ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit ORTOPEDI PROF. DR. R. Soeharso Su
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
( Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit ORTOPEDI PROF. DR. R. Soeharso Surakarta)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
ARIANI KHUSNA DARMESTIKA B200 130 040
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
(2)
i
HALAMAN PERSETUJUAN
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit ORTOPEDI PROF. DR. R. Soeharso Surakarta)”
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
ARIANI KHUSNA DARMESTIKA B 200 130 040
Telah di periksa dan disetujui untuk diuji Dosen Pembimbing
(3)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit ORTOPEDI PROF. DR. R. Soeharso Surkarta)”
oleh :
ARIANI KHUSNA DARMESTIKA B200 130 040
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari……… Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. ………. ( ) ( Penguji 1 )
2. ………. ( ) ( Penguji 2)
3. ………. ( ) ( Penguji 1 )
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 07 April 2017
Penulis
ARIANI KHUSNA DARMESTIKA B200 1300 040
(5)
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dan Rumah Sakit ORTOPEDI PROF. DR. R.
Soeharso Surakarta) Abstrak
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal. Dan formalisasi pengembangan sistem terhadap sistem informasi akuntansi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan Rumah Sakit Ortopedi Prof.Dr.R Soeharso di Kota Surakarta pada bagian akuntansi, keuangan, pajak, dan instalasi lainya sebanyak 46 responden. Metode pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling.
Teknik analisis yang digunakan analisis regresi linier berganda. Dengan alat bantu SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem dan formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Sedangkan Program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik personal berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Kata Kunci: keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, progr am pendidikan dan pelatihan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal,formalisasi pengembangan sistem dan kinerja sistem informasi akuntansi.
Abstract
The purpose of this research to examine and analyze of the involvement of users in the development system, training and education programs, top management support, personal technical capability toward and formalization of the system development the performance of accounting information systems.This type of research is quantitative.
The population in this study were all employees of PKU Muhammadiyah Hospital and Orthopaedic Hospital Prof.Dr.R Soeharso in Surakarta in the accounting, finance, tax, and other installations was 46 respondents.Collection data the method used was in questionnaire. The sampling technique used in this study is purposive sampling.
Data were analyzed using SPSS version 22.0. The results showed that user Engagement in the Development System and formalization of the system development does not affect the performance of accounting information systems does not affect the performance of accounting information systems. While training and education programs performance, the support of top management and the
(6)
ii
ability of the technique of personal influence affect the accounting information system.
Keywords: involvement in system development, user training and education programs, top management support personal technical capability, formalization of the system developmentandperformance of accounting information systems
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di dunia semakin maju yang dibuktikan dengan banyaknya kemunculan perangkat teknologi sebagai sarana penunjang hidup masyarakat. Perkembangan tersebut juga merambah pada ranah bidang informasi khususnya bidang informasi dan berbagai aspek kegiatan organisasi tanpa terkecuali organisasi yang bergerak dibidang jasa yaitu rumah sakit. Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dibutuhkannya proses serta kinerja yang berkualitas dalam menghasilkan informasi bagi perusahaan.
Mardiana, dkk., (2014) menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai salah satu sistem paling penting yang dimiliki organisasi telah mengubah cara menangkap, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan, sehingga sistem informasi akuntansi sebagai satu fasilitas utama perusahaan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dan sekaligus menjadi salah satu strategi bisnis bagi perusahaan. Perusahaan akan memilki daya saing yang tinggi jika dapat memanfaatkan informasi sebagai sumber utama untuk melakukan segala aktivitas bisnis.
Tujuan dalam penyusunan suatu sistem informasi akuntansi antara lain untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan keuangan, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya. Sistem informasi akuntansi membantu dalam hal membuat laporan eksternal,
(7)
3
mendukung aktivitas rutin, mendukung pengambilan keputusan, perencanaan dan pengendalian serta menerapkan pengendalian internal (Jones dan Dasaratha, 2008).
Keberhasilan sistem informasi perlu didukung dari beberapa faktor yang dapat membantu keberhasilan dari sistem informasi itu sendiri yang dapat dilihat dari kepuasan dan pemakai sistem informasi tersebut. Suatu perusahaan penting menilai kinerja Sistem Informasi Akuntansi untuk membantu keberhasilan pengembangan sistem itu sendiri, sehingga dapat memberikan nilai tambah. Pengukuran kinerja dapat diukur melalui sisi pemakai (user) menggunakan dua bagian yaitu bagian kepuasan pemakai dan pemakai sistem informasi akuntansi. Kepuasan dari pemakai sistem informasi akuntansi menunjukan seberapa jauh pemakai merasa senang dan terpercaya terhadap sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu sedangkan pemakaian sebuah sistem informasi apabila frekuensi penggunanya sering maka sistem itu dikatakan baik (Antari, dkk., 2015).
