PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 JATIAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN
MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 JATIAGUNG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
Sri Sukamti

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa dan
keterampilan menulis karangan narasi kelas IV di SD Negeri 2 Jatiagung Tahun
Pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini
adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis karangan
narasi menggunakan media gambar.
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui
observasi dan tes.Teknik analisis data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui media gambar dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis karangan narasi.
Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada
siklus I (63,23) dengan kategori cukup aktif meningkat sebesar 24,02% pada

siklus II menjadi (87,25) dengan kategori sangat aktif. Selain dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, media gambar juga dapat meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi, yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai. Pada
siklus I memperoleh 65,88 meningkat sebesar 15,88 pada siklus II menjadi 81,76.

Kata kunci: aktivitas belajar siswa, karangan narasi, media gambar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu pada tanggal 15 Maret 1962 sebagai anak kedua
dari delapan bersaudara dari pasangan Ibu Sri Sarminah dan Bapak Atmorejo

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri 2 Pringsewu selesai tahun
1974. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Pringsewu selesai tahun 1977.
Kemudian melanjutkan ke SPG Negeri Pringsewu selesai tahun 1981. Di tahun
1983 penulis di angkat menjadi PNS di SD Negeri 2 Jatiagung sampai sekarang.

Tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program SI PGSD SKGJ di
Universitas Lampung hingga saat ini.


MOTO

Belum beriman seseorang manusia, sebelum ia dapat mencintai saudaranya
sebagaimana ia ia mencintai dirinya sendiri
( Hadist, Nabi Muhammad SAW )

PERSEMBAHAN

!"!

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ……………………………………………………......
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………....

vi
vii
viii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................

1
3
4
4
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aktivitas Belajar .......................................................................
2.2. Menulis .....................................................................................
2.2.1. Pengertian Menulis .........................................................
2.2.2. Tujuan Menulis ..............................................................
2.2.3. Manfaat Menulis ............................................................

2.2.4. Fungsi Menulis ..............................................................
2.2.5. Jenis-jenis Menulis ........................................................
2.3. Menulis Narasi..........................................................................
2.3.1. Pengertian Narasi............................................................
2.3.2. Ciri-ciri Narasi ................................................................
2.3.3. Jenis-jenis Narasi ............................................................
2.4. Media Gambar ..........................................................................
2.4.1. Pengertian Media ...........................................................
2.4.2. Jenis-jenis Media ...........................................................
2.4.3. Media Gambar ...............................................................
2.4.3.1 Pengertian Media Gambar .................................
2.4.3.2 Jenis-jenis Media Gambar .................................
2.4.3.3 Tujuan Penggunaan Media Gambar ..................
2.4.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ........
2.4.3.5 Langkah-langkah Media Gambar ......................
2.6 Hipotesis Tindakan ...................................................................

6
7
7

8
9
11
12
13
13
14
15
16
16
17
17
17
18
19
19
20
21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian ............................................................... 22
3.2. Setting Penelitian ...................................................................... 22

3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.

Prosedur Penelitian ...................................................................
Teknik Pengumpulan Data .......................................................
Instrumen Penelitian .................................................................
Teknik Analisis Data ................................................................
Indikator Ketercapaian ............................................................

23
25
26
27
28


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian .........................................................................
4.1.1. Profil SD Negeri 2 Jatiagung ..........................................
4.1.2. Deskripsi Awal ...............................................................
4.1.3. Penelitian Siklus I ..........................................................
4.1.4. Penelitian Siklus II .........................................................
4.2. Pembahasan...............................................................................
4.2.1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ..............................
4.2.2. Peningkatan Kinerja Guru ..............................................
4.2.3. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi ....................

29
29
30
30
44
57
57
59

60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 63
5.2. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… . 66
LAMPIRAN .................................................................................................... 67

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1 Nilai Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Narasi ...........................

2

3.1.Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa............................................................... 26
3.2.Rubrik Penilaian Kinerja Guru .................................................................. 26

3.3.Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis .................................................... 27
4.1. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Pertama ............ 36
4.2. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Kedua ............... 37
4.3. Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan Pertama ............. 39
4.4. Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan Kedua................ 40
4.5. Hasil Belajar Tentang Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siklus I

42

4.6. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Pertama ............ 48
4.7. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Kedua ............... 50
4.8. Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan Pertama .......... 52
4.9. Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan Kedua .............. 54
4.10. Hasil Belajar Tentang Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Siklus II................................................................................................... 56
4.11. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Selama Pelaksanaan
Penelitian ................................................................................................ 58
4.12. Rekapitulasi Kinerja Guru Selama Pelaksanaan Penelitian.................... 59
4.13. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Narasi .................. 60


DAFTAR GAMBAR

Grafik

Halaman

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 24
4.1 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa ...................................... 58
4.2 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru ...................................................... 60
4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa..................................................... 61
4.4 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Karangan Narasi ..... 61

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan salah satu unsur yang sagat penting dalam
kehidupan


manusia.

