PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA

SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh HERLINA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA

SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

OLEH HERLINA

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 melalui pembelajaran menggunakan alat peraga gambar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Langkah-langkah dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru, serta soal tes. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 43,33% dan pada siklus II 89,50%. Hasil belajar siswa siklus I diperoleh nilai rata-rata 64 dan pada siklus II meningkat menjadi 85 Ketuntasan belajar siswa pada siklus I belum tercapai yaitu 57% dan pada siklus II sudah tercapai dan meningkat menjadi 89%. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa pada materi alat indera manusia.


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Ruang Lingkup Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Alat Peraga Gambar ... 7

2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Gambar ... 8

2.2 Belajar dan Pembelajaran ... 10

2.2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 10

2.3 Aktivitas Belajar ... 12

2.4 Hasil Belajar ... 13

2.5 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 15

2.5.1 Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 15

2.5.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 16

2.6 Penelitian yang Relevan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN... 18

3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Setting Penelitian ... 18

3.3 Prosedur Penelitian ... 19

3.4 Teknik Pengambilan Data ... 21

3.5 Teknik Analisis Data ... 24

3.6 Indikator Keberhasilan ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Hasil Penelitian ... 25

1. Siklus I ... 25

a. Perencanaan ... 25

b. Pelaksanaan ... 25

c. Observasi ... 27

d. Refleksi Siklus I ... 30


(7)

2 Siklus II ... 31

a. Perencanaan ... 31

b. Pelaksanaan ... 31

c. Observasi ... 32

d. Refleksi ... 34

4.2 Pembahasan... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1Data Nilai Formatif Siswa ... 3

3.1Kriteria tingkat keberhasilan siswa ... 23

4.1Persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus I ... 27

4.2Data hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus I ... 29

4.3Data hasil belajar siswa siklus I ... 30

4.4Persentase hasil observasi aktivitas siswa siklus II ... 32

4.5Data hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus II ... 33

4.6Data hasil belajar siswa siklus II ... 34

4.7Hasil rekapitulasi aktivitas siswa siklus I dan II ... 35


(9)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pemetaan SK/KD siklus I ... 51

2. Silabus siklus I ... 52

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ... 54

4. Data Hasil Pre Tes Siklus I ... 57

5. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 58

6. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I ... 59

7. Data Hasil Pos Tes Siklus I ... 60

8. Pemetaan SK/KD siklus II ... 61

9. Silabus siklus II ... 62

10.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ... 64

11.Data Hasil Pre Tes Siklus II ... 67

12.Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 68

13.Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II ... 69

14.Data Hasil Pos Tes Siklus II ... 70

15.Soal Evaluasi ... 71

16.Kunci Jawaban ... 72

17.Gambar Alat Indera Manusia ... 73

18.Foto Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I ... 78


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata hanya menyampaikan berbagai keterampilan dan pengetahuan kepada siswa, melainkan memberi dorongan untuk berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap nilai-nilai dan prinsip IPA sehingga pada siswa akan tumbuh daya nalar, berfikir secara logis, sistematis, kreatif, kritis, cerdas, terbuka serta timbul rasa ingin tahu terhadap masalah yang diketahui melalui pengalamannya sehari-hari.

Hal ini sesuai dengan isi Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab. Berdasarkan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 bahwa untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan tata pemerintahan yang baik serta akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional dan global.


(11)

2

Peranan guru di sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA, tidaklah hanya menyampaikan materi saja, tetapi dengan sungguh-sungguh membimbing siswa untuk berbuat sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai yang terkandung dalam IPA. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat mengembangkan daya nalar tentang pengetahuan alam yang ada pada siswa serta guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran mengenai ilmu pengetahuan alam yang sangat menyenangkan bagi para siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sumberejo Bandar Lampung pada siswa kelas IVA, memperlihatkan hasil belajar IPA masih rendah terutama untuk materi alat indera manusia. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas masih konvensional. Guru masih menggunakan metode ceramah, siswa jarang diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara berkelompok dan melakukan pengamatan tentang materi yang diajarkan, serta guru jarang menggunakan gambar-gambar yang menarik untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa.

Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung pada materi alat indera manusia yaitu hanya 14 siswa dari 35 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau 43,7%. Berarti 18 siswa atau 56,3% yang belum mencapai KKM dimana KKM yang ditetapkan adalah 60. Hal tersebut terlihat dari tabel data nilai siswa di bawah ini.