Sistem informasi akuntansi pada suatu badan organisasi berperan penting dari semua transaksi yang sudah berjalan pada proses bisnisnya. Transaksi yang disudah dilakukan secara umum dibuat secara terpisah dari sistem aplikasi pendukung lainnya. Dalam hal ini pada sebuah rumah sakit yang terjadi telah mengimplementasikan pada proses sistem informasi yang dibangun dengan cara bertahap dalam bisnis lainnya supaya tidak terjadi sebuah intregasi dalam perusahaan, termasuk rumah sakit.Rumah sakit mempunyai tujuan sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk itu, sistem informasi sangat diperlukan secara efektif dalam pengolahan data informasi dan sistem rumah sakit digunakan untuk mempermudah kualitas pelayanan pada masyarakat. Dalam hal tersebut,maka akan diketahui manajemen organisasi telah berjalan secara baik dan efektif.
Peneliti ini mereplikasi dari Abhimantra dan Suryanawa (2016), adapun perbedaan penelitiannya adalah bagian objek yang diteliti. Abhimantra dan Suryanawa (2016) melakukan penelitian pada BPR Se Kota Denpasar,
(8)
4
sedangkan penelitian ini mengambil pembatasan penelitian objek pada Rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang bergerakdan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso di Surakarta. Dalam hal ini akan membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi meliputi keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal, dan formalisasi pengembangan sistem.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuannya ialah untuk menguji keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi, program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi . Dalam penelitian ini responden yang dituju adalah karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam bidang akuntansi, pajak dan keuangan.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang didapatkan dari hasil pengisian kuesioner yang telah disebarkan dengan berbagai isi pertanyaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapat dari tranformasi sebuah data yang berjenjang dengan memberikan simbol angka. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Adapun data primer menggunakan skala likert perhitungan mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju pada metode angket maupun kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner yang berisikan suatu pernyataan yang harus di isi, dengan sumber data yang diperoleh dari bentuk kuesioner atau angket yang telah di isi oleh para karyawan rumah sakit yang terkait. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso di Kota Surakarta pada bagian akuntansi, keuangan, pajak, sistem informasi rumah sakit dan instalasi lainnya. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Teknik analisa data dalam
(9)
5
penelitian ini adalah dengan menggunakan Asum Klasik, Regresi Linier berganda dengan pengujian hipotesis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Uji Asumsi Klasik
Tabel 1. Rangkuman Hasil Normalitas Variabel Kolmogorov-
Smirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed)
Standar Sig.
Keterangan
Unstandardized
Residual 0,116 0,151 >0,05 Normal Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (lampiran 6)
Hasil uji normalitas variabel dengan Kolmogorow Smirnov Z sebesar 0,116 (Asymp. Sig. 0,151> 0,05) memiliki sebaran normal. Variabel tersebut dinyatakan normal, karena dari hasil perhitungan Kolmogorow Smirnov dapat diketahui bahwa Asymp. Sig> p = 0,05 sehingga data tersebut memiliki distribusi normal.
Tabel 2. Rangkuman Hasil Heteroskedastisitas
Variabel Thitung Sig. Keterangan
Keterlibatan Pemakai
-0,122 0,904 Tidak terjadi heteroskedastisitas Program Pelatihan
0,535 0,596 Tidak terjadi heteroskedastisitas Dukungan Manajemen
Puncak 0,197 0,844
Tidak terjadi heteroskedastisitas Kemampuan Teknik
Personal 0,440 0,663
Tidak terjadi heteroskedastisitas Formalisasi
Pengembangan Sistem -1,667 0,104
Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Hasil Olah Data, 2016 (lampiran 7)
Berdasarkan hasil tabel 2. tersebut diatas diketahui besarnya nilai thitung untuk masing-masing nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas.
