. 2. Makalah.

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.

3. Skripsi.

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang dibuat mahasiswa program Strata satu (S1) sebagai salah satu tugas akhir masa studinya berdasarkan hasil


(11)

penelitian lapangan atau kajian kepustakaan dengan melalui proses bimbingan dosen.

D. Tujuan dan Fungsi Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Tugas membuat karya tulis ilmiah di lingkungan akademik memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut:

a. Tujuan

Memberikan pengalaman belajar kepada

mahasiswa untuk memecahkan masalah secara ilmiah dengan cara melakukan penelitian, menganalisis, menarik kesimpulan dan menyusun laporan.

b. Fungsi

1. Mengarahkan mahasiswa untuk mengintegrasikan pengalaman belajarnya dalam memecahkan suatu masalah secara mendalam.

2. Sebagai sarana kegiatan belajar mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam menginteg-rasikan pengalaman dan keterampilan yang telah diperoleh.

3. Memberi peluang kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam hal mengemukakan dan meme-cahkan masalah secara ilmiah.


(12)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 12 BAB II

PENULISAN ARTIKEL DAN MAKALAH A. ARTIKEL.

Artikel adalah suatu karangan ilmiah yang (akan) dipublikasikan dalam jurnal, majalah, atau media cetak lainnya. Artikel dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka.

Berdasarkan jenisnya artikel dibagi menjadi dua bagian, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel non-penelitian.

1. Artikel hasil penelitian

Artikel adalah hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk ringkas untuk kemudian dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dituntut untuk mengungkapkan hal -hal yang penting dan pokok dari sebuah penelitian, tetapi tetap muatannya tidak lepas dari sistematika penyajian sebuah penelitian yang meliputi; konteks penelitian (latar belakang masalah), tujuan dan kegunaan penelitian, metode yang digunakan, penyajian data dan hasil penelitian, serta kesimpulan.

Berdasarkan pengetian ini Ada beberapa ciri artikel ilmiah antara lain : (1) hanya berisi hal-hal penting saja, mencakup temuan penelitian, pembahasan hasil/temuan penelitian, dan kesimpulan; (2) sistematika penulisan terdiri atas bagian dan sub bagian, misalnya: kajian pustaka merupakan kajian awal dari artikel (tanpa judul sub bab kajian pustaka.)


(13)

Prosedur penulisan artikel dapat menempuh 3 cara, yaitu: (1). ditulis sebelum laporan teknis dengan tujuan untuk memperoleh masukan; (2) setelah laporan teknis, dan (3) artikel jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang disusun yang biasanya untuk penelitian swadana, di mana sistem penulisan artikel tanpa menggunakan sistem angka maupun abjad.

Secara lebih rinci artikel hasil penelitian memiliki sistematika penulisan

sebagai berikut: a. Judul

b. Nama Peneliti, Email Peneliti (jika ada), dan Nama serta Alamat Lembaga (jika ada nama sponsor dalam catatan kaki)

c. Abstrak (hanya satu paragrap focus penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian)

d. Kata Kunci (berisi 3-5 kata utama yang terkait dengan pembahasan artikel dan sering muncul dalam artikel tersebut)

e. Pendahuluan (Konteks Penelitian, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian)

f. Metode Penelitian g. Hasil dan Pembahasan h. Kesimpulan dan Saran

i. Daftar Rujukan (Daftar Pustaka)

Selain disebutkan dalam daftar pustaka, ketika menggunakan beberapa literatur sebagai sumber bacaan


(14)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 14

harus disertai dengan informasi yang jelas tentang sumber bacaan atau kutipan tersebut yang ditulis dalam bentuk Footnote (Catatan Kaki).

2. Artikel Non-Penelitian

Artikel non penelitian adalah semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang masuk dalam kategori ini antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, kebijakan atau perundangundangan, mangembangkan suatu model, menelaah sebuah keputusan hukum, mendeskripsikan suatu fakta atau fenomena tertentu, menilai suatu produk pemikiran atau produk program kerja atau kinerja, dan sebagainya.

Adapun sistematika penulisannya secara rinci sebagai berikut:

a. Judul

b. Nama Penulis, Email Penulis, dan Nama serta alamat Lembaga

c. Abstrak (hanya satu paragrap fokus kajian)

d. Kata Kunci (berisi 3-5 kata utama yang terkait dengan pembahasan artikel yang sering muncul dalam artikel tersebut)

e. Pendahuluan (Konteks Pembahasan, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan)

f. Pembahasan (bagian inti yang dapat terbagi dalam Sub-sub Bab)

g. Kesimpulan


(15)

B. MAKALAH.

Makalah adalah karangan ilmiah yang disajikan dalam suatu seminar/lokakarya atau untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen/guru kepaa mahasiswa/murid.

Sebagai salah satu jenis karangan ilmiah makalah memiliki ciri-ciri bersifat objektif, tidak memihak berdasar fakta, sistimatis dan logis. Dengan demikian baik tidaknya suatu makalah bisa diamati dari signifikan tidaknya masalah/topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan kelogisan bahasan dan kefektifan bahasa yang digunakan.

Ada beberapa macam makalah dilihat dari aspek penalarannya seperti makalah induktif, makalah deduktif dan makalah deduktif –induktif.

Makalah induktif merupakan makalah yang disusun bedasarkan data empirik yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan dengan masalah yang diahas. Makalah ini lebih bersifat laporan hasil survei, pengamatan, atau wawancara. Data yang diperoleh dari lapangan disajikan dengan menggunakan sistimatika tertentu dan dilengkapi dengan penjelasan seperlunya.

Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teorits (pustaka) yang relevan dengan dengan masalah yang dibahas. Penulisan makalah ini dilakukan dengan cara memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang dapat berupa buku, jurnal, majalah, koran atau sumber bacaan yang lain.


(16)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 16

Makalah deduktif –induktif (campuran) merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis digabungkan dengan data empirik yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam makalah ini penulis memanfaatkan teori dan data empiris untuk menjawab permasalahan atau topik

makalah.

Adapun isi dan sistematika makalah secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

1. Halaman sampul (Judul, Kegunaan makalah, Nama Dosen Pengampu Mata Kuliah, Logo Fakultas, Nama Penyusun, Nama Lembaga [Jurusan, Fakultas, Institusi] dan Tahun.

2. Daftar Isi

3. Pendahuluan (berisi latar belakang penulisan makalah, rumusan masalah/fokus bahasan, dan tujuan penulisan)

4. Pembahasan (Disesuaikan dengan banyaknya rumusan masalah yang diajukan dan dapat diatur dengan menggunakan sub-sub pembahasan)

5. Kesimpulan


(17)

BAB III

PENULISAN SKRIPSI A. Ketentuan Umum.

Penulisan skripsi oleh mahasiswa harus mengacu pada sejumlah ketentuan sebagai berikut:

1.

Proposal skripsi adalah tulisan ilmiah yang memuat rancangan penelitian yang diajukan dalam rangka penulisan skripsi.

2.

Skripsi ialah suatu karya ilmiah yang disusun berdasarkan pada penelitian yang dilakukan mahasiswa dan dibimbing oleh dosen dalam rangka menyelesaikan studi program sarjana jenjang Strata Satu (S-1).

3.

Pembimbing skripsi ialah dosen yang membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya.

4.

Ujian skripsi adalah suatu forum di mana dilaksanakan ujian skripsi mahasiswa.

5.

Dewan penguji adalah anggota sidang ujian skripsi yang bertugas menguji dan memberikan penilaian hasil ujian skripsi yang terdiri dari penguji utama, penguji bahasa, dan pembimbing.

6.

Dewan penguji merupakan dosen yang telah menyelesaikan program S-2 atau berpendidikan Doktor (S-3).

7.

Ketua Dewan Penguji adalah yang bertugas

memimpin, membuka, menguji, mengumumkan


(18)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 18

8.

Pembimbing adalah dosen pembimbing yang bertugas menguji, memberikan masukan (saran) dan mencatat hasil sidang ujian skripsi.

9.

Penguji bahasa adalah dosen penguji yang memiliki kompetensi bahasa, menguji khusus yang berkaitan dengan hasil terjemah bahasa asing (Arab atau Inggris) bagi mahasiswa intensif dan mahasiswa plus.

