Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi Kasus Pada PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate

(1)

KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS

PADA PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE

Oleh :

RIZA RIANTY HASIBUAN

070503154

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul ini belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 5 Mei 2011

Yang Membuat Pernyataan,

Nama : Riza Rianty Hasibuan NIM : 070503154


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, yang tak pernah jemu melimpahkan bilangan cinta- Nya yang tak berbalas, belaian kasih syang-Nya, atas semua karunia, kenikmatan, keistiqomahan, kesehatan, waktu dan kesempatan yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate”, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, saya telah memperoleh bimbingan, dorongan, semangat, nasehat, dan bantuan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Drs. Syamsul Bahri Trb, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji I dan Bapak Abdillah Arif, S.E, MM, Ak selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran yang telah diberikan.

5. Kedua orang tua saya, Ir. H. S. Efendi Hasibuan dan Hj. Nismawaty yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada saudara-saudara perempuan penulis, yakni adik-adik Dini Arini Hasibuan, S. Ked, Ayu Lestari Hasibuan, dan Cinta Dinanti Hasibuan yang telah memberikan semangat, dukungan yang menjadi penyegaran dan pencerahan disetiap kesunyian malam panjang yang kita lalui.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah penulis berserah diri dan memohon ridha-Nya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Medan, 5 Mei 2011 Penulis

Riza Rianty Hasibuan NIM 0705030154


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate .

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 karyawan PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate dan yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh laporan karyawan. Metode sensus digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner para karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja SIA, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik dan uji kualitas data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.


(6)

ABSTRACT

This study aims to analyze factors affecting the performance of accounting information systems (AIS) in PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate.

Design research is associative causal research design. The population in this study were 30 employees of PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate and that the research sample is all employee reports. Census methods used in sample selection. Type of data in this study are primary data obtained from questionnaire responses of the employees. Data collection method used was a questionnaire. The dependent variable used was the performance of the AIS, while the independent variables used are in the floating system of user involvement, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities of personnel and the existence of the board of directors. This study used multiple linear regression analysis for statistical analysis and regression models were tested first in the classical assumption test and test data quality. The results showed that partially, each independent variable investigated is the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities and the existence of the board of directors of personnel does not significantly influence the performance of AIS . Simultaneously testing indicate that the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, personnel and technical capabilities steering board has a significant presence on the performance of AIS.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 6

2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... .7

3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA ... 8

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9


(8)

1. Kerangka Konseptual ... 12

2. Hipotesis Penelitian ... 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 15

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 15

C. Jenis Data ... 16

D. Teknik Pengumpulan Data ... 16

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 17

1. Definisi Operasional...17

2. Pengukuran Variabel Penelitian...18

F. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data ... 19

2. Uji Asumsi Klasik ... 20

3. Model dan Pengujian Hipotesis ... 22

G. Jadwal Penelitian...24

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate ... 25

1. Latar Belakang Perusahaan ... 25

2. Peralihan Kepemilikan dan Perubahan Nama Perusahaan ... 25

3. Ketenagakerjaan ... 26

B. Analisis Data ... 27

1. Statistik Deskriptif ... 27 2. Uji Reliabilitas ...


(9)

3. Uji Validitas ... 30

4. Normalitas...32

5. Multikolinieritas...34

6. Heteroskedastisitas...35

7. Koefisien Determinan...36

8. Analisis Regresi...38

9. Uji T...40

10. Uji F... ... 43

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Keterbatasan ... 48

C. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 11

Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional... 17

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 24

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 27

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai ... 28

Tabel 4.3 Uji Reliabitas Dukungan Manajemen Puncak ... 29

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Formalisasi Pengembangan Sistem ... 29

Tabel 4.5 Uji Reabilitas Kinerja SIA ... 29

Tabel 4.6 Uji Validitas Kinerja SIA ... 30

Tabel 4.7 Uji Validitas Keterlibatan Pemakai ... 30

Tabel 4.8 Uji Validitas Dukungan Manajemen Puncak ... 31

Tabel 4.9 Uji Validitas Formalisasi Sistem ... 31

Tabel 4.10 Kolmogorov-Smirnov ... 32

Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas ... 35

Tabel 4.12 Koefisien determinasi ... 36

Tabel 4.13 Analisis Regresi ... 38

Tabel 4.14 Uji T ... 41


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 12

Halaman

Gambar 4.1 Histogram ... 33 Gambar 4.2 Grafik P-P Plot ... 34 Gambar 4.3 Scatterplot ... 36


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Bagan Organisasi Bank Syariah Mandiri ... 72

Halaman

Lampiran 2 Data Penelitian 2007-2009 ... 73 Lampiran 3 Hasil Ouput SPSS 18.0 ... 74


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate .

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 karyawan PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate dan yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh laporan karyawan. Metode sensus digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner para karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja SIA, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik dan uji kualitas data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.


(14)

ABSTRACT

This study aims to analyze factors affecting the performance of accounting information systems (AIS) in PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate.

Design research is associative causal research design. The population in this study were 30 employees of PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate and that the research sample is all employee reports. Census methods used in sample selection. Type of data in this study are primary data obtained from questionnaire responses of the employees. Data collection method used was a questionnaire. The dependent variable used was the performance of the AIS, while the independent variables used are in the floating system of user involvement, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities of personnel and the existence of the board of directors. This study used multiple linear regression analysis for statistical analysis and regression models were tested first in the classical assumption test and test data quality. The results showed that partially, each independent variable investigated is the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities and the existence of the board of directors of personnel does not significantly influence the performance of AIS . Simultaneously testing indicate that the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, personnel and technical capabilities steering board has a significant presence on the performance of AIS.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur, serta perusahaan pemerintah (BUMN) maupun perusahaan swasta, memerlukan sistem informasi akuntansi untuk menjalankan usahanya terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini, dimana teknologi sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi dapat dinilai kinerjanya, agar tidak membawa kegagalan dalam perusahaan. Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakaian dari sistem informasi akuntansi itu sendiri. Beberapa peneliti seperti Soegiharto (2001), Fung Jen(2002), dan Komara (2005) telah menggunakan kepuasan pemakai sistem informasi dan penggunaan dari sistem informasi itu sendiri sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja sitem informasi akuntansi. Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi, faktor tersebut antara lain keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi


(16)

pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah, serta lokasi departemen sistem informasi.

Hasil penelitian Soegiharto (2001), dengan responden perusahaan di Australia, menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap kegunaan sistem informasi itu sendiri, sedangkan untuk formalisasi penggunaan sistem, memiliki hubungan yang negatif signifikan dengan penggunaan sistem. Selain itu, variabel ukuran organisasi memiliki hubungan negatif signifikan, baik dengan penggunaan sistem dan kepuasan pemakai dalam penggunaan sistem. Variabel kapabilitas personel sistem informasi dan dukungan manajemen puncak tidak ditemukan hubungan yanag signifikan.