Karena

dengan

bahasa

manusia

dapat

saling

berkomunikasi antar manusia yang satu dengan yang lain. Bahasa Indonesia
yang kita pakai sekarang ini adalah sebagai bahasa resmi.
Dalam kedudukannya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
berfungsi sebagai : (a) bahasa resmi kenegaraan, (b) bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan, (c) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta
kepentingan pemerintah, dan (d) alat pengembangan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Wiyanto, (2003: 25)
Sebagai konsekuensinya bahasa Indonesia harus diajarkan di sekolahsekolah formal. Pada dasarnya pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
bertujuan agar siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Di samping itu juga pembelajaran bahasa Indonesia memiliki aspek
keterampilan berbahasa yang meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca
dan menulis.
Berdasarkan aspek-aspek keterampilan bahasa, menulis merupakan
salah satu dari empat aspek keterampilan bahasa yang sangat penting dimiliki
dan dikuasi oleh seseorang, bahkan keberhasilan seseorang dalam meniti karir
misalnya dapat juga ditentukan oleh terampil tidaknya ia menulis. Untuk

2

itulah sudah seharusnya di sekolah-sekolah membekali peserta didiknya
dengan memperbanyak latihan-latihan keterampilan menulis. Bahasa sendiri
mempunyai bentuk dasar berupa ucapan atau tulisan. Jadi jelas bahwa belajar
bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi dan berkomunikasi itu
dapat melalui tulisan sehingga disebut dengan bahasa tulis.
Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas IV
SD Negeri 2 Jatiagung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih sangat
rendah, siswa belum mampu menggunakan huruf kapital, tanda titik dan
tanda koma dengan baik dan benar dalam menulis karangan narasi. Selain itu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih menggunakan metode
ceramah. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik dan merasa jenuh dalam
mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis karangan narasi.
Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan kemampuan menulis karangan
narasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar di kelas IV
semester ganjil di SD Negeri 2 Jatiagung tahun pelajaran 2013/2014 pada
tabel di bawah ini:
Tabel 1.I Nilai Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Jumlah
Prosentase
Siswa
Kemampuan
1.
65
11
64,70%
2.
65
6
35,30%
Jumlah
17
100%
Sumber : Buku Nilai Kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung
No

Interval Nilai

Kategori
Kemampuan
Belum Tuntas
Tuntas

Berdasarkan dari tabel 1.1 maka dapat dikatakan bahwa dari 17 orang
siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri 2 Jatiagung sebagian besar siswa

3

dalam menulis karangan narasi masih rendah, terbukti siswa yang belum
tuntas mencapai 11 orang atau sekitar 64,70%.
Bertolak dari permasalahan di atas, peningkatan kemampuan siswa
dalam menulis karangan narasi dapat diupayakan oleh guru dengan
menggunakan media gambar. Media gambar merupakan lambang dari hasil
peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan pikiran, atau ide-ide yang
divisualisasikan ke dalam bentuk dua dimensi. Waskito (2007: 13).
Media gambar digunakan untuk memudahkan atau membantu siswa
dalam mengembangkan daya imajinasi untuk menjalin hubungan antara
kejadian satu dengan kejadian lain yang saling berhubungan, sehingga siswa
dapat merangkai sebagai sebuah cerita. Di samping itu, penggunaan media
gambar dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, dengan demikian siswa
akan menjadi lebih senang belajar dan pada akhirnya dapat memberikan hasil
belajar yang baik.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, perlu kiranya
dilakukan perbaikan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa dan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri 2
Jatiagung Tahun Pelajaran 2014.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Rendahnya aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran Bahasa
Indonesia

4

b. Rendahnya keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi.
c. Kegiatan pembelajaran masih banyak didominaasi oleh guru, sehingga
siswa kurang tertarik dan merasa jenuh
d. Rendahnya hasil belajar siswa dalam menulis karangan narasi, terbukti
dari 17 orang siswa hanya 6 orang siswa yang telah tuntas

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar siswa dan keterampilan
menulis karangan narasi melalui media gambar pada siswa kelas IV SD
Negeri 2 Jatiagung tahun pelajaran 2013/2014?”

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
”Meningkatkan aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis
karangan narasi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD
Negeri 2 Jatiagung tahun pelajaran 2013/2014.

1.5 Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis
karangan narasi siswa, khususnya di kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung
sehingga

akan

membuat

siswa

pembelajaran Bahasa Indonesia

lebih

tertarik

dalam

mengikuti

5

b. Bagi Guru
Pada pembelajaran menulis, guru dapat memanfaatkan media gambar
untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan menulis karangan narasi
sekaligus sebagai bahan masukan guru untuk meningkatkan mutu
pembelajaran di kelasnya sehingga dapat menjadi guru yang professional.
c. Bagi Sekolah
Merupakan bahan masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis karangan narasi.
d. Bagi Peneliti
Memotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat
meningkatkan kinerjanya.

