Tahapan Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

54 b. Pembuktian Reliabilitas Tes Koordinasi Berdasarkan pembuktian reliabilitas instrumen yang ditunjukkan pada lampiran 8, diperoleh hasil pembuktian r ihitung lebih besar dari r tabel dengan n = 20 untuk taraf kesalahan 5 r i lebih besar dari taraf kesalahan 5 = “0,685”“0,444”. Sehingga dapat disimpulkan instrumen tes koordinasi adalah reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian. 3. Uji Validitas dan Pembuktian Reliabilitas Tes Keterampilan Sepak Kuda a. Uji Validitas Tes Keterampilan Sepak Kuda Hasil data yang terkumpul dari 20 responden uji coba dan proses penghitungan validitas yang ditunjukkan pada lampiran 9, maka diperoleh hasil nilai validitas sebesar “0,744”. Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa derajat validitas instrumen tes sepak kuda adalah “Tinggi”. b. Pembuktian Reliabilitas Tes Keterampilan Sepak Kuda Berdasarkan pembuktian reliabilitas instrumen yang ditunjukkan pada lampiran 9, diperoleh hasil pembuktian r i hitung lebih besar dari r tabel dengan n = 20 untuk taraf kesalahan 5 r i lebih besar dari taraf kesalahan 5 = “0,744” “0,444”. Sehingga dapat disimpulkan instrumen tes sepak kuda adalah reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keseimbangan dan koordinasi terhadap keterampilan sepak kuda siswa peserta ekstrakurikuler sepak takraw SD Negeri Sendangharjo Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman Tahun 2015. 55 Hasil dari tes keseimbangan dan koordinasi dikorelasikan dengan hasil tes keterampilan sepak kuda, dengan meggunakan teknik analisis statistika kolerasional. Sebelum dilakukan perhitungan kolerasi pada ketiga variabel, diadakan proses uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat yang akan dilakukan adalah: 1. Uji Normalitas Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan teknik analisis Chi-Kuadrat x² menurut Sugiyono 2008: 241 dengan rumus sebagai berikut: X 2 = Keterangan: : chi kuadrat Fo : frekuensi yang diobservasi Fh : frekuensi yang diharapkan : jumlah Sumber: Sugiyono 2008: 241 56 dasar atau kaidah yang harus dilalui. Uji keperluan linieritas dilakukan uji F Sutrisno Hadi, 2000; 14, adapun rumusnya adalah: Keterangan : Freg : harga bilangan- F untuk garis regresi RK reg : rerata kuadrat garis regresi RK res : rerata kuadrat residu. Sumber: Sutrisno Hadi 2000: 14 Selanjutnya harga F dikonsultasikan dengan harga tabel pada taraf signifikansi 5. Regresi dikatakan linier apabila F observasinya lebih kecil F tabel. Penelitian ini dalam menguji hipotesis menggunakan teknik koefisien korelasi. Dalam menghitung koefisien korelasi masing-masing prediktor menggunakan rumus korelasi Product moment untuk menentukan hubungan antara dua gejala interval, yaitu sebagai berikut: Keterangan : R xy : koefisien korelasi antara x dan y N : jumlah anggota testi ∑x : jumlah skor testi ∑x² : jumlah skor kuadrat ∑y : jumlah skor testi ∑x² : jumlah skor kuadrat Sumber: Sugiyono 2008: 255 Hasil tes keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan sepak kuda dituangkan dalam 5 kategori penilaian, yaitu: “sangat tinggi”, “tinggi”, 57 “sedang’, “rendah” dan “rendah sekali”. Untuk menentukan kategori menggunakan rumus dari B. Syarifudin 2010: 113, adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rumus Kategori No Rumus Kategori Kategori 1 X ≥ M + 1,5 SD Sangat Tinggi 2 M + 0,5 SD ≤ X M + 1,5 SD Tinggi 3 M – 0,5 SD ≤ X M + 0,5 SD Sedang 4 M – 1,5 SD ≤ X M – 0,5 SD Rendah 5 X M – 1,5 SD Rendah Sekali Sumber : B. Syarifudin 2010: 113 Setelah diketahui kemampuan keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan sepak kuda masing-masing peserta tes yang termasuk kategori : “sangat tinggi”, “tinggi”, “sedang’, “rendah” dan “rendah sekali”, maka akan dapat ditentukan besar persentase dari tiap kategori penilaian. Menurut Anas Sudjana 2007: 43, cara menghitung persentase dengan rumus yaitu : Persentase = ∑ Kategori X 100 ∑ Total Keterangan: ∑ Kategori: nilai hasil tes yang diperoleh, yang meliputi kategori: Sangat Tinggi ST, Tinggi T, Sedang S, Rendah R, Dan Rendah Sekali RS. ∑ Total : jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian. Sumber : Anas Sudjana 2007: 43

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN HASIL SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DI SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO

19 152 81

HUBUNGAN ANTARA MOTOR EDUCABILITY DENGAN KETERAMPILAN SEPAK BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 3 KOTABUMI TAHUN AJARAN 2015/2016

6 44 65

PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAK SILA PERMAINAN SEPAK TAKRAW MELALUI “HOOP TAKRAW” PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JUNGSEMI KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

0 11 141

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DI SMP NEGERI 2 GODEAN.

4 32 98

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWAPESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DISD NEGERI 1 BEJIRUYUNG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN.

0 0 83

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SD NEGERI NGENTAKREJO KECAMATAN LENDAH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 127

HUBUNGAN ANTARA PERSEPTUAL MOTORIK DENGAN KETERAMPILAN SEPAK SILA SISWA SD NEGERI 1 KARANGJAMBE KECAMATAN PADAMARA KABUPATEN PURBALINGGA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW.

0 2 106

SURVEI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW TAKRAW TAKRAW DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015 -

0 0 45

Sepak Takraw Rendah sepak takraw rendah

1 0 37

HUBUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN DINAMIS DAN KOORDINASI MATA, TANGAN, DAN KAKI, DENGAN KETRAMPILAN SEPAK KUDA PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SEPAK TAKRAW UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2018 - UNS Institutional Repository

0 0 16