(10)
6
Tabel 3. Hasil Rangkuman Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Standar Keterangan Keterlibatan
Pemakai 0,852 1,174 < 10
Tidak ada
multikolinearitas Pelatihan
Program 0,943 1,061 < 10
Tidak ada
multikolinearitas Dukungan
Manajemen Puncak
0,599 1,671 < 10
Tidak ada
multikolinearitas
Kemampuan
Teknik Personal 0,536 1,864 < 10
Tidak ada
multikolinearitas Formulasi
Pengembangan Sistem
0,838 1,193 < 10
Tidak ada
multikolinearitas
Sumber: Hasil Olah Data, 2016 (Lampiran 8)
Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui tidak terjadi masalah multikolinearitas dari persamaan penelitian ini. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Tolerance Value > 0,1 dan nilai VIF < 10.
Tabel 4 Hasil Uji F
Fhitung Ftabel Sig Standar Sig. Keterangan
10,021 5,05 0,000 0,05 Model Fit
Sumber: data primer diolah, 2016 (Lampiran 9)
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa Fhitung> Ftabel yaitu
10,021>5,05 dengan nilai probabilitas =0,000<= 0,05, menunjukkan regresi yang fit. Dengan demikian keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal, dan formulasi pengembangan sistem mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
(11)
7 3.2Hasil Uji Hipotesis
Tabel 5. Persamaan Regresi Linear Berganda
Sumber: data primer diolah 2016, Lampiran 10
KSIA =8,903 + 0,709KP + 1,783PPP +1,721DMP - 0,717KTP + 0,222FPS+ e
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
Konstanta sebesar 8,903 menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal, dan formalisasi pengembangan sistemmeningkat, makakinerja sistem informasi akuntansi akan meningkat.
Koefisien regresiketerlibatan pemakai dalam pengembangan sistemmenunjukkan koefisien sebesar 0,709. Artinya setiap tambahan satuan keterlibatan pengguna akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 0,709.Sedangkan apabila keterlibatan pengguna menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansijuga mengalami penurunan.
Koefisien regresi program pelatihan dan pendidikanmenunjukkan koefisien sebesar 1,783. Artinya setiap tambahan satuan program pelatihan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 1,783. Sedangkan apabila program pelatihan dan pendidikan menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Koefisien regresi dukungan manajermen puncak menunjukkan koefisien sebesar 1,721. Artinya setiap tambahan satuan dukungan manajemen puncak
Model Koefisien
regresi
t-hitung Sig.
Constant
Keterlibatan pemakai Program pelatihan
Dukungan manajemen puncak Kemampuan teknik personal Formalisasi Pengembangan Sistem
Adjust R2 = 0,506
8,903 0,709 1,783 1,721 -0,717 0,222 F hitung = 10.021
Sign = 0,000
1,312 1,589 3,463 5,074 -2,874 0,847 P Value = 0.05 0,197 0,120 0,001 0,000 0,007 0,402
(12)
8
akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 1,721. Sedangkan apabila dukungan manajermen puncakmenurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Koefisien regresi kemampuan teknik personal menunjukkan koefisien nsebesar - 0,717. Artinya setiap tambahan satuan kemampuan teknik personal akan menurunkankinerja sistem informasi akuntansi sebesar - 0,717. Sedangkan apabila kemampuan teknik personal menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Koefisien regresi formalisasi pengembangan sistem menunjukkan koefisien sebesar 0,222. Artinya setiap tambahan satuan formalisasi pengembangan sistem akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 0,222. Sedangkan apabila formalisasi pengembangan sistem menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi (Adj-R2) sebesar 0,506. Hal ini berarti bahwa 50,6% variasi variabel kinerja sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel keterlibatan Pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknnik personal, dan formalisasi pengembangan sistem, sedangkan sisanya yaitu 49,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.