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses yang aktif
yang melibatkan panca indra atau fisik dan psikis kita.
Gagne dan Berliner (2009: 13) berpendapat bahwa aktivitas belajar
adalah kondisi jiwa dan raga seseorang yang aktif dalam menerima
informasi/materi, dan melakukan pengolahan dan transformasi.
Sedangkan menurut Sardiman (2011: 95) bahwa aktivitas belajar adalah
kegiatan yang bersifat fisik atau mental dalam usaha memenuhi kebutuhan
yang telah direncanakan
Menurut Dierich dalam Hamalik (2004: 2) jenis-jenis aktivitas dibagi
dalam delapan kelompok sebagai berikut :
(a)visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar, mengamati logaritma penyelesaian soal,
demonstrasi, percobaan pekerjaan orang lain, (b) oral activities, seperti
menyatakan, merumuskan, membuat pertanyaan, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi interupsi,(c)
listening activities, seperti misalnya mendengarkan uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato, (d) writing activities, seperti misalnya menulis cerita,
karangan, laporan angket, menyalin. (e) drawing activities, misalnya
menggambar, membuat grafik, peta, diagram. (f) motor activities, misalnya
melakukan percobaan, membuat konstruksi model, mereparasi, bermain,
berkebun, beternak. (g) mental activities, sebagai contoh menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan, (h) emotional activities, seperti misalnya merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup

7

Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai
serangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya baik yang
tampak maupun yang tidak tampak diamati.

2.2. Menulis
2.2.1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menghasilkan sebuah tulisan.
Menurut Burhan (2001: 296) “menulis adalah suatu bentuk
sistem komunikasi lambang visual dengan mengungkapkan gagasan
melaui media bahasa”.
Sedangkan menurut Suhendar (1994 :32) memberikan
pengertian bahwa menulis merupakan suatu proses perubahan bentuk
pikiran, angan-angan, perasaan dan sebagainya menjadi wujud
lambang, tanda dan tulisan. Melalui menulis kita dapat menuangkan apa
yang kita rasakan, dan apa yang kita inginkan. Selain itu menulis juga
dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyimpan kenangan mengenai
sesuatu dalam bentuk tulisan.
Hal itu senada dengan apa yang dikatakan Mirriam (2005: 19)
bahwa menulis dapat juga diartikan sebagai keterampilan berbahasa
yang memberi kita tempat untuk menyimpan dan menikmati kenangan,
pengetahuan, pemikiran, keinginan, perasaan dan tujuan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu alat komunikasi yang berfungsi menuangkan pikiran dan
perasaan yang teratur melalui lambang-lambang grafik sehingga dapat
dipahami orang lain. Melalui menulis kita dapat mengekspresikan diri
secara total

8

2.2.2. Tujuan Menulis
Tujuan menulis adalah respons yang diharapkan penulis dapat
diterima oleh pembaca. Oleh karena itu, sebelum membuat tulisan,
seorang penulis harus menentukan terlebih dahulu tujuan apa yang
hendak ia capai dalam tulisannya.
Menurut Abdurrahman dan Waluyo (2000: 223) menyatakan
bahwa “tujuan menulis siswa di sekolah dasar untuk menyalin,
mencatat, dan mengerjakan sebagian besar tugas-tugas yang diberikan
di sekolah dengan harapan melatih keterampilan berbahasa dengan
baik”
Sedangkan menurut Hugo ditulis oleh Tarigan (1994: 24) adalah
tujuan menulis adalah sebagai berikut:
a. Assignment Purpose (Tujuan Penugasan)
Penulisan dilakukan karena ditugaskan, bukan karena kemauan
sendiri.
b. Altruistik Purpose (Tujuan Altruistik)
Penulis bertujuan untuk menyenangkan dan menolong para pembaca
untuk memahami, menghargai perasaan dan penalarannya dengan
karyanya tersebut.
c. Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif)
Penulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca terhadap
gagasan yang diuraikan.
d. Informational Purpose (Tujuan Informasional/Penerapan)
Penulisan yang bertujuan memberikan informasi atau penerangan
kepada pembaca.
e. Self- Ekspresive Purpose (Tujuan Pernyataan Diri)
Penulisan yang bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan
diri sang pengarang kepada pembaca.
f. Creative Purpose (Tujuan Kreatif)
Penulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik atau nilai-nilai
kesenian.
g. Problem-Solving Purpose (Tujuan Pemecahan Masalah)
Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang
dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi
dan menelitik secara cermat pikiran dan gagasan sendiri agar dapat
dimengerti dan diterima pembaca.

9

Menurut Syafie’ie (1988: 51-52),

tujuan menulis dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mengubah keyakinan pembaca;
Menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
Merangsang proses berpikir pembaca;
Menyenangkan atau menghibur pembaca;
Memberitahu pembaca; dan
Memotivasi pembaca.
Menurut pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan

menulis yaitu menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data
maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta,
data dan peristiwa agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan
dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun yang
terjadi di muka bumi ini.

