Definisi E-Commerce E-Commerce Pada Umumnya

18 BAB II KONSEP E-COMMERCE DALAM PERSPEKTIF KUHPERDATA DAN UU ITE Di dalam bab ini, Penulis akan menguraikan tiga pokok pikiran yang berkaitan dengan E-Commerce . Pokok-pokok pikiran tersebut yakni pertama, uraian tentang E-commerce pada umumnya. Di dalam pembahasan ini akan diuraikan mengenai definisi dan ruang lingkup serta karakteristik dari E- Commerce dalam kaitannya dengan hukum perjanjian. Kedua, akan membahasan tentang e- commerce dalam perspektif hukum perdata Indonesia, khususnya kaidah-kaidah tentang perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata Indonesia. Ketiga, akan membahasan e- commerce dalam perspektif UU ITE.

A. E-Commerce Pada Umumnya

1. Definisi E-Commerce

Bagi banyak kalangan e-commerce merupakan suatu terminologi baru yang belum cukup dikenal. Masih banyak yang beranggapan bahwa e- commerce ini sama dengan aktivitas jual beli alat-alat elektronik. Oleh karena itu dalam bab ini penulis akan mencoba menjelaskan pengertian dari e- commerce tersebut. Onno W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi mencoba menggambarkan e- commerce sebagai suatu cakupan yang luas mengenai teknologi, proses dan praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas sebagai sarana mekanisme transaksi. Hal ini biasa dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui e-mail atau bisa melalui World Wide Web. 25 Secara umum David Baum, yang dikutip oleh W. Purbo dan Aang Arif Wahyudi, mendefinisikan “E -commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprises, consumer and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information”. E -commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. 26 Assosiation for Electronic Commerce secara sederhana mendefinisikan e-commerce sebagai mekanisme bisnis secara elektrinis. CommerceNet , sebuah konsorsium industri memberikan definisi lengkap yaitu penggunaan jaringan komputer sebagai sarana penciptaan relasi bisnis. Selain itu CommerceNet menambahkan bahwa di dalam e-commerce terjadi proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak 25 Abdulkadir Muhammad. “Perjanjian Baku Dalam Praktek Perusahaan Perdagangan”. PT Citra Aditya Bakti. Bandung. 1992. hlm: 20. 26 Ibid, hlm: 1-2 melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak dalam satu perusahaan dengan menggunakan internet. Dari pendapat tersebut dapat dilihat bahwa, secara mendasar Assosiation for Electronic Commerce sudah melihat E-Commerce sebagai salah tindakan hukum. Tindakan hukum itu yang dinyatakan dalam contoh jual beli, namun melalui media jaringan komputer, bukan bertatap-tatapan seperti dalam jual beli konvensional. Sementara itu Amir Hatman dalam bukunya NetReady: Strategies For Success In The E-Conomy secara lebih terperinci lagi mendefinisikan e-commerce sebagai suatu mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antara dua institusi Business to Business maupun antar institusi dan konsumen langsung Business to Consumer. 27 Menurut ECEG – Australia Electronic Commerce Expert Group e- commerce adalah: “Electronic Commerce is a broa d concept that covers any commercial transaction that is effected via electronic means and would include such means as facsimile, telex, EDI, internet and the telephone” 28 . Berdasarkan pengertian dari ECEG – Australia, maka pengertian e- commerce meliputi transaksi perdagangan melalui media elektronik. Dalam arti 27 Sebagaimana dikutip oleh Richardus Eko Indrajit. E- Commerce: “Kiat Dan Strategi Bisnis Di Dunia Maya”. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 2001. hlm: 3 28 www.law.gov.auaghomeadvisoryecegsingle.htm kata tidak hanya media internet yang dimaksudkan, tetapi juga meliputi semua transaksi perdagangan melalui media elektronik lainnya seperti facsmile, telex, EDI dan telepon. Oleh karena itu, Julian Ding mendefinisikan e-commerce sebagai berikut: “Elec tronic Commerce or e-commerce as it is also known, is a commercial transaction between avendor and purchaser or parties in similar contractual relationship for the supply of goods, services or acquisition of “right s ”. This commercial transaction is executed or entered into electronic medium or digital medium, where the physical presence of parties is not required, and medium exist in a public network or system as opposed to private network closed system. The public network system must considered on open system e.g the internet or world wide web. The transaction concluded regardless of nation boundaries or local require ment” 29 . Dalam pengertian ini e-commerce merupakan suatu transaksi komersial yang dilakukan antara penjual dan pembeli atau dengan pihak lain dalam hubungan perjanjian yang sama untuk mengirimkan sejumlah barang, pelayanan atau peralihan hak. Transaksi komersial ini terdapat di dalam media elektronik media digital yang secara fisik tidak memerlukan pertemuan para pihak yang bertransaksi dan keberadaan media ini dalam public network atas sistem yang berlawanan dengan private network sistem tertutup. Lain halnya dengan Kosiur yang menyatakan bahwa e-commerce bukan hanya sebuah mekanisme penjualan barang atau jasa melalui media internet tetapi 29 Julian Ding. “E-Commerce: Law And Practice”. Sweet and Maxwell Asia. Malaysia. 1999. hlm: 25 lebih pada transformasi bisnis yang mengubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. 30 Oleh karena itu Penulis mencoba melihat E-Commerce sebagai suatu rangkaian atau proses yang terjadi dalam dunia Commerce yang mana para pihak sudah terjadi perikatan, yaitu perjanjian untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang dilakukan melalui media elektronik dunia maya, namun secara prinsip tetap tunduk pada kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip hukum perjanjian dalam hukum perdata. Berkaitan dengan hal itu pula, maka dapat dilihat ruang lingkup dari E- Commerce yang pada dasarnya merupakan aktivitas komersial yang terjadi di dunia maya, baik itu jual beli, perjanjian sewa-menyewa, perjanjian pelayanan jasa s ervices dan lain sebagainya. Sehingga hal tersebut lah yang mengakibatkan berbagai definisi yang diuraikan di atas tidak dapat terlepas dari unsur hukum, yaitu unsur yang menunjukan adanya suatu perbuatan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban dari para pihak.

2. Karakteristik E-Commerce

Dokumen yang terkait

KEABSAHAN KONTRAK PERDAGANGAN SECARA ELEKTRONIK ( E-COMMERCE) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 0 19

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

1 1 65

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

2 8 65

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan E-Commerce dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan E-Commerce dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik T1 312012708 BAB I

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan E-Commerce dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik T1 312012708 BAB IV

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perjanjian Jual Beli Melalui Internet ( E-Commerce ) Pasca Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik T1 312006040 BAB I

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perjanjian Jual Beli Melalui Internet ( E-Commerce ) Pasca Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik T1 312006040 BAB II

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perjanjian Jual Beli Melalui Internet ( E-Commerce ) Pasca Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik T1 312006040 BAB IV

0 0 3

BAB II INFORMASI ELEKTRONIK MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Pengertian Informasi Elektronik - Informasi yang Menyesatkan dalam Perdagangan Efek Tanpa Warkat Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

0 0 11