10.

Penulisan skripsi dimaksudkan untuk menilai kecakapan mahasiswa dalam memecahkan masalah ilmiah dengan cara mengadakan penelitian sendiri, menganalisis dan menarik kesimpulan serta melaporkan hasilnya dalam bentuk skripsi.

11.

Penelitian dalam rangka penulisan skripsi bisa

dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif atau kualitatif.

12.

Tema dan Objek penelitian harus sesuai dengan jurusan atau disiplin ilmu mahasiswa.

13.

Penulisan skripsi mengikuti Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan oleh Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan (IDIA)

B. Ketentuan Khusus.

Secara khusus penulisan Skripsi mengacu kepada ketentuan sebagai berikut :

1. Mahasiswa program Intensif, Plus, dan Reguler pada progran studi selain Pendidikan Bahasa Arab (PBA) wajib menerjemahkan skripsinya ke Bahasa Asing (Arab atau Inggris) setidaknya memuat tiga


(19)

bagian yaitu: Abstrak, pendahuluan (bab I) dan penutup (bab V).

2. Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) wajib menulis skripsi dengan menggunakan Bahasa Arab dan membuat resume skripsi dalam bahasa Indonesia. Resume skripsi setidaknya memuat tiga bagian yaitu: pendahuluan, pembahasan dan penutup.

3. Alih-tulis (transliterasi) konsep-konsep berbahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia mengacu kepada Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988 Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987.

C. Syarat Menyusun Skripsi.

Mahasiswa diperkenankan mulai menyusun skripsi apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam tahun

akademik yang bersangkutan.

2. Telah lulus mata kuliah minimal 120 (seratus dua puluh) sks.

3. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan 3 (tiga) mata kuliah spesifik Program Studi dengan memperoleh nilai minimal B (71).

4. Khusus mahasiswa program Intensif dan Plus mata kuliah Bahasa Arab atau Bahasa Inggris harus


(20)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 20

Adapun tiga mata kuliah spesifik tersebut masing-masing Program Studi sebagai berikut:

a. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) 1) Ilmu Pendidikan

2) Psikologi Belajar

3) Strategi Belajar Mengajar

b. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 1) Media & Teknologi Pembelajaran B. Arab 2) Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

3) Ilmu Luhgoh

c. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) 1) Bimbingan Konseling Islam

2) Keterampilan Komunikasi Konseling 3) Studi Kelembagaan Konseling

d. Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) 1) Teknik Komunikasi Dakwah

2) Komunikasi Multikultural 3) Media Komunikasi

e. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) 1) Qawa'id Tafsir

2) Madzahib At-Tafsir 3) Tafsir Di Indonesia f. Program Studi Ilmu Aqidah (IA)

1) Filsafat Agama 2) Ilmu Kalam Modern 3) Filsafat Islam


(21)

D. Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian.

1. Pengajuan judul proposal penelitian dan seminar proposal penelitian dilakukan selama satu semester.

2. Mahasiswa wajib berkonsultasi kepada pembimbing skripsi dengan mengajukan minimal tiga judul penelitian, sebelum mendapatkan persetujuan dari ketua program studi.

3. Mahasiswa mengajukan minimal tiga judul dengan syarat sebagai berikut:

a. penelitian kuantitatif disertakan matrik penelitian

b. penelitian kualitatif lapangan disertakan penelitian terdahulu

c. penelitian kualitatif pustaka disertakan buku-buku primer

Hal tersebut di atas diajukan kepada ketua program studi untuk mendapat persetujuan. Judul yang diajukan harus sesuai dengan jurusan dan program studi yang ditekuni. 4. Ketua prodi berwenang menyetujui atau

menolak judul yang diusulkan berdasarkan pertimbangan akademik.

5. Setelah mendapat persetujuan ketua prodi, mahasiswa mengurus surat tugas penyusunan skripsi dan kartu bimbingan.


(22)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 22

6. Proposal penelitian dapat diseminarkan setelah mendapat persetujuan Dosen Pembimbing. 7. Mengikuti Seminar Proposal Penelitian sesuai

dengan jadwal yang ditentukan oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik.

8. Setelah proposal penelitian selesai, mahasiswa (atas persetujuan pembimbing) mendaftarkan diri kepada ketua program studi untuk mengikuti seminar proposal skripsi.

9. Setelah mahasiswa dinyatakan lulus dalam seminar proposal penelitian, mahasiswa dapat melanjutkan proses penyusunan skripsi hingga selesai, dibawah bimbingan dosen pembimbing. 10. Bagi mahasiswa yang mendapatkan

rekomen-dasi perubahan judul dari penguji harus berkonsultasi kepada pembimbing dan melaporkan kepada ketua prodi.

11. Proposal yang sudah diseminarkan dan mendapatkan persetujuan dari penguji

disetorkan kepada panitia Niha’ie.

E. Pembimbingan Skripsi.

1. Penulisan skripsi mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) dosen pembimbing.

2. Dosen pembimbing disesuaikan dengan disiplin ilmu, diusulkan oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan oleh Dekan.


(23)

3. Dosen pembimbing I bertugas memberi bimbingan skripsi dari tahap awal sampai akhir.

4. Dosen pembimbing II bertugas membantu Dosen Pembimbing I, terutama dalam teknik penulisan, penggunaan bahasa baku.

5. Terjemahan skripsi dibimbing oleh

pembimbing khusus yang ditetapkan oleh Dekan.

6. Mahasiswa tidak diperkenankan mengajukan pergantian dosen pembimbing.

7. Mahasiswa harus selalu membawa kartu konsultasi penulisan skripsi pada saat bimbingan kepada dosen pembimbing.

8. Mahasiswa melakukan bimbingan minimal 6 (enam) kali kepada masing-masing pem-bimbing yang dilakukan per bab.

9. Konsultasi bimbingan skripsi dianggap selesai, jika skripsi dinyatakan layak dan disetujui oleh pembimbing untuk diuji.

F. Prosedur Seminar Proposal.

1. Pendaftaran :

a. Mengumpulkan proposal rangkap tiga yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing kepada Panitia.

b. Melampirkan bukti telah lulus mata kuliah yang disyaratkan.


(24)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 24

c. Menyelesaikan persyaratan administratif (keuangan, dll.)

2. Pelaksanaan :

a. Seminar terdiri dari: 1) Penguji

2) Pembimbing (moderator) 3) Penyaji seminar

4) Pembanding seminar (mahasiswa) 5) Peserta seminar

b. Seminar dilaksanakan sesuai dengan jadwal.

c. Pelaksanaan seminar dilaksanakan dalam bahasa Indonesia.

d. Mematuhi tata tertib seminar. 3. Ketentuan Kelulusan :

Mahasiswa dinyatakan lulus apabila proposal sudah dipresentasikan dan dinyatakan layak oleh penguji untuk penulisan tugas akhir. 4. Ketentuan Lain :

a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus seminar proposal akan diberikan surat keterangan tanda lulus sebagai persyaratan mengikuti ujian skripsi.

b. Penyaji seminar yang tidak hadir berarti belum mengikuti seminar proposal.

c. Mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus seminar tetapi tidak melaksanakan


(25)

kon-sultasi selama satu semester wajib meng-ikuti seminar kembali.

d. Proses pembimbingan skripsi dengan Dosen

Pembimbing maksimal selama dua

semester, dan apabila melewati waktu yang ditentukan harus meminta kebijakan/ persetujuan Ketua prodi.

G. Permohonan Ijin Penelitian.

Permohonan ijin penelitian ini dilakukan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lapangan pada instansi, lembaga, atau wilayah teritorial tertentu, sedangkan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian kepustakaan (Library Research) tidak merupakan keharusan. Permohonan ijin penelitian ini dilakukan jika objek penelitian sudah bersedia menjadi objek/tempat penelitian.

Bagi peneliti yang memerlukan surat pengantar untuk melakukan studi pendahuluan dapat menghubungi ketua prodi masing-masing.

Permohonan ijin penelitian mengikuti prosedur sebagai berikut:

a. Mengisi blanko Surat Ijin Penelitian yang sudah disediakan oleh panitia Niha’ie.

b. Blanko Surat Ijin Penelitian tersebut diserahkan kembali ke fakultas untuk disahkan oleh dekan melalui ketua prodi dengan menunjukan proposal penelitian yang sudah disahkan oleh Dosen Pembimbing dan penguji.