2.2.3. Manfaat Menulis
Menulis banyak sekali manfaatnya, seperti menurut pendapat
para ahli di bawah ini:
Menurut Sabarti dkk, (1990: 2) manfaat menulis ada delapan,
diantaraya:
a. Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan kita
tentang topik yang dipilihnya. Dengan mengembangkan topik itu
kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang
tersimpan dibawah sadar.
b. Dengan mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar,
menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang
mungkin tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.
c. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi
sehubungan dengan topik yag ditulis. Dengan demikian, kegiatan
menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai
fakta-fakta yang berhubungan.

10

d. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta
mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, permasalahan
yang pemula masih samar menjadi lebih jelas.
e. Melalui tulisan kita dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan kita
secara objektif.
f. Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara
tersurat dalam konteks yang lebih konkret.
g. Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi
penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap
informasi.
h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir
dan berbahasa secara tertib.
Menurut Bernard (2002: 21-22) mengemukakan enam manfaat
kegiatan menulis, yaitu:
a. Suatu sarana untuk pengungkapan diri (a tool for self-expression),
yaitu suatu sarana untuk mengungkapkan perasaan seseorang.
b. Suatu sarana untuk pemahaman (a tool for understanding), yaitu
sewaktu mengarang seseorang merenungkan gagasannya dan
menyempurnakan penangkapannya terhadap sesuatu hal sehingga
akhirnya ia dapat memperoleh pemahaman yang baru atau yang
lebih mendalam tentang hal yang ditulisnya itu.
c. Suatu sarana untuk membantu mengembangkan kepuasan pribadi,
kebanggaan, dan suatu perasaan harga diri (a tool to help developing
personal satisfaction, pride, and feeling of self-worth), artinya rasa
bangga, puas, dan harga diri dapat membangkitkan kepercayaan
terhadap kemampuan sendiri untuk menciptakan karya-karya tulis
lainnya.
d. Suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap
lingkungan sekeliling seseorang (a tool for increasing awareness
and perception of one’s environment), maksudnya dengan sering
mengarang seseorang meninggikan kesiagaan inderawinya dan
mengembangkan daya serapnya pada tingkat kejasmaniahan, tingkat
perasaan maupun tingkat kerohaniahan.
e. Suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukannya
penerimaan yang pasrah (a tool for active involvement, not passive
acceptance), artinya dengan mengarang, seseorang dapat
mengemukakan gagasan, menciptakan suatu, dan secara aktif
melibatkan diri dengan ciptaannya.
f. Suatu sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman tentang dan
kemampuan menggunakan bahasa (a tool for developing an
understanding of and ability to use the language), artinya kegiatan
mengarang bermanfat membantu tercapainya kemampuan membaca
dan mengerti apa yang ditulis.

11

Sedangkan manfaat menulis menurut Horiston dalam Darmadi
(1996: 3-4) yaitu:
a. Kegiatan menulis adalah sarana untuk menemukan sesuatu, dalam
artian dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di alam bawah
sadar pemikiran kita.
b. Kegiatan menulis dapat memunculkan ide baru.
c. Kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan
menjernihkan berbagai konsep atau ide yang kita milki.
d. Kegiatan menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri
seseorang.
e. Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk berlatih
memecahkan beberapa masalah sekaligus.
f. Kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memungkinkan
kita untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima
informasi.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penulis menyimpulkan
bahwa manfaat menulis antara lain: (a) dapat memperluas dan
meningkatkan kosa kata yang belum diketahui karena banyak
membaca. (b) dapat melancarkan tulis menulis baik kalimat, paragraf
maupun wacana. (c) dapat mengembangkan suatu gaya penulisan
sendiri. (d) secara material dapat memperoleh honorium sebagai profesi
sampingan. (e) Secara non material dapat memberikan kepuasan batin.
(f) dapat popularitas dimana-mana karena sebuah tulisannya.

2.2.4. Fungsi Menulis
Menulis mempunyai banyak funsgsi bagi kehidupan manusia.
Melalui menulis, seseorang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,
dan perasaanyadengan baik, terbuka dan total. Jadi pada prinsipnya
fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung.

12

Mirriam (2005: 25) juga mengemukakan beberapa fungsi
menulis adalah sebagai berikut.
a. Menulis membantu menemukan jati diri
b. Menulis dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan
c. Saat menulis, seseorang dapat mendengar keunikan pendapatnya
sendiri
d. Menulis dapat menunjukkan apa yang diberikan pada dunia
e. Dengan menulis, seseorang akan mencari jawaban terhadap
pertanyaan dan menemukan pertanyaan baru untuk ditanyakan
f. Menulis meningkatkan kreativitas
g. Seseorang dapat berbagi dengan orang lain melalui kegiatan menulis
Halliday dalam Alwasilah (1996: 129) juga menyatakan bahwa
menulis memiliki sejumlah fungsi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
a. Untuk tindakan, seperti tanda-tanda di tempat umum, seperti rambu
rambu lalu lintas, label produksi, dan intruksi seperti pada alat-alat
rumah tangga serta menu makanan
b. Untuk informasi, seperti surat kabar dan majalah, buku-buku
nonfiksi, iklan, pamflet politik, laporan ilmiah, dam buku petunjuk
c. Untuk hiburan, seperti majalah hiburan, buku fiksi, puisi dan drama,
surat kabar, keterangan film dan permainan, termasuk permainan
komputer
Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa menulis akan
membuat kita menggali dan memunculkan pikiran serta ide yang
diserap dari lingkungan sekitar. Menulis bukanlah suatu kegiatan yang
sia-sia karena memilki beberapa fungsi bagi penulis maupun pembaca.