(12)

3

Tabel 1.1 Data Nilai Formatif Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nilai Jumlah Siswa Persentase Ket

1. 0-62 18 56,3% Belum Tuntas

2. 63-100 14 43,7% Tuntas

Jumlah 32 100%

Sumber: SDN 2 Sumberejo, 2013

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu tindakan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Salah satu tindakan yang dianggap dapat meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada materi alat indera manusia adalah dengan menggunakan alat peraga gambar. Alat peraga gambar adalah alat yang berupa gambar-gambar menarik yang ada kaitannya dengan isi atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, (Hernawan, dkk, 2007:24).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut:

1) Guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA. 2) Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran secara berkelompok.

3) Guru jarang menggunakan gambar-gambar yang menarik untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan.


(13)

4

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar untuk pelajaran IPA siswa kelas IVA SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung?

2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga gambar untuk pelajaran IPA siswa kelas IVA SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1) Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung.

2) Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi alat indera manusia dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung.

1.5Manfaat Penelitian 1) Bagi siswa

a) Meningkatkan hasil belajar IPA kepada siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung.

b) Meningkatkan proses belajar IPA dengan tidak hanya banyak mencatat tetapi lebih ke pemahaman konsep-konsep.


(14)

5

c) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih memudahkan dalam memahami materi.

2) Bagi guru

a) Sebagai informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelas, menambah pengetahuan guru serta mengembangkan kemampuan guru dalam mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang profesional.

b) Berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil belajar IPA.

3) Bagi SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung

a) Memberikan landasan kebijakan yang akan diambil sebagai upaya untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. b) Meningkatkan Standar Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPA

kelas IV.

c) Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1) Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA.


(15)

6

3) Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung.

4) Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

5) Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan antara struktur alat indra manusia dengan fungsinya.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar

Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, Gagne (Sadiman, 2002:6). Sedangkan menurut Brigs (Sadiman, 2002:6) alat peraga adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002:6).

Dari pendapat Gagne dan Brigs kita dapat menyimpulkan bahwa alat peraga merupakan alat dan bahan fisik yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran (proses kegiatan belajar-mengajar) sehingga dapat menjadikan alat peraga sebagai media pembelajaran berbasis visual. Telah diketahui bahwa alat peraga berbasis visual seperti gambar dapat memudahkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang rumit atau kompleks. Alat peraga gambar dapat menyuguhkan pembelajaran yang menarik tentang struktur atau organisasi suatu hal, sehingga juga memperkuat ingatan. Alat peraga gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan


(17)

8

memperjelas hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata. Untuk memperoleh kemanfaatan yang sebesar-besarnya dalam penggunaan alat peraga gambar dalam pembelajaran ini, maka ia haruslah dirancang dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:329) “Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.” Menurut Arief Sadiman, Dkk (2003:28-29): Media grafis visual sebagimana halnya media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “ Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran” Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga gambar adalah alat peraga untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan karena tidak digambarkan. Gambar termasuk alat peraga yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya.

2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga Gambar

Menurut Basuki dan Farida (2001:42), mengemukakan kelebihan alat peraga gambar, yaitu:


(18)

9

1) Umumnya murah harganya. 2) Mudah didapat.

3) Mudah digunakan.

4) Dapat memperjelas suatu masalah. 5) Lebih realistis.

6) Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan.

Sedangkan menurut Basuki dan Farida (2001:43), mengemukakan kelemahan alat peraga gambar, antara lain yaitu:

1) Semata-mata hanya medium visual.

2) Ukuran gambar seringkali kurang tepat untuk pembelajaran dalam kelompok besar.

3) Memerlukan ketersediaan sumber keterampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya alat peraga gambar.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga gambar adalah alat peraga pembelajaran yang mengandung atau membawakan konsep-konsep yang dipelajari. Alat peraga gambar dapat berupa gambar atau diagram yang dipergunakan oleh guru ketika mengajar untuk memperjelas materi pelajaran. Alat peraga gambar dapat menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik, memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya, metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan, membuat siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.