(26)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 26 H. Pelaksanaan Ujian Skripsi.

1. Ujian skripsi merupakan ujian konprehensif untuk menilai kompetensi akademik mahasiswa tentang skripsi yang ditulisnya.

2. Ujian skripsi diselenggarakan oleh Panitia Ujian yang terdiri dari :

a. Penanggung jawab (Dekan)

b. Ketua Pelaksana (Ketua Program Studi) c. Sekretaris ( Sekretaris Program Studi) d. Dewan Penguji

3. Durasi pelaksanaan ujian skripsi maksimal 90 (sembilan puluh) menit.

4. Naskah skripsi yang akan diuji digandakan se-suai ketentuan sebagai berikut :

a. Naskah skripsi digandakan sebanyak jumlah penguji.

b. Kitab-kitab/buku-buku yang dipakai sebagai referensi wajib dibawa.

5. Dekan menetapkan tim penguji atas usulan Ketua Program Studi sebanyak 3 (tiga) orang, yang terdiri dari : 1 penguji utama (bukan pembim-bing) sesuai dengan disiplin ilmunya dan 2 orang penguji pendamping terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji bahasa/terjemahan.

6. Pelaksanaan ujian skripsi mengikuti ketentuan dan agenda yang telah ditetapkan.

7. Hasil ujian skripsi diumumkan setelah ujian skripsi selesai dilakukan oleh Ketua Dewan


(27)

Penguji secara lisan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Lulus dengan catatan/revisi. b. Tidak lulus.

8. Apabila salah satu dosen dalam dewan penguji berhalangan hadir pada saat ujian berangsung, ketua prodi menunjuk penguji pengganti sesuai dengan konsentrasi dan pembahasan skripsi. 9. Revisi skripsi diajukan kepada Dewan Penguji

dengan membawa catatan revisi.

10. Pengumpulan hasil revisi yang telah dikonsultasikan kembali dengan para penguji harus dikumpulkan paling lambat dua minggu sebelum wisuda, dan apabila terlambat tidak bisa mengikuti yudisium/wisuda pada semester itu. 11. Jika dalam pelaksanaan ujian skripsi mahasiswa

dinyatakan tidak lulus, maka yang bersangkutan harus mendaftar kembali pada semester berikutnya.

I. Penilaian Skripsi.

1. Pemberian nilai adalah proses penetapan taraf penguasaan kompetensi mahasiswa oleh Dewan Penguji.

2. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi jika memperoleh nilai sesuai dengan standart/taraf nilai penguasaan dan kompetensi sebagai berikut :


(28)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 28

Taraf Penguasaan

Kempetensi Huruf Keterangan

Interval Skor

91 - 100 3,76 – 4.00 A+ Lulus

86 – 90 3.51 – 3.75 A Lulus

81 – 85 3.26 – 3.50 A- Lulus

76 – 80 3.01 – 3.25 B+ Lulus

71 – 75 2.76 – 3.00 B Lulus

66 – 70 2.51 – 2.75 B- Lulus

61 – 65 2.26 – 2.50 C+ Lulus

56 – 60 2.01 – 2.25 C Lulus

51 – 55 1.76 – 2.10 C- Tidak Lulus

< 50 < 1.75 D Tidak Lulus

J. Penjilidan.

1. Skripsi yang telah diuji dan dinyatakan lulus memperoleh pengesahan dari dewan penguji dengan menunjukkan hasil revisi, dijilid dan digandakan minimal 4 eksemplar dengan hard cover 210 gr (edisi luks).

Untuk memudahkan katalogisasi, pada sisi punggung skripsi dicantumkan nama penulis, judul skripsi, dan tahun skripsi disahkan.

2. Warna sampul skripsi mengikuti ketentuan sesuai Progran Studi masing-masing.


(29)

3. Penyetoran naskah skripsi beserta keleng-kapannya kepada Panitia Ujian berupa 4 eksemplar skripsi (1 eksemplar untuk jurusan, 1 eksemplar untuk Perpustakaan, 1 eksemplar untuk arsip penulis, dan 1 untuk lokasi penelitian) serta 1 keping compact disk (CD) berisi softcopy skripsi untuk Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP).


(30)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 30 BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI A. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN.

Secara umum sistimatika proposal penelitian memuat 3 (tiga) bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Masing-masing bagian memiliki rincian sehingga jelas perbedaan antara isi, maksud dan tujuannya.

Berikut sistematika beserta penjelasannya untuk masing-masing pendekatan.

1. Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif.

Untuk penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kuantitatif, pada bagian awal terdiri dari :

a. Halaman judul.

b. Halaman persetujuan pembimbing.

c. Halaman pengesahan.

d. Kata pengantar.

e. Daftar isi. Pada bagian isi terdiri dari :

A. Judul Penelitian

B. Latar Belakang Masalah. C. Rumusan Masalah. D. Tujuan Penelitian. E. Kegunaan Penelitian.

F. Anggapan Dasar/Asumsi Penelitian. G. Hipotesis Penelitian.

H. Ruang Lingkup Penelitian. I. Batasan Istilah.


(31)

K. Kajian Pustaka. L. Metode Penelitian.

1)

Rancangan Penelitian

2)

Populasi dan Sampel

3)

Instrumen Penelitian

4)

Teknik Pengumpulan Data

5)

Teknik Analisis Data M. Daftar Rujukan

N. Jadwal Penelitian O. Lampiran-Lampiran

Penjelasan masing-masing bagian sebagai berikut :

a. Judul Penelitian.

Secara teori judul proposal penelitian terdiri dari; (1) sifat dan jenis penelitian, (2) objek penelitian, (3) subjek penelitian, (4) lokasi penelitian, (5) tahun penelitian. Kelima unsur tersebut termuat dalam contoh judul berikut: Studi Komparasi Penggunaan Media Gambar (Dua Dimensi) dan Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran Fiqih pada Siswa MTs. Al-Amien Prenduan Tahun Pelajaran 2015/2016. Studi Komparasi (sifat atau jenis penelitian), Penggunaan Media Gambar (Dua Dimensi) dan Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran Fiqih (objek penelitian), Siswa MTs. (subjek penelitian), Prenduan (lokasi penelitian), dan Tahun Pelajaran 2015/2016 (tahun penelitian).

Ada beberapa kriteria merumuskan judul yang baik, yaitu: (1) Judul penelitian hendaknya singkat, jelas, spesifik. Singkat artinya jika dengan sepuluh kata sudah dapat


(32)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 32

menggambarkan masalah tidak perlu ditambah sebelas kata. Jelas dan spesifik artinya tidak menimbulkan salah penafsiran antara peneliti dengan pembaca, (2) Judul mecantumkan konsep utama atau variabel penelitian, (3) Judul menggambarkan masalah, teori dan metodologi penelitian yang diterapkan, (4) Judul harus menggunakan bahasa ilmiah yang baku.

b. Latar Belakang Masalah Penelitian.

Latar belakang masalah penelitian berisi uraian tentang paparan peneliti mengenai harapan atau sesuatu yang seharusnya terjadi, teori-teori idealitas serta juga memaparkan bagaimana fakta/fenomena/peristiwa yang terjadi/apa yang sesungguhnya terjadi, sehingga peneliti bisa menunjukkan adanya kesenjangan/penyimpangan atau masalah. Oleh karenanya peneliti harus mengadakan studi pendahuluan ke lokasi yang menjadi objek penelitian.

Kemudian dari timbulnya masalah tersebut, peneliti mengemukakan pentingnya mencari atau menangani masalah yang diajukan melalui penelitian. Penulis mencari dan mengajukan fakta-fakta yang mendukung, bisa mengambil dari hasil pengamatan peneliti ketika studi pendahuluan, pengalaman yang dimiliki maupun dari kajian-kajian teori/pustaka. Ini akan memberi dasar teoritis yang kuat terhadap pemecahan masalah yang diajukan.

Jadi dalam latar belakang masalah penelitian ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian terhadap masalah tersebut.


