Pendahuluan PROS Maria R Rita Milka P Sari Pengaruh adverse selection Full text

mie_cubyyahoo.com 2 Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen Eco-Entrepreneurship Seminar Call for Paper Improving Performance by Improving Environment 2012 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang P a g e | 216

1. Pendahuluan

Individu seringkali dihadapkan dengan berbagai alternatif pilihan dalam hidupnya yang menuntutnya untuk mengambil suatu keputusan. Hal yang serupa juga dihadapi oleh manager dalam suatu perusahaan sebab pengambilan keputusan berada di tangannya. Hasil dari keputusan tersebut tidak hanya berdampak untuk jangka pendek, tetapi berdampak juga pada masa yang akan datang. Pengambilan keputusan berartimelakukan penilaian dan menetapkan pilihan atas berbagai alternatif yang dihadapi. Keputusan yang salah dapat mengakibatkan hal yang fatal atau kemungkinan terjadinya kebangkrutan perusahaan. Pengambilankeputusan menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan atau kegagalan seorangmanajer dalam mengelola suatu institusi Buhler dalam Sahmuddin, 2003. Membuat suatu keputusan berartimengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalahtertentu. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perilaku pengambilankeputusan diantaranya jenis kelamin, peranan pengambil keputusan danketerbatasan kemampuan. Adanya faktor-faktor tersebut memungkinkan keragaman keputusan yangdibuat oleh individu dalam menghadapi suatu permasalahan yang sama Stoner 1995: 105. Masalah yang timbul dalam pengambilan keputusan dalam suatu institusi terjadi jika terdapat kesenjangan antara harapan manajer dengan keadaan yang sesungguhnya dihadapi manajer. Tanggung jawab seorang manajer adalah memaksimalkan keuntungan perusahaan atau organisasi, oleh sebab itu manajer sebaiknya mengalokasikan sumber daya pada proyek investasi yang memberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan dan secara periodik mengevaluasi kinerja dari proyek tersebut. Namun keadaan ini menjadi sarana manajer untuk menerapkan kebijakan dengan menggunakan sebagian besar sumber daya perusahaan Alchian dan Woodward, 1988. Menurut Nayyar 1990 adanya informasi yang asimetri antara prinsipal dan agen akan memicu munculnya perilaku oportunistik yaitu adverse selection informasi yang tidak transparandan moral hazard niatan untuk melalaikan tugasdari agen. Menurut Horngren dan Foster 1991, manajer sebaiknya melanjutkan proyek investasi yang diprediksi menguntungkan dan mencegah kerugian dengan menghentikan proyek yang diprediksi tidak menguntungkan. Meskipun demikian Staw 1997menunjukkan bahwa manajer mengambil keputusan tetap melanjutkan proyek meskipun mengindikasikan kegagalan eskalasi komitmen. Eskalasi merupakan keputusan manajer yang tidak rasional, sebab secara langsung atau tidak langsung manajer dianggap lebih mementingkan kepentingan ekonominya sendiri ketimbang kepentingan perusahaan Ruchala, 1999. Kecenderungan seseorang untuk melakukan eskalasi komitmen ini dapat dijelaskan melalui teori keagenan. Teori ini menegaskan bahwa manajer dalam pengambilan keputusantermotivasi oleh kepentingannya sendiri akibat adanya informasi yang asimetri antara manajer dengan pemilik. Manajer yang berada pada kondisi adverseselection memiliki informasi privat akan bertindak sesuai kepentingan dirisendiri dan tidak memaksimalkan keuntungan yang diharapkan pemilik perusahaan, yaknidengan tetap melanjutkan pembiayaan proyek meskipun mengindikasikan kegagalan kerugian dalam proyek tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa manajer merasa memilikiikatan emosional dan takut kredibilitasnya menurun jikaproyek tersebutdihentikan di tengah jalan Harrison dan Harrell, 1993. Jensen dan Meckling 1976 menjelaskan bahwa adverseselection adalah kondisiyang terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan informasi yang disampaikan agen manajer kepada prinsipal pemilik perusahaan. Manajer dianggap mengetahui informasi lebih lengkap mengenai kondisi internal perusahaan dibanding prinsipal, akibatnya prinsipal tidak mampu mengetahuiapakah suatu keputusanyang diambil oleh manajer benar-benar didasarkan atas informasi yangsesungguhnya atau telah terjadi kelalaian tugas. Teori kedua yang menjelaskan fenomena eskalasi komitmen adalah teori prospek prospect theory. Pertimbangan lain seorang manajer dalam mengambil keputusan melanjutkan pembiayaan proyek adalah framing pembingkaian informasi. Framing erat kaitannya dengan titik referensi, yaitu sebuah titik yang dijadikan patokan dalam melakukan perbandingan. Titik referensi inilah yang menjadi bingkai seseorang dalam mempertimbangkan berbagai kondisi Gasiaswaty, 2009. Seorang manajer saat memutuskan sesuatu hal cenderung didasari oleh bagaimana cara informasi tersebut disajikan. Pembingkaian informasi baik secara positif atau negatif ini dapat mempengaruhi manajer dalam mengambil keputusan. Ketika informasi disajikan dengan pembingkaian positif manajer akan bersifat risk averse menghindari risiko, artinya manajer akancenderung menghindari resiko dengan tidak melanjutkan proyek. menyatakan bahwaketika informasidisajikan dalam bingkai keputusan negatif, pengambil keputusancenderung untuk mencaririsiko dengan tetap melanjutkan proyek Bateman dan Zeithaml dalam Koroy 2008. Fai, et.al 2006 dan Glaser,et,al2007 membuktikan bahwa kondisi adverse selection dan negative framing akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara eskalasi komitmen. Sebaliknya Dwita 2007 dan Dewanti 2010 menyatakan bahwa kondisi adverse selectiondan negative framing tidak mempengaruhi keputusan eskalasi komitmen pada seseorang. Berdasarkan perbedaan temuan di atas mendorong peneliti untuk menguji kembali pengaruh kedua variabel tersebut adverse selection dan framing mie_cubyyahoo.com 2 Pengaruh Adverse Selection Dan Negative Framing Terhadap Eskalasi Komitmen Eco-Entrepreneurship Seminar Call for Paper Improving Performance by Improving Environment 2012 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang P a g e | 217 terhadap fenomena eskalasi komitmen.Peneliti ingin menguji kembali menggunakan teori yang sama namun dengan responden berbeda yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana apakah akan memberikan hasil sama dengan penelitian sebelumnya. Peneliti mencoba merumusakan merumuskan persoalan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah kondisi adverse selection berpengaruh terhadap eskalasi komitmen? 2. Apakah negative framingberpengaruh terhadap eskalasi komitmen? 3. Apakah kondisiadverse selection dan negative framing berpengaruh terhadap eskalasi komitmen?

2. Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis