Pemungutan Pajak Daerah Kabupaten Karanganyar

seterusnya tahun 2006 dan 2007 sebesar 6,41 dan 4,09 . Penyumbang inflasi terbesar disebabkan naiknya bahan makanan sehingga tahun 2008 inflasi mengalami kenaikan lagi sebesar 10,83 . Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar Gambar 4 Inflasi di Kabupaten Karanganyar Tahun 2004-2008

B. Pemungutan Pajak Daerah Kabupaten Karanganyar

Sistem Pemungutan Pajak Daerah di Kabupaten Karanganyar adalah Self Assesment system yang merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai ketentuan Undang-Undang perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif dan kegiatan menghitung serta memungut pajak sepenuhnya ditangan Wajib Pajak. Wajib Pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami peraturan perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi, serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Dengan demikian berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak bergantung pada Wajib Pajak sendiri peranan dominan ada pada Wajib Pajak. Indikator-indikator yang diterapkan dalam proses sebagai tolak ukur penilaian. Indikator proses : responsivitas : dipilih untuk mengetahui seberapa besar respon pihak Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar dalam mengenali kebutuhan wajib pajak, respon Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah dalam mengenali kebutuhan wajib pajak, responsibilitas : dipilih untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian pelaksanaan pengelolaan pajak dengan aturan yang telah ditetapkan, transparansi : dipilih untuk mengetahui bagaimana keterbukaan Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah dalam memberikan informasi kepada pihak pengelolaan pajak sehingga masyarakat bisa percaya, akuntabilitas : dipilih untuk mengetahui bagaimana bentuk pertanggungjawaban secara vertikal yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan, dalam hal ini pertanggungjawaban dalam bentuk laporan-laporan. Indikator hasil : produktivitas, dipilih untuk mengetahui rasio antara input dan output dalam hal ini indikator produktivitas dapat digunakan dalam mengetahui apakah realisasi dari target pajak yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak, sehingga seberapa optimal produktivitas dari pengelolaan atau pemungutan pajak. Rekening yang sudah dilegalkan adalah wajib pajak yang membuat sendiri bentuk rekeningnya kemudian dibawa ke Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar untuk diperposi kemudian digunakan sebagai bukti dalam pajaknya ke Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar kemudian setelah wajib pajak ke Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar akan mendapatkan blangko surat setoran pemberitahuan atau setoran masa yang sudah divalidasi. Terutama untuk sistem pemungutan pajak hotel dan pajak restoran masih menggunakan sistem pemungutan jemput bola karena sebagian besar hotel dan restoran di Kabupaten Karanganyar belum menggunakan mesin struk nota.

C. Hasil dan Analisis Data