(33)

Yang perlu diperhatikan dalam menentukan apakah masalah tersebut layak atau tidak untuk diteliti, adalah (1) Apakah masalah yang diteliti merupakan masalah yang baru atau sedang terjadi dan masih aktual. (2) apakah masalah yang diteliti bersifat praktis, yaitu bahwa pemecahan masalah pada akhirnya memiliki nilai manfaat dalam kehidupan sehari-hari karena dapat menunjang kegiatan praktis dalam kehidupan.

c. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah merupakan upaya untuk

menyatakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.

Dalam membuatnya, rumusan masalah susunannya harus singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik harus menampakkan variabel-veriabel atau konsep-konsep yang diteliti, jenis dan sifat hubungannya, serta subyek penelitian. Selain itu, juga harus dapat diuji secara empirik; memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

d. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang hendak dicapai dalam suatu penelitian. Isi dan jabaran tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Hanya saja, jika masalah penelitian dituangkan


(34)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 34

dalam bentuk kalimat pertanyaan, sedangkan tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan.

e. Kegunaan Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau manfaat atau pentingnya penelitian, baik bagi pengembangan ilmu, bagi lembaga almamater, lokasi/tempat yang diteliti, bagi peneliti atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan proyek penelitian. Isi dari bagian ini menyimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih benar-benar bermanfaat untuk dilakukan.

f. Asumsi Penelitian/Anggapan Dasar/Postulat.

Asumsi penelitian adalah anggapan dasar atau postulat tentang suatu hal berkenaan dengan masalah penelitian yang kebenarannya sudah diterima oleh peneliti. Setiap peneliti dapat merumuskan asumsi yang berbeda. Seorang peneliti mungkin meragukan suatu anggapan dasar, yang oleh peneliti lain diterima sebagai kebenaran.

g. Hipotesis Penelitian.

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Rumusan hipotesis yang baik hendaknya :

a. Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih. b. Ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan.

c. Dirumuskan secara singkat, padat dan jelas. d. Dapat diuji secara empirik.


(35)

Hipotesis terdiri dari dua jenis, yaitu hipotesis nol (Ho) yang berarti tidak ada hubungan/ tidak ada pengaruh /tidak ada perbedaan. Dan hipotesis kerja/alternative (Ha) yang berarti ada hubungan/ada pengaruh/ada perbedaan.

h. Ruang Lingkup Penelitian.

Isi dalam ruang lingkup ini tentang jabaran variabel hingga membentuk indikator dari masing-masing variabel yang secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan. Jadi pada bagian ini disajikan table tentang perincian variabel, rincian sub variabel (jika mungkin), dan rincian indicator variabel penelitian.

Penjabaran dari variabel menjadi sub variabel maupun dalam indicator harus berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli/pakar. Selanjutnya indikator-indikator tersebut menjadi pedoman dalam pembuatan butir soal pertanyaan dalam instrument penelitian.

Yang perlu dijabarkan juga dalam bagian ini selain ruang lingkup materi juga ruang lingkup lokasi atau subyek penelitian dan ruang lingkup waktu.

i. Batasan Istilah

Batasan istilah atau definisi operasional memuat penjelasan atas konsep atau variabel penelitian yang ada pada judul penelitian. Definisi opresional memuat penjabaran dari variabel-veriabel penelitian beserta cara pengukurannya secara garis besar.

Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan untuk menghindari perbedaan pengertian atau


(36)

kekurang-Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 36

istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat dalam skripsi. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah apabila istilah tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Perumusan definisi istilah lebih ditekankan pada pengertian yang diberikan oleh penulis, tanpa diuraikan menurut asal usul referensi. Dan konsep-konsep yang didefinisikan hendaknya operasional, yakni dapat diamati, diteliti dan diukur.

Contoh :

Cara belajar adalah cara atau strategi siswa dalam usahanya mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Dalam penelitian ini, penulis membagi cara belajar menjadi 5 yaitu persiapan belajar, cara mengikuti pelajaran, aktifitas belajar, pola belajar, dan cara mengikuti ujian.

Prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam pereode tertentu. Hal ini prestasi belajar siswa diukur berdasarkan nilai rapot siswa.

j. Sistematika Pembahasan

Pada bagian ini menjelaskan sistematika penulisan skripsi yang akan dibuat.

k. Kajian Pustaka/Kajian Teoritik.

(1) Kajian Pustaka/Teori

Kajian pustaka/teori berisi paparan teoritis terhadap variabel yang akan diteliti, yang menyangkut definisi konsep atau variabel serta hubungannya dengan konsep /variabel lain.


(37)

Fungsi landasan teori ini sebagai alat analisis data secara deduktif maupun induktif.

Landasan teori dapat diambil dari berbagai sumber; seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga lain. Dalam pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji harus berdasar pada kriteria kemutahiran (kecuali untuk penelitian historis) dan kriteria keterkaitan. Prinsip kemutahiran sangat penting sebab ilmu berkembang cepat. Satu teori mungkin sangat efektif pada suatu periode tertentu, tetapi pada masa berikutnya sudah ditinggalkan. Dengan prinsip kemutahiran ini peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang ada pada waktu itu dapat dipandang paling representatif. Sedang perlunya prinsip relevansi/keterkaitan karena sangat kecil manfaatnya mengurai teori yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang diteliti.

Jadi pada bagian ini yang penting dijabarkan tentang konsep-konsep atau variabel-variabel yang ada dalam judul penelitian. Dan jika memungkinkan dicantumkan pula konsep yang dianggap dapat mendukung permasalahan penelitian. Sebab landasan teori ini merupakan bahan yang digunakan sebagai alat analisis temuan penelitian pada bagian pembahasan penelitian.

(2) Kajian Penelitian Terdahulu

Bahasan ini ditekankan pada penelusuran karya-karya dan penelitian dengan tema yang sama atau mirip dengan


(38)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 38

penelitian tersebut menjadi jelas dan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya (untuk poin ini bersifat fleksibel, artinya perlu dicantumkan kalau memang ada karya atau penelitian yang sama/mirip).

l. Metode Penelitian.

(1).Pendekatan dan Jenis Penelitian

Rancangan penelitian memuat pendekatan penelitian yang digunakan dan jenis penelitian yang diterapkan serta alasan-alasannya. Rancangan penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian ditinjau dari tujuan dan sifatnya. Misalnya Pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian seperti eksperimental, eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, korelasional, dan komparatif-kausal. Pada bagian ini juga dijelaskan variabel-variabel yang dilibatkan serta sifat hubungan variabelvariabel tersebut. Berkenaan dengan penjelasan tentang hubungan antar variabel, maka hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel; yaitu variabel pengaruh/bebas (independent variabel) dengan variabel terpengaruh/terikat (dependent variabel). Peneliti perlu menjelaskan, mana yang termasuk variabel bebas dan mana yang termasuk variabel terikat.

(2). Populasi dan Sampel

Bagian ini menjelaskan secara cermat dan akurat tentang ciri-ciri dasar populasi yang dimaksud.

(a). Apabila hendak meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.


(39)

(b). Jika peneliti hanya akan meneliti sebagian dari jumlah populasi, maka disebut penelitian sampel. Karena berbagai alasan (seperti keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, atau pendekatan yang digunakan), seringkali penelitian ilmiah menggunakan penelitian sampel, yakni sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.

Peneliti perlu menjelaskan teknik-teknik yang digunakan dalam menentukan sampel, dan jumlah sampel yang diambil dari populasi yang ada. Tidak ada aturan yang tegas, tentang berapa jumlah populasi, sehingga bisa dilakukan penelitian sampel. Penentuan besar kecilnya sampel bergantung, setidaknya dari; (a) kemampuan peneliti (biaya, tenaga dan waktu), (b) sempit dan luasnya wilayah penelitian dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak dan sedikitnya data, (c) besar dan kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah: (a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, dan (c) besarnya sampel.