2.2.5. Jenis-Jenis Menulis
Menurut Dalman (2000: 24) jenis-jenis menulis ada beberapa
macam yaitu:
a. Deskripsi
Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas
pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan
hakikat objek yang sebenarnya. Deskripsi ini berasal dari kata “
descrebel” yang berarti menulis tentang, atau membeberkan hal.

13

b. Narasi
Karangan narasi ( berasal dari narration berarti bercerita ) adalah
suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan
merangkai tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa
secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.
c. Eksposisi
Karangan eksposisi pemaparan adalah suatu corak karangan yang
menerangkan atau menginformasikan sesuatu hal yang memperluas
pandangan,wawasan atau pengetahuan pembaca
d. Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat
membuat si pembacanya merasa percaya dengan pendapat/argumen
si penulisnya. Oleh karena itu, karangan ini bersifat meyakinkan si
pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya, tetapi tidak untuk
mempengaruhi si pembaca
e. Persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat
pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang
dikomunikasikan yang berupa fakta pendapat atau gagasan ataupun
perasaan seseorang
Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa jenis-jenis
menulis yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.

2.3. Menulis Narasi
2.3.1. Pengertian Narasi
Pengertian narasi banyak dikemukakan oleh para ahli,
diantaranya:
Menurut Finoza (dalam Dalman, 2012:105), mengatakan bahwa:
Karangan narasi (berasal dari Naration berarti bercerita) adalah suatu
bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan dan
merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa
secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.
Menurut Mukhlisyoh, dkk (1993: 87) Karangan Narasi adalah
sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang
disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu.

14

Sedangkan menurut Bastomi (2012: 43) menyatakan bahwa:
Narasi adalah cerita yang berisikan susatu kejadian-kejadian yang
pernah dialami seseorang atau berdasarkan kisah seseorang, didalam
narasi terkandung urutan atau serangkaian peristiwa yang didalamnya
ada tokoh dan konflik yang terjadi, narasi juga bisa berisikan kisahkisah yang tidak nyata atau fiksi.
Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa karangan
narasi merupakan tulisan yang berusaha menyajikan suatu peristiwa,
baik kenyataan atau rekaan secara menarik dengan urutan kronologis
kewaktuan dan tempat sehingga pembaca dapat mengetahui seolah-olah
dapat merasakan atau memahami mengapa peristiwa itu terjadi. Sebuah
karangan narasi bukan hanya sekedar menyajikan serangkaian perisiwa
atau kejadian, tetapi harus mengandung suatu makna secara
keseluruhan, artinya rangkaian kejadian atau peristiwa tersebut harus
terbentuk dalam suatu alur cerita yang dramatik dan mengandung
konflik yang saling berhubungan sampai klimaksnya.

2.3.2. Ciri-ciri Narasi
Ada banyak ciri-ciri yang bisa menunjukkan bahwa sebuah
tulisan adalah tulisan narasi. Menurut Nursito (2000: 67)

ciri-ciri

karangan narasi yaitu:
a. Terdapat perbuatan atau tindakan yang mengakibatkan masalah dan
penyelesaian.
b. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
c. Dirangkai dalam urutan waktu.
d. Berusaha menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
e. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
f. Ada konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik
g. Memiliki nilai estetika
h. Terkadang dibumbuhi dengan sudut pandang penulis

15

Sedangkan menurut Romli (2003: 23) beberapa ciri-ciri narasi
diantaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Adanya unsur perbuatan atau tindakan
Adanya unsur rangkaian cerita
Adanya sudut pandang pengarang
Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
Menggunakan bahasa sehari-hari
Menurut pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa ciri-

ciri narasi yaitu: (a) memiliki unsur perbuatan atau tindakan, (b)
memiliki urutan waktu yang jelas, (c) memiliki sudut pandang penulis,
dan (d) memiliki konflik dalam karangan/cerita narasi.