Hasil uji F pada table di atas menunjukan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 10,021 >
5,05 dengan nilai probabilitas = 0,000 < = 0,05, menunjukkan regresi yang fit. Dengan demikian keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal, dan formulasi pengembangan sistem mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
(13)
9
Tabel 6. Hasil Uji t Variabel
Thitung Ttabel Sig
Standar
Sig. Keterangan
Keterlibatan pemakai 1,589 1,683 0,120 0,05 H1 ditolak
Program pelatihan
3,463 1,683 0,001
0,05 H2 diterima
Dukungan manajemen
puncak 5,074 1,683 0,000
0,05 H3 diterima
Kemampuan teknik
personal -2,874 1,683 0,007
0,05 H4 diterima
Formalisasi
Pengembangan Sistem 0,847 1,683 0,402
0,05 H5 ditolak
Sumber: data primer diolah, 2016 (Lampiran 9)
Hasil Uji Hipotesis Pertama
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 1,589 < ttabel
(1,683) dengan signifikansi sebesar 0,120> 0,05. Karena thitung< ttabel
dan nilai signifikansi lebih besar dari 5%, maka hipotesis ditolak dan terlihat signifikanp > 0,05. Dengan demikian, variabel keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil Uji Hipotesis Kedua
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 3,463 > ttabel
(1,683) dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05. Karena thitung> ttabel
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis diterima dan terlihat signifikan p < 0,05. Dengan demikian, variabel program pelatihan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 5,074> ttabel (1,683)
dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05. Karena thitung> ttabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis diterima dan terlihat signifikan p < 0,05. Dengan demikian, variabel dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
(14)
10
Hasil Uji Hipotesis Keempat
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -2,874< ttabel
(1,683) dengan signifikansi sebesar 0,007> 0,05. Karena thitung< ttabel
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis diterima dan signifikan p > 0,05. Dengan demikian, variabel kemampuan teknik personal berpengaruh secara negatif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil Uji Hipotesis Kelima
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 0,847< ttabel (1,683)
dengan signifikansi sebesar 0,402> 0,05. Karena thitung < ttabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis ditolak dan signifikan p > 0,05. Dengan demikian, variabel formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dalam peneliti ini diperoleh kesimpulan, sebagai berikut: Hipotesis H1 dalam penelitian ini ditolak, sehingga variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hipotesis H2 dalam penelitian ini diterima, sehingga variabel program pelatihan dan pendidikan berpengaruh terhadap kinejra sistem informasi akuntansi. Hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima, sehingga variabel dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima, sehingga variabel kemampuan teknik personal berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hipotesis H5 dalam penelitian ini ditolak, sehingga variabel formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Bagi semua rumah sakit yang ada di wilayah Surakarta sebaiknya terus meningkatkan sistem informasi akuntansi yang sudah ada agar kinerja karyawan akan tercapai dan lebih akurat dalam penyampaian informasi kepada konsumen.
(15)
11
Manajemen puncak di rumah sakit hendaknya mendukung kinerja individu terhadap sistem supaya lebih meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah variabel tidak hanya variabel yang diteliti tetapi menambah variabel independen yaitu ukuran organisasi, keberadaan dewan pengarah dan lokasi dari departemen sistem informasi.
Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah objek penelitian selain dari rumah sakit misalnya pada perbankan ataupun perusahaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abhimantra, Wayan Purwa dan Suryanawa, I Ketut. 2016. “Analisis faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3. Hal: 1782-1809.
Antari, Kadek Rilly Widhi, I Putu Gede Diatmika, Made Pradana Adiputra. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3 No 1.
Alannita, Suaryana Agung. 2014. “Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik P emakai Sistem Informasi Akuntansi pada Kinerja Individu”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1:33-45. ISSN: 2302-8556.
Almilia, Luciana Spica dan Briliantien, Irmaya. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo”.
http://spicaalmilia.wordpress.com/2007/03/02/faktor-faktor-yang- mempengaruhi-kinerja-sistem-informasi-akuntansi-pada-bank-umum-pemerintah-di-wilayah-surabaya-dan-sidoarjo/ (10 Maret 2017)
Ane, La dan Anggraini, Putri Nanda. 2012. “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Di Lingkungan Pemerintahan Daerah Serdang Bedagai. Jurnal Telaah Akuntansi. Volume 14 No 2. Hal 16-30. ISSN: 1693-6760.
Arikunto, S. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
(16)
12
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gustiyan, Hary. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di
Tanjungpinang”. Jurnal Akuntansi. Vo. 4. No. 7. Hal. 1-21.
Hamidi, Sukirman dan Prabowo. 2013. ”Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota Surakarta”.
Program Studi Pendidikan Ekonomi- BKK Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret. JUPE UNS, Vol. 2, No. 1.
Mardiana, I Gede Eka Putra., Sinarwati, Ni Kadek., dan Atmadja, Anantawikrama Tungga. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Di Kecamatan Susut”. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1. Volume: 2 No. 1. Hal. 1-11.
Prabowo, Galang Rahadian, Amir Mahmud, dan Henny Murtini. 2014. “Faktor -faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntasi (Studi
Kasus pada Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung)”. Accounting Analysis Journal. 3 (1).