(3). Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam menentukan instrumen penelitian, yang perlu dijelaskan oleh peneliti adalah (a) jenis dan model instrumen. Apabila menggunakan instrumen angket, dijelaskan apakah model angket terbuka atau tertutup. Kalau menggunakan pedoman wawancara,


(40)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 40

Demikian pula pada observasi, dijelaskan apakah observasi sistematis atau nonsistematis, (b) penggunaan instrumen untuk data yang akan diambil. Misalnya, angket digunakan

untuk memperoleh data tentang …….., dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data tentang ……

Secara ringkas hal-hal yang harus dijelaskan pada bagian instrument penelitian adalah :

a. Instrument apa saja yang digunakan

b. Bagaimana instrument tersebut dikembangkan

c. Mengapa instrument tersebut digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

d. Bagaimana peneliti meyakinkan pembaca bahwa instrument yang digunakan tersebut benar-benar valid,dan reliabilitas instrument

(4). Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini diuraikan tentang (1) teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, apakah menggunakan tes, angket/kuesioner, dokumentasi, wawancara, atau observasi (2) langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data (3) alasan mengapa menggunakan teknik tertentu dalam mengumpulkan data; harus didukung secara teori (4) sebutkan kapan/jadwal waktu pengumpulan data dilakukan (5) jika menggunakan orang lain/petugas jelaskan kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat serta upaya apa untuk mempersiapkan mereka dalam proses pengumpulan data.

(5). Teknik Analisis Data

Dalam bagian ini dikemukakan jenis analisis statistic yang digunakan. Misalnya apakah menggunakan statistic


(41)

deskriptif ataukah statistic infrensial. Untuk menentukan jenis analisis data yang digunakan hendaknya didasarkan pada jenis data yang dikumpulkan dan tujuan yang akan dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Selain penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, dikemukaka pula alasan pemilihannya.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa macam teknik analisis data statistik, khususnya untuk jenis penelitian korelasi/ komparasi yang menggunakan dua variabel.

1. Regresi sederhana, digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang jenis datanya sama-sama interval.

2. Korelasi Product-moment, digunakan untuk menen-tukan hubungan antara dua variabel yang jenis datanya sama-sama interval.

3. Korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation/Rank Order Correlation), digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang jenis datanya berupa data ordinal.

4. Korelasi Point Biserial (Point Biserial Correlation), digunakan untuk mengetahui korelasi antara dua variabel, yang jenis datanya berupa kontinum dan

diskrit.

5. Korelasi Tetrachoric, digunakan untuk mencari korelasi antara dua variabel diskrit.

6. Phi Cefficient, digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel diskrit.


(42)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 42

7. T tes, digunakan untuk menentukan perbedaan antara dua variabel tentang sesuatu.

m. Daftar Rujukan

Unsur-unsur yang harus dikemukakan dalam daftar rujukan secara berturut-turut adalah:

1. Nama penulis atau lembaga atau identitas lain yang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah (untuk nama orang), untuk nama lembaga sesuai dengan nama aslinya.

2. Judul termasuk sub judul, dicetak miring, 3. Nama kota penerbit titik dua nama penerbit. 4. Tahun penerbitan.

n. Jadual Penelitian

Jadwal persiapan, aktivitas penelitian sampai penulisan laporan perlu dibuat agar peneliti dapat secara tepat waktu menyelesaikan penelitiannya. Dengan membuat jadwal berarti peneliti mempunyai target dan alokasi waktu untuk setiap kegiatan. Pada awal semester dimana diperbolehkan mengajukan proposal, peneliti sudah mulai membaca, menelusuri hasil-hasil penelitian dan memikirkan apa yang hendak diteliti. Misalnya target proses penulisan proposal, konsultasi dan penelitian dapat diselesaikan dalam berapa lama maka dapat dibuat jadwal persiapan dan kegiatan.

o. Lampiran-Lampiran

Bagian ini perlu dicantumkan beberapa hal yang ada kaitan erat dengan pelaksanaan kegiatan penelitian, seperti jadual kegiatan penelitian, kisi-kisi instrumen pengumpulan data, dan sistematika laporan penelitian. Pedoman instrumen


(43)

pengumpulan data, seperti soal-soal tes, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan poin lain yang dianggap penting.

2. Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif.

Untuk penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif, pada bagian awal terdiri dari :

a. Halaman judul.

b. Halaman persetujuan pembimbing. c. Halaman pengesahan.

d. Kata pengantar. e. Daftar isi. Pada bagian isi terdiri dari :

A. Judul Proposal Penelitian B. Konteks Penelitian C. Fokus Penelitian D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Istilah G. Kajian Pustaka

1. Kajian Teoritik

2. Kajian Penelitian Terdahulu H. Metode Penelitian

1.Pendekatan dan Jenis Penelitian 2. Kehadiran Peneliti

3. Lokasi Penelitian 4. Sumber Data


(44)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 44

7. Pengecekan Keabsahan Data 8. Tahap-Tahap Penelitian I. Daftar Rujukan

J. Lampiran

Penjelasan masing-masing bagian sebagai berikut :

a. Judul Proposal Skripsi

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya menghasilkan bentuk judul yang baik, diantaranya : (a) Judul penelitian hendaknya singkat, jelas, spesifik. Singkat artinya jika dengan sepuluh kata sudah dapat menggambarkan masalah tidak perlu ditambah sebelas kata. Jelas dan spesifik artinya tidak menimbulkan salah penafsiran antara peneliti dengan pembaca. (b) Judul mecantumkan konsep utama penelitian dan lokasi penelitian. (c) Judul mengambarkan masalah, tesis, teori dan metodologi penelitian yang diterapkan. (d) Judul harus menggunakan bahasa ilmiah yang baku.

Untuk judul penelitian kualitatif, dalam membuat judul sebaiknya (boleh juga tidak) ada judul yang bersifat umum (tema besar) dan disusul judul kecil yang menggambarkan Fokus, teori dan metodologi yang digunakan.

b. Konteks Penelitian

Bagi penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif, pada konteks penelitian tidak kalah pentingnya adalah memaparkan keunikan atau faktor kemenarikan obyek atau masalah yang diteliti baik dari dari aspek konsep yang dicari ataupun lokasi penelitiannya.


(45)

Untuk itu peneliti harus melakukan studi pendahuluan. Sebab dari studi pendahuluan tersebut dapat memperoleh bahan sebagai gambaran dalam menyusun konteks penelitian. Karena kewajiban peneliti kualitatif harus mengemukakan secara garis besar obyek atau subyek penelitian, kemenarikan/keunikan apa yang ada pada obyek/subyek penelitian sehingga layak dijadikan penelitian.

Permasalahan bisa dilihat antara lain melalui; (1) ketidaksesuaian antara praktek lokasi penelitian yang hendak anda teliti dengan teori yang anda pelajari. (2) keunikan sebuah sistem organisasi atau kegiatan sehingga nanti dirumuskan menjadi teori yang baru. (3) kegagalan sebuah sistem manajemen di sebuah organisasi. Setelah diteliti, mesti harus muncul solusi dan saran untuk perbaikan ke depan. (4) kesuksesan sebuah sistem manajemen di sebuah organisasi. Setelah diteliti, harapannya menjadi benchmarking atau acuan buat organisasi yang lain.

Jadi dalam konteks penelitian ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian.

c. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pertanyaan yang lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Jadi Fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan.


(46)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 46

Pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut akan dicari atau ditampilkan.

Dalam membuatnya, Fokus penelitian susunannya harus singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat

tanya, misalnya: “pakah: untuk penelitian yang bertujuan menggambarkan deskriptif , Mengapa atau Sejauhmana atau ”agaimana untuk penelitian yang bersifat eksplanatif. Meskipun juga bisa dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Fokus penelitian yang baik harus menampakkan variabel-veriabel atau konsep – konsep yang diteliti, jenis dan sifat hubungannya, serta subyek penelitian. Selain itu, juga harus dapat diuji secara empiric; memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

d. Tujuan Penelitian

Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan masalah penelitian. Hanya saja, jika masalah penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan, sedangkan tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan.

e. Kegunaan Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau manfaat atau pentingnya penelitian, baik bagi pengembangan ilmu, bagi lembaga, lokasi/tempat yang diteliti, bagi peneliti atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan proyek penelitian. Isi dari bagian ini menyimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih benar-benar bermanfaat utnuk dilakukan.