2.3.3. Jenis-jenis Narasi
Menurut Kartini (2006: 65) jenis-jenis narasi ada tiga, yaitu :
a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan
tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa
berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya
satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini
sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai
oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada
penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan
penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak
memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu
maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada
para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
c. Narasi Informative
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian
informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

16

Menurut pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa jenisjenis puisi yaitu narasi ekspositorik, sugestif dan informatif

2.4. Media Gambar
2.4.1. Pengertian Media
Media sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran sebab
dengan menggunakan media, kegiatan pembelajaran akan lebih menarik
siswa

untuk

mengikuti

pembelajaran

dan

akan

membantu

mengembangkan kreativitas anak.
Menurut Schramm (dalam Suwarna, 2006: 128) media adalah
teknologi pembawa pesan (Informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Hal senada juga dikemukakan oleh Heinich (dalam Arsyad
2011: 4) media sebagai perantara yang mengantar informasi antar
sumber dan penerima misalnya foto, gambar, dan bahan-bahan cetakan.
Sedangkan menurut Latuheru (2002: 3) menjelaskan bahwa
media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (Channel) untuk
menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber
(recource) kepada penerimanya (receiver)
Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa
media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang
dapat meningkatkan minat belajar siswa, dan memudahkan guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

17

2.4.2. Jenis-jenis Media
Menurut Darmaji (2000: 9) media dikelompokkan menjadi tiga
kelompok besar yaitu:
a. Media Audio
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera
pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara
semata. Misalnya radio dan tape rekorder
b. Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan.
Misalnya gambar, grafik, bagan dan peta.
c. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan. Misalnya TV, CD dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media
pembelajaran terdiri dari media audio, media visual dan media audio
visual.

2.4.3. Media Gambar
2.4.3.1. Pengertian Media Gambar
Media gambar sangat

penting digunakan

dalam

usaha

memperjelas pengertian murid, sehingga dengan menggunakan media
gambar murid dapat lebih memperhatikan terhadap benda-benda atau
hal-hal yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran.
Menurut Waskito, (2007: 13) media gambar merupakan
lambang dari hasil peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan
pikiran, atau ide-ide yang divisualisasikan ke dalam bentuk dua dimensi
Sementara itu Kamdi (2009: 2) menjelaskan media gambar
adalah menggunakan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda,

18

pemandangan, curahan pikiran, atau ide-ide yang divisualisasikan ke
dalam bentuk dua dimensi yaitu berupa gambar sebagai alat peraga.
Sedangkan menurut Riyanto (1982: 24) media gambar
merupakan salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya
komunikasi, yang diekspresikan lewat tanda dan simbol.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa
media gambar yaitu suatu perantara pembelajaran, sehingga dengan
menggunakan media gambar siswa dapat lebih memperhatikan terhadap
benda-benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya.

2.4.3.2. Jenis-jenis Media Gambar
Media

gambar

banyak

sekali

jenisnya,

seperti

yang

dikemukakan oleh Suparto (1982: 54) bahwa media gambar terbagi
menjadi dua jenis, antara lain:
a. Media Visual
Media visual yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu
yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan
Dari macam-macam media visual tersebut diatas, ada tiga macam
media visual yang sesuai dengan kegiatan mata pelajaran sejarah
yaitu gambar/foto, bagan/chart, dan peta/globe
b. Media Cetak
Media cetak pada dasarnya hanya menampilkan simbol-simbol
tertentu yaitu huruf (simbol bunyi). Ada tiga jenis media cetak yaitu:
buku, majalah, dan surat kabar atau Koran.
Dari uraian di atas bahwa media terbagi menjadi dua jenis yaitu
media visual contohnya gambar, bagan dan peta, media cetak
contohnya buku, majalah dan surat kabar.

19

2.4.3.3. Tujuan Penggunaan Media Gambar
Adapun tujuan penggunaan media gambar dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip dari berbagai sumber internet
(www.wordpress.com), diakses tanggal 13 Januari 2014 adalah :
a. Dapat meningkatkan keterampilan murid dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah dasar.
b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik
perhatian murid sehingga dapat menumbuh kembangkan motivasi
belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman murid dalam
berimajinasi dan berekspresi.
c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dapat teratasi dengan menggunakan media gambar adalah
keterbatasan waktu, karena pada umumnya guru sekolah dasar
mengajarkan beberapa bidang studi dalam satu kelas.
Berdasrkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan
penggunaan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
supaya dalam proses pembelajaran lebih bermakna, serta dapat
menyiptakan suasana pembelajaran yang dapat menumbuh kembangkan
motivasi belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman murid
dalam berimajinasi dan berekspresi.

2.4.3.4. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
Media gambar dikatakan sangat efektif digunakan dalam
pembelajaran, karena media gambar mempunyai beberapa kelebihan,
seperti yang dikemukakan oleh Sunarto (2009: 9) sebagai berikut:
a. Bersifat konkrit, gambar realistis menunjukkan pokok-pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b. Dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua benda,
objek atau peristawa dibawa ke dalam kelas dan tidak selalu bisa
anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tertentu.
c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, karena dapat
menghadirkan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera.
d. Dapat memperjelas suatu masalah. Murah dan mudah didapat.

20

Selain memiliki kelebihan, media gambar juga memiliki
kelemahan, seperti yang diungkapkan oleh Sardiman (2010: 10) sebagai
berikut:
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi inderamata.
b. Gambar/foto kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
c. Ukurannya sangat terbatas.

