Teknik Analisis Data Kriteria Keberhasilan

62

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Observasi menggunakan analisis data kualitatif. Sedangkan analisis data kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan siswa dalam menyimak cerita yaitu dengan membandingkan hasil perolehan menyimak cerita siswa sebelum tindakan dengan hasil perolehan nilai menyimak cerita setelah tindakan. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai menyimak cerita pra siklus, siklus I dan siklus II. 2. Menghitung nilai rata-rata mean kelas menyimak cerita siswa pada pra tindakan, siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata mean dapat dihitung dengan rumus: Keterangan: X = rata-rata mean ƩX = jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek Nana Sudjana, 2009: 109 X= Ʃ� � 63

H. Kriteria Keberhasilan

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan peneliti tindakan ini ditandai dengan adanya perubahan ke arah perbaikan, baik terkait dengan suasana belajar dan pembelajaran. Sebagai indikator keberhasilan pada penelitian ini, dikatakan berhasil jika 75 atau lebih jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai taraf keberhasilan minimal. Sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan untuk siswa kelas V SD Negeri 2 Jonggrangan, maka siswa dikatakan berhasil apabila memiliki nilai rata- rata kelas menyimak cerita minimal 71. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Observasi pembelajaran menyimak cerita di SD Negeri 2 Jonggrangan dilakukan pada tanggal 11 Maret 2013. Observasi awal ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran siswa tentang pembelajaran menyimak cerita siswa kelas V. Penelitian ini diawali dengan pengamatan peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas V SD Negeri 2 Jonggrangan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada keterampilan menyimak cerita siswa. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil kemampuan menyimak cerita siswa sebelum dan sesudah menggunakan media film animasi. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh gambaran tentang proses pembelajaran sebelum tindakan dilaksanakan. Saat pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa asyik dengan permainannya sendiri bahkan ada yang bercanda dengan siswa lain, sehingga mempengaruhi konsentarsi belajar para siswa. Media dan metode pengajaran yang diterapkan guru juga masih monoton membuat siswa merasa bosan dan kurang tertarik mengikuti pelajaran, sehingga hanya sebagian kecil siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan. Konsentrasi dan pemahaman siswa dalam menyimak cerita pun masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang menjawab atau pun memberikan respon saat guru menanyakan tentang cerita yang telah dibacakan oleh guru, dan juga kesulitan siswa saat diminta untuk menceritakan kembali