(47)

f. Definisi Istilah

Definisi istilah memuat penjelasan istilah atau konsep-konsep yang ada pada judul penelitian. Istilah atau konsep-konsep yang dijelaskan adalah istilah atau konsep yang diperkirakan akan menimbulkan penafsiran berbeda dari para pembaca. Jadi penjelasan definisi dari istilah atau konsep diberikan oleh peneliti sendiri bukan merupakan hasil kutipan dari ahli/pakar. Namun bisa juga berdasar pendapat ahli yang kemudian disimpulkan oleh peneliti.

g. Kajian Pustaka 1. Kajian Teoritik

Landasan teori berisi paparan teoritis yang menyangkut definisi konsep atau hubungannya dengan konsep lain. Fungsi landasan teori ini sebagai dasar berfikir dalam memahami dan mencari data penelitian. Landasan teori dapat diambil dari berbagai sumber; seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga lain. Dalam pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji harus berdasar pada kriteria kemutahiran (kecuali untuk penelitian historis) dan criteria keterkaitan.

Pada bagian ini yang penting dijabarkan tentang konsep-konsep yang ada dalam judul penelitian. Dan jika memungkinkan dicantumkan pula konsep yang dianggap dapat mendukung permasalahan penelitian. Sebab landasan teori ini merupakan bahan yang digunakan sebagai alat analisis temuan penelitian pada bagian pembahasan


(48)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 48 2. Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian pustaka berisi bahan kajian terhadap hasil penelitian terdahulu tentang tema yang sama, sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat ditentukan posisinya diantara penelitian-penelitian terdahulu. Selain itu dapat menunjukkan kejelian/kepekaan peneliti dalam menangkap hal-hal – sekecil apapun- yang selama ini belum terungkap. Intinya dapat menyakinkan pembaca bahwa penelitian yang akan dilakukan tidak plagiat, tidak daur ulang dari penelitian yang sudah ada.

Dengan demikian, landasan teori berisi dua hal, yaitu hasil penelusuran literatur yang relevan dan hasil penelitian terdahulu, yang dapat berfungsi sebagai bahan analisis berdasarkan kerangka teoritik yang dibagngun dan sebagai pembeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

h. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berisi paparan pendekatan penelitian yang digunakan serta alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Dalam penelitian kualitatif, selain paparan pendekatan yang digunakan dan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan, juga mengemukakan orientasi teoritik yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya; fenomenologis, interaksi simbolik, etnografi, etnometodologis.

Peneliti juga perlu menjelaskan jenis penelitian yang digunakan apakah etnografis, studi kasus, studi multikasus, studi situs, grounded theory, interaktif, ekologis.


(49)

2. Kehadiran Peneliti

Dalam bagian ini perlu dijelaskan bahwa peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia (seperti: angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan sebagainya) dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrument.

Perlu pula dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Disamping itu juga, disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan.

3. Lokasi Penelitian

Uraian lokasi penelitian berupa identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Karena penelitian kualitatif lebih menekankan pada factor individu, maka lokasi dan waktu penelitian harus dijelaskan. Apa alasan peneliti memilih tempat dan waktu harus jelas.

Pemilihan lokasi penelitian harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru.

Peneliti kurang tepat jika mengajukan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah, peneliti pernah tinggal disitu, pernah bekerja disitu, peneliti telah kenal baik dengan


(50)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 50

Jadi yang diuraikan tentang lokasi penelitian adalah (1) tempat penelitian, misalnya menjelaskan tentang desa dengan menggamabarkan letak geografis, batasan-batasan wilayah, jumlah penduduk, budaya masyarakat, dan komunitas atau lembaga tertentu (2) mengemukakan alasan fenomena atau peristiwa yang diteliti (3) adanya kekhasan lokasi yang tidak dimiliki oleh lokasi lain yang terkait dengan masalah yang diteliti.

4. Sumber Data

Bagian ini berisi keterangan yang memadai tentang jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data. Selain itu dijelaskan data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan atau subyek penelitian, bagaimana ciri-ciri informannya dan cara bagaimana data dijaring, sehingga data yang diperoleh kredibilitasnya dapat dijamin.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pada bagian ini diuraikan tentang: (a) teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, apakah menggunakan, misalnya wawancara mendalam (indept intervieu), Observasi partisipan, dokumentasi (b) langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data. (c) alasan mengapa meng-gunakan teknik tertentu dalam mengumpulkan data; harus didukung secara teori. (d) sebutkan kapan/jadwal waktu pengumpulan data dilakukan.

6. Analisis Data

Dalam bagian ini dikemukakan adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistimatis transkip-transkip


(51)

wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Tak lupa pula, pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama, setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik, misalnya analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tematik, bukan sekedar deduktif dan induktif. Yang lebih penting, sebutkan asal atau sumber teknik analisis tersebut.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Menjelaskan upaya yang ditempuh peneliti untuk memperoleh keabsahan temuan penelitian adalah dengan meneliti kredibilitas temuan dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran di lokasi, observasi yang mendalam, triangulasi (dengan menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negative, dan Fokus Discusion Group.

8. Tahap-Tahap Penelitian

Bagian ini menjelaskan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan sampai pada penulisan laporan penelitian.

9. Daftar Rujukan

Lihat penjelasan diatas.

10. Lampiran

Dalam proposal penelitian, perlu dicantumkan beberapa hal yang ada kaitan erat dengan pelaksanaan kegiatan penelitian, seperti; jadual kegiatan penelitian, kisi-kisi


(52)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 52

instrumen pengumpulan data, dan sistematika laporan penelitian.

Pada jadual kegiatan penelitian perlu disebut urut-urutan kegiatan penelitian berikut waktunya. Kegiatan yang dimaksud antara lain; studi pendahuluan, penyusunan prosposal penelitian, seminar proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan. Pada kisi-kisi instrumen pengumpulan data, perlu dican-tumkan di antaranya; pedoman instrumen pengumpulan data, seperti pedoman wawancara, pedoman observasi dan poin lain yang dianggap penting.

3. Penelitian Pustaka.

Untuk penelitian pustaka sistematika proposal penelitiannya terdiri dari :

a. Halaman judul.

b. Halaman persetujuan pembimbing. c. Halaman pengesahan.

d. Kata pengantar. e. Daftar isi. Pada bagian isi terdiri dari:

A. Judul Proposal Penelitian B. Konteks Penelitian C. Fokus Penelitian D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Definisi Istilah G. Tinjauan Pustaka H. Metode Penelitian


(53)

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian 2. Sumber Data

3. Teknik Pengumpulan Data 4. Analisis Data

I. Daftar Rujukan Sementara

J. Lampiran-lampiran

Penjelasan masing-masing bagian sebagai berikut :

a. Judul Proposal Penelitian

Pada penelitian pustaka yang pertama kali dilihat atau dinilai adalah judulnya. maka peneliti harus mampu merumuskan judul penelitian sebaik mungkin. Mengingat pentingnya pembuatan judul, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya menghasilkan bentuk judul yang baik, diantaranya :

1. Judul penelitian hendaknya singkat, jelas, spesifik. Singkat artinya jika dengan sepuluh kata sudah dapat menggambarkan masalah tidak perlu ditambah sebelas kata. Jelas dan spesifik artinya tidak menimbulkan salah penafsiran antara peneliti dengan pembaca. 2. Judul mecantumkan konsep utama penelitian.

3. Judul mengambarkan masalah, teori dan metodologi penelitian yang diterapkan.

4. Judul harus menggunakan bahasa ilmiah yang baku.

b. Konteks Penelitian

Pada bagian ini berisi gambaran umum yang bahannya dapat diperoleh dari Koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar atau fenomena yang terjadi di sekitar kita yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Proposal


(54)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 54

penelitian pustaka, memberi gambaran umun yang menegaskan bahwa posisi judul/tema penelitian yang akan dikaji memuat bahan pustaka maupun penelitian terdahulu, apakah penelitian tersebut merupakan pengembangan dari kajian sebelumnya atau sama sekali baru. Dengan demikian, akan tampak urgensitas dan kemenarikan penelitian yang akan dilakukan. Gambaran umum ini dapat bersifat mendukung atau menunjang pendapat peneliti ataupun bersifat tidak mendukung atau menolak harapan peneliti. Selain itu juga dipaparkan uraian pemantapan terhadap pemahaman masalah, misalnya mengapa masalah yang dikemukakan dipandang menarik, penting dan perlu

ditela’ah.

Dalam latar belakang masalah pada penelitian pustaka dikemukakan tentang makna, konsep, teori dan model penelitian yang lazim digunakan dalam penelitian tentang subjek penelitian yang direncanakan. Disamping itu, dipaparkan pula tentang perkembangan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan cara demikian, sejak awal peneliti telah mengetahui posisi penelitian yang akan dilakukan.

c. Fokus Penelitian

Dalam bagian ini dituliskan pertanyaan-pertanyaan

yang akan dijawab melalui tela’ah pustaka dalam bentuk

kalimat tanya), yang memuat variabel atau hubungan variabel yang akan dikaji. Kata tanya yang digunakan berupa apa, mengapa, bagaimana, sejauh mana, kapan, siapa, dan


(55)

sebagainya tergantung pada ruang lingkup masalah yang akan dibahas.

d. Tujuan Penelitian

Bagian ini berisi gambaran yang khusus dan spesifik mengenai arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realitas peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan dicari. Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan dari rumusan masalah.

e. Manfaat Penelitian

Pada paparan ini diuraikan gambaran yang jelas dan realistic mengenai kegunaan hasil pemecahan masalah. Sedangkan yang diuraikan adalah hasil pemecahan masalah yang dikaitkan dengan peneliti, pengembangan ilmu, lembaga yang menaungi, dan lain sebagainya.

f. Definisi Istilah

Bagian ini berisi penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan agar terdapat kesamaan penafsiran dan terhindar dari kekaburan makna. Yang penting juga diberi keterangan rinci pada bagian-bagian yang memerlukan uraian, terutama yang dilakukan oleh peneliti.

g. Tinjauan Pustaka

Dalam rumusan tinjauan pustaka dikemukakan tentang penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dengan cara demikian, sejak awal peneliti telah mengetahui posisi penelitian yang akan


(56)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 56 h. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif, dan jelaskan pula alasan-alasan mengapa menggunakan pendekatan tersebut. Peneliti juga perlu menjelaskan jenis penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian pustaka, biasanya jenis penelitian yang digunakan adalah content analysis (analisis isi). Misalnya : Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library research), artinya suatu cara untuk mengadakan penelitian berdasarkan naskah yang diterbitkan baik melalui kitab-kitab, jurnal-jurnal, majalah, maupun buku-buku yang sesuai dengan pembahasan penelitian, sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan. Sifat penelitian adalah deskriptif-analitis, yaitu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang utuh dan jelas tentang masalah yang dikaji yaitu tentang …

2. Sumber Data

Pada bagian ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data yang akan diteliti. Misalnya : Sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis atau dokumentasi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas yakni …. Maka sumber data primer adalah ……… sebutkan semua . Sedangkan sumber data sekunder adalah kitab-kitab atau buku atau pemikiran orang

lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas…….


(57)

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini menjelaskan tentang teknik pengumpulan data, apakah menggunakan dokumentasi, observasi atau wawancara. Karena jenisnya pustaka berarti teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Selain itu dikemukakan pula waktu yang dibutuhkan dalam pengumpulan data.

4. Analisis Data

Pada bagian ini menjelaskan tentang teknik analisis data yang digunakan termasuk langkah-langkah dalam analisis data. Misalnya : Setelah data terkumpul, maka peneliti analisis dengan menggunakan metode analisis data sebagai berikut, seperti Metode induktif, Metode deduktif, Metode analisis konsep, Metode induktif, Metode deduktif, Metode komparatif, dll.

Dalam melakukan analisis, diawali dengan mendiskripsikan, mempelajari dan menginterpretasikan apa

adanya tentang berbagai konsep ….. Setelah itu baru diadakan proses analisis secara kritis terhadap hasil-hasil interpretasi tersebut.

i. Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimuat dalam daftar rujukan skripsi adalah bahan-bahan yang sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya dijadikan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak perlu dimasukkan ke dalam daftar rujukan.


(58)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 58

B. SISTEMATIKA PELAPORAN PENELITIAN SKRIPSI.

1. Penelitian Lapangan dengan Pendekatan Kuantitatif.

Sistematika laporan penelitian skripsi untuk jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai berikut:

Bagian Awal

Halaman Sampul Halaman Judul Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan

Halaman Pernyataan Keaslian Abstrak

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar gambar Daftar lampiran

Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Ruang Lingkup Penelitian F. Asumsi Penelitian


(59)

H. Definisi istilah

I. Sistematika Pembahasan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik Variabel x B. Kajian Teoritik Variabel y C. Pembahasan Variabel x dan y D. Kajian Penelitian Terdahulu BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

B. Populasi dan Sampel C. Instrumen Penelitian D. Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data

BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Tahap Persiapan

B. Tahap Pelaksanaan C. Tahap Penyajian Data D. Analisis Data

E. Pembuktian Hipotesis BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

Bagian akhir

Daftar Rujukan Lampiran-Lampiran

Masing-masing unsur tersebut akan diuraikan berikut, terutama bagian yang belum disajikan pada uraian


(60)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 60 a. Halaman Sampul

Halaman sampul berisi; (1) judul skripsi secara lengkap, (2) kata skripsi, (3) nama dan nomor induk mahasiswa (NIMKO), (4) lambang IDIA Prenduan, (5) program studi, (6) Fakultas, (7), nama lengkap IDIA Prenduan, dan (8) tahun lulus ujian. Semua huruf diketik dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing diatur secara simetris rapi dan serasi.

b. Halaman Judul

Halaman judul berisi; (1) judul skripsi secara lengkap, diketik dengan huruf kapital, (2) teks: Skripsi Diajukan Kepada Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (sebutkan prodinya), diketik dengan huruf kecil dan huruf-huruf pertama pada ungkapan tersebut, (3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil huruf-huruf pertama dari nama dan NIM, (4) nama lengkap IDIA Prenduan, diketik dengan huruf kapital, (5) program studi, diketik dengan huruf kapital, (6) bulan, diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan tahun lulus ujian. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi.

c. Halaman Persetujuan

Halaman persetujuan berisi; (1) teks, Skripsi berjudul ……, yang disusun oleh …….. telah diperiksa dan disetujui untuk diuji, (2) Sumenep, tanggal, bulan, dan tahun persetujuan, (3) nama dan gelar lengkap dosen pembimbing. Semua diketik dengan huruf kecil, kecuali pada huruf-huruf pertama.


(61)

Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi.

d. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan berisi; (1) teks, Skripsi dengan judul …, yang disusun oleh ….. telah dipertahankan di depan tim penguji skripsi dan dinyatakan lulus pada tanggal …… (2) teks, Tim Penguji Skripsi, (3) nama lengkap Penguji, dan dilengkapi dengan kolom tanda tangan, (4) teks, Mengesahkan ...( Dekan atau Rektor) IDIA Prenduan, (5) nama lengkap dan gelar yang mengesahkan. Diketik dengan huruf kecil, kecuali pada huruf-huruf pertama. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi.

e. Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan bahwa isi skripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain dan diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini.

f. Abstrak

Abstrak berisi uraian secara singkat dan padat tentang intisari skripsi, yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik dan (kalau ada) saran yang diajukan. Pada halaman abstrak, secara berurutan berisi; (1) teks, abstrak, diketik dengan huruf kapital pada posisi tengah


(62)

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IDIA Prenduan 62

lengkap penulis, (3) teks, judul, titik dua, judul lengkap skripsi, (4) teks, pembimbing, titik dua, nama lengkap pembimbing, (5) teks, tahun, titik dua, tahun lulus, (6) teks, kata kunci, titik dua, jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul skripsi beserta abstraknya dengan mudah, (7) isi abstrak, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari satu halaman, (8) abstrak di tulis dengan dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa asing). Nomor 2 sampai dengan 8 diketik dengan huruf kecil, kecuali pada huruf-huruf pertama.

g. Kata Pengantar

Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih yang ditujukan kepada pimpinan/pengasuh pesantren, rektor, orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak lain yang telah membantu dalam menyiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsi. Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik, diketik dengan spasi ganda (dua spasi), panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Dan pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah) dicantumkan; tempat, tanggal, bulan, tahun, dan diikuti kata

penulis tanpa menyebut nama terang.

h. Daftar Isi

Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul sub bab dan judul anak sub bab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik


(63)

dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab dan anak sub bab hanya huruf awalnya saja diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi.

i. Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran

Halaman daftar tabel, gambar dan daftar lampiran memuat nomor tabel, gambar, lampiran, judul tabel, gambar, lampiran, serta nomor halaman untuk setiap tabel, gambar, dan lampiran. Judul tabel, gambar, dan lampiran harus sama dengan judul tabel, gambar, dan lampiran yang terdapat di dalam teks. Judul tabel, gambar, lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel, gambar, lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.

j. Tahap persiapan dan Tahap Pelaksanaan

Pada bagian ini dilaporkan urutan-urutan kegiatan yang telah dilaksanakan beserta waktunya mulai studi pendahuluan, penyerahan judul penelitian, penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan penelitian.

k. Tahap penyajian data

Pada penyajian data diuraikan hasil penelitian tiap-tiap variabel yang telah diolah dengan teknik statistik, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rata-rata, simpangan baku atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam sub bab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian.


