Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Variabel dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan tipe explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel independen pola asuh makan dan kesehatan dengan variabel dependen status gizi anak balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar melalui pengujian hipotesa Sugiono, 2007.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar dengan pertimbangan di kecamatan tersebut terdapat anak balita dengan status gizi buruk sebesar 4,2 dan gizi kurang 8,4, lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain. Waktu penelitian adalah dari bulan Juli sampai dengan Desember 2011.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita berjumlah 369 orang, yang merupakan jumlah keseluruhan anak balita 12-59 bulan di Kecamatan Sukamakmur. Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar 2008, sebagai berikut : 2 Nd 1 N n + = Universitas Sumatera Utara Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi d = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan=10 Sehingga berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel : n = 1 1 , 369 369 2 + = 78,7 dibulatkan menjadi 79 orang Berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel adalah 79 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling melalui undian.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden langsung meliputi: a. Karakteristik anak balita berat badan lahir, dan jenis kelamin dan karakteristik keluarga pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga menggunakan wawancara berpedoman kuesioner. b. Pola asuh makan: praktek pemberian makanan termasuk pemberian ASI dan jenis makan menggunakan wawancara berpedoman pada kuesioner dan jenis makan menggunakan formulir recall makanan anak balita 24 jam. Universitas Sumatera Utara c. Asuh kesehatan: praktek kebersihan dan sanitasi lngkungan, dan perawatan anak balita dalam keadaan sakit seperti pencari pelayanan kesehatan menggunakan wawancara berpedoman kuesioner. d. Data status gizi balita diperoleh dengan melakukan penimbangan menggunakan alat timbangan dacin, selanjutnya dikategorikan berdasarkan indeks BBU.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen mengenai status gizi anak balita dari Puskesmas Sukamakmur dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas bertujuan untuk . Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden di Puskesmas Kuta Malaka dengan alasan memiliki demografi yang sama dan relatif dekat. Uji validitas dan reliabilitas dengan mengukur korelasi antar item variabel menggunakan korelasi Pearson Product Moment Corelation Coeficient r, dengan ketentuan nilai koefisien korelasi 0,3 valid Gozhali, 2005. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Universitas Sumatera Utara Alpha Cronbach. Apabila nilai Alpha Cronbach 0,6, itu dikatakan reliabel Gozhali, 2005. Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Penelitian Variabel Butir Correlation Corrected Item Status Cronbachs Alpha Status Pola Asuh Makan 1 0,563 Valid 0,861 Reliabel 2 0,466 Valid 0,866 Reliabel 3 0,471 Valid 0,865 Reliabel 4 0,544 Valid 0,862 Reliabel 5 0,685 Valid 0,855 Reliabel 6 0,566 Valid 0,861 Reliabel 7 0,544 Valid 0,862 Reliabel 8 0,531 Valid 0,863 Reliabel 9 0,409 Valid 0,869 Reliabel 10 0,568 Valid 0,861 Reliabel 11 0,451 Valid 0,866 Reliabel 12 0,493 Valid 0,864 Reliabel 13 0,374 Valid 0,870 Reliabel 14 0,520 Valid 0,863 Reliabel 15 0,629 Valid 0,858 Reliabel Pola Asuh Kesehatan 1 0,386 Valid 0,889 Reliabel 2 0,577 Valid 0,883 Reliabel 3 0,695 Valid 0,878 Reliabel 4 0,630 Valid 0,880 Reliabel 5 0,628 Valid 0,880 Reliabel 6 0,791 Valid 0,874 Reliabel 7 0,735 Valid 0,876 Reliabel 8 0,765 Valid 0,875 Reliabel 9 0,389 Valid 0,888 Reliabel 10 0,715 Valid 0,877 Reliabel 11 0,450 Valid 0,888 Reliabel 12 0,385 Valid 0,889 Reliabel 13 0,404 Valid 0,889 Reliabel 14 0,445 Valid 0,888 Reliabel 15 0,563 Valid 0,883 Reliabel Pada tabel di atas, nilai corrected item-total correlation r hitung dari variabel pola asuh makan dan pola asuh kesehatan sebanyak 30 item mempunyai r hitung r 0,300, sehingga asumsi item pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan nilai Universitas Sumatera Utara cronbach alpha dari masing-masing instrumen lebih besar dari r tabel 0,600 sehingga dapat dikatakan instrumen dari semua butir pernyataan reliabel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh asuh makan dan asuh kesehatan dan variabel dependen adalah status gizi anak balita. 1. Status gizi anak balita adalah keadaan kesehatan balita 1-5 tahun yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat lain yang diperoleh dari makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri dengan indeks BBU dinilai berdasarkan WHO-2005 2. Pola asuh adalah sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam asuh makan, dan asuh kesehatan . 3. Asuh makan adalah segala tindakan yang dilakukan oleh ibu untuk melakukan persiapan dan penyimpanan makanan serta pemberian ASI dan makanan pendamping pada anak balitanya. Pengukuran pola asuh makan menggunakan indikator terukur yaitu : jenis makanan, frekuensi, dan konsumsi energi dan protein. a. Jenis makanan adalah makanan dan ASI yang diberikan kepada anak balita atau kombinasi antara makanan dengan ASI. b. Frekuensi makan adalah berapa kali pemberian makanan pendamping atau ASI pada anak balita dalam satu 1 hari. c. Konsumsi energi dan protein adalah jumlah energi dan proten yang terdapat dalam makanan pendamping atau ASI yang diberikan kepada anak balita. Universitas Sumatera Utara 4. Asuh kesehatan adalah segala tindakan yang diberikan oleh ibu untuk menjaga kesehatan anaknya, dengan melakukan praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, dan perawatan anak balita dalam keadaan sakit seperti pencari pelayanan kesehatan. 3.6. Metode Pengukuran 1. Status gizi anak balita diperoleh melalui hasil penimbangan menggunakan alat timbangan dacin, selanjutnya dikategorikan berdasarkan indeks BBU sebagai berikut: Tabel 3.2 Baku Antropometri Menurut Standar WHO 2005 Indikator Status Gizi Keterangan Berat Badan menurut Umur BBU BB normal BB kurang BB sangat kurang ≥ - 2 SD sampai 1 SD - 2 SD sampai -3 SD - 3 SD Sumber : Intepretasi Indikator Status gizi Depkes RI , 2008 2. Pola Asuh makan: diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dan food recall 24 jam konsumsi makanan anak balita mengenai jenis makanan, frekuensi makan dan konsumsi energi dan konsumsi protein. Untuk menggambarkan pola asuh makan diukur dengan 17 pertanyaan didasarkan pada skala ordinal. Setiap pertanyaan diberikan skor, dengan rincian skor maksimal yaitu 49 kategori menggunakan Skala Guttman Arikunto, 2006 yaitu dengan kategori Baik dan Tidak Baik. Maka penilaiannya adalah sebagai berikut: Pola asuh makan Baik, jika skornya nilai median 33, Pola asuh makan Tidak Baik jika skornya ≤ nilai median 33 yang diperoleh dari data penelitian. Universitas Sumatera Utara Konsumsi Energi dan Protein mengacu kepada Angka Kecukupan Gizi menurut Widya Karya 2004, yaitu untuk umur 1-5 tahun sebagai berikut: a Kecukupan Energi pada usia 1-3: - Sesuai Angka Kecukupan Energi : ≥1.000 kalhari atau ≥100 AKGhari - Tidak sesuai Angka Kecukupan Energi : 1.000 kkalhari atau 100 AKGhari Energi pada usia 4-5: - Sesuai Angka Kecukupan Energi : ≥1.550 kkalhari atau ≥100 AKGhari - Tidak sesuai Angka Kecukupan Energi : 1.550 kkalhari atau 100 AKGhari. b Kecukupan Protein pada usia 1-3: - Sesuai Angka Kecukupan Protein : ≥25 grhari atau ≥100 AKGhari. - Tidak sesuai Angka Kecukupan Protein : 25 grhari atau 100 AKGhari. Protein pada usia 4-5: - Sesuai Angka Kecukupan Protein : ≥39 grhari atau ≥100 AKGhari. - Tidak sesuai Angka Kecukupan Protein : 39 grhari atau 100 AKGhari. Universitas Sumatera Utara 3. Pola asuh kesehatan diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner tentang praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, dan perawatan anak balita dalam keadaan sakit seperti pencari pelayanan kesehatan. Untuk menggambarkan pola asuh kesehatan diukur dengan 15 pertanyaan dengan skor maksimal 30. Penilaian kategori menggunakan Skala Guttman, yaitu dengan kategori Baik dan Tidak Baik. Maka penilaiannya adalah sebagai berikut: a. Pola asuh kesehatan Baik jika skornya ≥ nilai median 22,5. b. Pola asuh kesehatan Tidak Baik jika skornya nilai median 22,5.

3.7. Metode Analisis Data