(19)

10

2.2 Belajar dan Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut Sumiati (2009:38) “belajar adalah proses perubahan prilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya”. Jadi perubahan prilakunya adalah hasil belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Sejalan dengan hal di atas, Sukardi (2003:15) mengemukakan bahwa belajar adalah “perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan bersifat temporer”.

Menurut Sutikno (2010:5) mengemukakan bahwa, “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Jika kaki seseorang patah karena terkena benda yang berat yang terjatuh dari atas loteng, ini tidak bisa disebut perubahan hasil belajar. Jadi, perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi secara sadar


(20)

11

(disengaja) dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Pembelajaran adalah suatu proses membelajarkan siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan. Pembelajaran juga merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah proses belajar (learning process). Menurut Sumiati (2009:1) mengemukakan bahwa pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, dan seberapa baik tentang pembelajaran. Upaya meningkatkan keberhasilan pembelajaran merupakan tantangan yang dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam dunia kependidikan. Banyak upaya yang telah dilakukan, banyak keberhasilan yang telah dicapai, meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan hasil yang memuaskan sehingga menuntut pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar dan pembelajaran pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Dalam belajar yang terpenting adalah bukan hasil yang diperolehnya tetapi proses uang dijalaninya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain atau guru


(21)

12

hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar mengajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik.

2.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi pembelajaran. Aktivitas belajar adalah hal yang sangat penting bagi siswa, karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan objek yang dipelajari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan/keaktifan”. Poewadarminto (2010:234) menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. Nasution (2008:15) menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.

Menurut Sudirman (2005:13), Faktor yang mempengaruhi belajar pada pokoknya mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah :

1). Faktor indogin, ialah faktor yang datang dari siswa atau mahasiswa sendiri. Faktor ini meliputi :

a) Faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah) b) Faktor psychologis (faktor yang bersifat rohaniah)

2). Faktor exogin, ialah faktor yang datang dari luar siswa atau mahasiswa Faktor ini meliputi :

a) Faktor lingkungan keluarga b) Faktor lingkungan sekolah. c) Faktor lingkungan masyarakat.

Aktivitas belajar sendiri banyak sekali macamnya, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi. Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2004:101) menggolongkan aktivitas siswa dalam belajar sebagai berikut :


(22)

13

1) Visual Activities, meliputi kegiatan seperti: membaca, memperhatikan (gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain)

2) Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.

3) Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik dan pidato.

4) Writting Activities, seperti: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman.

5) Drawing Activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor Activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model, mereparasi, bermain dan berternak.

7) Mental Activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

8) Emotional Activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksud di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif. Indikator aktivitas belajar siswa yang dimaksud antara lain: (1) memperhatikan penjelasan guru; (2) mengajukan pendapat; (3) menanggapi pendapat teman; (4) berdiskusi dengan anggota kelompok; (5) bertanya kepada guru; (6) mencatat hasil diskusi kelompok.

2.4 Hasil Belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Di antara keduanya itu


(23)

14

terdapat suatu interaksi. Kemampuan siswa didapat dari proses pembelajaran. Namun para siswa juga harus mendapatkan hasil belajar melalui kreativitas mereka tanpa adanya intervensi dari orang lain sebagai pengajar. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2004:22), “hasil belajar adalah kemampuan -kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Harahap (dalam Abidin 2004:2) yaitu :

a) Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. b) Untuk mengetahui keberhasilan komponen-komponen pengajaran dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran.

c) Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan, atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya.

d) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.

e) Untuk keprluan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten.

f) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran.


(24)

15

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat menerapkan pengetahuan itu ke dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis.” Sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hakikatnya pembelajaran IPA adalah proses yang diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses bagaimana cara produk IPA ditemukan.

2.5.1 Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pelaksanaan pembelajaran IPA juga dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia. Kurikulum yang sekarang berlaku di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat


(25)

16

Satuan Pendidikan (KTSP). Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah :

a) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNYA.

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, tekhnologi, dan masyarakat.

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

f) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.

2.5.2 Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek, yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman konsep dalam kurikulum KTSP relatif sama jika dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup materi yang terdapat dalam kurikulum KTSP adalah :

a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

b) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat, dan gas.

c) Energi dan perubahannya, meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

d) Bumi dan alam semestra, meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.


(26)

17

Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.

2.6Penelitian yang Relevan

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh:

1) Sumarsono (2012) Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SDN Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penelitian yang dilakukan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar nya dengan menggunakan media gambar yaitu aktivitas dalam belajar IPA mencapai 85% dan hasil belajar siswa mencapai 80,5%.

2) Maria (2012) “Penerapan Alat Peraga Gambar Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN 009 Lubuk Baja Kota Batam Tahun Pelajaran 2012 / 2013”. Penelitian yang dilakukan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar nya dengan menggunakan media gambar yaitu aktivitas dalam belajar IPA mencapai 83% dan hasil belajar siswa mencapai 80%.


(27)

18

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan satu model penelitian yang dikembangkan di kelas. Menurut Kurnia Septa (2010:dalam Sekolah Dasar.net) PTK adalah penelitian ilmiah didasarkan pada adanya masalah pembelajaran dan tindakan perbaikan untuk memecahkan masalah dalam kelas yang diajar. Dengan membuat PTK akan mampu menciptakan formula untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa. Dengan demikian pendidikan akan lebih baik.

3.2 Setting Penelitian 1) Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.

2) Lokasi penelitian


(28)

19

3) Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)

Siklus I

Siklus II

Gambar 1: Alur pelaksanaan tindakan kelas (Arikunto : 2007) 1) Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam kegiatan perencanaan ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Menetapkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan

diterapkan dalam proses belajar mengajar c) Menentukan skenario pembelajaran

d) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan

Perencanaan Pelaksanaan

Observasi Refleksi

Perencanaan

Observasi Refleksi

Pelaksanaan


(29)

20

e) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

f) Mengembangkan format evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan

g) Menyiapkan panduan observasi dan soal-soal tes.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menerapkan kegiatan pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia dengan alat peraga gambar. Adapun urutan kegiatan sebagai berikut:

a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan yaitu apersepsi dan memberikan motivasi

b) Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk tiap kelompok.

c) Guru memperlihatkan beberapa gambar alat indera manusia.

d) Guru menjelaskan materi alat indera manusia mengunakan gambar alat indera manusia yang ditempel di papan tulis.

e) Masing-masing kelompok mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang materi dan menjawab tugas yang diberikan guru secara berkelompok.

f) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. g) Masing-masing siswa menjawab soal evaluasi secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dengan alat peraga gambar.


(30)

21

i) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara, yaitu: kerjasama siswa dalam kelompok, cara menyampaikan jawaban hasil diskusi, lembar kerja siswa, latihan siswa dan tes pada setiap siklus.

3) Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang telah diberikan ijin oleh kepala sekolah untuk memperoleh data yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa dengan memberi tanda checklist (√) pada instrument lembar observasi.

4) Refleksi terhadap tindakan

Setelah melakukan tindakan dan pengamatan peneliti melakukan refleksi yang mencakup analisis dan penilaian. Dari hasil refleksi kemungkinan muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian, sehingga peneliti melakukan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang serta refleksi ulang. Tahapan ini akan dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai permasalahan sudah bisa diatasi dengan siklus, rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

3.4 Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu: teknik tes dan teknik non tes. Sumber data penelitian akan diperoleh secara langsung dari respon siswa.


(31)

22

1) Alat pengumpulan data a) Instrumen observasi

Instrumen observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan instrumen lembar observasi.

b) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia. 2) Jenis data

Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. a) Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tes formatif pada siklus I dan II. Data kuantitatif ini diperoleh dengan menghitung rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Hasil tes formatif (tes akhir) dianalisis menggunakan rumus :

Keterangan :

: nilai rerata kelas

: jumlah semua nilai siswa : banyak siswa

(Arikunto, 2010:264)

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:


(32)

23

Analisis ini dilakukan pada saat refleksi. Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis juga dijadikan bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran atau bahkan mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model pembelajaran yang tepat, Agip (2006:41). Adapun kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa Tingkat Keberhasilan Arti

>80 Sangat tinggi

60-79 Tinggi

40-59 Sedang

20-39 Rendah

>20 Sangat rendah (Sumber: Agip, 2006:41)

b) Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diambil dari kegiatan observasi aktivitas. Data observasi untuk mengetahui kesulitan siswa dan guru selama proses pembelajaran. Analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan semua prilaku siswa dan guru dalam pembelajaran siklus I dan II. Nilai aktivitas siswa diperoleh dengan rumus :

Keterangan :

NP : nilai yang dicari atau diharapkan Rz :

Sm :


(33)

24

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat mulai dari tahap persiapan, proses pembelajaran, hingga kegiatan akhir. Apakah setiap proses kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan analisis data pada PTK adalah analisis terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Analisis dilakukan untuk memperkirakan apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya sudah sesuai dengan kapasitas. (Aunurrahman, dkk. 2009 :9). Analisis data yang dilakukan adalah:

1) Mengambil semua data dari hasil pengamatan siklus 1. Baik data kualitatif maupun data kuantitatif dengan menggunakan rumus:

2) Menganalisis data hasil belajar IPA dengan membuat tabulasi persentase yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

3) Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara tes siklus I, siklus II.

3.6 Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan belajar yang diharapkan dalam penelitian yang dilakukan ini adalah apabila aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi alat indera manusia telah menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya. Peneliti menggunakan media gambar ini jika >75 % siswa memperoleh nilai tes formatif KKM (kriteria ketuntasan minimal) ≥ 60.


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung pada mata pelajaran IPA dalam materi alat indera manusia dapat disimpulkan:

1. Penerapan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

2. Penerapan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

5.2 Saran

1. Kepada siswa, untuk senantiasa menjaga dan memupuk motivasi belajar dengan demikian semangat belajar akan terus terbina yang secara otomatis akan membentuk budaya senang belajar.


(35)

44

2. Kepada guru, sebaiknya menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam proses pembelajaran, karena dengan menggunakan alat peraga gambar siswa akan lebih mudah memahami berbagai materi pelajaran.

3. Kepada Kepala Sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Sekolah juga hendaknya lebih memperhatikan sistem terpadu yang dapat mendukung segala aktifitas belajar terutama terkait dengan kedisiplinan para siswa dan kinerja guru.

4. Kepada peneliti lanjutan, penelitian ini mengkaji penggunaan alat peraga gambar pada mata pelajaran IPA. Untuk itu direkomendasikan kepada peneliti lanjutan untuk mengkaji penerapan alat peraga gambar pada materi dan mata pelajaran lainnya.


(36)

DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal. 2004. Evaluasi Pengajaran.UNP. Padang

Agib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. CV Irama Widya. Bandung.

Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Universitas Terbuka. Jakarta Basuki dan Farida. 2001. Kelebihan Alat Peraga Gambar. http://ian43. wordpress.

com/tag/kelebihan-alat peraga-gambar/.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd.blogspot. com /2012/04/ pengertian-hasil-belajar.html.

Hamalik, Oemar. 2001. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd. blogspot.com /2012/04/ pengertian -hasil-belajar. html

Hernawan, Zaman, Riyana. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI. Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Pengertian Media Gambar. http://ian43. wordpress.com/2010/12/17/pengertian-alat-peraga-gambar/

Nasution, S. 2006. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd.blogspot. com/2012/ 04/pengertian-hasil-belajar.html

Nurkencana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional. Jakarta

Sadiman, Arief Dkk. 2002. Pengertian Alat Peraga Gambar. http://ian43. wordpress.com/2010/12/17/

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Septa Kurnia. 2012. Jenis Penelitian. http://www.sekolahdasar. net/2012/07/ kumpulan-judul-ptk-IPA-sd.html

Sudirman. 2005. Aktivitas Belajar. http://makalahpendidikansudirman. blogspot. com/2012/08/aktivitas-belajar.html

Sudjana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdikarya, Bandung.


(37)

Sukardi, Ketut. 2003. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Usaha Nasional. Surabaya.

Sumiati, & Asra. 2009. Metode Pembelajaran.Wacana Prima. Bandung.


(1)

23

Analisis ini dilakukan pada saat refleksi. Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis juga dijadikan bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran atau bahkan mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model pembelajaran yang tepat, Agip (2006:41). Adapun kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa Tingkat Keberhasilan Arti

>80 Sangat tinggi

60-79 Tinggi

40-59 Sedang

20-39 Rendah

>20 Sangat rendah

(Sumber: Agip, 2006:41) b) Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diambil dari kegiatan observasi aktivitas. Data observasi untuk mengetahui kesulitan siswa dan guru selama proses pembelajaran. Analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan semua prilaku siswa dan guru dalam pembelajaran siklus I dan II. Nilai aktivitas siswa diperoleh dengan rumus :

Keterangan :

NP : nilai yang dicari atau diharapkan Rz :

Sm :


(2)

24

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat mulai dari tahap persiapan, proses pembelajaran, hingga kegiatan akhir. Apakah setiap proses kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan analisis data pada PTK adalah analisis terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Analisis dilakukan untuk memperkirakan apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya sudah sesuai dengan kapasitas. (Aunurrahman, dkk. 2009 :9). Analisis data yang dilakukan adalah:

1) Mengambil semua data dari hasil pengamatan siklus 1. Baik data kualitatif maupun data kuantitatif dengan menggunakan rumus:

2) Menganalisis data hasil belajar IPA dengan membuat tabulasi persentase yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

3) Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara tes siklus I, siklus II.

3.6 Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan belajar yang diharapkan dalam penelitian yang dilakukan ini adalah apabila aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi alat indera manusia telah menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya. Peneliti menggunakan media gambar ini jika >75 % siswa memperoleh nilai tes formatif KKM (kriteria ketuntasan minimal) ≥ 60.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung pada mata pelajaran IPA dalam materi alat indera manusia dapat disimpulkan:

1. Penerapan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

2. Penerapan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

5.2 Saran

1. Kepada siswa, untuk senantiasa menjaga dan memupuk motivasi belajar dengan demikian semangat belajar akan terus terbina yang secara otomatis akan membentuk budaya senang belajar.


(4)

44 2. Kepada guru, sebaiknya menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam proses pembelajaran, karena dengan menggunakan alat peraga gambar siswa akan lebih mudah memahami berbagai materi pelajaran.

3. Kepada Kepala Sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Sekolah juga hendaknya lebih memperhatikan sistem terpadu yang dapat mendukung segala aktifitas belajar terutama terkait dengan kedisiplinan para siswa dan kinerja guru.

4. Kepada peneliti lanjutan, penelitian ini mengkaji penggunaan alat peraga gambar pada mata pelajaran IPA. Untuk itu direkomendasikan kepada peneliti lanjutan untuk mengkaji penerapan alat peraga gambar pada materi dan mata pelajaran lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2004. Evaluasi Pengajaran.UNP. Padang

Agib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. CV Irama Widya. Bandung.

Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Universitas Terbuka. Jakarta Basuki dan Farida. 2001. Kelebihan Alat Peraga Gambar. http://ian43. wordpress.

com/tag/kelebihan-alat peraga-gambar/.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd.blogspot. com /2012/04/ pengertian-hasil-belajar.html.

Hamalik, Oemar. 2001. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd. blogspot.com /2012/04/ pengertian -hasil-belajar. html

Hernawan, Zaman, Riyana. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI. Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Pengertian Media Gambar. http://ian43. wordpress.com/2010/12/17/pengertian-alat-peraga-gambar/

Nasution, S. 2006. Pengertian Hasil Belajar. http://ppg-pgsd.blogspot. com/2012/ 04/pengertian-hasil-belajar.html

Nurkencana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional. Jakarta

Sadiman, Arief Dkk. 2002. Pengertian Alat Peraga Gambar. http://ian43. wordpress.com/2010/12/17/

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Septa Kurnia. 2012. Jenis Penelitian. http://www.sekolahdasar. net/2012/07/ kumpulan-judul-ptk-IPA-sd.html

Sudirman. 2005. Aktivitas Belajar. http://makalahpendidikansudirman. blogspot. com/2012/08/aktivitas-belajar.html

Sudjana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdikarya, Bandung.


(6)

Sukardi, Ketut. 2003. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Usaha Nasional. Surabaya.

Sumiati, & Asra. 2009. Metode Pembelajaran.Wacana Prima. Bandung.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

0 7 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK DENGAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 1 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG

0 10 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 2 FAJAR BARU KECAMATAN JATIAGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 28 83

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 22 37

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DI KELAS V SD NEGERI 2 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

0 12 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BENDA KONKRIT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 2 WAY GUBAK BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 12 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GULAK GALIK TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 39

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SDN 2 SAWAH LAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 2 81

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SDN I PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG

0 10 18