(1)

Lampiran 7: Contoh Format Halaman Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur hanya untuk Allah SWT. yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna. Allah yang Maha bijaksana. Karena, ternyata tak satupun kewajiban yang dibebankan kepada hamba-Nya suatu amal yang sia-sia dan tak ada kewajiban yang diberikan berada diluar batas kemampuan sang hamba. Atas rahmat yang dikaruniakan-Nya pula penulis dapat menyelesaikan karya ini.

Sholawat berserta salam senantiasa tetap tertuju pada Ibnu Abdillah Sang Proklamator Islam Nabi Muhammad Saw. yang menjadi teladan semua makhluk.

Selama kurang lebih 7 bulan, alhamdulillah penulis dapat merampungkan penelitian yang berjudul Psikoterapi Terhadap Pecandu Narkoba ini.Tentunya setelah melewati berbagai pengalaman yang rumit dan berbagai kendala lainnya.Semua ini tentu masih membutuhkan perbaikan dalam banyak hal. Besar harapan, semoga penelitian sederhana ini menjadi karya ikhlas penulis yang abadi, sehingga membawa manfaat bagi pembaca semua khususnya penulis pribadi.

Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:

1. KH. Maktum Jauhari, MA, selaku pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

2. KH. Dr. Ahmad Muhammad Tidjani, MA, selaku Rektor IDIA Prenduan


(2)

4. Para pembimbing, Ust. Dr Taufikurrahman, M.Ag, Ust. Drs. Amrullah Umar, tanpa mereka semua mustahil rasanya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. 5. KH. Abdurrahman beserta staf yang ada di pondok pesantren

Al-Bajigur (Al-Junun) yang telah banyak memberikan sumbangsih pemikiran dalam penyelesaian skripsi ini 6. Civitas Akademika, dan Penanggung Jawab Niha‟ie IDIA

Prenduan, Ust. Dumyati, S.Pd.I, Ust. Samsul Ababan, S.Ud, Usth. Sulfiani, S.P.d.I, dan Usth. Nur Maida, S. Kom.I yang telah memberikan dorongan dan motivasi, serta kemudahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Guru-guru yang telah mendidikku sejak kecil, terima kasih atas jasa-jasa yang telah kau berikan padaku sampai detik ini. Hanya Allahlah yang patut memberikan balasan yang setimpal atas amal baikmu.

8. Kakak-kakak dan adik-adik semester, khususnya bagi program intensif; marhalah Galaxy Yogensya, Grendevis, Grafi Gaze, dan Corps Gemilion dan Faza Firadiya.

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian karya ini, yang tak mungkin disebutkan satu persatu.

10. Akhirnya, penulis berdo'a dan berharap, semoga segala amal dan karya ini diterima di sisi Allah SWT.sehingga hamba menjadi hamba-Nya yang selalu dalam lingkaran cinta-Nya. Selanjutnya, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karya ini.Terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangan.

Prenduan, 30 Mei 2013 M Penulis, Nur Maida


(3)

Lampiran 8: Contoh Format Halaman Abstark ABSTRAK

Nur Maida. 2013. Psikoterapi Terhadap Pecandu Narkoba (Studi Kasus Proses Pengobatan KH. Abdurrahman Terhadap Pecandu Narkoba di Pondok Pesantren Al-Bajigur Desa Tenonan Kecamatan Manding)

Pembimbing I : Dr. Taufikurrahman, M.Ag Pembimbing II : Drs. H. Amrullah Umar Kata Kunci : Psikoterapi, Pecandu Narkoba

Sudah menjadi rahasia umum bahwa, penyebaran narkoba semakin hari semakin merajalela.Masyhurnya keberadaan barang haram tersebut ternyata tidak cukup memberikan keuntungan, bahkan menjadi penyebab hancurnya kehidupan seseorang. Mulai dari kebobrokan akhlak sampai pada taraf hilang akal yang dinamakan stres. Dalam kondisi ini, korban narkoba tentu membutuhkan penanganan khusus untuk bisa menata kehidupannya agar kembali normal seperti semula.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana metode Psikoterapi yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Bajigur Desa Tenonan Kecamatan Manding dalam upaya mengatasi ketergantungan narkoba, yang dijabarkan dalam dua fokus yaitu: 1. Bagaimana metode dan proses psikoterapi yang diterapkan KH. Abdurrahman terhadap pecandu narkoba di pondok pesantren Al-Bajigur 2. Apa saja kendala yang dihadapi KH. Abdurrahman dalam melakukan psikoterapi terhadap pecandu narkoba di pondok pesantren Al-Bajigur

Untuk mengetahui lebih dalam tentang fenomena psikoterapi ini, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisis untuk memperoleh data atau informasi. Subjek penelitian ini diambil dari pasien dan terapis yang ada di pondok pesantren Al-Bajigur, 2 dari pasien dan 6 dari terapis. Untuk keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi dengan dua jalan yaitu: membadingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dengan triangulasi antar metode yaitu membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

Metode psikoterapi yang diterapkan di pondok Al-Bajigur ini mencakup enam

yaitu: terapi do‟a, terapi air kelapa, terapi jamu, terapi dzikir, terapi mandi dan terapi

pijat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, metode psikoterapi yang ada di pondok pesantren Al-Bajigur tidak hanya melibatkan terapi psikis yang terfokus pada konsep keagamaan, akan tetapi juga menggunakan konsep modern yang bersifat fisik.


(4)

Menurut tinjauan peneliti, masing-masing dari keduanya memiliki pengaruh positif terhadap penyembuhan jasmani maupun rohani. Namun demikian, dalam proses psikoterapi ini terdapat beberapa kendala yang menjadi penghambat lancarnya proses pengobatan, diantaranya: kendala finansial, kurangnya motivasi dari pihak-pihak terkait dan kendala dari segi fasilitas yang kurang memadai.

Lampiran 9: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen

Lampiran 2 Transkip Wawancara Lampiran 3 Daftar Nama Informan Lampiran 4 Keterangan Kode

Lampiran 5 Reduksi Data

Lampiran 6 Triangulasi

Lampiran 7 Hasil Observasi Lampiran 8 Profil Al-Bajigur

Lampiran 9 Dokumentasi

Lampiran 10 Resume

Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 12 Surat Keterangan Melakukan Penelitian


(5)

Lampiran 10: Format Resume Penelitian

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (Jika ada)

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR (Jika ada)

ABSTRAK

BAGIAN PENDAHULUAN

Begian pendahuluan setidaknya meliputi latar belakang atau konteks penelitian, rumusan masalah atau fokus penelitian, alasan pemilihan judul atau signifikasi penelitian, dan metode penelitian.

BAGIAN PEMBAHASAN

Bagian pembahasan berisi tentang analisa atau kajian terhadap masalah penelitian, sesuai dengan rumusan masalah atau fokus penelitian yang telah ditetapkan. Penjelasan dan nalar analisa/kajian tersebut mengikuti pendekatan. Penelitian yang telah ditetapkan untuk digunakan dalam penelitian.


(6)

Bagian penutup memuat kesimpulan penelitian yaitu berupa jawaban atas pertanyaan penelitian atau fokus penelitian.

DAFTAR PUSTAKA