2.4.3.5. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar
Sebelum melaksanakan pembelajaran tentang menulis karangan
dengan menggunakan media gambar, guru membuat langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri
sebelum penyajian materi.
b. Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntut memiliki kesiapan
untuk menulis, misalnya dengan cara memberikan komentar awal
dan pertanyaan-pertanyaan.
c. Memperlihatkan contoh gambar misalnya gambar tempat rekreasi.
d. Tuntun siswa untuk mengingat pengalaman menulis mereka.
e. Guru memberi penjelasan cara menulis karangan dengan melihat
gambar yang telah disediakan.
f. Membentuk kelompok kecil, satu kelompok terdiri dari 3-4 orang
anak.
g. Diskusi (membahas) materi tentang media gambar. Setelah melihat
media gambar, "Apa yang paling berkesan dari gambar tersebut?"
h. Menindaklanjuti. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi dilakukan
setelah menulis karangan. Dengan demikian, diharapkan siswa akan
termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang pelajaran itu
dengan melihat gambar-gambar pada buku bacaaan yang ada di
perpustakaan atau buku cerita bergambar yang berkaitan dengan isi
materi yang sudah pernah dibahas sebelumnya.
(Sudjana, 2009: 105)
Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik
media pembelajaran yang efektif. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa

media

gambar

adalah

gambar

atau

sejenisnya

yang

menampakkan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah

21

dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, serta untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan menampilkan benda aslinya di dalam kelas. Gambar
yang bagus digunakan dalam pembelajaran adalah gambar yang dibuat
sendiri atau mengambil dari media gambar yang telah ada.

2.5.

Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
Jika dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media
gambar, maka dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan keterampilan
menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatiagung.

22

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian
Wiraatmadja, (2007 :67) mengemukakan bahwa untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas dibutuhkan tahapan-tahapan yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). Penelitian ini dipilih dan berkolaborasi dengan guru yang lebih
senior di SD Negeri 2 Jatiagung.

3.2 Setting Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV
SD Negeri 2 Jatiagung yang berjumlah 17 siswa, terdiri dari 8 siswa lakilaki dan 9 siswa perempuan.

b. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 2
Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu.

23

c. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014. Dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun
2014.

3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research) modifikasi dari Kemmis dan Mc.
Taggart (Arikunto, 2010: 120) yang dinamakan Spiral Tindakan Kelas.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Gambar alur penelitian tindakan kelas
adalah sebagai berikut:

Perencanaan
Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan

Refleksi

SIKLUS II

Pengamatan

?
Gambar 3.1. Gambar Alur Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan

24

Tahap-tahap kegiatan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
1. Pemilihan materi pembelajaran
2. Menyusun pemetaan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
3. Mempersiapkan media gambar
4. Merencakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar
5. Menentukan indikator yang akan dijadikan acuan keberhasilan
6. Mempersiapkan instrument evaluasi
7. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru.
b. Tahap Pelaksaaan Tindakan (Acting)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
1. Setelah menyusun rencana pembelajaran kemudian menyajikan atau
mempresentasikan rencana pembelajarannya
2. Menyampaikan kepada peserta didik mengenai pelaksanaan dan tujuan
penggunaan media gambar
3. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media
gambar
4. Guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator selama proses
pembelajaran.

25

c. Tahap Pengamatan (Observing)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
1. Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan
lembar observasi
2. Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi
3. Pada tahap ini guru melakukan implementasi rencana pembelajaran
yang telah disusun, kemudian mengamati kegiatan peserta didik dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
d. Tahap Refleksi (Refleksing)
Hal yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
1. Refleksi dilakukan setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk
memperoleh masukan dari hasil kegiatan, apakah materi yang telah
diberikan dapat diterima dengan jelas atau belum.
2. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan menganalisis hasil
tindakan
3. Kesimpulan dan saran untuk memperbaiki pada tahap berikutnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi
dan tes pada akhir siklus.
a. Observasi
Dilakukan untuk mengambil data aktivitas kegiatan belajar siswa
pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa yang diamati oleh observer dan data aktivitas kinerja guru yang

26

dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran. Data aktivitas
dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru.
b. Tes
Tes dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan
siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan media
gambar. Tes diberikan setiap akhir siklus pembelajaran.

3.5. Instrumen Penelitian
Instrument yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi yang dipakai dalam penelitian ini yaitu lembar
observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kinerja guru pada saat
proses pembelajaran menggunakan media gambar.
Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Aktivitas Siswa
Skor
5
4
3
2
1

Rentang Nilai
85% - 100%
75% - 84%
65% - 74%
45% - 64%
44%

Katogori
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali

(Arikunto, 2007: 44)

Tabel 3.2. Format Lembar Kinerja Guru

Skor
5
4
3
2
1

(Arikunto, 2007: 44)

Rentang Nilai
85% - 100%
75% - 84%
65% - 74%
45% - 64%
44%

Katogori
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali

27

b. Lembar Penilaian Keterampilan Menulis
Lembar penilain keterampilan menulis narasi digunakan setelah
proses pembelajaran mengguankan media gambar, yang meliputi: (a)
kualitas ruang lingkup isi, (b) penyajian isi, (c) tata bahasa, ejaan, tanda
baca dan kerapihan, dan (e) kesesuaian judul dan isi (Machmoed, 2008:
45)

Tabel 3.3. Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis

Rentang Nilai
85- 100
75 - 80
65 - 74
45 – 64
44

Katogori
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang sekali

(Machmoed, 2008: 45)

3.6. Teknik Analisis Data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari data non-tes yaitu lembar panduan
observasi. Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana
aktivitas siswa dan kinerja guru setelah diterapkannya media gambar pada
keterampilan menulis narasi. Indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa
dilihat dari on task dan off task (aktif atau tidak aktif) siswa dalam proses
pembelajaran. Sedangkan indikator keberhasilan kinerja guru dilihat dari
IPKG (Instrumen Penilaian Kegiatan Guru).
Ketercapian aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran
dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata yang dihitung dengan
menggunakan rumus:

28

Tingkat keberhasilan

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa pada
setiap siklusnya. Penguasaan keterampilan menulis narasi dapat dilihat
dari nilai yang diperoleh siswa pada setiap akhir pertemuan pembelajaran.
Hasil belajar dapat dihitung menggunakan rumus:
Nilai
Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM yaitu 65
dinyatakan mengalami kesulitan belajar atau belum tuntas, sedangkan
siswa yang mencapai KKM dinyatakan telah tuntas belajar. Persentase
ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan rumus :
Ketuntasan
(Herrhyanto, dkk. 2009: 4.2)

3.7. Indikator Ketercapian
Acuan keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari
aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis karangan narasi setelah
menggunakan media gambar. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa
yang mampu mencapai KKM, sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa di
kelas tersebut (Mulyasa, 2002: 99)

63

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia
dalam

keterampilan

menulis

dengan

menggunakan

media

gambar

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini didasarkan pada beberapa
temuan yaitu :
1.

Penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di SD Negeri 2 Jatiagung.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I
yaitu 63,23 dengan kategori cukup aktif, meningkat sebesar 24,02
menjadi 87,25 pada Siklus II.

2.

Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di SD
Negeri 2 Jatiagung. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai keterampilan
menulis karangan narasi, pada siklus I mencapai 65,88 meningkat sebesar
15,88 menjadi 81,76

64

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti
dapat mengemukakan beberapa saran dalam pembelajaran bahasa Indonesia
menggunakan media gambar dalam keterampilan menulis yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi siswa
Agar siswa lebih mempelajari lagi materi pokok menulis karangan
narasi dengan media gambar, sehingga dapat meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi.
2. Bagi guru
Diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.
Guru harus betul-betul memahami model maupun metode pembelajaran
yang diterapkan didalam kelas sehingga jika ada peserta didik yang tidak
paham akan model maupun metode pembelajaran tersebut maka guru
dapat

menjelaskannya

dengan

baik.

Kemampuan

guru

dalam

melaksanakan variasi gaya mengajar merupakan salah satu cara dalam
mengatasi masalah pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik, salah
satunya yaitu dengan menggunakan media gambar dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran.
3. Bagi sekolah
Memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada tindakan selanjutnya
dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :

65

a. Penggunaan media gambar merupakan salah satu alternatif yang layak
untuk dikembangkan dalam rangka mengatasi masalah rendahnya
minat belajar siswa.
b. Pelaksanaan pembelajaran sebaiknya guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran detail dan sebaik mungkin agar kemungkinan adanya
hambatan dapat diperkecil sehingga belajar dapat dilaksanakan secara
efektif dan efesien. Untuk meningkatkan kemampuan menulis
karangan anak kelas IV melalui penggunaan media gambar layak
dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, dkk. 2000. Keterampilan Menulis. PT Persada Jaya: Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
PT Rineka Cipta. Jakarta.
Arsyad. 2011. Media Pmbelajaran. Djatnika: Bandung.
Ahmadi. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rajawali Pers: Jakarta.
Alwasilah, dkk. 1966. Keterampilan Menulis. Djatnika: Bandung.
Bastomi. 2012. Menulis Narasi. Genta Persada: Yogyakarta.
Bernand. 2002. Manfat Menulis Narasi. Rajawali Pers: Jakarta.
Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Burhan. 2001. Terampil Menulis Narasi. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Dalman, H. 2000. Keterampilan Menulis. Ra

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 22 37

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IVB SD NEGERI 10 METRO PUSAT

0 9 3

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TP 2013/2014

0 11 101

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PERMAINAN BAHASA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I B SD NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 82

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 JATIAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 49

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 JATIAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 24 45

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS NYAI AGENG SERANG TUGU SEMARANG

1 12 190

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA SD

1 3 10