Hasil penelitian oleh Fung Jen (2002) menunjukkan beberapa hubungan antar variabel, seperti variabel ukuran organisasi yang berhubungan positif signifikan dengan kepuasan pengguna ataupun penggunaan sistem, sedangkan variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dukungan top manajemen dan formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi berhubungan positif signifikan hanya dengan kepuasan pengguna. Variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi berhubungan positif dengan penggunaan sistem.

Hasil penelitian oleh Soegiharto dan Fung Jen, sebagian didukung oleh hasil penelitian Komara, tetapi ada juga beberapa hasil penelitian tersebut yang masih berlawanan. Hasil penelitian Komara menunjukkan terdapat pengaruh positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem


(17)

informasi akuntansi, ukuran organisasi, formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi, dan dukungan top manajemen dengan kepuasan pengguna, serta pengaruh positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam penggunaan sistem, dukungan top manajemen dan kapabilias personel sistem informais akuntansi dengan penggunaan sistem itu sendiri.

Pengujian perbedaan kinerja sistem informasi akuntansi antara perusahaan yang memiliki dengan yang tidak memiliki komite pengendali sistem informasi akuntansi menunjukkan pengaruh terbalik, dimana kinerja sistem informasi akutansi lebih tinggi dalam organisasi yang tidak memiliki komite pengendali sistem informasi akuntansi (Soegiharto, 2001). Variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna di dalam suatu perusahaan mengindikasikan hubungan yang positif signifikan dengan kepuasan pengguna, tetapi tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan penggunaan sistem itu sendiri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan dalam penggunaan sistem informasi akuntansi dengan yang tidak memiliki program pelatihan dan pendidikan. Hal yang sama juga terjadi untuk variabel keberadaan komite pengendali sistem informasi akuntansi dan variabel lokasi departemen sistem informasi akuntansi, dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki kedua variabel tersebut, dengan perusahaan yang tidak memiliki kedua variabel tersebut.

Penelitian tentang kinerja sistem informasi akuntansi telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Walaupun demikian, hasil penelitian antara peneliti


(18)

yang satu dengan peneliti yang lain masih terdapat beberapa perbedaan, meskipun ada juga hasil penelitian yang saling mendukung. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kinerja sistem informasi akuntansi di perusahaan swasta PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate. Alasan peneliti mengambil perusahaan ini sebagai sampel adalah apakah kinerja sistem informasi akuntansi yang sebelumnya diteliti untuk perusaahn negara, juga dapat digunakan untuk meneliti perusahaan swasta yang memiliki sistem yang universal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem,

2. kemampuan teknik personal sistem informasi,

3. ukuran organisasi,

4. dukungan manajemen puncak,

5. formalisasi pengembangan sistem informasi,

6. program pelatihan dan pendidikan pemakai,


(19)

8. lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

a.faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, b. kemampuan teknik personal sistem informasi,

c.ukuran organisasi,

d.dukungan manajemen puncak,

e.formalisasi pengembangan sistem informasi, f. program pelatihan dan pendidikan pemakai,

g. keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan

h.lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate.

2. Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan, penelitian ini juga memiliki manfaat, yaitu: a. Peneliti

Penelitian ini sebagai bahan masukan apabila suatu saat penulis diminta pendapat tentang faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi.


(20)

b. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian sejenis lebih lanjut.

c. Perusahaan

Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan dengan baik sistem informasi akuntansi yang ada dalam perusahaan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Banyak ahli yang mencoba untuk mendefenisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah: Wilkinson (2001:1),”an accounting

information system is unified structure within an entity, such as a business firm, that employees physical resource and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of variety of user”.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1),”an accounting information

system is a collection of resources, such as people an equipment, design to transform financial and other data into information to a variety of decision makers according to their needs and entitlement “.

Menurut Hall (2001:10),”sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing system, general

ledger/financial reporting system, management reporting system”.

Defenisi-defenisi tersebut menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan beberapa sub sistem yang sama-sama bekerja untuk melakukan dan memproses data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakain informasi.


(22)

2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Khalil (1997) dalam Fung Jen mengukur efektifitas sistem informasi akuntansi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi kedalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja sistem informasi akuntansi.

Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Fung Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian dilakukan oleh Jahangir (2000) dalam Fung Jen (2002) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer tidak berdiri sendiri, sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi.

Conrath dan Mignen (1990) dalam Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan Mclean (1992)dalam Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan berkurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.


(23)

3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi:

a. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi akuntansi.

b. Kemampuan teknik personal dalam sistem informasi. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

c. Ukuran organisasi. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

d. Dukungan manajemen puncak. Fung Jen (2002) berpendapat, semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam


(24)

proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

e. Formalisasi pengembangan sistem informasi. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

f. Program pelatihan dan pendidikan pemakai. Fung Jen berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. g. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi. Fung Jen (2002)

berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila terdapat dewan pengarah.

h. Lokasi dari departemen sistem informasi. Fung Jen (2002) mengemukakan kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk di Australia dengan responden yang dipilih untuk menyampaikan penilaiannya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaan. Dalam penelitian yang bertajuk Influence Factors


(25)

Affecting The Performance of Accounting Information Systems, hasil penelitian

Soegiharto (2001) menunjukkan hanya faktor keterlibatan pemakai yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi juga berhubungan secara signifikan tetapi memiliki korelasi negatif, dan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

Fung Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian Soegiharto (2001). Hasil dari penelitian Fung Jen menunjukkan semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, maka kepuasan pemakai akan semakin tinggi, tetapi pemakaian sistem akan semakin menurun. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan pemakai pada perusahaan dan departemen sistem informasinya berada di departemen lain, akan lebih tinggi daripada perusahaan yang departemen sistem informasinya berdiri sendiri dan terpisah.

Hasil penelitian Komara (2005) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki faktor tersebut, dan antara perusahaan yang memiliki komite pengendali sistem informasi akuntansi dengan perusahaan yang tidak memiliki komite pengawas sistem informasi akuntansi, serta antara lokasi departemen sistem informasi yang independen dengan lokasi


(26)

sistem informasi akuntansi yang bersatu dengan departemen lain dalam perusahaan. Hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti, tahun, dan judul penelitian

Variabel penelitian, tahun data penelitian

Hasil penelitian

1 Soegiharto (2001), “Influence Factors Affecting The Performance of Accounting Information Systems” Variabel independen adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA, ukuran organisasi, formalisasi pengembangan sistem, ukuran organisasi. Variabel dependen adalah pemakaian sistem dan kepuasan pemakai.

