situs sebanding untuk melakukan kunjungan yang berkesan dari segi waktu, biaya, dan usaha. Apakah di daerah sekitar
situs ada situs – situs lain baik yang sejenis maupun yang
berbeda jenis. Besarnya potensi situs tersebut untuk daya tarik wisata pasar.
4. Pengalaman
Unsur – unsur yang meliputi penilaian dalam aspek nilai
fisik meliputi potensi aset tersebut dalam menawarkan pengalaman menarik bagi wisatawan, pengalaman yang
intens dan menghibur, serta potensi untuk memenuhi harapan
– harapan wisatawan yang berbeda – beda. Seberapa autentik pengalaman yang didapatkan para wisatawan secara
umum yang ditawarkan oleh aset, kesan atau interpretasi baik dari aset tersebut.
2.6 Metode 360 Derajat
Metode 360 derajat adalah proses umpan balik yang biasanya diterapkan dalam penilaian kinerja karyawan, penilaian melibatkan
kuisioner standar yang tampak di sejumlah dimensi prestasi kerja individu. Biasanya formulir akan dikirimkan ke seorang supervisor,
teman sebaya dan laporan langsung, menciptakan lingkaran penuh , umpan balik. Individu mengisi kuisioner ini dengan pandangan
mereka sendiri. Kemudian perusahaan membuat alat umpan balik merangkum data hasil kuisioner ini lalu laporannya bersifat rahasia
dikirimkan ke masing – masing individu Liviu dkk, 2008.
Gambar 2.2 Siklus Metode 360 Derajat
Pada Gambar 2.2 dalam metode umpan balik tradisional penilaian hanya dilakukan secara searah yaitu dari atasan ke
bawahan dalam penelitian ini yaitu dari pemerintah ke objek wisata. Penilaiannya terkadang tidak objektif karena dilakukan secara searah
yaitu dalam bentuk evaluasi dari atasan ke bawahan dengan tidak melibatkan kelompok
– kelompok yang terkait dalam objek wisata tersebut, tetapi dengan metode 360 derajat penilaian dilakukan
secara menyeluruh membentuk lingkaran dari atasan rekan sekerja maupun bawahan, dalam penelitian ini penilaian dilakukan secara
menyeluruh dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, ketua adat dan wisatawan. Perbedaannya yang sangat penting yaitu fokus dari
metode ini adalah pada umpan balik dan bukan evaluasi, dengan mengambil informasi di luar dari kelompok
– kelompok yang terkait dengan objek wisata dari evaluasi formal organisasi dengan
segala implikasinya pada pengembangan objek wisata.
Proses penilaian kinerja dengan model 360 derajat terdiri atas lima tahap yaitu : perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja,
pengukuran kinerja, peninjauan kinerja, serta pembaharuan dan pembuatan perjanjian. Dari hasil penelitian akan diketahui hasil
penilaian objek wisata yang memiliki potensi yang baik serta efektif namun ada juga beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan
perbaikan demi mencapai tujuan pengembangan dalam perencanaan Maylett Riboldi, 2007.
2.7 Gambaran Umum Pariwisata Kabupaten Poso