49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum
1. Deskripsi SMA Negeri 8 Yogyakarta
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 235O1973 tertanggal 18 Desember 1973. Sekolah Menengah
Penbangunan Persiapan SMPP di Indonesia sejumlah 34 buah sekolah termasuk SMPP 10 Yogyakarta, pada hari Selasa Pahing tanggal 8 Januari 1974 kegiatan
belajar mengajar SMPP 10 Yogyakarta dengan menempati gedung baru berlantai dua di Sidobali, Muja-muju Umbulharjo Yogyakarta. Sebagai penyelenggara
kegiatan proses belajar mengajar di serahkan SMA Negeri 5 Yogyakarta yang waktu itu dipimpin oleh Bapak R. Muh. Solihin, dengan jumlah siswa 196 orang
terbagi dalam 5 kelas. Pada tanggal 1 April 1975 sejumlah 21 orang guru dan 12 orang karyawan tata usaha dengan resmi dimutasi dari SMA Negeri 5 Yogyakarta
ke SMPP 10 Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 1976 SMA 5 Yogyakarta dipindahkan kelokasi baru yaitu desa Tinalan Kecamatan Kota gede Yogyakarta,
oleh karena itu SMPP 10 Yogyakarta harus berusaha melengkapi meja dan kursi siswa yang jumlahnya tidak sedikit. Riwayat Singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta
tidak dapat meninggalkan riwayat SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta.
Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0353O1985 tertanggal 8 Agustus 1985, tentang perubahan nama
Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan SMPP menjadi Sekolah Menengah
50
Atas Tingkat Atas SMA. Selanjutnya dengan instruksi Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01F96 tertanggal 17 Januari
1986 tentang perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta.
SMA N 8 Yogyakarta melaksanakan kelas akselerasi selama lima belas tahun sebagai salah satu alternatif dalam dunia pendidikan. Mempercepat belajar
tiga tahun menjadi selama dua tahun dengan melakukan enrichment. Siswa dituntut untuk lebih giat belajar semua materi dalam waktu singkat. Tahun
pertama menempuh semester I, II di kelas X dan semester I di kelas XI. Tahun kedua menempuh semester II di kelas XI, dan semester I, II di kelas XII. Siswa
akselerasi diseleksi terlebih dahulu sebelum memenpati kelas akselerasi yang di sebut kelas CI Cerdas Istimewa. Kelas akselerasi di SMA N 8 Yogyakarta
hanya terdiri dari dua kelas yaitu kelas X sepuluh dan XI sebelas. Hal tersebut merupakan wadah untuk siswa yang mempunyai kecerdasan lebih dibanding
teman sebayanya sehingga menjadi kelompok yang sama-sama mempunyai kecerdasan tinggi. Siswa yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata tersebut
dapat memaksimalkan kemampuan dalam segi akademik belajar maupun intelektual. Jumlah siswa akselerasi 50 siswa, terdiri dari kelas X dan kelas XI.
Kondisi kelas akselerasi di dukung berbagai fasilitas media belajar seperti LCD, screen, dan WIFI untuk mempermudah penyampaian proses pembelajaran dan
siswa disiapkan untuk belajar mandiri. Tempat duduk dan meja disesuaikan untuk ditempati satu siswa sehingga suasana kelas tidak terlalu padat dan mudah di
atur.OBSER21-01-15
51
2. Kondisi Sarana Prasarana SMA N 8 Yogyakarta