Faktor keterlibatan pemakai yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemakaian sistem. Faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi berhubungan secara signifikan tetapi memiliki korelasi negatif.

2 Fung Jen (2002),

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi” Variabel independen adalah formalisasi pengembangan SIA, lokasi departemen SIA. Variabel dependen adalah pemakaian sistem dan kepuasan pemakai.

Hasil penelitian menunjukkan formalisasi pengembangan SIA berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pemakai, dan berpengaruh negatif terhadap pemakaian sistem. Faktor departemen SIA yeng berdiri sendiri kepuasan pemakai lebih rendah daripada departemen SIA yang bergabung dengan dapartemen lain.

3 Komara (2005),

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi” Variabel independen

adalah program

pelatian dan pendidikan pengguna SIA, keberadaan komite pengendali SIA, lokasi departemen SIA. Variabel dependen adalah

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ada atau tidaknya program pelatihan dan pendidikan bagi pengguna SIA, ada atau tidaknya keberadaan komite pengendali SIA, serta terpisah atau tidaknya departemen SIA dengan departemen lain.


(27)

pemakaian sistem dan kepuasan pemakai.

Sumber : Peneliti,2011

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat penulis memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.

Keterlibatan pemakai dalam pengembangan (X1)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

(Y) Kemampuan teknik personal

sistem informasi(X2)

Dukungan manajemen puncak (X3)

Formalisasi pengembangan sistem informasi (X4)

Program pelatihan dan pendidikan pemakai(X5)

Keberadaan dewan pengarah sistem (X5)

Lokasi departemen sistem informasi (X6)


(28)

Variabel X1,2,3....X8 berpengaruh positif terhadap variabel Y.Semakin sering keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi kapabilitas personal sistem informasi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin besar dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi formalisasi pengembangan sistem informasi diperusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin banyak program pelatihan dan pendidikan yang diikuti pemakai maka akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dibentuknya dewan pengarah akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dibangunnya lokasi departemen sistem informasi khusus akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

2. H

ipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Kuncoro (2003;47) merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Dari kerangka konseptual dan uraian teoretis tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan


(29)

manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate.


(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lainnya sehingga terdapat hubungan sebab akibat (Umar, 2003:30).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 20004:72). Populasi dalam penelitian ini diambil dari struktur organisasi yang terdapat di perusahaan, yaitu seluruh karyawan/staff yang menggunakan sistem informasi akuntansi, sekitar 75 orang. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individu, karena yang diamati adalah persepsi pemakai sistem. Semua karyawan akan dijadikan sampel, sehingga teknik sampel yang digunakan adalah sensus.


(31)

C. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif yang terdiri dari:

1. Data primer merupakan sumber penelitian yang diperoleh secara langsung dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan penelitian yang diperoleh melalui kuesioner. Data primer yang dikumpulkan oleh penulis nantinya merupakan jawaban dari kuesioner yang diisi oleh karyawan yang menjadi sampel.

2. Data sekunder, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, catatan, ataupun laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipubikasikan dan tidak dipublikasikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pola penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, pengumpulan data primer dan sekunder diperoleh dari PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate.


(32)

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap suatu variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya (Sularso, 2003:41).

Tabel 1.2 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Keterlibatan

pemakai dalam pengembangan

(X1

Keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok target. )

Tingkat partisipasi dan pengaruh dalam pengembangan sistem.

Interval

Kemampuan teknik personal sistem informasi (X2

Kemampuan yang dimiliki pengguna sistem ) Kemampuan teknik yang dikuasai personel sistem informasi Likert Ukuran organisasi (X3 Besarnya suatu organisasi )

Besar atau kecilnya suatu perusahaan Likert Dukungan manajemen puncak (X4 Pemahaman manajemen puncak terhadap sistem komputer dan tingkat

minat, dukungan, dan pengetahuan tentang sistem informasi ) Kemampuan manajemen menggunakan komputer, perhatian terhadap kinerja sistem informasi Likert Formalisasi pengembangan sistem informasi (X5 Prosedur yang diterapkan untuk formalisasi

pengembangan sistem )

Format dokumentasi yang distandarisasi, teknik dan waktu pencatatan.

Likert

Program pelatihan dan pendidikan pemakai(X6

Usaha secara formal untuk tujuan transfer pengetahuan sistem informasi ) Adanya program pelatihan dan pendidikan, cara pemakaian sistem dan keuntungan yang didapat


(33)

Keberadaan dewan pengarah sistem (X7

Ada atau tidaknya dewan pengarah disuatu organisasi ) Orang-orang yang ditunjuk perusahaan untuk memberikan arahan mengenai kinerja sistem informasi. Likert Lokasi departemen sistem informasi (X8 Keberadaan lokasi khusus yang merupakan bagian dari departemen sistem informasi ) Keberadaan lokasi khusus sistem informasi Likert Kinerja Sistem informasi akuntansi (Y) Kepuasan pengguna dan penggunaan sistem informasi yang efektif dan efisien serta ekonomis

Kepuasan pemakai, penggunaan sistem informasi

Likert

1. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang dapat memberi pengaruh kepada variabel terikat (Erlina dan Mulyani, 2007:33). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi.

b. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang tidak bebas dalam suatu hubungan penelitian, sehingga variabel ini selalu dipengaruhi oleh variabel bebas. Hal ini menyebabkan varaibel terikat adalah konsekuensi dari variabel bebas (Erlina dan Mulyani, 2007:33). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi.


(34)

F. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6.

b. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya (Sugiyono, 2004:105). Untuk menentukan valid tidaknya suatu item, ditentukan dengan membandingkan antara angka korelasi product moment Pearson (r hitung) dengan r tabel pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Sehingga apabila angka korelasi berada di atas nilai kritis atau angka probabilitasnya berada di bawah atau sama dengan (P<0,05 ; P=0,05), berarti instrumen penelitian itu valid. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for windows untuk memperoleh hasil yang terarah.


(35)

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang digunakan meliputi: uji normalitas, heteroskedastisitas, uji multikolinearitas.

a.Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi normalitas data yang digunakan dalam pengujian hipotesis kelak. Tujuan dari uji normalitas adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memilki distribusi normal (Erlina, 2007:103) Uji normalitas dapat ditempuh dengan menggunakan kurva persebaran data atau menggunakan uji

Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan kriteria jika p-value < 0,05 berarti data terdistribusi tidak

normal. Tujuan uji ini adalah untuk menguji apakah dalam model variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujian menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, demikian jika sebaliknya. Model regresi yang baik tidak terjadi gejala heterokedastisitas (Erlina, 2007:108).

Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Grafik Plot, deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan terlihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)


(36)

yang telah di-studentized (Ghozali, 2005:105). Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model bregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.

c.Uji Multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya kolonieritas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar variabel bebas dan apabila korelasinya tinggi (lebih besar dari 0,8) maka antar variabel bebas tersebut terjadi multikolinieritas. Cara lain untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) yaitu (Ghozali, 2001:56):

1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolineraitas pada penelitian tersebut.

2) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.

Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

3. Model dan Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi berganda untuk mengenalisis pengaruh variable independen terhadap varaiebel dependen. Model regresi yang digunakan, yaitu:


(37)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8

Dimana:

+ e

Y = skors dimensi variabel kinerja sistem informasi akuntansi a = konstanta

X1 = skors dimensi variabel keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem X

2

X

= skors dimensi variabel kemampuan teknik personal sistem informasi

3

X4 = skors dimensi variabel dukungan manajemen puncak = skors dimensi variabel ukuran organisasi

X5 = skors dimensi variabel formalisasi pengembangan sistem informasi X6 = skors dimensi variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai X7 = skors dimensi variabel keberadaan dewan pengarah sistem informasi X8 = skors dimensi variabel lokasi departemen sistem informasi

e = variabel penganggu

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan t-test dan F-test. a. Uji Signifikansi simultan (F-Test)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung

dengan Ftabel

H

dengan ketentuan sebagai berikut:

0 diterima dan H1 ditolak jika Fhitung < Ftabel

H

untuk α = 5% 1 diterima dan H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

b. Uji Signifikansi Parsial (t-test)


(38)

Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi parsial (Uji – t). Menurut Ghozali (2005:84), “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen”. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan uji t (Nugroho:2005).

H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung < ttabel

H

untuk α = 5% 1 diterima dan H0 ditolak jika thitung > ttabel untuk α = 5%

G. Jadwal Penelitian

Tabel 1.3 Jadwal penelitian

Tahapan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Penyelesaian Proposal Pengajuan Proposal

Skripsi

Bimbingan Proposal Seminar Proposal Bimbingan dan

Penulisan Skripsi

Penyelesaian Skripsi


(39)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

I. SEJARAH PERUSAHAAN PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE

A. Latar Belakang Perusahaan

Perusahaan di Dolok Merangir, Kab. Simalungun, Sumatera Utara dibeli oleh Persahaan Goodyear pada tahun 1916 dari Vrenide Indice Coltounderneeming (VICO) yaitu salah satu perusahaan Belanda yang dipimpin oleh J.J Blandeing. Pada tahun 1917 didirikan Factory dan kemudian tahun 1927 didirikan Planing Research dan Chemical Research.

B. Peralihan Kepemilikan dan Perubahan Nama Perusahaan

Kepemilikan saham Perusahaan PT. Goodyear Sumatera Plantation sebanyak 1.900.000 saham telah beralih kepada Bridgestone Corporation (Jepang) dengan nama Perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate yang merupakan badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia sejak tanggal 9 Agustus 2005.

Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan tersebut tercantum dalam Keputusan Sirkuler pada Akte Notaris No. 80, Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I . No. C-02853 HT.01.04.TH.2005 tanggal 2 Februari 2005 dan Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal R.I. No. 236/B.2/A6/2005 tanggal 4 Oktober 2005.


(40)

Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan telah diumumkan melalui Harian Media Indonesia dan Suara Pembaharuan tanggal 1 September 2005.

C. Ketenagakerjaan

Jumlah tenaga kerja PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate pada Januari 2010 adalah sebagai berikut:

1. Tenaga Kerja Asing = 4 orang

2. Pekerja Staff ( Full Staff 84 orang, kontrak 5 orang dan Grd. Training 1 orang) = 90 orang.

3. Pekerja Monthly Paid (Full MP 1.266 orang dan Aptc 75 orang) =1.346 orang.

4. Pekerja Daily Paid = 4.122 orang

Jumlah = 5.563 orang

5. Bergerak Dalam Bidang Usaha : Perkebunan Karet dan Industri Karet Remah

6. Status Permodalan : Penanaman Modal Asing (PMA)

7. Nama Pimpinan Perusahaan : Philip Douglas Hickling – President Director


(41)

PT Agro Nusa 5%

9. Alamat Kantor Pusat : Dolok Merangir, Serbelawan, 21155, Sumatera Utara

10. Luas Areal Hak Guna Usaha : 18.000,03 hektar

II.ANALISIS DATA

A. Statistik Deskriptif

Berikut disajikan statistik secara umum dari data yang digunakan secara keseluruhan :

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kinerja 30 25.00 91.00 76.1000 16.24245 keterlibatan 30 4.00 14.00 11.1333 3.00268

pelatihan 30 2.00 7.00 6.0000 1.20344 dukungan 30 11.00 35.00 31.0333 5.34650 formalisasi 30 13.00 35.00 28.7333 5.34295 Lokasi 30 1.00 2.00 1.5667 .50401 Teknik 30 1.00 2.00 1.3000 .46609 dewan 30 1.00 2.00 1.9333 .25371 Valid N (listwise) 30

Dari tabel 4.1 diatas terlihat pada variabel kinerja terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 25.00, nilai maksimum yaitu 91.00, nilai rata-rata yaitu 76.1000, sedangkan standar deviasi yaitu 16.24245. Pada variabel keterlibatan terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 4.00, nilai maksimum yaitu 14.00, nilai rata-rata yaitu 11.1333, nilai standar deviasi yaitu


(42)

3,00268. Pada variabel pelatihan terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 2.00, nilai maksimum yaitu 7.00, nilai rata-rata yaitu 6.000, nilai standar deviasi yaitu 1.20344. Pada variabel dukungan terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 11.00, nilai maksimum yaitu 35.00, nilai rata-rata yaitu 31.0333, nilai standar deviasi yaitu 5.34650. Pada Variabel formalisasi terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 13.00, nilai maksimum yaitu 35.00, nilai rata-rata yaitu 28.7333, nilai standar deviasi yaitu 5.34295. Pada variabel lokasi terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 1.00, nilai maksimum yaitu 2.00, nilai rata-rata yaitu 1.5667, nilai standar deviasi yaitu 0.50401. Pada variabel teknik terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 1.00, nilai maksimum yaitu 2.00, nilai rata-rata yaitu 1.3000, nilai standar deviasi yaitu 0.46609. Pada variabel dewan pengarah terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 1.00, nilai maksimum yaitu 2.00, nilai rata-rata yaitu 1.9333, nilai standar deviasi yaitu 0.25371.

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menilai, apakah pertanyaan yang mengukur variabel telah reliabel. Reliabilitas variabel kinerja SIA dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.908 2


(43)

Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk mengukur keterlibatan pemakai telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60 yaitu sebesar 0,908.