Rivaningrum, Ajeng dan Mahmud, Amir. 2015. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo”. Accounting Analysis Journal. 4 (2).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Suryawarman, Kameswara dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2013. “Faktor-Fator Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Restoran Waralaba Asing di Kota Denpasar”. Bali: Universitas Udayana
Utama, I Dewa Gede Buda dan Suardhika, I Made Sadha. 2014. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja System Informasi Akuntansi Pada Lembaga
Perkreditan Desa”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hal. 728-746, ISSN: 2302-8556.
(1)
7 3.2Hasil Uji Hipotesis
Tabel 5. Persamaan Regresi Linear Berganda
Sumber: data primer diolah 2016, Lampiran 10
KSIA =8,903 + 0,709KP + 1,783PPP +1,721DMP - 0,717KTP + 0,222FPS+ e
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
Konstanta sebesar 8,903 menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal, dan formalisasi pengembangan sistemmeningkat, makakinerja sistem informasi akuntansi akan meningkat.
Koefisien regresiketerlibatan pemakai dalam pengembangan sistemmenunjukkan koefisien sebesar 0,709. Artinya setiap tambahan satuan keterlibatan pengguna akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 0,709.Sedangkan apabila keterlibatan pengguna menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansijuga mengalami penurunan.
Koefisien regresi program pelatihan dan pendidikanmenunjukkan koefisien sebesar 1,783. Artinya setiap tambahan satuan program pelatihan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 1,783. Sedangkan apabila program pelatihan dan pendidikan menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Koefisien regresi dukungan manajermen puncak menunjukkan koefisien sebesar 1,721. Artinya setiap tambahan satuan dukungan manajemen puncak
Model Koefisien
regresi
t-hitung Sig.
Constant
Keterlibatan pemakai Program pelatihan
Dukungan manajemen puncak Kemampuan teknik personal Formalisasi Pengembangan Sistem
Adjust R2 = 0,506
8,903 0,709 1,783 1,721 -0,717 0,222 F hitung = 10.021
Sign = 0,000
1,312 1,589 3,463 5,074 -2,874 0,847 P Value = 0.05 0,197 0,120 0,001 0,000 0,007 0,402
(2)
8
akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 1,721. Sedangkan apabila dukungan manajermen puncakmenurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Koefisien regresi kemampuan teknik personal menunjukkan koefisien nsebesar - 0,717. Artinya setiap tambahan satuan kemampuan teknik personal akan menurunkankinerja sistem informasi akuntansi sebesar - 0,717. Sedangkan apabila kemampuan teknik personal menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Koefisien regresi formalisasi pengembangan sistem menunjukkan koefisien sebesar 0,222. Artinya setiap tambahan satuan formalisasi pengembangan sistem akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 0,222. Sedangkan apabila formalisasi pengembangan sistem menurun, maka kinerja sistem informasi akuntansi juga mengalami penurunan.
Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi (Adj-R2) sebesar 0,506. Hal ini berarti bahwa 50,6% variasi variabel kinerja sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel keterlibatan Pemakai dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknnik personal, dan formalisasi pengembangan sistem, sedangkan sisanya yaitu 49,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.
Hasil uji F pada table di atas menunjukan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 10,021 > 5,05 dengan nilai probabilitas = 0,000 < = 0,05, menunjukkan regresi yang fit. Dengan demikian keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal, dan formulasi pengembangan sistem mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
(3)
9
Tabel 6. Hasil Uji t
Variabel
Thitung Ttabel Sig
Standar
Sig. Keterangan
Keterlibatan pemakai 1,589 1,683 0,120 0,05 H1 ditolak
Program pelatihan
3,463 1,683 0,001
0,05 H2 diterima
Dukungan manajemen
puncak 5,074 1,683 0,000
0,05 H3 diterima
Kemampuan teknik
personal -2,874 1,683 0,007
0,05 H4 diterima
Formalisasi
Pengembangan Sistem 0,847 1,683 0,402
0,05 H5 ditolak
Sumber: data primer diolah, 2016 (Lampiran 9) Hasil Uji Hipotesis Pertama
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 1,589 < ttabel (1,683) dengan signifikansi sebesar 0,120> 0,05. Karena thitung< ttabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 5%, maka hipotesis ditolak dan terlihat signifikanp > 0,05. Dengan demikian, variabel keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil Uji Hipotesis Kedua
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 3,463 > ttabel (1,683) dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05. Karena thitung> ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis diterima dan terlihat signifikan p < 0,05. Dengan demikian, variabel program pelatihan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 5,074> ttabel (1,683) dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05. Karena thitung> ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis diterima dan terlihat signifikan p < 0,05. Dengan demikian, variabel dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
(4)
10 Hasil Uji Hipotesis Keempat
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar -2,874< ttabel (1,683) dengan signifikansi sebesar 0,007> 0,05. Karena thitung< ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis diterima dan signifikan p > 0,05. Dengan demikian, variabel kemampuan teknik personal berpengaruh secara negatif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil Uji Hipotesis Kelima
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 0,847< ttabel (1,683) dengan signifikansi sebesar 0,402> 0,05. Karena thitung < ttabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 5%, maka hipotesis ditolak dan signifikan p > 0,05. Dengan demikian, variabel formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dalam peneliti ini diperoleh kesimpulan, sebagai berikut: Hipotesis H1 dalam penelitian ini ditolak, sehingga variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hipotesis H2 dalam penelitian ini diterima, sehingga variabel program pelatihan dan pendidikan berpengaruh terhadap kinejra sistem informasi akuntansi. Hipotesis H3 dalam penelitian ini diterima, sehingga variabel dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima, sehingga variabel kemampuan teknik personal berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hipotesis H5 dalam penelitian ini ditolak, sehingga variabel formalisasi pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Bagi semua rumah sakit yang ada di wilayah Surakarta sebaiknya terus meningkatkan sistem informasi akuntansi yang sudah ada agar kinerja karyawan akan tercapai dan lebih akurat dalam penyampaian informasi kepada konsumen.
(5)
11
Manajemen puncak di rumah sakit hendaknya mendukung kinerja individu terhadap sistem supaya lebih meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah jumlah variabel tidak hanya variabel yang diteliti tetapi menambah variabel independen yaitu ukuran organisasi, keberadaan dewan pengarah dan lokasi dari departemen sistem informasi.
Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah objek penelitian selain dari rumah sakit misalnya pada perbankan ataupun perusahaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abhimantra, Wayan Purwa dan Suryanawa, I Ketut. 2016. “Analisis faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3. Hal: 1782-1809.
Antari, Kadek Rilly Widhi, I Putu Gede Diatmika, Made Pradana Adiputra. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Buleleng. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3 No 1.
Alannita, Suaryana Agung. 2014. “Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik P emakai Sistem Informasi Akuntansi pada Kinerja Individu”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1:33-45. ISSN: 2302-8556.
Almilia, Luciana Spica dan Briliantien, Irmaya. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo”.
http://spicaalmilia.wordpress.com/2007/03/02/faktor-faktor-yang- mempengaruhi-kinerja-sistem-informasi-akuntansi-pada-bank-umum-pemerintah-di-wilayah-surabaya-dan-sidoarjo/ (10 Maret 2017)
Ane, La dan Anggraini, Putri Nanda. 2012. “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Di Lingkungan Pemerintahan Daerah Serdang Bedagai. Jurnal Telaah Akuntansi. Volume 14 No 2. Hal 16-30. ISSN: 1693-6760.
Arikunto, S. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
(6)
12
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gustiyan, Hary. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di Tanjungpinang”. Jurnal Akuntansi. Vo. 4. No. 7. Hal. 1-21.
Hamidi, Sukirman dan Prabowo. 2013. ”Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota Surakarta”. Program Studi Pendidikan Ekonomi- BKK Akuntansi FKIP Universitas Sebelas Maret. JUPE UNS, Vol. 2, No. 1.
Mardiana, I Gede Eka Putra., Sinarwati, Ni Kadek., dan Atmadja, Anantawikrama Tungga. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan Susut”. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1. Volume: 2 No. 1. Hal. 1-11.
Prabowo, Galang Rahadian, Amir Mahmud, dan Henny Murtini. 2014. “Faktor -faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntasi (Studi Kasus pada Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung)”. Accounting Analysis Journal. 3 (1).
Rivaningrum, Ajeng dan Mahmud, Amir. 2015. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo”. Accounting Analysis Journal. 4 (2).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Suryawarman, Kameswara dan Widhiyani, Ni Luh Sari. 2013. “Faktor-Fator Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Restoran Waralaba Asing di Kota Denpasar”. Bali: Universitas Udayana
Utama, I Dewa Gede Buda dan Suardhika, I Made Sadha. 2014. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja System Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hal. 728-746, ISSN: 2302-8556.