Penjelasan Konsep Operasional Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

5 kehidupan sosial religius, itu ditandai dengan keikutsertaan dan peran aktif seluruh masyarakat dalam setiap upacara-uacara yang ada, lebih khusus upacara kematian. 6 Dalam penelitian, peneliti akan memfokuskan pada proses penguburan dan bagaimana cara memperlakukan jenazah di desa Trunyan Bali, yang berbeda dengan daerah-daerah yang lain.

1.2 Penjelasan Konsep Operasional

a. Perlakuan terhadap orang meninggal Perlakuan yang dimaksud adalah perlakuan terhadap orang meninggal di desa Trunyan Bali, yang berbeda dengan daerah-daerah lain, di desa Trunyan perlakuan terhadap orang meninggal dibagi dalam tiga klasifikasi berdasarkan kondisi fisik dari orang yang meninggal. Cara penguburannya pun berbeda ada yang tidak digali dalam tanah, hanya diletakkan diatas tanah. b. Ngaben Ngaben adalah bagian dari perlakuan terhadap orang meninggal di desa Trunyan yang berbeda dengan Bali pada umumnya, Dalam upacara sisa-sisa tubuhnya tidak dibakar melainkan dibiarkan berada di tempat pemakaman. Pada akhir upacara, dimana diadakan pawai meriah, sebuah pagoda terbuat dari bambu dan kertas warna-warni tempat membawa boneka-boneka kayu, yang mewakili mayat orang yang meninggal, di 6 DEPDIKBUD, Upacara Tradisional, Ibid, 258. 6 tenggelamkan ke dalam air danau Batur, di muka Sema Wayah atau kuburan utama.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalahnya adalah: - Bagaimana proses penguburan orang mati dalam tradisi penguburan Masyarakat Trunyan Bali - Mengapa Masyarakat membedakan perlakuan terhadap jenazah?

1.4 Tujuan Penelitian

- Untuk menjelaskan proses penguburan di desa Trunyan Bali - Untuk menjelaskan mengapa terjadi perbedaan perlakuan terhadap jenazah.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis: Memberikan sumbangan teori tentang ritual penguburan, khususnya ritual penguburan yang ada di desa Trunyan Bali. Manfaat Praksis: Kepada Masyarakat Trunyan: Agar tradisi penguburan dan cara memperlakukan jenazah yang ada di desa Trunyan tetap dijaga dan dipelihara karena tradisi ini merupakan suatu tindakan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal yang dilakukan oleh masyarakat Trunyan yang berbeda dengan daerah yang lain. 7 Kepada Masyarakat Umum: untuk menjelaskan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum di luar Bali, tentang tradisi penguburan di Trunyan yang berbeda pada umumnya.

1.6 Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kontrak Bisnis dengan Orang Asing T2 322011012 BAB I

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan terhadap Orang Meninggal dalam Tradisi Penguburan Masyarakat Desa Trunyan Bali

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan terhadap Orang Meninggal dalam Tradisi Penguburan Masyarakat Desa Trunyan Bali T2 752012015 BAB II

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan terhadap Orang Meninggal dalam Tradisi Penguburan Masyarakat Desa Trunyan Bali T2 752012015 BAB IV

0 2 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan terhadap Orang Meninggal dalam Tradisi Penguburan Masyarakat Desa Trunyan Bali T2 752012015 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlakuan terhadap Orang Meninggal dalam Tradisi Penguburan Masyarakat Desa Trunyan Bali

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Migran dalam Bingkai Orang Papua T2 092011007 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB I

0 1 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tato sebagai Representasi Spiritual Orang-Orang Bertato T2 752014027 BAB I

0 0 12

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evidence dalam Membuktikan Adanya Kartel di Indonesia T2 BAB I

0 0 11