Tabel 4.3

Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.946 5

Sumber : Peneliti, 2011

Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk dukungan manajemen puncak telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60 yaitu sebesar 0,946.

Tabel 4.4

Reliabilitas Formalisasi Pengembangan Sistem

Sumber : Peneliti, 2011

Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk mengukur keterlibatan pemakai telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60 yaitu sebesar 0,932.

Tabel 4.5

Reliabilitas Kinerja SIA Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(44)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items .974 26

Sumber : Peneliti, 2011

Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk kinerja SIA telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60 yaitu sebesar 0,974.

C. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk menilai apakah instrumen pertanyaan untuk mengukur tiap variabel telah valid dan dapat menjawab research question. Untuk variabel kinerja SIA, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6 Validitas Kinerja SIA

Sumber : Peneliti, 2011

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 70.1333 221.706 .927 .970

VAR00002 69.9667 222.033 .914 .971

VAR00003 70.2333 221.978 .932 .970

VAR00004 70.3667 220.792 .959 .970

VAR00005 70.4333 223.357 .904 .971

VAR00006 70.2333 220.185 .944 .970

VAR00007 70.0667 221.375 .952 .970

VAR00008 70.4333 222.323 .826 .973

VAR00009 70.7000 230.631 .718 .975

VAR00010 70.3333 221.678 .959 .970

VAR00011 70.5333 220.051 .902 .971

VAR00012 69.8667 240.051 .510 .979


(45)

Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung untuk

penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel kinerja SIA telah valid.

Tabel 4.7

Validitas Keterlibatan Pemakai Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00014 5.5667 2.392 .832 .

VAR00015

a

5.5667 2.530 .832 .

Sumber : Peneliti, 2011

a

Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung

Tabel 4.8

untuk penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel kinerja SIA telah valid.

Validitas Dukungan Manajemen Puncak Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00017 25.0667 17.513 .863 .933

VAR00018 24.5667 19.289 .831 .938

VAR00019 24.8667 17.499 .899 .925

VAR00020 24.6667 19.747 .923 .927

VAR00021 24.9667 18.654 .792 .945

Sumber : Peneliti, 2011

Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung untuk

penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel kinerja SIA telah valid.


(46)

Tabel 4.9

Validitas Formalisasi Sistem Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00022 23.4333 19.909 .689 .940

VAR00023 22.8000 18.441 .867 .908

VAR00024 22.9333 17.926 .889 .903

VAR00025 22.8667 19.016 .729 .934

VAR00026 22.9000 17.610 .937 .894

Sumber : Peneliti, 2011

Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung untuk

penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel kinerja SIA telah valid.

D. Normalitas

Tujuan uji normalitas ini adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi antara 30 kriteria dependen dengan 30 kriteria independen memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat 30 kriteria yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Zhitung dengan Ztabel

1) Jika Z

dengan 44riteria sebagai berikut :

hitung (Kolmogorov Smirnov) < Ztabel (1,96), atau angka signifikan > taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal,


(47)

2) Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) > Ztabel (1,96), atau angka signifikan < taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal,

Tabel 4.10

Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 10.45896720 Most Extreme Differences Absolute .187

Positive .163

Negative -.187

Kolmogorov-Smirnov Z 1.025

Asymp. Sig. (2-tailed) .244

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) bernilai 0,244. Hal tersebut berarti lebih besar dari 0,05. Maka variabel independen dan dependen berdistribusi normal.

Selain itu, dapat juga dilihat pada gambar 4.1, dimana gambar histogram tersebut tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, maka variabel independen dan dependen dianggap berdistribusi normal.


(48)

Gambar 4.1 Histogram

Metode lain adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada normal P

plot of regression standizzed residual variabel independen, dimana :

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Pada grafik Normal P-P Plot gambar 4.1 terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, tetapi pola-pola titik masih berbentuk linier.


(49)

Gambar 4.2

P-P Plot

E. Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel independen. Menurut Umar (2003:132) “multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya (Ghozali, 2006: 91). Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilakukan dengan cara :

1) nilai R2

2) menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen, pada estimasi model regresi,

Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas


(50)

Coefficient Correlations Model

a

Dewan dukungan teknik lokasi keterlibatan formalisasi pelatihan 1 Correlations dewan 1.000 -.090 .160 .042 -.525 -.462 .547

dukungan -.090 1.000 -.011 .068 -.309 -.133 -.586 teknik .160 -.011 1.000 .002 -.152 -.409 .379 lokasi .042 .068 .002 1.000 -.405 -.096 .145 keterlibatan -.525 -.309 -.152 -.405 1.000 .229 -.241 formalisasi -.462 -.133 -.409 -.096 .229 1.000 -.591 pelatihan .547 -.586 .379 .145 -.241 -.591 1.000 Covariance

s

dewan 168.725 -1.301 11.489 2.780 -9.029 -5.565 42.561 dukungan -1.301 1.251 -.069 .388 -.458 -.137 -3.925 teknik 11.489 -.069 30.560 .044 -1.115 -2.096 12.530 lokasi 2.780 .388 .044 26.130 -2.744 -.456 4.447 keterlibatan -9.029 -.458 -1.115 -2.744 1.756 .282 -1.913 formalisasi -5.565 -.137 -2.096 -.456 .282 .859 -3.278 pelatihan 42.561 -3.925 12.530 4.447 -1.913 -3.278 35.859 a. Dependent Variable: kinerja

Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antar variabel independen, dibawah 0,9. Maka, dapat dinilai tidak terjadi multikolinieritas antara variabel independen.

F. Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2006:105) “uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan :

1) titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,

3) penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar,


(51)

4) penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Gambar 4.3

Scatterplot

Dari hasil pengujian sebagaimana dalam Gambar 4.3 diperoleh bahwa diagram Scatterplot berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dengan titik-titik yang menyebar berarti bebas heteroskedastisitas.

G. Koefisien determinan

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .765a .585 .453 12.00816

a. Predictors: (Constant), dewan, dukungan, teknik, lokasi, keterlibatan, formalisasi, pelatihan

b. Dependent Variable: kinerja

Sumber : Peneliti, 2011

Dalam penelitian ini, nilai koefisien determinasi yang dipakai adalah nilai

adjusted R square. Nilai adjusted R square adalah nol sampai dengan 1. Apabila

nilai adjusted R square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independennya memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel


(52)

independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Tabel diatas menyajikan nilai koefisien determinasi dan koefisien korelasi dari model penelitian.

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien relasi (R) sebesar 0,765, berarti hubungan antara keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dewan pengarah terhadap kinerja perusahaan sebesar 50,1 persen, artinya hubungannya cukup erat. Sedangkan nilai Adjusted R square sebagai koefisien determinasi adalah sebesar 0,453. Ini berarti bahwa 14,4 persen variasi variabel kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari kedelapan variabel independen yaitu keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarah. Sedangkan 85,6 persen sisanya dijelasakan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian. Koefisien determinasi tersebut dapat dikatakan relatif kecil karena masih ada 85,6 persen sebab-sebab lain diluar penelitian ini yang dapat menjelaskan variasi variabel kinerja.

H. Analisis Regresi

Tabel 4.13 Analisis Regresi Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.777 28.808 1.520 .143 keterlibatan 2.257 1.325 .417 1.704 .103 pelatihan -.630 5.988 -.047 -.105 .917 dukungan 1.304 1.119 .429 1.166 .256 formalisasi .294 .927 .097 .317 .754 lokasi -8.353 5.112 -.259 -1.634 .116 teknik 3.567 5.528 .102 .645 .525


(53)

Sumber : Peneliti, 2011

Berdasarkan output pada Tabel 4.8 di atas, koefisien regresi yang digunakan adalah ustandardized coefficients karena variabel independen dalam penelitian ini telah memiliki ukuran yang sama, yaitu dengan transformasi yang dilakukan di awal pengolahan data. Persamaan regresi linear berganda antara keterlibatan pemakai, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarah adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

Keterangan:

Y = kinerja

α = Konstanta

β1,β2,β3,β4= Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4 , X5, X6, X

X

7

1

X

= Keterlibatan Pemakai

2

X

= Pelatihan

3 = Dukungan

dewan -15.252 12.989 -.238 -1.174 .253


(54)

X4

X

= Formalisi

5

X

= Lokasi

6

X

= Teknik Personal

7

Kinerja= 43,777+ 2,257 K + 0,630 P – 1,304 D + 0,294 F – 8,353 L + 3,567 TP –

15,252 + ε

= Dewan Pengarah

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa:

a. Konstanta (α) sebesar 43,777 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel independen (keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dewan pengarah), maka kinerja akan turun sebesar 43,777. b. Koefisien regresi dari variabel keterlibatan (β1

c. Koefisien regresi dari variabel pelatihan (β

) sebesar 2,257 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan keterlibatan, maka akan menaikkan kinerja sebesar 2,257, dengan asumsi variabel lain tetap.

2

d. Koefisien regresi dari variabel dukungan (β

) sebesar -0,630 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan pelatihan, maka akan menurunkan kinerja sebesar -0,630, dengan asumsi variabel lain tetap.

3

e. Koefisien regresi dari variabel formalisasi (β

) sebesar 1,304 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan dukungan, maka akan akan menurunkan kinerja sebesar 1,304, dengan asumsi variabel lain tetap.

4) sebesar 0,294

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan formalisasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar 0,294, dengan asumsi variabel lain tetap.


(55)

f. Koefisien regresi dari variabel lokasi (β5

g. Koefisien regresi dari variabel teknik personal (β

) sebesar -8,353 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar -8,353, dengan asumsi variabel lain tetap.

6

h. Koefisien regresi dari vriabel dewan pengarah (β

) sebesar 3,567 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar 3,567, dengan asumsi variabel lain tetap.

7) sebesar -15,252

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar -15,252, dengan asumsi variabel lain tetap.

L. Uji T

Pada penelitian ini hipotesis alternatif diuji dengan menggunakan uji-t (t-test). Uji-t pada dasarnya digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang digunakan secara parsial. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :

Ha : bi

Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis (dua arah) adalah :


(56)

a. Ha diterima apabila thitung < -ttabel atau thitung > ttabel

b. H

, pada α = 5% dan nilai

probabilitas < level of significant sebesar 0,05,

a ditolak apabila thitung > -ttabel atau thitung < ttabel

Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-t.

, pada α = 5% dan nilai

probabilitas > level of significant sebesar 0,05.

Tabel 4.14 Uji T

Sumber : Peneliti,2011 Nilai ttabel

Berdasarkan output pada Tabel 4.9 tersebut, dapat dilihat bahwa variabel keterlibatan memiliki nilai t

dalam penelitian ini sebesar 2,3709, yang diperoleh dari tabel t dengan dengan α = 0,05. Tetapi karena penelitian ini menggunakan uji dua

arah, maka α yang digunakan adalah α/2. Sehingga α yang digunakan dalam

membaca tabel t adalah 0,025. Untuk uji dua arah, titik kritis distribusi yang digunakan ada dua, yaitu -2,3709 dan 2,3709.

hitung sebesar 1,704 dan nilai signifikansinya

sebesar 0,103. ttabel dalam penelitian ini adalah 2,3709. Karena nilai thitung <

ttabel

Coefficients

(2,3709 > 2,048) dan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,103

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.777 28.808 1.520 .143 keterlibatan 2.257 1.325 .417 1.704 .103 pelatihan -.630 5.988 -.047 -.105 .917 dukungan 1.304 1.119 .429 1.166 .256 formalisasi .294 .927 .097 .317 .754 lokasi -8.353 5.112 -.259 -1.634 .116 teknik 3.567 5.528 .102 .645 .525 dewan -15.252 12.989 -.238 -1.174 .253


(57)

> 0,05), maka variabel keterlibatan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

Variabel pelatihan memiliki nilai thitung sebesar 0,105 dan nilai

signifikansinya sebesar 0,917. Karena nilai thitung > -ttabel

Variabel dukungan memiliki t

(0,105 > -2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,917 > 0,05), maka variabel pelatihan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar 1,166 dan dan nilai

signifikansinya sebesar 0,256. Karena nilai thitung > -ttabel

Variabel formalisasi memiliki t

(1,166 > -2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,256 > 0,05), maka variabel dukungan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar 0,317 dan nilai

signifikansinya sebesar 0,754. Karena nilai thitung < ttabel

Variabel lokasi memiliki t

(0,317 < 2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,754 > 0,05), maka variabel formalisasi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar -1,634 dan nilai signifikansinya

sebesar 0,116. Karena nilai thitung < ttabel (-1,634 < 2,048) dan nilai

signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,166 > 0,05), maka variabel lokasi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.


(58)

Variabel teknik personal memiliki thitung sebesar 0,645 dan nilai

signifikansinya sebesar 0,525. Karena nilai thitung < ttabel

Variabel dewan pengarah memiliki t

(0,645 < 2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,525 > 0,05), maka variabel teknik personal secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar -1,174 dan nilai

signifikansinya sebesar 0,253. Karena nilai thitung < ttabel (-1,174 < 2,048) dan

nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,253 > 0,05), maka variabel dewan pengarah secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

H. Uji F

Untuk melakukan pengujian pengaruh pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarahsecara simultan terhadap kinerja, maka dilakukan uji statistik f. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Ha :b1 = b2 = b3

H

≠ 0 :semua 56ariable independen berpengaruh secara bersama.

