Tabel 3. Pemberian skor bersifat positif
Jawaban Skor
Sangat Setuju SS 4
Setuju S 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sedangkan  untuk  pernyataan  bersifat  negatif  alternatif  pilihan  diberi skor sebagai berikut:
Tabel 4. Pemberian skor bersifat negatif
Jawaban Skor
Sangat Setuju SS 1
Setuju S 2
Tidak Setuju TS 3
Sangat Tidak Setuju STS 4
Suatu  instrumen  dapat  dikatakan  baik  apabila  memenuhi  dua persyaratan  penting,  yaitu  valid  dan  reliabel  Arikunto,  2010:  211.  Untuk
mengetahui  validitas  dan  reliabilitas  pada  instrumen  tersebut,  maka  sebelum penelitian  dilakukan  perlu  diadakan  uji  coba  instrumen  penelitian  terlebih
dahulu pada siswa di luar sampel.
F.  Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji  validitas  dan  reliabilitas  instrumen  penelitian  dilakukan  pada tanggal  27  Februari  2015,  dengan  mengambil  sejumlah  30  siswa  kelas  XII
SMA  Muhammadiyah  Gubug  sebagai  responden.  Sebelum  dilakukan  uji
validitas dan reliabilitas instrumen, terlebih dahulu instrumen penelitian telah di  validasi  oleh  Expert  guna  memastikan  bahwa  instrumen  tersebut  layak
untuk  di  uji  cobakan.  Setelah  instrumen  penelitian  dinyatakan  valid  oleh Expert. Selanjutnya,  dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui
skor pada masing
– masing butir pertanyaan, dengan prosedur sebagai berikut: 1.  Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau valid  tidaknya  kuesioner  yang  digunakan.  Suatu  kuesioner  dinyatakan  valid
jika  pertanyaan  pada  kuesioner  mampu  mengungkapkan  suatu  yang  akan diukur  oleh  kuesioner  tersebut.  Validitas  adalah  suatu  ukuran  yang
menunjukkan  tingkat –  tingkat  kevalidan  atau  kesahihan  suatu  instrumen.
Suatu  instrumen  yang  valid  atau  sahih  mempunyai  validitas  tinggi. Sebaliknya,  instrumen  yang  kurang  valid  berarti  memiliki  validitas  rendah
Arikunto,  2006:  168.  Setelah  data  didapat  dan  ditabulasikan,  maka pengajuan validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan
cara  mengkorelasikan  antara  skor  item  instrumen  dengan  rumus  Pearson Product Moment sebagai berikut :
√{ }  {
}
Keterangan : r
hitung
= Koefisien korelasi ∑Xi   = Jumlah skor item
∑Yi   = Jumlah skor total seluruh item n       = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
√ √
Keterangan : t = Nilai t
hitung
r = Koefisien korelasi hasil r
hitung
n = jumlah responden Riduwan, 2009: 97-10.
Bila  koefisien  korelasi  antara  skor  butir  dan  skor  total  lebih  dari  0,3, maka  butir  tersebut  dinyatakan  valid  Sugiyono,  2013:  75.  Uji  signifikansi
dilakukan  dengan  membandingkan  nilai  t-
hitung
dengan  t-
tabel
untuk  degree  of freedom df= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Selanjutnya untuk
menguji apakah masing – masing butir pernyataan valid atau tidak ditentukan
oleh  nilai  corrected  item-total  correlation.  Bila  nilai  corrected  item-total correlation lebih besar dari nilai r-tabel atau nilai kritis koefisien korelasinya
dengan  df  =  n-2,  maka  berarti  memenuhi  persyaratan  validitas.  Nilai corrected  item-total  correlation  merupakan  statistik  hasil  korelasi    t-
hitung
. Jadi bila t-
hitung
lebih besar atau sama dengan dari t-
tabel
t-
hitung
t-
tabel
, maka butir  pernyataan  dinyatakan  valid  dan  demikian  sebaliknya.  Uji  validitas
menggunakan  program  SPSS  22    for  Windows.  Berikut  ini  adalah  hasil  Uji validitas instrumen: