Tabel 4. 7 Distribusi Jumlah Jam Kerja Berdasarkan Rata- Rata N
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Jumlah jam kerja 60
12. 00 121. 00
82. 5167 25. 31730
Valid N listwise 60
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa jumlah jam kerja minimum petani dan keluarga dalam membuat kerajinan adalah 12 jam bulan, jumlah jam kerja
maksimum 121 jam bulan dan rata- rata jumlah jam kerja masing- masing petani dan keluarga adalah 83 jam bulan.
4.4 Pembahasan
4. 4. 1 Pengaruh Luas Lahan Terhadap Jumlah Jam Kerja
Berdasarkan hasil penghitungan uji komputasi luas lahan X
1
mempunyai pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja yang digunakan petani dan keluarga untuk
membuat kerajinan Rogo- Rege. Besar koefisian regresi pada variabel luas lahan X
1
adalah -0.263 artinya setiap kenaikan luas lahan sebesar 1 akan menyebabkan penurunan 0,347 pada jumlah jam kerja dan berlaku sebaliknya bila terjadi
penurunan luas lahan 1 maka akan terjadi kenaikan luas lahan sebesar 0,347 dengan tingkat kepercayaan 90 pada
α 0,10. Nilai t hitung sebesar -1,958 dengan arah negatif artinya jika luas lahan tinggi maka jumlah jam kerja akan rendah, begitu
pula sebaliknya jika luas lahan rendah maka jumlah jam kerja akan tinggi. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Sutrisno 1982 bahwa luas lahan usaha
tani mempengaruhi besar kecilnya waktu luang yang dicurahkan untuk membuat kerajinan.
Petani dengan luas lahan sempit akan lebih banyak memiliki waktu luang sehingga jumlah jam kerja yang dicurahkan untuk membuat Rogo- Rege lebih
banyak. Sebaliknya, petani akan lebih sedikit mencurahkan jam kerja karena luas lahan yang luas. Petani yang memiliki garapan sempit akan lebih cepat
menyelesaikan pekerjaan usaha taninya sehingga ketika pulang dari sawah ataupun tegalan, mereka memiliki banyak waktu untuk membuat kerajinan dibandingkan yang
memiliki luas lahan lebih besar yang waktu luangnya sebagian besar dicurahkan untuk mengurusi lahannya yang luas.
4. 4. 2 Pengaruh Jumlah Tenaga kerja Terhadap Jumlah Jam Kerja
Variabel jumlah tenaga kerja tidak memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah jam kerja yang digunakan petani dan keluarga untuk membuat kerajinan Rogo- Rege.
Besar koefisien regresi jumlah tenaga kerja -0,045 tidak dapat menjelaskan kenaikan maupun penurunan jumlah tenaga kerja sehingga dapat diartikan nol 0
karena tidak terdapat pengaruh nyata. Begitu pula besar nilai t hitung 0,248 yang kurang dari t tabel 1,671 membuktikan bahwa jumlah tenaga kerja tidak signifikan
terhadap jumlah jam kerja yang dicurahkan untuk membuat kerajinan Rogo- Rege. Seperti yang dijelaskan Hernanto 1988 bahwa batas usia kerja anak- anak
minimal 14 tahun. Hal ini berarti petani yang walaupun memiliki jumlah tenaga kerja yang telah masuk usia kerja, belum dapat memberikan kontribusi banyak terhadap
jumlah jam kerja. Hal ini disebabkan salah satunya adalah sebagian tenaga kerja masih merupakan pelajar yang harus bersekolah selama satu minggu dan harus
belajar atau mengerjakan PR ketika malam tiba yang biasanya orang dewasa tetap dapat menganyam sambil menonto tv meskipun malam. Walaupun mereka tenaga
kerja yang masih pelajar mampu membuat kerajinan, tetapi waktu luang mereka kecil sehingga membuat kerajinan hanya dapat mereka lakukan ketika libur sekolah.
Selain itu tidak semua tenaga kerja keluarga dewasa memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat kerajinan. Beberapa dari mereka ada yang memanfaatkan untuk
pekerjaan sampingan lain seperti berjualan keliling, jadi tukang ojek, ataupun buruh bagi tenaga kerja dewasa yang tidak sekolah.
4. 4. 3 Pengaruh Pendapatan Terhadap Jumlah Jam Kerja