Konsep dasar Konsep Perencanaan Tapak

Soraya Desiana, 2015 PUSAT SINEMA BANDUNG BANDUNG CINEMA CENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Konsep dasar

Konsep dasar merupakan turunan dari tema perancangan, perancangan bangunan bandung Cinema Center ini memiliki tema arsitektur hi-tech. Untuk dapat mengaplikasikan tema arsitektur high-tech pada bangunan Cinema Center ini konsep yang digunakan untuk mendukung konsep perancangan bangunan rekreasi komersial adalah yang “attractive scenes”. Konsep ini digunakan untuk dapat mewujudakan perencangan bangunan Cinema Center yang bukan hanya fungsional namun menarik. REKREATIF ATRAKTIF ATTRACTIVE SCENES Gambar 5. 3 Konsep Dasar Sumber : Dokumentasi Pribadi Attractive scenes, dalam film dikenal kata scena atau frame yang menjadi elemen utama. Scene memberikan ekspektasi yang berbeda dalam setiap settingnya maka dari itu konsep attractive scene digunakan agar bangunan memiliki suasana yang berbeda dari bangunan bioskop atau Cinema Center lainnya. Selain itu konsep ini dapat mewujudkan gagasan utama bangunan yang harus memberikan kesan rekreatif dan atraktif. Soraya Desiana, 2015 PUSAT SINEMA BANDUNG BANDUNG CINEMA CENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Konsep Perencanaan Tapak

1. Konsep pemintakataan Gambar 5. 4 Konsep Sirkulasi Sumber : Dokumentasi Pribadi Keterangan :  Zona public pada tapak ini sangat kuat karena terdapat pada 3 sisi jalan sehingga dibutuhkan banyak ruang terbuka bagi public bagi pengunjung untuk dapat melakukan aktivitas social.  Zona semi public di tempatkan di tengah tapak yang di kelilingi oleh area publik Karena bangunan Cinema Center ini merupakan bangunan rekreasi komersial sehingga area semi public di tempat kan pada tengah tapak dengan posisi di sebelah barat karena pada sebelah barat terdapat salah satu jalan areri PUBLIK PUBLIK SEMI PUBLIK PRIVAT Soraya Desiana, 2015 PUSAT SINEMA BANDUNG BANDUNG CINEMA CENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sekunder yaitu jalan ir. H djuanda hal ini merupakan potrensi dan dapat dimanfaatkan sebagai zona penerima berupa drop off dan open lobby.  Zona privat merupakan zona yang dapat diakses oleh pengelola dan beberapa tamu khusus, zona privat ditempatkan di bagian sebelah barat tapak karena pada sisi barat khususnya jalan rangga malela kondisi jalannya cenderung lenggang sehingga cocok dijadikan i area privat. 2. Konsep peletakan masa bangunan Konsep peletakan massa bangunan berwawal dari penetuan garis axis jalan dan axis tapak. Dari axi tapak diletakan massa bangunan mengikuti garis axis tapak dan penentuan muka bangunan. AXIS JALAN AXIS AXIS AXIS JALAN AXIS PUSAT ORIENTASI BANGUNAN DAN MUKA BANHGUNAN PELETAKAN MASSA BANGUNAN AWAL AXIS JALAN AXIS AXIS AXIS JALAN AXIS Soraya Desiana, 2015 PUSAT SINEMA BANDUNG BANDUNG CINEMA CENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 5 Konsep Peletakan Massa Bangunan Sumber : Dokumentasi Pribadi 3. Konsep sirkulasi tapak AXIS JALAN AXIS AXIS AXIS JALAN AXIS Gambar 5. 6 Konsep Sirkulasi Sumber : Dokumentasi Pribadi MASUK KELUAR Soraya Desiana, 2015 PUSAT SINEMA BANDUNG BANDUNG CINEMA CENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lokasi tapak terletak di 3 sisi jalan dengan karakter jalan yang berbeda satu sama lain berdasarkan hasil analisis kemungkinan posisi gate masuk ke tapak berada pada titik A dengan pertimbangan pada sisi sebelah timur tapak merupakan jalan arteri sekunder. kemudian untuk lokasi peletakan gate keluar terdapat 2 titik yang menjadi konsentrasi yaitu keluar parkir luar dan drop off dan juga keluar parkir basement. letak gate keluar pertama yaitu pada titik B dengan pertimbangan pada sisi barat tapak yaitu jalan rangga malela kondisinya relative sepi dan lenggang dan pada sisi tenggara memiliki radius jalan yang cukup lebar dan sangat potensial jika dijadikan pintu keluar atau gate keluar untuk parkir luar dan juga untuk kendaraan drop off sehingga tidak terjadi kemacetan. Kemudian pada titik C merupakan gate atau pintu keluar dari basementsehingga konsentrasi kendaraan terpecah menjadi 2 untuk mengrurangi kemacetan. Berikut adalah pola sirkulasi kendaraan di dalam tapak dan lingkungan sekitar. Soraya Desiana, 2015 PUSAT SINEMA BANDUNG BANDUNG CINEMA CENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 5. 7 Sirkulasi Tapak Sumber : Dokumentasi Pribadi

C. Konsep Perancangan Bangunan