0 : b1 = b2 = b3

Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : = 0 : semua variabel independen tidak berpengaruh


(59)

a. Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel

b. H

, pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05,

a ditolak apabila Fhitung < Ftabel

Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of significant sebesar 0,05.

Tabel 4.15 Uji F

ANOVA Model

b

Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4478.390 7 639.770 4.437 .003a

Residual 3172.310 22 144.196 Total 7650.700 29

a. Predictors: (Constant), dewan, dukungan, teknik, lokasi, keterlibatan, formalisasi, pelatihan b. Dependent Variable: kinerja

Sumber : Peneliti,2011

Berdasarkan uji ANOVA pada tabel 4.10 tersebut, diketahui bahwa Fhitung adalah 4.437 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Tingkat

signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (0,079 > 0,05), sehingga dapat dikatakan hasil penelitian secara simultan ini tidak signifikan. Nilai Ftabel dalam

penelitian ini adalah 2,71. Jika dibandingkan antara Fhitung dan Ftabel, nilai

Fhitung < nilai Ftabel (2,343 < 2,71), sehingga H0 diterima atau Ha

I. PEMBAHASAN

ditolak. Dengan demikian, variabel keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel.

Pada variabel keterlibatan pengguna jika dilihat dari tabel ttabel


(60)

pengguna tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan keterlibatan pengguna sitem telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penggunaan sistem. Jadi, keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

Pada variabel pelatihan terhadap pegawai jika dilihat dari ttabel

terlihat nilai thitung

Pada variabel dukungan manajemen puncak jika dilihat dari t sebesar -0,105. Hal itu berarti variabel pelatihan terhadap pegawai tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak telah melakukan pelatihan terlebih dahulu sebelum pemakai benar-benar mengerti dalam pelaksanaan sistem. Jadi pelatihan terhadap pegawai tidak terlalu diperlukan karena mereka sudah memahami dalam pemakaiannya. Sehingga variabel pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

tabel

terlihat nilai thitung

Pada variabel formalisasi pengembangan sistem jika dilihat dari t

sebesar 1,166. Hal itu berarti variabel dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak tidak bertanggung jawab penuh terhadap pemahaman sistem yang ada. Manajemen puncak dibantu oleh manajemen tengah untuk mendukung manajemen bawah dalam penggunaan sistem yang ada. Jadi, dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.


(61)

pengembangan sistem tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan sistem generalisasi telah ditentukan terlebih dahulu oleh perusahaan. Jadi keahlian khusus tidak terlalu diperlukan, begitu juga formalisasi pengembangan sistem tidak terlalu diperlukan pada pelaksanaannya.

Pada variabel lokasi departemen jika dilihat dari ttabel terihat nilai

thitung

Pada variabel teknik personal jika dilihat dari t

sebesar -1,634. Hal itu berarti variabel lokasi departemen tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan lokasi departemen letaknya pada perusahaan tersebut, sehingga pemakai bisa berhubungan langsung dengan pegawai sistem informasi. Jadi lokasi departemen tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

tabel terlihat nilai

thitung

Pada variabel dewan pengarah jika dilihat dari t

sebesar 0,645. Hal tersebut berarti variabel teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan teknik personal ataupun mampu tidaknya seorang pegawai dalam pemakaian sistem. Jadi, karena setiap pegawai berbeda dalam pemahaman terhadap pemakaian sistem maka teknik pesonal tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

tabel terlihat nilai

thitung sebesar -1,174. Hal tersebut berarti variabel dewan pengarah tidak

berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak bertanggung jawab terhadap pemakaian sistem yang ada. Jadi,


(62)

keberadaan dewan pengarah tidak terlalu diperlukan, sehingga keberadaan dewan pengarah tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:

1. Pada variabel keterlibatan pemakai secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

2. Pada variabel pelatihan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

3. Pada variabel dukungan manajemen puncak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

4. Pada variabel formalisasi pengembangan sistem secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

5. Pada variabel lokasi departemen sistem secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

6. Pada variabel teknik personal secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.


(64)

7. Pada variabel dewan pengarah secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

Variabel independen (variabel keterlibatan pemakai, pelatihan, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi sistem, teknik personal, dan dewan pengarah) berpengaruh secara simultan.

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah peneliti hanya meneliti satu perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate.

C. Saran

Sebaiknya peneliti meneliti pada banyak perusahaan sehingga dapat dibandingkan kelebihan dan kekurangan antar perusahaan dan juga cakupannya lebih luas.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Erlina, Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen, Penerbit USU Press, Medan.

Fung Jen, Tjhai, 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No.2

Geoge H. Bodnar, William S Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, buku 2 Gozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Hall, James A.,2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta

Joseph W.Wilkinson, Michael J Cerullo, Accounting Information System, Essential Concept and Application, Third Edition, John Willey & Sons inc.USA

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku

Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penelitian Skripsi,

Medan.

Komara, Acep, 2005. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi 3, Tesis Akuntansi.UNDIP

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta

Soegiharto, 2001. Influence Factors Affecting The Performance of Accounting

Information System. Gajah Mada International Journal of Business Volume III

No.2

Sugiyono. 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta


(66)

LAMPIRAN

Data penelitian

75 14 6 33 24 2 1 2

80 14 7 35 33 2 1 2

85 14 7 35 32 2 1 2

86 12 7 33 27 1 1 2

80 4 7 27 25 1 1 1

25 10 7 34 34 2 1 2

82 8 6 35 29 2 1 2

77 13 5 31 27 2 2 2

91 14 7 35 35 1 1 2

88 11 7 35 32 1 1 2

78 8 6 30 32 1 1 2

72 10 5 28 24 1 1 2

68 10 5 29 25 1 1 2

89 14 7 35 34 1 2 2

75 14 6 33 24 2 1 2

68 8 5 26 26 1 1 2

77 12 6 30 30 1 1 2

78 12 6 30 30 2 1 2

91 14 7 35 35 2 2 2

91 14 7 35 35 2 2 2

78 8 6 32 25 1 1 1

91 14 7 35 35 2 1 2

83 14 6 33 24 2 1 2

52 8 4 20 20 2 1 2

90 14 7 35 35 2 1 2

68 6 5 28 25 1 2 2

79 11 6 33 29 1 2 2

66 8 4 25 28 2 2 2

29 7 2 11 13 2 2 2


(67)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kinerja 30 25.00 91.00 76.1000 16.24245 keterlibatan 30 4.00 14.00 11.1333 3.00268

pelatihan 30 2.00 7.00 6.0000 1.20344 dukungan 30 11.00 35.00 31.0333 5.34650 formalisasi 30 13.00 35.00 28.7333 5.34295 Lokasi 30 1.00 2.00 1.5667 .50401 Teknik 30 1.00 2.00 1.3000 .46609 dewan 30 1.00 2.00 1.9333 .25371 Valid N (listwise) 30

Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.908 2

Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.946 5

Reliabilitas Formalisasi Pengembangan Sistem

Reliabilitas Kinerja SIA Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items .974 26 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(68)

Validitas Kinerja SIA

Validitas Keterlibatan Pemakai Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00014 5.5667 2.392 .832 .

VAR00015

a

5.5667 2.530 .832 .a

Validitas Dukungan Manajemen Puncak Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00017 25.0667 17.513 .863 .933

VAR00018 24.5667 19.289 .831 .938

VAR00019 24.8667 17.499 .899 .925

VAR00020 24.6667 19.747 .923 .927

VAR00021 24.9667 18.654 .792 .945

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 70.1333 221.706 .927 .970

VAR00002 69.9667 222.033 .914 .971

VAR00003 70.2333 221.978 .932 .970

VAR00004 70.3667 220.792 .959 .970

VAR00005 70.4333 223.357 .904 .971

VAR00006 70.2333 220.185 .944 .970

VAR00007 70.0667 221.375 .952 .970

VAR00008 70.4333 222.323 .826 .973

VAR00009 70.7000 230.631 .718 .975

VAR00010 70.3333 221.678 .959 .970

VAR00011 70.5333 220.051 .902 .971

VAR00012 69.8667 240.051 .510 .979


(69)

Validitas Formalisasi Sistem Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00022 23.4333 19.909 .689 .940

VAR00023 22.8000 18.441 .867 .908

VAR00024 22.9333 17.926 .889 .903

VAR00025 22.8667 19.016 .729 .934

VAR00026 22.9000 17.610 .937 .894

Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 10.45896720 Most Extreme Differences Absolute .187

Positive .163

Negative -.187

Kolmogorov-Smirnov Z 1.025


(1)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kinerja 30 25.00 91.00 76.1000 16.24245 keterlibatan 30 4.00 14.00 11.1333 3.00268

pelatihan 30 2.00 7.00 6.0000 1.20344 dukungan 30 11.00 35.00 31.0333 5.34650 formalisasi 30 13.00 35.00 28.7333 5.34295 Lokasi 30 1.00 2.00 1.5667 .50401 Teknik 30 1.00 2.00 1.3000 .46609 dewan 30 1.00 2.00 1.9333 .25371 Valid N (listwise) 30

Reliabilitas Keterlibatan Pemakai

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.908 2

Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.946 5

Reliabilitas Formalisasi Pengembangan Sistem

Reliabilitas Kinerja SIA

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items .974 26 Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(2)

Validitas Kinerja SIA

Validitas Keterlibatan Pemakai

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00014 5.5667 2.392 .832 .

VAR00015

a

5.5667 2.530 .832 .a

Validitas Dukungan Manajemen Puncak

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00017 25.0667 17.513 .863 .933

VAR00018 24.5667 19.289 .831 .938

VAR00019 24.8667 17.499 .899 .925

VAR00020 24.6667 19.747 .923 .927

VAR00021 24.9667 18.654 .792 .945

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 70.1333 221.706 .927 .970

VAR00002 69.9667 222.033 .914 .971

VAR00003 70.2333 221.978 .932 .970

VAR00004 70.3667 220.792 .959 .970

VAR00005 70.4333 223.357 .904 .971

VAR00006 70.2333 220.185 .944 .970

VAR00007 70.0667 221.375 .952 .970

VAR00008 70.4333 222.323 .826 .973

VAR00009 70.7000 230.631 .718 .975

VAR00010 70.3333 221.678 .959 .970

VAR00011 70.5333 220.051 .902 .971

VAR00012 69.8667 240.051 .510 .979


(3)

Validitas Formalisasi Sistem

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00022 23.4333 19.909 .689 .940

VAR00023 22.8000 18.441 .867 .908

VAR00024 22.9333 17.926 .889 .903

VAR00025 22.8667 19.016 .729 .934

VAR00026 22.9000 17.610 .937 .894

Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 10.45896720 Most Extreme Differences Absolute .187

Positive .163

Negative -.187

Kolmogorov-Smirnov Z 1.025


(4)

Uji Multikolinieritas

Coefficient Correlations

Model

a

Dewan Dukungan teknik lokasi keterlibatan formalisasi pelatihan 1 Correlations dewan 1.000 -.090 .160 .042 -.525 -.462 .547

dukungan -.090 1.000 -.011 .068 -.309 -.133 -.586 teknik .160 -.011 1.000 .002 -.152 -.409 .379 lokasi .042 .068 .002 1.000 -.405 -.096 .145 keterlibatan -.525 -.309 -.152 -.405 1.000 .229 -.241


(5)

formalisasi -.462 -.133 -.409 -.096 .229 1.000 -.591 pelatihan .547 -.586 .379 .145 -.241 -.591 1.000 Covariance

s

dewan 168.725 -1.301 11.489 2.780 -9.029 -5.565 42.561 dukungan -1.301 1.251 -.069 .388 -.458 -.137 -3.925 teknik 11.489 -.069 30.560 .044 -1.115 -2.096 12.530 lokasi 2.780 .388 .044 26.130 -2.744 -.456 4.447 keterlibatan -9.029 -.458 -1.115 -2.744 1.756 .282 -1.913 formalisasi -5.565 -.137 -2.096 -.456 .282 .859 -3.278 pelatihan 42.561 -3.925 12.530 4.447 -1.913 -3.278 35.859

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .765a .585 .453 12.00816

Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.777 28.808 1.520 .143

keterlibatan 2.257 1.325 .417 1.704 .103 pelatihan -.630 5.988 -.047 -.105 .917 dukungan 1.304 1.119 .429 1.166 .256 formalisasi .294 .927 .097 .317 .754


(6)

Uji T

Uji F

ANOVA Model

b

Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4478.390 7 639.770 4.437 .003a

Residual 3172.310 22 144.196 Total 7650.700 29

lokasi -8.353 5.112 -.259 -1.634 .116

teknik 3.567 5.528 .102 .645 .525

dewan -15.252 12.989 -.238 -1.174 .253

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 43.777 28.808 1.520 .143

keterlibatan 2.257 1.325 .417 1.704 .103 pelatihan -.630 5.988 -.047 -.105 .917 dukungan 1.304 1.119 .429 1.166 .256 formalisasi .294 .927 .097 .317 .754 lokasi -8.353 5.112 -.259 -1.634 .116

teknik 3.567 5.528 .102 .645 .525


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT. TASPEN Persero Cabang Medan)

6 71 85

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1 28 15

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 7 106

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA.

0 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Pada Pt Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo).

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Pada Pt Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo).

1 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

1 2 16